Apa saja biaya-biaya yang perlu Anda ketahui sebelum mengajukan kredit rumah? Membeli rumah menjadi salah satu impian bagi banyak orang, dan dapat dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau bahkan sebagai aset investasi. Salah satu alternatif popular di kalangan masyarakat untuk memperoleh rumah adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun sudah tahukah Anda biaya KPR bukan hanya pokok utang dan bunga lho. Sebelum ajukan kredit rumah, mari kita perhatikan biaya-biaya ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

KPR Tidak Semudah yang Dibayangkan

Dengan banyaknya dan tingginya biaya kebutuhan hidup, kini banyak masyarakat yang mencari solusi untuk membeli rumah. Salah satu alternatif yang sangat digemari adalah produk Kredit Pemilikan Rumah atau disingkat KPR. Setiap melihat iklan KPR, banyak orang berkomentar “Wah, bunganya rendah ya, harus cepat-cepat ajukan KPR nih di bank ini.” Namun nyatanya, biaya yang muncul jika Anda mengajukan KPR bukan hanya utang pokok dan bunga saja lho. Melalui artikel berikut, Finansialku akan mengajak Anda untuk perhatikan biaya-biaya ini sebelum ajukan kredit rumah.

 

Iklan Banner Perencanaan Dana Membeli Rumah - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

#1 Uang Muka (DP)

Uang muka atau biasa disebut down payment (DP) ini merupakan salah satu biaya yang sangat umum dalam kredit. Dahulu besarnya ditentukan oleh pihak bank yang menyediakan produk KPR dan umumnya berkisar 20% hingga 30% dari jumlah pinjaman, namun kini sudah ada ketentuan dari Bank Indonesia bahwa untuk rumah dengan luas minimal 70m2 uang mukanya adalah sebesar 30%.

Sebelum Ajukan Kredit Rumah, Perhatikan Biaya-biaya Ini 02 - Finansialku

[Baca Juga: Ingin Membeli Rumah dengan KPR Sekaligus Membuat Bisnis, Apakah Mungkin?]

 

Uang muka biasanya dijadikan syarat untuk memastikan bahwa peminjam memiliki kemampuan untuk membayar angsuran KPR kelak. Beberapa jenis KPR yang disubsidi oleh pemerintah memungkinkan biaya uang muka di bawah 30%, namun sebaiknya Anda menanyakan kembali kepada pihak bank mengenai ketentuan dan syarat pada KPR bersubsidi.

 

#2 Biaya Notaris

Biaya notaris adalah biaya yang akan muncul baik bagi pihak pembeli dan penjual yang merupakan biaya jasa pengurusan surat-surat terkait kepemilikan tanah seperti Akta Jual Beli (AJB), Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah, bea balik nama, akta kredit, dan sebagainya. Biasanya pihak pengembang perumahan (developer) dan bank memiliki notarisnya sendiri-sendiri.

Tidak ada standar biaya notaris secara umum, karena besarnya akan berubah-ubah bergantung pada tarif yang ditetapkan oleh notaris tersebut. Untuk meminimasinya, Anda dapat mencari notaris terpercaya yang sudah Anda kenal sebelumnya atau mencari beberapa notaris yang menawarkan biaya yang masih terjangkau.

 

#3 Biaya Provisi dan Administrasi

Pada awal pengajuan KPR, biasanya selalu muncul biaya provisi dan administrasi yang perlu Anda bayar sebelum lanjut ke proses berikutnya. Namun jangan cemas, biaya provisi hanya muncul 1x selama masa tenor yaitu pada awal pinjaman saja. Biaya provisi biasanya besarnya 1% dari total pinjaman dan harus dilunasi sebelum akad dilangsungkan. Namun biaya ini biasanya dipotong langsung oleh pihak bank dari uang pinjaman Anda, jadi jangan kaget jika jumlah yang Anda terima lebih kecil daripada plafon pinjaman yang sudah disepakati sebelumnya. Biaya ini akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh pihak bank untuk seluruh kebutuhan pengurusan administrasi KPR Anda.

Kredit Rumah Kalkulator KPR, Contoh Produk dan Cepat Lunasi KPR 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kredit Rumah: Kalkulator KPR, Contoh Produk dan Cara Cepat Lunasi KPR]

 

#4 Pajak Penjualan dan Pembelian

Saat Anda memutuskan untuk membeli properti dan mengajukan KPR, maka Anda juga perlu menyediakan dana untuk membayar pajak penjualan dan pembelian. Pajak penjualan dikenal juga dengan Pajak Penghasilan (PPh) dan besarnya adalah 5% dari harga jual, pajak ini akan dibayarkan oleh pihak penjual sedangkan pajak pembelian atau disebut juga Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) besarnya adalah 5% dari (Harga Jual – Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak) dan akan dibayarkan oleh pihak pembeli atau dalam kasus ini adalah debitur.

Besar Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) ini berubah-ubah tergantung pada letak kota dan wilayah rumah yang diperjualbelikan. Perlu diingat bahwa pengurusan biaya ini dapat dilakukan via notaris atau via bank dan dilaporkan ke kantor pajak. Anda harus berhati-hati dalam pengurusan pajak ini karena jika tidak teliti, pihak penjual bisa saja meminta debitur untuk membayarkan pajak penjual juga.

 

#5 Biaya Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa pada pengajuan KPR dibutuhkan dengan tujuan memproteksi pihak bank dan keluarga debitur jika sewaktu-waktu debitur meninggal dunia. Asuransi ini menjamin bahwa jika peminjam atau debitur meninggal dunia, pihak asuransilah yang akan bertanggungjawab sepenuhnya untuk melunasi kredit tersebut, sehingga pihak bank dan ahli waris debitur tidak terkena imbasnya. Mayoritas bank mewajibkan debitur untuk mengajukan asuransi jiwa sebelum proses KPR berlangsung, dan preminya dibayarkan oleh pihak debitur.

Jika Punya Uang Lebih Mempercepat Pelunasan KPR atau Melakukan Investasi 01 - Finansialku

[Baca Juga: Jika Punya Uang Lebih: Mempercepat Pelunasan KPR atau Melakukan Investasi?]

 

Premi atau biaya asuransi jiwa ini umumnya bergantung pada umur pemohon KPR, kondisi kesehatannya, riwayat kesehatan dan kebiasaan (merokok atau obesitas). Jika risiko kematian semakin besar, tentu saja premi asuransi jiwa yang harus dibayarkan akan semakin mahal.

 

#6 Biaya Asuransi Rumah (Kebakaran)

Risiko lainnya yang umumnya sudah diperhitungkan terlebih dahulu adalah risiko pada rumah yakni kebakaran, kerusuhan, atau kerusakan. Biasanya biaya asuransi rumah ini tidak wajib, namun pihak bank ingin meminimasi risiko jaminan kredit Anda yaitu rumah itu sendiri hingga masa kredit selesai. Seperti biasa, lagi-lagi pihak yang wajib membayar premi asuransi ini adalah pihak peminjam atau debitur. Memang biayanya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan umumnya lebih murah daripada biaya asuransi jiwa, namun biaya ini juga perlu diperhitungkan dengan matang sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan KPR.

 

#7 Angsuran per Bulan

Biaya terakhir ini merupakan biaya yang sangat umum dan wajib sehingga kemungkinan besar Anda pasti sudah memperhitungkannya. Biaya angsuran merupakan biaya cicilan yang wajib Anda bayarkan dari awal hingga masa tenor pinjaman berakhir. Besarnya berubah-ubah bergantung dengan jenis dan tingkat bunga yang dikenakan dimana komponen angsuran per bulan terdiri dari utang pokok dan bunganya.

Apa Bedanya KPR Syariah dan KPR Tradisional 01 - Finansialku

[Baca Juga: Apa Bedanya KPR Syariah dan KPR Tradisional?]

 

Jenis bunga yang ditawarkan biasanya merupakan kombinasi dari beberapa jenis bunga, antara lain:

  1. Suku Bunga Tetap (Fixed). Suku bunga tetap atau disebut juga fixed rate berarti suku bunga yang digunakan akan tetap dan tidak berubah selama periode tertentu serta tidak terpengaruh oleh suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
  2. Suku Bunga Mengambang (Floating). Suku bunga mengambang atau disebut juga floating rate berarti suku bunga yang digunakan akan berubah-ubah sesuai dengan acuan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, suku bunga dasar kredit (SBDK), dan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI).
  3. Suku Bunga Tetap + Mengambang. Suku bunga yang paling umum digunakan oleh bank merupakan kombinasi antara suku bunga tetap dan mengambang. Biasanya suku bunga tetap akan digunakan pada beberapa tahun pertama dan selanjutnya digunakan suku bunga mengambang. Hal ini dilakukan untuk menarik nasabah agar mengajukan KPR.
  4. Suku Bunga Cap. Suku bunga yang berubah-ubah seperti layaknya suku bunga mengambang namun diberi batasan maksimum oleh pihak bank agar tidak terlalu tinggi.
  5. Suku Bunga Tetap + Cap + Mengambang. Kombinasi antara suku bunga tetap, suku bunga cap, dan suku bunga mengambang. Umumnya pihak bank akan memberikan penawaran suku bunga tetap pada awalnya, yang kemudian dilanjutkan dengan suku bunga cap untuk beberapa tahun, dan sisanya akan dikenakan suku bunga mengambang.

 

Langkah Yang Harus Diperhatikan Saat Mengajukan KPR dan Peminjaman Renovasi di BPJS Ketenagakerjaan, Agar Lolos Verifikasi 02 - Finansialku

[Baca Juga: Langkah Yang Harus Diperhatikan Saat Mengajukan KPR dan Peminjaman Renovasi di BPJS Ketenagakerjaan, Agar Lolos Verifikasi]

 

Pertimbangkan dan Perhitungkan dengan Matang Seluruh Biaya yang Mungkin Muncul Sebelum Mengajukan KPR

Saat Anda melihat banner atau iklan televisi yang menawarkan kredit terutama KPR dengan bunga ringan, pertimbangkan kembali. Karena bunga bukanlah satu-satunya biaya yang akan muncul jika Anda mengajukan KPR. Seperti telah dijabarkan, banyak biaya lain yang besarnya tidak sedikit sehingga Anda perlu menghitungnya dan mempersiapkannya sebelum memutuskan untuk mengajukan KPR. Jangan sampai keputusan Anda untuk mengajukan KPR malah menjadi bencana bagi kondisi keuangan Anda.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai biaya-biaya kredit pemilikan rumah (KPR) lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Rizki Abadi. 19 Juni 2015. Ragam Biaya Tambahan KPR yang Sering Terabaikan. Cermati.com – https://goo.gl/18ReM5
  • Reny Widya Astari. 21 Maret 2016. 5 Biaya KPR yang Sering Terlupakan oleh Pemula. Kreditgogo.com – https://goo.gl/CbyYsA
  • Compareas. 30 Maret 2015. 6 Jenis Biaya Biaya KPR yang Perlu Kamu Ketahui. Halomoney.co.id – https://goo.gl/4JrYRq
  • Cumilari. Kenali 7 Macam Biaya Ini, Sebelum Mengajukan KPR! Detik.com – https://goo.gl/0FyJHj
  • Duit Pintar. 22 Agustus 2013. Biaya KPR Bisa di Nego. Duitpintar.com – https://goo.gl/37ufr7
  • Bunga. 26 Jan 2017. Biar Ga Salah Pilih KPR, Kenalan Dulu Yuk Sama Jenis-Jenis Bunganya. Duitpintar.com – https://goo.gl/WJScw3

 

Sumber Gambar:

  • Kredit Rumah – https://goo.gl/7lU0HY

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com