Sebelum melakukan investasi reksa dana sebaiknya Anda mengetahui strategi yang tepat untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Bagaimana menentukan strategi investasi reksa dana yang tepat? Simak artikel ini selengkapnya.

 

Tips Investasi Reksa Dana

Meski terdapat kelebihan dan kekurangannya, yang terpenting di sini adalah Anda perlu tahu apa saja yang yang harus dilakukan saat memutuskan untuk berinvestasi atau menabung reksa dana.

 

Menentukan Tujuan dan Jangka Waktu

Pada dasarnya ini merupakan langkah pertama, tidak peduli apapun instrumen investasi yang Anda pilih. Jangankan untuk berinvestasi, segala hal butuh tujuan.

Mengerjakan sesuatu tanpa sebuah tujuan memiliki kemungkinan gagal yang besar. Mengapa? Karena Anda seolah-olah mengerjakan sesuatu tanpa ada kepuasan akan pencapaian.

Dengan demikian, penting untuk menentukan tujuan terlebih dahulu sebelum Anda mulai berinvestasi reksa dana. Pikirkan matang-matang, apa yang ingin Anda capai dengan berinvestasi reksa dana? Berapa lama jangka waktunya?

Tetapi jangan lupa untuk selalu menetapkan tujuan yang feasible, alias masuk akal. Tujuan yang mengawang-awang dan mustahil untuk dicapai hanya akan memadamkan semangat Anda dalam meraihnya.

 

Memilih Jenis dan Produk Serta MI-nya

Setelah Anda tahu tujuan dan jangka waktu investasinya, kini saatnya memilih produk reksa dana yang tepat. Seperti Anda ketahui, terdapat beberapa jenis reksa dana yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal return dan risiko.

Karena itu pemilihan produknya juga disesuaikan dengan profil risiko setiap investor.

Anda dapat membandingkannya dan memilih sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Anda. Setelah memilih, maka Anda perlu mengecek kembali track record dan pengalaman manajer investasi yang mengelola produk tersebut.

Sebab kinerja yang menjadi pilihan investor ditentukan oleh keahlian manajer investasi dalam mengelola reksa dana tersebut.

 

Membaca Prospektus

Tips ketiga adalah dengan membaca prospektusnya. Prospektus merupakan gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunan yang menjadikannya dokumen penting bagi perusahaan atau lembaga untuk memberi informasi tertulis yang berkaitan dengan IPO.

Tujuan dari prospektus adalah untuk memberi informasi ke khalayak ramai sehingga tertarik membeli suatu produk reksa dana serta memberikan gambaran nilai saham perusahaan tersebut untuk ditawarkan ke publik untuk dijual.

Umumnya pembuatan prospektus dibantu oleh pialang saham yang berperan sebagai manager penerbitan saham. Umumnya prospektus meliputi informasi produk seperti biaya transaksi (pembelian, penjualan kembali, dan pengalihan unit penyertaan reksa dana) dan komposisi aset portofolio.

 

Review dan Evaluasi Imbal Hasil dan Risikonya

Tips selanjutnya adalah melakukan review atas investasi yang Anda lakukan. Hal ini wajib dilakukan untuk melihat apakah investasi sudah sejalan dengan rencana investasi dan tujuan Anda.

Anda dapat melihat beberapa hal di sini, misalnya saja keuntungan (return) yang akan diterima dan risiko yang ditanggung.

Umumnya semakin tinggi risiko maka potensi return yang akan diterima juga semakin besar (high risk high return). Jadi sebaiknya Anda juga mempertimbangkan setiap keuntungan dan risiko dari setiap jenis reksa dana.

Dalam reksa dana, urutan risiko yang paling tinggi dengan potensi keuntungan paling besar adalah reksa dana saham.

Kemudian reksa dana campuran memiliki risiko lebih rendah dari reksa dana saham dengan potensi return di atas reksa dana pendapatan dan pasar uang.

Sedangkan risiko paling rendah adalah reksa dana pasar uang dengan potensi keuntungan yang tidak jauh berbeda dengan bunga deposito.

Nah, jika reksa dana yang Anda pilih dirasa tidak sesuai dengan keuntungan dan toleransi risiko tujuan Anda, maka kini saatnya mengevaluasinya. Anda sebaiknya segera mengubah instrumen Anda jika memang dirasa kurang menguntungkan.

 

Melihat Kinerjanya

Tips terakhir merupakan pengecekan kinerja reksa dana itu sendiri. Setiap bulan Manajer Investasi yang mengelola produk reksa dana akan menerbitkan laporan kinerja (performance) reksa dana yang disebut fund fact sheet.

 

Fund Fact sheet ini diterbitkan untuk memberikan informasi terkini mengenai komposisi porsi dan aset apa saja yang berada di dalam portofolio serta perkembangan aset dari reksa dana.

Nah, Anda bisa melihat kinerja reksa dana berdasarkan pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB), return dan risiko.

Penting diingat bahwa semakin panjang data historis yang dipergunakan untuk mengevaluasi, maka akan menghasilkan pertimbangan yang makin baik sebelum membuat suatu keputusan investasi. Disarankan bahwa penilaian kinerja dilakukan pada data historical minimal 5 tahun.

Kinerja tersebut akan dinilai baik bila hanya mengalami kerugian kecil di saat krisis, serta jika kenaikannya di atas persentase kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan reksa dana sejenis lainnya (benchmark indeks reksa dana sejenis).

 

Buy and Hold dan Chasing Return Reksa Dana

Dalam berinvestasi reksa dana setiap investor pasti memiliki strateginya masing-masing. Ada dua jenis strategi yaitu buy and hold serta chasing return. Kedua strategi ini seringkali dimanfaatkan dalam investasi reksa dana.

Buy and hold berarti membeli dan menahan reksa dana tersebut untuk jangka waktu yang panjang dengan harapan harga reksa dana akan meningkat pesat dalam beberapa tahun. Sementara dalam strategi chasing return investor menggunakan data untuk mengetahui reksa dana mana yang terbaik di tahun tersebut.

Untuk strategi chasing return seharusnya investor menggunakan analisis teknikal. Analisis ini dilakukan untuk mencari tahu reksa dana mana yang memiliki prospek terbaik di tahun tersebut. Ketika sudah menemukan reksa dana terbaik di tahun sebelumnya, investor akan menjual reksa dana lain yang memiliki return lebih rendah dan menggantinya dengan yang baru. Inilah mengapa strategi tersebut diberi nama chasing return.

Investor berusaha mencari produk reksa dana yang memberikan keuntungan tertinggi.Hanya saja analisis teknikal relatif sulit untuk dilakukan. Tidak semua orang mampu menjalankannya serta sulit untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan referensi. Karena itu ada cara yang lebih mudah untuk melakukan sistem chasing return yaitu dengan mencari tahu reksa dana mana yang memiliki return tertinggi di tahun sebelumnya.

Misalnya seorang investor membeli reksa dana saham yang mendapatkan peringkat nomor 1 reksa dana dengan return tertinggi pada tahun 2015. Di akhir tahun kemudian investor tersebut melihat-lihat lagi reksa dana mana yang masuk ke dalam daftar reksa dana saham dengan return tertinggi.

Jika ada reksa dana terbaik tersebut memiliki return yang sama dengan reksa dana yang sudah dimiliki maka reksa dana tersebut tetap dipertahankan. Tetapi jika return reksa dana peringkat satu yang baru lebih tinggi, maka investor akan menjual reksa dana saham lamanya dan membeli reksa dana saham baru tersebut.

Lalu strategi manakah yang sebenarnya lebih efektif untuk berinvestasi reksa dana? Anda dapat membuat sebuah penelitian sederhana untuk membandingkan buy and hold serta chasing return.

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar: Cara Investasi Reksa Dana.

 

Apabila Anda membutuhkan konsultasi untuk membantu permasalahan Anda, hubungilah Perencana Keuangan Finansialku yang sudah bersertifikat.

Anda dapat menghubungi langsung melalui website atau melalui aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Apps Store atau Play Store

Jangan lupa manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Masih bingung dalam investasi reksa dana, tenang saja Finansialku punya video menarik dibawah ini! Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Berikan komentar kamu di kolom komentar yang disediakan ya. Jangan lupa juga, bagikan artikel ini kepada teman-teman kamu agar mereka tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat

 

Editor: Julius Fallen