Meski memimpin negara kecil – Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah sempat dinobatkan sebagai pemimpin dan individu terkaya di dunia.

Simak kepemimpinannya membawa Brunei Darussalam dikenal dunia. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Sultan Hassanal Bolkiah

Haji Hassanal Bolkiah Muʿizzaddin Waddaulah yang lahir pada tanggal 15 Juli 1946 di Kota Brunei (sekarang Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam) merupakan Sultan Brunei Darussalam yang ke-29.

Sultan Hassanal Bolkiah adalah putra tertua Sultan Sir Haji Omar Ali Saifuddin yang mengecap pendidikan di Lembaga Victoria di Kuala Lumpur, Malaysia, dan Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst, Inggris.

10 Raja Terkaya Di Dunia yang Uangnya Gak Habis Sampai 7 Turunan 10 - Finansialku

[Baca Juga: Para Investor Properti, Ketahuilah 6 Sumber Dana Ini! Gunakan Seoptimal Mungkin]

 

Pada tahun 1961, Sir Omar menamainya putra mahkota. Enam tahun kemudian, Sir Omar turun takhta dan mengangkat beliau menjadi sultan pada 5 Oktober 1967, penobatannya berlangsung pada 1 Agustus 1968.

Namun, untuk dekade berikutnya, ayahnya tetap berkuasa di belakang takhta. Setelah kematian ibunya pada tahun 1979, ayahnya menarik diri dari urusan publik dan sultan dengan cepat mengambil peran dominan dalam administrasi Brunei.

Beliau sering melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mendengarkan aspirasi rakyatnya serta mempromosikan dirinya sebagai penguasa.

 

Fakta Kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah

Sultan Hassanal Bolkiah merupakan pemimpin dari negara kerajaan yang memiliki penghasilan besar dari cadangan minyak dan gas alam yang sangat melimpah.

Dengan kekayaan negara dari sumber alam tersebut, beliau berhasil membantu kesultanannya yang kecil untuk memajukan masyarakat Brunei Darussalam menjadi salah satu masyarakat yang paling makmur secara ekonomi dan sosial di dunia.

Sebagai salah satu individu terkaya di dunia, gaya hidupnya telah dikenal dunia melalui kemewahan yang senantiasa ditunjukkannya.

Sang sultan menjadi perhatian dunia pada tahun 1980 ketika pers mengungkapkan bahwa penguasa monarki Islam tradisional di Pantai Barat Laut Kalimantan itu menghasilkan kekayaan lebih dari US$25 miliar.

Untuk sementara waktu, beliau sempat dianggap sebagai orang terkaya di dunia, tetapi pada akhir tahun 1990-an, posisinya tergeser oleh pengusaha asal Amerika yang bergerak dalam bidang teknologi, Bill Gates.

Kepemilikan Sultan Hassanal Bolkiah saat ini, yang secara resmi menjadi milik negara, diyakini setidaknya mencapai US$40 miliar. Jika asetnya terus tumbuh hingga saat ini, beliau hampir dapat dipastikan akan menjadi triliuner pertama di dunia.

Simak Kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Bisnis Rumah Kontrakan Menguntungkan? Ketahui 4 Tips Saat Memilih Tenan dan Jalin Hubungan Baik Dengannya]

 

Konsultan Keuangan Pribadi Profesional bersertifikat adalah orang yang Anda butuhkan untuk menjadi pemberi saran atas setiap keputusan yang menyangkut alokasi uang Anda.

Setidaknya 5% dari penghasilan Anda setahun adalah alokasi yang tepat untuk biaya perencana keuangan pribadi Anda.

Apakah Rp350 ribu selama 1 tahun masuk dalam anggaran pengeluaran untuk konsultasi perencana keuangan Anda?

Tentu saja Aplikasi Finansialku bisa menjadi pilihan tepat untuk alokasi biaya berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Profesional yang dapat menolong pertimbangan finansial Anda. Klik banner berikut untuk mengunduhnya secara gratis.

Gunakan kesempatan emas ini dengan menjadi member PREMIUM Aplikasi Finansialku sehingga Anda dapat curhat dengan leluasa tentang berbagai masalah finansial Anda.

Dapatkan potongan sebesar Rp50 Ribu dengan menggunakan kode promo: POTONG50RIBU.

 

Sejarah Singkat Brunei Darussalam Terbentuk

Sultan Hassanal Bolkiah adalah sultan ke-29 dalam sebuah dinasti yang diyakini sebagai salah satu yang tertua di dunia.

Brunei Darussalam konon pernah menjadi negara dagang yang kuat namun sempat jatuh di bawah pengaruh Inggris pada tahun 1846 dan menjadi protektorat pada tahun 1888.

Meski sempat mengalami pendudukan Jepang, Brunei Darussalam terus terikat erat dengan Inggris hingga tahun 1959, ketika sebuah konstitusi mentransfer hampir semua kekuatan pemerintahan internal kepada Sir Omar Ali Saifuddin.

Simak Kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam! 04 - Finansialku

[Baca Juga: Sedang Mencari Asuransi Terbaik? Inilah Kriteria Memilih Perusahaan Asuransi]

 

Dalam sebuah pertemuan yang mengagendakan pemilihan pemimpin secara demokratis melalui desakan Inggris pada tahun 1962, semua kursi legislatif saat itu didominasi oleh Partai Rakyat Brunei yang menentang keterlibatan dengan Inggris.

Alhasil, Partai Rakyat Brunei bergabung dengan kaum revolusioner lainnya untuk melancarkan pemberontakan terhadap sultan yang saat itu memerintah – Ayah Sultan Hassanal Bolkiah.

Dengan bantuan pasukan Inggris, pemberontakan tersebut dengan singkat dapat dihentikan dan Sir Omar Ali Saifuddin menyatakan bahwa negara dalam keadaan darurat.

Hal itu membuatnya mampu mengambil alih kekuasaan dan memimpin kesultanan secara absolut hingga hari ini.

Ketika diangkat sebagai Putra Mahkota, Sultan Hassanal Bolkiah dididik oleh lembaga pendidikan tersohor, baik di Brunei Darussalam dan juga Kuala Lumpur hingga tahun 1961. Pada 1965, ia menikahi sepupunya, Pengiran Anak Saleha – sebuah pernikahan yang diatur.

 

Pengangkatan Sultan Hassanal Bolkiah Sebagai Penguasa

Sempat menjadi seorang kadet di Akademi Militer Sandhurst Inggris, Sultan Hassanal Bolkiah dipanggil kembali ke Brunei Darussalam ketika ayahnya secara sukarela turun takhta.

Kala itu beliau turun takhta dengan meninggalkan rasa putus asa karena melawan komunisme serta tekanan dari Inggris demi pembentukan negara demokrasi.  

Meski enggan dengan mandat yang diberikan, beliau diangkat sebagai penguasa baru pada tanggal 5 Oktober 1967 dan menerima mahkota pemimpin Brunei Darussalam pada tanggal 1 Agustus 1968.

Ayahnya adalah seorang yang taat beragama Islam dan memerintah di “belakang layar”.

Keadaan ini sempat menjadi sebuah ketegangan tersendiri antara sang anak ,Sultan Hassanal Bolkiah dan sang ayah, Sir Omar Ali Saifuddin karena perebutan kekuasaan dan perbedaan kebijakan dalam mengambil langkah kepemimpinan negara.

Pada tahun 1981, beliau membuat ayahnya merasa kecewa setelah menikahi istri keduanya, seorang “rakyat jelata” bernama Mariam Bell.

Meskipun sumber daya alam minyak ditemukan di Brunei Darussalam pada tahun 1920-an, sumber daya tersebut ternyata tidak menghasilkan kekayaan yang signifikan hingga keadaan krisis minyak yang terjadi di tahun 1970-an, ketika produksi gas alam juga mulai dieksplorasi.  

Keuntungan, royalti dan pajak dari produksi serta pengiriman hidrokarbon dikendalikan sejak awal pergerakan bisnis oleh keluarga kerajaan melalui kemitraan dengan divisi perusahaan minyak Shell.

Selain itu, berbagai kegiatan bisnis bertaraf internasional lainnya juga memberikan sumbangsih terhadap pemasukan keluarga sultan.

Simak Kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam! 05 - Finansialku

[Baca Juga: 12 Alasan Resign Kerja yang Sering Diucapkan Karyawan. Apakah Anda Pernah Melakukannya Juga?]

 

Kepemilikan real estate sang sultan sendiri juga mencakup sejumlah hotel mewah dan properti lainnya yang tersebar di Amerika Serikat, Inggris dan Asia Tenggara. Tak ketinggalan peternakan sapi di Australia yang tidak diketahui jumlahnya.

Seperti ayahnya, Sultan Hassanal Bolkiah adalah seorang Anglophile (pencinta Inggris atau pencinta semua hal yang bersifat Inggris) yang ingin melestarikan protektorat Inggris, tetapi Inggris bersikeras melepaskan hubungan kolonial mereka.

Kemerdekaan penuh akhirnya diberikan pada tanggal 1 Januari 1984, membuat nama Negara Brunei berubah menjadi Negara Brunei Darussalam (“Negara Brunei, Tempat Kedamaian”).

Perayaan kemerdekaan diperlihatkan melalui sebuah perayaan yang penuh dengan hingar bingar dan pesta perayaan serba mewah.

Untuk menandai kemerdekaan negara, dibangunlah sebuah istana baru bernama Istana Nurul Iman.

Istana ini oleh Forbes disebut “a gold-filigreed fanciful cross between an airport terminal and a Las Vegas casino.” – persilangan emas yang sangat indah antara terminal bandara dan kasino Las Vegas.

Istana Nurul Iman, yang menampung kantor pemerintah dan kementerian serta keluarga kerajaan, memiliki 1.788 kamar, kubah emas, garasi dengan kapasitas 800 mobil serta lusinan fitur interior yang telah memecahkan rekor dunia.

Harga pembangunan Istana Nurul Iman tersebut ditaksir antara US$300 juta hingga US$600 juta, dan merupakan istana terbesar di dunia yang pernah dibangun.

Simak Kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam! 03 - Finansialku

[Baca Juga: Kebiasaan, Peraturan dan Gaya Kepemimpinan di Perusahaan Amazon yang Perlu Anda Ketahui]

 

Anda juga bisa berinvestasi! Tambah pengetahuan dalam merencanakan keuangan dan belajar berinvestasi dengan membaca buku E-Book Perpustakaan Finansialku berikut ini:

 

Kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah atas Brunei Darussalam

Pada awal tahun pemerintahannya, Sultan Hassanal Bolkiah tidak terlalu menunjukkan minatnya dalam urusan kenegaraan.

Ia lebih memilih untuk menuruti hobinya bermain judi, polo, mobil balap, dan melakukan usaha dagang dengan perusahaan jet-setter internasional seperti pedagang senjata Adnan Khashoggi, dimana ia memperoleh kapal pesiar terbesar di dunia.

Namun, pada tahun 1980-an, Sultan Hassanal Bolkiah mulai meningkatkan peran Brunei Darussalam dalam urusan regional.

Dia juga mulai berinvestasi dalam real estate internasional sambil terus “menghabiskan” nominal uang yang mencengangkan untuk ratusan mobil, kuda poni, karya seni, perhiasan, pesawat terbang pribadi dan barang-barang lainnya yang tak terhitung banyaknya.

Simak Kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam! 06 - Finansialku

 [Baca Juga: Mau Terlindungi & Punya Jaminan Hari Tua? Ini Persyaratan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan!]

 

Pada awal masa pemerintahannya, Sultan Hassanal Bolkiah tidak mendorong pengembangan institusi demokrasi atau mendelegasikan kekuasaannya.

Ia menjabat sebagai raja, perdana menteri, menteri keuangan dan komandan angkatan bersenjata serta kepala Kepolisian Kerajaan Brunei, Unit Perminyakan, Layanan Penyiaran dan Informasi serta Ketua Tertinggi Islam untuk Brunei Darussalam.

Dirasa cukup banyak posisi yang ditempati dan membuatnya sibuk, ia mengangkat sejumlah anggota keluarganya dalam posisi kabinet yang memiliki jabatan yang tinggi. Sultan Hassanal Bolkiah hanya menjabat sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan.

Pada 1984, beliau juga membawa Brunei Darussalam masuk dalam jajaran anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan pada 1985 bergabung dengan ASEAN, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Sultan Hassanal Bolkiah sempat mengizinkan pembentukan Partai Demokrasi Nasional Brunei pada tahun 1985, namun beberapa tahun berikutnya partai tersebut dibubarkan, tepatnya pada tahun 1988 setelah menyerukan sultan agar mengundurkan diri sebagai kepala negara.

Tidak ada kebebasan pers di Brunei Darussalam, namun kebebasan berekspresi terbatas baru-baru ini diizinkan dalam Buletin Borneo yang dimiliki keluarga kerajaan.

Sultan Hassanal Bolkiah diyakini mengakui bahwa kekuasaan absolutnya tidak dapat bertahan selamanya dan mendukung pengenalan demokrasi terbatas secara bertahap.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengan New Yorker pada tahun 1991, Sultan Hassanal Bolkiah menegaskan bahwa ia memang memiliki rencana untuk reformasi politik.

Tapi hingga kini tidak ada kebijakan atau gerakan apapun untuk melakukan pemilu atau pembentukan partai politik.

 

Sultan Hassanal Bolkiah Menghadapi Skandal

Pada tahun 1997, Sultan Hassanal Bolkiah kembali terkena pengawasan dunia ketika seorang mantan ratu kecantikan Amerika, Shannon Marketic, diduga dilecehkan secara seksual oleh saudara laki-lakinya, Pangeran Jefri.

Kejadian memalukan tersebut membuat Sultan Hassanal Bolkiah mencopot jabatan Pangeran Jefri sebagai menteri keuangan.

Shannon Marketic mengajukan gugatan terhadap keluarga kerajaan di Amerika Serikat, tetapi seorang hakim Amerika Serikat kemudian memutuskan bahwa Sultan memiliki kekebalan yang berdaulat.

 

Peran Sultan Hassanal Bolkiah dalam Krisis Moneter & Pengembangan Negara

Selama krisis moneter tahun 1997 hingga 1998, Sultan mengambil peran agresif melalui dukungan sesama negara anggota ASEAN dengan meningkatkan investasi di Malaysia dan menawarkan bantuan yang signifikan kepada Indonesia dan Thailand.

Melalui dana pemerintah, Sultan berusaha untuk membangun industri baru, terutama dalam bidang pariwisata.

Sebagai pemimpin negara yang kaya dan melimpah kemewahannya, Sultan semakin dihadapkan dengan dilema bagaimana bekerja sama dengan negara-negara tetangga dalam skala global, menjamin keamanan masa depan, dan membuka negaranya terhadap pengaruh luar tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisionalnya.

 

Artikel yang informatif bukan? Apa tanggapan Anda terhadap artikel ini? Mari bagikan artikel ini pada rekan-rekanmu agar artikel ini lebih bermanfaat.

Apabila Anda memiliki kesulitan dalam merencanakan keuangan, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu Anda.

Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Encyclopædia Britannica. Haji Hassanal Bolkiah Muʿizzaddin Waddaulah. Britannica.com – https://bit.ly/33iQHB4
  • Your Dictionary. Hassanal Bolkiah, Sultan of Brunei Facts. Biography.yourdictionary.com – https://bit.ly/2ZLMLqw
  • Prime Minister’s Office Brunei Darussalam. His Majesty Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah Ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, Sultan And Yang Di-Pertuan Of Negara Brunei Darussalam. Pmo.gov.bn – https://bit.ly/2ZSrfjO
  • Famous Birthdays. Hassanal Bolkiah. Famousbirthdays.com – https://bit.ly/2KrQBzI
  • SSRN. The Father Leadership with Special Reference to Negara Brunei Darussalam. Papers.ssrn.com – https://bit.ly/2YUfyaV
  • The Sun Daily. 6 Mei 2019. Proposal: Sultan Hassanal Bolkiah chair for Islamic leadership in UiTM. Thesundaily.my – https://bit.ly/2YXDLRY
  • Wikipedia The Free Encyclopedia. Hassanal Bolkiah. Wikipedia.org – https://bit.ly/33pseKz
  • BBC News. 13 Juni 2013. Brunei profile – Leaders. Bbc.com – https://bbc.in/2YZz3mC
  • Global Security. Brunei – Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Globalsecurity.org – https://bit.ly/31vntx3
  • SCMP Reporter. 4 Mei 2014. High-living Sultan Hassanal Bolkiah of Brunei imposes Islamic hudud law. Scmp.com – https://bit.ly/2KGAw8a

 

Sumber Gambar:

  • Sultan 01 – http://bit.ly/2MJOb1B
  • Sultan 02 – http://bit.ly/2L2sGXX
  • Sultan 03 – http://bit.ly/342FNQl
  • Sultan 04 – http://bit.ly/2ZyeQR0
  • Sultan 05 – http://bit.ly/2UcacHt
  • Sultan 06 – http://bit.ly/2HuK1Xk