Kasus tukang becak bobol BCA tengah viral dan ramai diperbincangkan. Seperti apa kronologinya?

Simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Viral! Tukang Becak Berhasil Bobol Uang Nasabah BCA

Saat ini jagat maya tengah ramai memperbincangkan kasus pembobolan rekening BCA milik Muin Zachry senilai Rp320 juta. Padahal peristiwanya sudah sejak Agustus 2022 lalu.

Sedikit menjelaskan, pembobolan rekening ini terjadi pada 5 Agustus 2022 di bank BCA Kantor Cabang Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur.

Kejadian ini dilakukan oleh seorang tukang becak bernama Setu yang membobol rekening bank BCA milik Muin Zachry.

Kronologinya, saat itu Setu mengelabui teller BCA bernama Maharani Istono Putri dengan menyamar sebagai Muin.

Berpenampilan memakai masker dan peci, dia datang membawa buku tabungan dan KTP asli lengkap dengan nomor PIN yang sudah hafal di luar kepala.

“Pak Setu bawa buku tabungan, tahu nomor PIN, dan KTP asli juga,” katanya pada Selasa, 17 Januari 2023 yang dikutip dari Tempo.co.

 

Alhasil, Putri pun langsung memproses penarikan uang pada tabungan Muin sesuai prosedur di bank tersebut. Putri juga semakin yakin karena tanda tangan Setu mirip tanda tangan Muin.

Lebih lanjut Putri mengungkapkan, jika ia sudah berulang kali memperhatikan dan melihat langsung slip penarikan yang Setu serahkan. Dimana spesimen tanda tangan pun membuktikan hal yang sama.

Namun ternyata, Setu bukanlah pemeran utama dalam kejahatan ini. Ia hanya menerima ajakan Muhammad Thoha untuk membobol rekening karena perawakannya serupa dengan Muin.

Thoha sendiri bekerja serabutan yang menyewa kamar kos milik Muin selama 10 hari di Jalan Semarang, Surabaya.

Tentu saja modus ini ia lakukan setelah mengetahui bahwa Muin punya uang senilai Rp345 juta di bank BCA.

 

Ajak Bisnis Lalu Intip PIN

Melalui penasihat hukumnya, Muin mengaku dikelabui Thoha saat diminta membuka aplikasi m-Banking BCA di ponsel.

Kakek berusia 79 tahun itu sempat menyebutkan nominal uang yang ada di rekening BCA kepada Thoha.

Melansir detikJatim, Dewi Mahdalia, penasihat hukum sekaligus putri kandung Muin menjelaskan jika Thoha mengajak kerja sama bisnis pada orang tuanya.

“Kan bapak saya bilang ada uang. Nah, katanya (bapak saya) mau diajak bisnis (oleh Thoha) jual beli apa gitu. Tapi kan belum terjadi gitu lho. Wong si Thoha itu pengangguran. Nggendabrus itu. Pembohong dia!,” ungkapnya.

 

Dewi kemudian menduga jika obrolan bisnis itu hanya tipu muslihat. Bahkan, Thoha juga sempat mengelabui ayahnya dengan memberi tahu bahwaada saudaranya yang hendak transfer ke rekening tersebut.

“Nah, di situ ada transferan dari saudaranya, katanya (Thoha). Disuruh lah bapak saya (Muin) lihat M-Banking. Ya dari situ mungkin akhirnya kebobolan. Ngintip (PIN) itu si Thoha,” bebernya.

 

Pelaku Menyesali Perbuatannya

Aksi Setu terbilang sukses menyamar sebagai Muin hingga berhasil melakukan penarikan uang sebesar Rp320 juta.

Dengan upah Rp5 juta yang dijanjikan, tukang becak itu menyerahkan uang dalam bungkusan kresek hitam kepada Thoha yang menunggu di luar bank. Sejak itulah ia tidak lagi bertemu Thoha selama dua bulan.

Setu mengaku, sebagian uang yang ia terima untuk membayar sewa kamar indekos. Namun, pria 64 tahun ini pun akhirnya menyesal dan tidak menyangka kalau dirinya akan terseret kasus hukum.

Setu mengaku khilaf dan tergiur uang yang Thoha janjikan kepadanya, sehingga memutuskan melancarkan aksinya itu.

“Kasihan saya. Masa tukang becak dihukum,” ujarnya.

[Baca Juga: Waspada Kejahatan Scam, Begini Cara Mengatasinya!]

 

Korban Sendiri yang Memberi Tahu Memiliki Uang Ratusan Juta di Rekening

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla dalam sidang di Ruang Sari II PN Surabaya, 24 Januari 2023 menjelaskan jika pelaku tergiur uang yang korban miliki.

Thoha menuturkan, jika korban sendiri yang memberi tahu dirinya bahwa memiliki uang 345 juta.

Akhirnya JPU pun melanjutkan pertanyaannya dengan menanyakan “dari mana Thoha mengetahui nomor PIN BCA milik Muin?

Rupanya dia mengetahuinya dengan cara mengintip ketika Muin membuka aplikasi m-Banking.

 

Pihak BCA Menolak Ganti Rugi

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan jika pihaknya tidak akan mengganti kerugian yang nasabah tersebut alami. 

Sebab, peristiwa ini terjadi akibat kesalahan korban sendiri. Bukan kelalaian pihak bank.

Jahja menyebut jika korban lalai dalam menjaga data pribadinya. Sehingga pelaku akhirnya bisa mengetahui PIN miliknya.

 

OJK Segera Lakukan Pemeriksaan

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Market Conduct, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sarjito, mengatakan kalau pihaknya masih akan melakukan pendalaman atas kasus hukum yang Muin alami.

Tujuannya untuk memperoleh kecukupan informasi dan inti permasalahan dalam peristiwa pencurian uang tersebut.

“Kami akan meminta keterangan para pihak dalam peristiwa tersebut,” katanya.

 

Sementara itu, pihak OJK juga memberikan himbauan supaya setiap konsumen menjaga kerahasiaan data pribadinya. 

Faktor keamanan ini sangat kita perlukan agar dokumen keuangan milik nasabah tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Tips Menyimpan Uang Di Bank yang Aman

Kasus serupa seperti yang terjadi di atas bukan pertama kalinya terjadi Sobat Finansialku. Bahkan mungkin saja ada banyak sekali kasus serupa yang tidak terpublikasi. 

Untuk meningkatkan proteksi keamanan dalam menyimpan uang di bank, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan. Berikut ini adalah pembahasannya.

#1 Rutin Cek Saldo Tabungan

Jika sudah memiliki rekening tabungan, sebaiknya rajin-rajin untuk mengecek saldo tabunganmu. Idealnya, cek saldo setiap bulan sekali.

Namun jika kamu tidak memiliki layanan digital seperti mobile atau internet banking, maka cetak buku tabungan di kantor cabang bank terdekat.

Namun, untuk memantau saldo setiap saat, lebih baik menggunakan mobile atau internet banking. kamu dapat mengecek transaksi finansial langsung dari ponsel.  Apabila terdapat transaksi yang janggal, curiga, atau kesalahan, segera laporkan kepada bank untuk ditindaklanjuti.

#2 Simpan Uang Di Beberapa Bank

Sekarang ini, tidak cukup hanya memiliki satu rekening saja. Biasanya, seseorang memiliki dua atau tiga rekening bank yang berbeda. Jangan hanya menyimpan uang di satu bank saja.

Misalnya, simpan dana darurat di bank BUMN A, simpan uang untuk DP rumah di bank asing B, dan simpan uang haji di bank syariah C. Kartu debit atau ATM yang digunakan untuk masing-masing rekening juga harus berbeda untuk menghindari pembobolan dana secara beruntun.

Dengan begitu, jika terjadi kejahatan perbankan pada salah satu akun, akun lain tetap aman. Membagi uang di beberapa bank tidak hanya melindungi dari kejahatan, tapi juga dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatur keuanganmu.

#3 Gunakan PIN Berbeda

Umumnya, orang menggunakan PIN yang sama untuk semua akun keuangan mereka karena khawatir lupa. Namun, kebiasaan ini justru rawan.

Jika satu akun sudah dibobol, maka akun lain juga akan mudah dibobol karena menggunakan PIN yang sama. Terlebih lagi jika menggunakan PIN yang mudah ditebak seperti tanggal lahir. Pastikan untuk menggunakan PIN yang berbeda dan sulit diingat untuk setiap akun keuangan.

Jika khawatir lupa, kamu dapat mencatatnya. Namun pastikan catatan PIN tersebut tidak disimpan dengan baik dan jangan memberitahu siapapun.

#4 Jangan Mudah Percaya Orang Lain

Kejahatan perbankan semakin mengkhawatirkan saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, pelaku kejahatan pun semakin canggih dalam membobol uangmu.

Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mudah percaya kepada siapapun, termasuk keluarga, saudara dekat, bahkan temanmu. Jika kamu lengah dan mudah percaya, maka lebih mudah dikelabui.

Mungkin saja salah satu dari mereka sudah berkomplot untuk mencuri kartu ATM, kartu kredit, bahkan menggasak saldo rekening tabunganmu.

Lebih baik, akun keuangan seperti rekening bank, kartu debit, kartu kredit, hingga akun dompet digital hanya Kamu yang tahu. Selalu lindungi data-data pribadi Kamu agar tidak jatuh ke tangan orang lain.

Selain penjabaran di atas, masih ada beberapa tips lainnya yang bisa kamu simak dalam artikel ini, Ketahui 7 Tips Menyimpan Uang di Bank yang Lebih Aman.

 

Tingkatkan Keamanan Data Pribadi

Sobat Finansialku, itulah kronologi kasus pencurian uang milik Muin yang dilakukan oleh seorang tukang becak.

Tentu saja hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, agar terhindar dari risiko kerugian yang mengancam uang atau aset yang kita miliki.

Terlebih di zaman serba canggih ini, kejahatan semakin marak bahkan dengan modus yang beragam, termasuk ke ranah investasi.

So, selain meningkatkan keamanan data pribadi dengan tidak memberikan informasinya kepada siapapun.

Kita juga jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan bisnis atau investasi yang tidak masuk akal, ya.

Sebagai referensi untuk Sobat Finansialku yang ingin tahu cara berinvestasi sampai memperoleh keuntungan yang maksimal! Yuk, baca dan praktikkan panduan dalam ebook berikut ini.

Ebook GRATIS, Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses

Banner Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - Web
Banner Iklan Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - HP

 

Apa tanggapanmu mengenai artikel kali ini? Silakan tulis di kolom komentar, dan bagikan juga informasinya kepada banyak orang supaya lebih berhati-hati dalam menjaga data pribadi. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Maria Arimbi Haryas Prabawanti. 25 Januari 2023. Ramai Soal Rekening BCA Rp320 Juta Dibobol Tukang Becak, Begini Kronologi Lengkapnya. Tempo.co –https://bit.ly/3wtLciO
  • Praditya Fauzi Rahman. 25 Januari 2023. Korban Ungkap Thoha Otak Pembobol Rekening BCA Ajak Bisnis Lalu Intip PIN. Detik.com – https://bit.ly/3Dj1sH8
  • Erwina Rachmi Puspapertiwi. 25 Januari 2023. BCA Tolak Ganti Uang Nasabah yang Dicuri Tukang Becak, OJK Beri Komentar. Kompas.com –https://bit.ly/3jdX0CJ
  • Praditya Fauzi Rahman. 25 Januari 2023. Ternyata Korban Sendiri yang Beri Tahu Punya Rp 345 Juta ke Pembobol Rekening BCA. detikfinance – https://bit.ly/3RnFicV