Mengapa untuk urusan keuangan jangan jadi suami takut istri? Ternyata ketakutan tersebut tidak berdampak positif, malah hasilnya lebih negative. Nah berikut ini tips agar suami tidak takut istri dalam hal keuangan keluarga.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh 

DuitPintar

 

Terlalu Sayang, Sehingga Suami Takut Istri Jangan Dibawa untuk Urusan Keuangan Keluarga

Ada orang yang mengatakan bahwa jatuh cinta itu pakai perasaan, memeliharanya pakai penghasilan. Banyak suami yang menjadi korban semprot istri gara-gara masalah uang. Banyak lho, keributan dalam rumah tangga yang ujung-ujungnya masalah duit.

urusan-keuangan-keluarga-jangan-jadi-suami-takut-istri-finansialku

[Baca Juga: Mengatasi Masalah Keuangan Keluarga yang Ujung-Ujungnya Duit]

 

Dalam pergaulan sering terdengar istilah ISTI atau ikatan suami takut istri. Tentunya cap tersebut menjatuhkan reputasi banyak lelaki. Dalam hal keuangan keluarga, ketika suami dan istri bersatu harusnya mengurus keuangan dengan kompak. Oleh sebab itu sebelum menikah, sebaiknya Anda harus mengetahui kondisi keuangan pasangan Anda, baik aset, kewajiban, penghasilan dan pengeluaran.

Banyak riset ilmiah bertajuk examining the relationship between financial issues and divorce, menyimpulkan pasangan yang sering bertengkar karena masalah uang lebih rentan bercerai. Sebenarnya kurang elok bukan, gara-gara masalah uang harus cerai dan putus hubungan. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan lakukan:

 

#1 Miliki Pondasi Keuangan yang Kokoh

Sebelum berani mengatakan janji suci pernikahan, sebaiknya Anda memiliki pondasi keuangan yang kokoh. Bukan berarti Anda harus memiliki rumah mewah, mobil mewah, deposito dan yang lain. Pondasi keuangan yang kokoh adalah Anda memiliki cashflow yang positif (artinya pemasukan lebih besar dari pada pengeluaran), jumlah cicilan dan utang konsumtif dibawah 30%, memiliki tingkat likuiditas sebesar 3 – 6 kali pengeluaran bulanan. Anda dapat melakukan cek kondisi kesehatan keuangan di sini. Anda mungkin perlu tahu piramida keuangan dan melihat pondasi piramida keuangan.

Infografis #1 Apa dan Siapa yang Membutuhkan Perencanaan Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Lihat Infografis: Piramida Keuangan dan Pondasi Keuangan]

 

Setidaknya Anda sudah memiliki cashflow yang positif, kekayaan bersih positif dan memiliki proteksi (asuransi kesehatan dan asuransi jiwa) yang sesuai dengan kebutuhan.

 

#2 Miliki Penghasilan Aktif dan Sebisa Mungkin Beberapa Sumber Penghasilan

Poin kedua adalah pastikan Anda memiliki penghasilan. Biasanya orang-orang yang baru menikah memiliki penghasilan aktif. Anda perlu tahu dan memahami bahwa sebenarnya ada tiga jenis penghasilan, yaitu penghasilan aktif, penghasilan pasif dan penghasilan investasi.

 

1 Penghasilan aktif

Pendapatan yang dihasilkan, karena seseorang menukarkan waktu, pemikiran, kepandaian, tenaga dengan uang. Jadi jika orang tersebut tidak bekerja, maka orang tersebut tidak akan mendapatkan penghasilan.

 

2 Penghasilan dari hasil investasi

Sumber kedua adalah penghasilan karena uang Anda bekerja dan mendatangkan pemasukan. Contoh Anda berinvestasi di reksa dana, saham atau investasi lainya.

 

3 Penghasilan pasif

Sumber ketiga adalah penghasilan karena aset Anda bekerja dan mendatangkan pemasukan. Contoh Anda menyewakan rumah, menyewakan mobil, penghasilan dari lisensi produk, penghasilan dari bisnis online, penghasilan dari bisnis waralaba (franchise) dan lain sebagainya.

Tugas Anda adalah mengubah penghasilan aktif menjadi penghasilan investasi dan penghasilan pasif. Berikut ini salah satu skema yang dapat Anda gunakan:

Jangan Pernah Sisihkan Uang untuk Menabung dan Berinvestasi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Jangan Sisihkan Penghasilan untuk Menabung dan Berinvestasi]

 

#3 Saling Mengenali Kepribadian

Jangan lupa saling kenali kepribadian antara Anda dan pasangan. Usahakan untuk tetap memegang kontrol atas keuangan keluarga, jangan terlalu boros dan jangan pelit. Salah satu cara yang paling mudah adalah miliki anggaran keuangan keluarga dan disiplin dalam mencatat keuangan keluarga. Catatan keuangan keluarga adalah cara paling ampuh dan mudah untuk mengontrol keuangan. Anda dapat menggunakan Aplikasi Finansialku untuk membantu mengelola keuangan.

Aplikasi Finansialku Iklan 1 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

#4 Miliki Rencana Keuangan dan Kompak Bagi Tugas

Salah satu tren keluarga modern di kota besar adalah Istri ikut bekerja dan menghasilkan pemasukan. Anda perlu bersyukur jika pasangan Anda juga ikut bekerja. Setidaknya pemasukan keluarga ditopang dari dua sumber penghasilan aktif. Nah agar pemasukan dapat digunakan untuk hal-hal yang efektif, sebaiknya miliki rencana keuangan (financial planning). Mulailah menghitung dana pendidikan anak, dana untuk hari tua dan lain sebagainya. Silahkan gunakan aplikasi Finansialku untuk membantu Anda merencanakan keuangan.

 

Jangan ISTRI tetapi Kompak dalam Mengatur Keuangan

Dalam mengelola keuangan, jangan ada suami lebih tinggi daripada istri dan/atau sebaliknya. Kata yang tepat adalah saling dan kompak dalam mengurus keuangan. Kompak dalam membuat merencanakan keuangan, mengelola keuangan, mencatat keuangan, kompak dalam berinvestasi dan termasuk kompak dalam meningkatkan literasi keuangan. Selamat mencoba.

 

Menurut Anda seberapa penting kekompakkan suami istri dalam mengurus keuanagn keluarga? Apakah kekompakkan tersebut akan berdampak positif? Silahkan tinggalkan komentar Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi :

  • Fafa Khalifah. 4 Oktober 2016. Jangan Jadi Suami Takut Istri Apalagi Kalau Soal Keuangan. Duitpintar.com 

 

Sumber Gambar:

  • Wife Angry – https://goo.gl/J0LA67

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku