Apakah bisa mengakali wawancara kerja menggunakan ilmu psikologi? Walaupun wawancara kerja lebih condong ke arah seni, ternyata Anda bisa mengaplikasikan ilmu sosial dan psikologi untuk meningkatkan kemungkinan diterima lho. Mari kita lihat 9 cara menghadapi wawancara kerja menggunakan psikologi.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Wawancara Kerja: Memberi First Impression yang Berkesan Dengan Psikologi

Wawancara merupakan suatu jenis tahap dalam seleksi kerja yang melibatkan percakapan antara pelamar atau pencari kerja dengan pihak perwakilan dari organisasi yang mempekerjakan untuk melihat, apakah calon pekerja merupakan kandidat yang tepat atau tidak.

Umumnya wawancara dilakukan secara bertahap, dimulai dari atasan langsung, bahkan bisa sampai ke direksi atau pimpinan tertinggi perusahaan.

9 Cara Menghadapi Wawancara Kerja Menggunakan Psikologi. Buktikan! 02 - Finansialku

[Baca Juga: 10 Tips Sukses Wawancara Kerja atau Interview Kerja untuk Para Fresh Graduate]

 

Namun sayangnya, Anda hanya diberikan satu kesempatan untuk meninggalkan first impression yang baik dan berkesan untuk dapat terpilih.

Dengan kata lain, Anda tidak bisa memperbaiki kesalahan atau penyesalan yang Anda lakukan dalam wawancara. Kemudian bagaimana mengantisipasinya?

Ternyata, Anda bisa mengakalinya dengan mengaplikasikan ilmu sosial dan psikologi lho. Dengan mempersiapkan diri dan menggunakan tips psikologi, Anda bisa memberikan impression yang lebih berkesan.

Tujuannya? Untuk meningkatkan peluang Anda diterima bekerja di perusahaan tersebut. Menarik bukan?

Jika Anda juga sedang berusaha melamar pekerjaan, Finansialku akan menjabarkan 9 cara menghadapi wawancara kerja menggunakan ilmu psikologi berikut ini:

 

 

#1 Gunakan Taktik “Power-Priming

Pernah dilakukan sebuah eksperimen dalam wawancara kerja dimana sekelompok pelamar kerja dibagi dalam dua kelompok dengan kondisi sebagai berikut:

  • Kelompok pertama diminta untuk mengingat dan membayangkan masa-masa dimana mereka menjadi pemegang kendali dan saat dimana mereka merasa kuat dalam hidupnya.
  • Kelompok kedua diminta untuk mengingat dan merefleksikan masa-masa dimana mereka lemah dan tanpa kendali.

 

Hasil eksperimen membuktikan bahwa kelompok pertamalah yang sukses dalam wawancara kerja. Hasil wawancara menunjukkan kelompok yang menjadi sasaran “power-priming” lebih baik secara signifikan.

Taktik ini sesungguhnya sangat sederhana, namun membuktikan bahwa manusia dapat memberi hasil berbeda hanya dengan mengingat kejadian yang menguatkan diri mereka.

Anda juga dapat mengaplikasikannya saat mempersiapkan diri untuk wawancara kerja nanti.

 

#2 Tersenyum Secukupnya

Dalam wawancara kerja, Anda perlu menunjukkan bahwa Anda merupakan orang yang sopan dan bersahabat, namun tidak melulu dengan tersenyum. Tersenyum itu penting, namun ada masa-masa dimana Anda perlu menunjukkan bahwa Anda juga bisa serius.

Ingin Melamar Kerja Hindari Beberapa Penyebab Kegagalan Wawancara Ini 2 - Finansialku

[Baca Juga: Ingin Melamar Kerja? Hindari Beberapa Penyebab Kegagalan Wawancara Ini]

 

Sebuah studi menunjukkan bahwa kandidat pelamar kerja yang tersenyum hanya pada awal dan akhir wawancara lebih berhasil daripada yang terus tersenyum sepanjang sesi wawancara.

 

#3 Gunakan Nama Pewawancara (Interviewer)

Selain membantu Anda mengingat nama pewawancara, memanggil nama membuktikan membuat mereka merasa lebih positif. Tentunya bukan berarti Anda terus memanggilnya dengan nama, namun cukup gunakan sesekali. Sisanya Anda bisa menggunakan kata ganti seperti “Bapak”, “Ibu”, atau “Anda”.

 

#4 Melatih “Reflective Listening

Jika Anda terbiasa mengulang apa yang diucapkan oleh pewawancara dengan kata-kata sendiri, itu tandanya Anda sudah mengaplikasikan teknik reflective listening.

Sebuah studi membuktikan bahwa reflective listening meningkatkan peluang diterima kerja karena menunjukkan bahwa Anda memahami perkataan pewawancara. Selain itu, teknik ini juga membuat pewawancara lebih merasa positif terhadap Anda karena Anda menyimak apa yang dikatakannya.

Sebagai contoh, berikut aplikasi reflective listening yang baik:

Pertanyaan Wawancara kepada Penasihat Keuangan untuk Menggunakan Jasanya - Finansialku

[Baca Juga: Pertanyaan Wawancara kepada Penasihat Keuangan untuk Menggunakan Jasanya]

 

Pewawancara: Posisi yang dibutuhkan adalah penulis yang tidak akan kesulitan dalam menulis mengenai politik, kasus selebriti, bahkan keduanya sekaligus.  Bagaimana menurut Anda?

Anda: Maksudnya Anda mencari seorang penulis yang antusias dan siap melakukan apa saja? Itu sangat mendeskripsikan diri saya. Seperti yang dapat Anda lihat dalam CV saya, saya sudah melakukan hampir segalanya. Mulai dari menulis kisah travelling hingga investigasi. Saya yakin saya cocok dengan spesifikasi yang dimaksud.

 

#5 Pastikan Tangan Anda Hangat dan Kering

Mungkin tips yang satu ini kedengarannya aneh, namun tahukah Anda bahwa tangan yang dingin dan berkeringat merupakan ciri-ciri orang yang sedang cemas dan takut?

Dengan demikian, tangan yang hangat dan kering akan membantu menunjukkan kepercayaan diri Anda. Sebelum melakukan wawancara, pastikan Anda mengelap tangan agar bisa berjabat tangan dengan nyaman dan memberi kesan pertama yang baik.

 

#6 Tirulah Gerak Gerik Pewawancara, namun Secara Positif

Anda bisa mengikuti gerak gerik pewawancara, misalnya Anda ikut tersenyum saat ia tersenyum. Teknik ini disebut juga dengan mirroring, dan terbukti mampu meningkatkan peluang diterima kerja.

Namun, perhatikan untuk meniru gerak gerik yang positif saja. Jika pewawancara nampak negatif, jangan meniru gerakan negatif tersebut ya!

Para Fresh Graduate, Baca 9 Panduan Keuangan untuk Hidup Sukses 01 - Finansialku

[Baca Juga: Para Fresh Graduate, Baca 9 Panduan Keuangan untuk Hidup Sukses]

 

#7 Perhatikan Bahasa Tubuh Anda

Berbagai studi telah membuktikan bahwa terkadang gerak non-verbal lebih efektif daripada verbal. Dengan kata lain, bahasa tubuh sangatlah penting. Dalam wawancara kerja, biasakan gunakan bahasa tubuh yang sopan dan formal.

Beberapa contoh bahasa tubuh yang baik menurut hasil studi adalah sebagai berikut:

  1. Tunjukkan antusiasme tinggi dan energi yang besar
  2. Gunakan ekspresi wajah yang positif
  3. Pertahankan kontak mata atau tatapan
  4. Berikan anggukan sebagai tanda bahwa Anda paham
  5. Gunakan gerakan tangan sesekali saat berbicara
  6. Usahakan badan condong ke arah pewawancara, namun tetap dalam batas wajar
  7. Hindari nada monoton saat berbicara, usahakan ubah nada bicara sesekali

 

#8 Gunakan Construal Level Theory (CLT)

Pernahkah Anda mendengar mengenai Construal Level Theory atau disingkat CLT? Teori ini membuktikan bahwa semakin jauh Anda dari seseorang atau sebuah objek, semakin abstrak pikiran Anda. Teori ini berlaku sebaliknya. Sebagai contoh:

  • Saat Anda berada di musim salju selama 6 bulan lamanya, Anda akan membayangkan matahari dan pantai yang hangat.
  • Saat Anda hanya berada di musim salju selama 6 hari, Anda akan membuat itinerary detail untuk kembali ke musim panas.

 

30 Hal yang Dapat Anda Lakukan dalam Cara Mempersiapkan Keuangan Untuk Usia 30 Tahun 01 - Finansialku

[Baca Juga: 30 Hal yang Dapat Anda Lakukan dalam Cara Mempersiapkan Keuangan Untuk Usia 30 Tahun]

 

Para peneliti melakukan eksperimen dengan mengaplikasikan teori ini pada pelamar kerja. Dimana pelamar kerja dibagi ke dalam dua kelompok:

  • Kelompok pertama duduk dekat dengan pewawancara
  • Kelompok kedua duduk jauh dari pewawancara

Hasilnya sesuai dengan teori CLT, dimana pelamar kerja yang duduk dekat dengan pewawancara mampu berdiskusi secara spesifik dan detil sehingga kemungkinan suksesnya lebih tinggi. Sedangkan kelompok kedua yang duduk jauh dari pewawancara cenderung berbicara mengenai hal-hal abstrak.

Intinya adalah berbicara secara spesifik dalam wawancara kerja akan lebih baik dan meningkatkan peluang Anda diterima.

 

#9 Hindari Menyanggah atau Memotong Pembicaraan

Menyanggah atau memotong pembicaraan menimbulkan emosi negatif. Dengan demikian, jangan pernah memotong pembicaraan atau menyanggah pewawancara saat sedang berbicara. Mendengarkannya dengan saksama hingga selesai menunjukkan bahwa Anda sejalan dengannya dan membuktikan Anda lebih sopan.

Mau Sukses dan Menjadi Orang Kaya Awali Dengan Menerapkan Prinsip Dasarnya Terlebih Dahulu 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Sukses dan Menjadi Orang Kaya? Awali Dengan Menerapkan Prinsip Dasarnya Terlebih Dahulu]

 

Maksimalkan Peluang Diterima Kerja dengan Memberi Big Impact dalam Wawancara Kerja

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Anda hanya memiliki satu kesempatan dalam memberikan first impression yang baik dalam wawancara kerja.

Kabar baiknya adalah Anda bisa mengakali wawancara kerja dengan mengaplikasikan beberapa tips psikologi di atas.

Dengan beberapa tips tersebut, Anda akan menonjol dibandingkan pelamar kerja lainnya. Mengapa bisa?

Secara tidak langsung, ilmu psikologi memungkinkan Anda memberikan big impact dalam wawancara kerja, sehingga Anda memberikan kesan yang lebih mendalam bagi pewawancara. Kelihatannya sederhana, namun nyatanya dampaknya besar lho.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai cara menghadapi wawancara kerja menggunakan psikologi lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Alison Doyle. 23 Juni 2017. Job Searching: 9 Ways to Use Psychology to Help You Get Hired. Thebalance.com – https://goo.gl/eZGT6q

 

Sumber Gambar:

  • Wawancara Kerja – https://goo.gl/Pv2zCT
  • Wawancara Kerja Berhasil – https://goo.gl/KFzPdQ

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com