Apa saja pelajaran entrepreneurship yang perlu diajarkan orang tua kepada anak-anaknya? Ternyata pelajaran entrepreneurship ini perlu diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya, agar mereka menjadi orang sukses di kemudian hari. Berikut ini penjelasannya.
6 Pelajaran Entrepreneurship yang Harus Diajarkan Orang Tua ke Anak
Seperti yang Anda ketahui, entrepreneurship adalah ilmu yang penting dan bagus untuk dimiliki semua orang. Entrepreneurship bukanlah sebuah profesi, melainkan sikap mental atau mindset yang harus dimiliki setiap orang. Oleh sebab itu, Anda sebagai orang tua perlu dan wajib mengajarkan entrepreneurship kepada anak-anak.
[Baca Juga: Slide: 13 Kualitas dan Mindset Dibalik Seorang Entrepreneur Sukses]
Menurut Anda, pelajaran entrepreneurship seperti apa yang harusnya diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini? Silakan share atau tinggalkan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah ini. Terima kasih atas komentar Anda.
Diskusi yang sama ternyata juga berlangsung di keluarga Ronald. Suatu ketika Ronald berdiskusi dengan ayahnya, mengenai sikap entrepreneurship yang harusnya diajarkan kepada anak-anak. Yuk ikuti diskusi antara kakek Fico, papa Ronald dan mama Glory mengenai entrepreneurship:
Papa Ronald
Pa, kemarin Ronald baca artikel di website yang mengatakan bahwa setiap orang perlu memiliki jiwa atau cara berpikir sebagai seorang entrepreneur.
Kakek Fico
Ya benar itu, papa setuju dengan ide tersebut.
Mama Glory
Emangnya kalau kita karyawan atau ibu rumah tangga juga perlu memiliki entrepreneurship?
Kakek Fico
Entrepreneuship pada dasarnya adalah cara seseorang berpikir dan bekerja. Jika kamu perhatikan ada seorang karyawan yang memiliki mindset karyawan dan ada juga karyawan yang memiliki mindset seorang entrepreneur. Tentu saja kamu tahu mana yang lebih sukses, bukan?
Papa Ronald
Maksud papa, seorang karyawan juga perlu mempelajari entrepreneurship dan memiliki mindset seorang entrepreneur?
Kakek Fico
Ya betul Ronald, kamu benar.
Mama Glory
Kalau gitu kita perlu donk mengajarkan anak-anak mengenai entrepreneurship.
Kakek Fico
Ya cucu-cucu papa, perlu diajarkan entrepreneurship sejak mereka masih kecil.
Papa Ronald
Emang pelajaran entrepreneurship seperti apa yang harusnya diajarkan kepada anak-anak?
Kakek Fico
Menurut papa, ada 6 topik entrepreneurship yang harus diajarkan kepada anak-anak, yaitu:
#1 Bekerja sesuai tujuan dan prioritas
Salah satu permasalahan yang dihadapi kebanyakan orang adalah bekerja tanpa menggunakan prioritas dan salah menentukan prioritas. Orang tua dapat mengajarkan anak-anaknya, mengenai bagaimana cara memanfaatkan waktu dan tenaga yang terbatas, untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang penting. Membagi waktu tidak melulu hanya mengenai pekerjaan atau belajar, melainkan keseimbangan antara hidup dan kerja (life and work balance).
[Baca Juga: Bagaimana Mengatur Keseimbangan Hidup dan Kerja?]
Beritahukan kepada anak-anak, bagaimana mengurus waktu untuk bermain, waktu untuk bersama keluarga, waktu untuk belajar dan lain sebagainya. Anak-anak pasti memiliki masalahnya sendiri, misal mengajarkan pekerjaan rumah (PR), belajar untuk ulangan atau quiz, belum lagi tambahan dari kusus dan lain sebagainya. Ajarkan anak bagaimana cara membuat prioritas dan selesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu alias first thing first.
#2 Memiliki inisiatif, bekerja tanpa diperintah
Orang tua wajib mendidik anaknya agar mereka bekerja atau bertindak bukan karena disuruh atau diperintah. Seorang entrepreneur harus memiliki kemandirian dalam berpikir dan bertindak, serta bertanggung jawab atas tindakannya. Salah satu cara melatihnya adalah berikan tugas, wewenang dan tanggung jawab kepada anak serta biarkan anak menyelesaikan permasalahannya sendiri.Â
Anda sebagai orang tua harus siap sebagai mentor yang memberikan jawaban (jika dibutuhkan). Anda sebagai orang tua jangan bertindak seperti majikan yang terus-menerus memberi perintah. Dalam kenyataannya, pasti ada yang namanya kegagalan atau ketidakberhasilan. Seorang entrepreneur belajar dari kegagalan, karena kegagalan berarti anak Anda berani mencoba.
[Baca Juga: Kenapa Entrepreneur Perlu Melakukan Kesalahan?]
Salah seorang pakar keuangan Amerika bernama Robert T. Kiyosaki pernah mengatakan sebuah kata-kata bijak: Apa perbedaan belajar di sekolah dan belajar dari kehidupan?
- Jika seseorang belajar dari sekolah, maka orang tersebut akan mendapatkan ilmu baru mendapatkan ujian.
- Jika seseorang belajar dari kehidupan, maka orang tersebut akan mendapatkan ujian terlebih dahulu (kadang kala permasalahan dan kegagalan), baru menemukan solusi (jawaban atau jalan keluar).
Setiap entrepreneur pasti pernah mengalami masa-masa sulitnya, termasuk pengusaha sukses sekaliber: Donald Trump, Colonel Sander (KFC), Howard Schultz (Starbucks) dan lain sebagainya.
#3 Literasi keuangan
Semua orang mau karyawan, pengusaha, freelance dan ibu rumah tangga pasti berurusan dengan yang namanya uang.
Seperti yang Anda ketahui, zaman dahulu orang tua menganggap tabu membahas keuangan dengan anak. Alhasil anak-anak zaman dahulu (mungkin saja Anda saat ini), merasa terlambat baru tahu ini itu.
[Baca Juga: Mengapa Kita Perlu Meningkatkan Literasi Keuangan?]
Pendidikan keuangan (literasi keuangan) adalah satu-satunya jalan untuk mengenal tentang uang. Memang harus diakui uang tidak dapat membeli segala sesuatu, tetapi tanpa uang seseorang juga akan kesulitan untuk membeli segalanya. Betul?
Orangtua berkewajiban untuk mengenalkan uang dan pendidikan keuangan, sejak anak usia dini. Jangan hanya mengenalkan cara menggunakan uang, tetapi perkenalkan juga mengenai sumber-sumber pemasukan, aset dan liabilitas. Jika Anda belum tahu mengenai keuangan, beberapa artikel ini dapat menjadi panduan Anda dalam mengenal keuangan:
#4 Kemampuan untuk berkomunikasi dan menjual
Salah satu pelajaran entrepreneurship yang paling penting adalah seni berkomunikasi dan menjual.
[Baca Juga: 16 Skill yang Harus Dimiliki Jika Ingin Menjadi Orang Sukses di Abad 21]
Setiap orang dalam hidupnya pasti membutuhkan kemampuan menjual, contoh:
- Seorang jomblo, harus mampu menjual dirinya (segala kelebihan dan kekurangannya) untuk mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Bahkan ada orang yang mengatakan seorang play boy adalah seorang salesman yang baik.
- Seorang karyawan, harus mampu menjual dirinya untuk mendapat perhatian manajemen atau atasannya. Coba saja Anda perhatikan, karyawan mana yang paling cepat kenaikan karirnya? Bukan berarti mengajarkan menjilat, karena menjilat adalah seni komunikasi yang tidak baik.
- Seorang pebisnis, harus mampu menjual ide bisnisnya kepada investor, menjual visi misi kepada seluruh timnya, menjual barang atau layanan kepada calon pembeli.
Lepas dari seseorang introvert atau extrovert, setiap orang perlu belajar teknik komunikasi dan kemampuan untuk menjual. Ajarkan anak Anda bagaimana berkomunikasi yang baik (ajarkan etiket, bahasa asing dan seni berkomunikasi). Jika Anda belum pernah mendengar seni berkomunikasi, coba baca buku karangan Dale Carnegie – Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain.
#5 Cara berpikir yang maju dan bertumbuh
Anak juga perlu diajarkan bagaimana cara berpikir positif dan memiliki mindset yang mampu bertumbuh (growth mindset). Setiap orang, setiap kalangan, setiap usia pasti memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Ajarkan anak untuk menghadapi permasalahan yang ada (misalkan: masalah dalam sekolahnya) dan ajarkan cara untuk menyelesaikan dengan cara yang positif.
#6 Pembelajaran yang tidak pernah berhenti
Seseorang yang berhenti belajar berarti orang tersebut akan ketinggalan zaman. Tahukah Anda, Warren Buffet (seorang investor top dunia dan masuk jajaran 10 orang terkaya dunia) menghabiskan waktu lebih dari 4 jam sehari untuk membaca. Sayangnya minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Anda sebagai orang tua perlu membuat komitmen bersama, ayah, ibu dan anak-anak harus meluangkan waktu 30 menit sehari untuk membaca. Setelah Anda berhasil menjalankan komitmen tersebut, coba tingkatkan menjadi 1 jam, 2 jam dan seterusnya.
Mama Glory
Oke pa, saya sudah paham dan mendapat gambaran. Anak-anak perlu diajarkan mengenai entrepreneurship.
Papa Ronald
Ya ma, masalah nanti anak-anak mau jadi wiraswasta atau karyawan, itu pilihan mereka. Kita sebagai orang tua sudah membekali dengan mindset dan kemampuan entrepreneurship.
Kakek Fico
Ya betul sekali. Kalian juga perlu belajar dan menerapkan pelajaran-pelajaran tersebut. Jangan lupa, setelah kalian memahami dan menjalankan, segera ajarkan juga kepada cucu-cucu.
Papa Ronald
Ya pa.
Pelajaran Entrepreneurship Dibutuhkan Juga oleh Karyawan yang Mau Sukses
Banyak orang beranggapan entrepreneurship hanya diperlukan oleh orang-orang yang mau menjalankan bisnisnya. Nyatanya entrepreneurship adalah sikap mental dan mindset yang harusnya dimiliki oleh setiap orang yang mau sukses seperti Anda. Jangan biarkan anak-anak Anda hanya belajar mengenai pendidikan formal di sekolah, ajarkan juga anak-anak Anda mengenai entrepreneurship. Setidaknya kenalkan kepada anak Anda mengenai:
- Bekerja sesuai dengan tujuan dan prioritas.
- Memiliki inisiatif, jangan hanya bekerja menunggu diperintah.
- Miliki literasi keuangan, tahu mengenai cashflow, aset dan liabilitas.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi dan menjual.
- Miliki cara berpikir yang tumbuh atau growth mindset.
- Terapkan kebiasaan untuk belajar setiap hari, karena orang yang berhenti belajar berarti orang tersebut akan mengalami kemunduran.
Semoga penjelasan kami mengenai pelajaran entrepreneurship yang harus Anda ajarkan kepada anak-anak dapat bermanfaat. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda yang sudah memiliki anak, agar mereka juga mulai menanamkan hal baik.
Menurut Anda, bagaimana jika anak-anak dikenalkan bisnis sejak usia dini?
Silakan tuliskan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah ini, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Bob Glazer. Oktober 2016. 6 Important Values Entrepreneurial Parents Can Teach Their Children. Entrepreneur.com – https://goo.gl/zssbrj
Sumber Gambar:
- Family Asian – https://goo.gl/5AgDTM dan https://goo.gl/gmehR1
- Karakter keluarga Ronald adalah courtesy dari www.Freepik.com people avatar 761436. Anda dapat mendownload karakter-karakternya di www.Freepik.com.
Leave A Comment