Bagaimana kinerja dan prospek bisnis perusahaan yang bergerak di industri CPO, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) di masa pandemi ini?

 

Analisis Fundamental PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)

Perlambatan ekonomi global yang terjadi pada tahun 2019 semakin kuat terjadi pada tahun 2020 akibat pandemi virus Covid19. Kegiatan ekonomi yang melambat tercermin dari aktivitas konsumsi dan perekonomian masyarakat yang melambat.

Konsumsi masyarakat akan beberapa barang dan jasa menjadi tertahan dan menurun, namun komoditas CPO mengalami kenaikan yang signifikan.

Sektor perkebunan menjadi salah dua yang mengalami pertumbuhan output dan outperforming sectors selama pandemi Covid19 hingga 16,2% (% qoq) dan Sektor lainnya yakni Info. & comm. (BRI economic outlook 2021).

Faktor lain yang mempengaruhi industri sawit mengalami kenaikan seiring dengan kondisi iklim yang membaik dan harga jual yang tinggi. Salah satu perusahaan sawit yang cemerlang kinerja nya pada 2020 adalah PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG).

Emiten perkebunan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. memiliki segmen usaha utama perkebunan dan pabrik kelapa sawit. Perseroan ini berdiri pada tanggal 29 September 1980.

Analisis Prospek PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) 02

[Baca Juga: Analisis Saham: Prospek Saham BRISyariah (BRIS) Setelah Merger]

 

Pada awalnya, Perseroan bergerak di bidang industri perkayuan, bidang usaha kayu ini terus berkembang menjadi perusahaan pengolahan kayu yang terintegrasi dan menghasilkan produk kayu berkualitas untuk tujuan ekspor.

Pada tahun 2002 DSN mulai mendirikan Pabrik Kelapa Sawit pertamanya di Kalimantan Timur. Pada tanggal 14 Juni 2013, Perseroan secara resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham DSNG.

Melalui anak usaha PT Agro Pratama melakukan kerja sama kemitraan strategis dengan Verdant Bioscience Pte Ltd. mengembangkan teknologi bibit kelapa sawit hibrida berkualitas unggul di Indonesia.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara, Adrianto Oetomo mengatakan bahwa perseroan telah memberikan investasi strategis senilai US$ 5 juta melalui Agro Pratama sehingga secara kumulatif akan memiliki saham minoritas saham 15 persen pada Verdant Group.

Adapun, kedua pihak telah melakukan penandatanganan penyertaan investasi Agro Pratama ke dalam Verdant Group sekaligus penandatanganan kerja sama antar pemegang saham dengan Verdant pada Kamis, 12 November 2020.

DSNG itu akan menjadi mitra Indonesia yang menjadi pemegang saham Verdant bersama dengan mitra lainnya, seperti Ackermans & Van Haaren NV dari Belgia, SIPEF dari Belgia, dan Biosing Pte Ltd. dari Singapura.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk. menggenjot ekspor produk kayu olahan pada kuartal IV/2020. Strategi itu diyakini akan turut mengakselerasi kinerja perseroan yang sedang terimbas kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO).

Lebih rinci, penjualan panel turun 10 persen menjadi 64 ribu m3 dibandingkan dengan kuartal III/2019. Adapun, rata-rata harga penjualan turun 2 persen secara year on year dan turun 26 persen daripada kuartal II/2020 karena turunnya permintaan dari Jepang.

Tahun ini perseroan akan semakin berfokus pada pengembangan perkebunan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan semua limbah pabrik kelapa sawit menjadi energi terbarukan, baik limbah cair maupun limbah padat.

Adapun, pemanfaatan limbah cair menjadi energi terbarukan sudah dirintis melalui fasilitas Bio-CNG yang commissioning-nya dilakukan pada September 2020 lalu.

Sementara itu, untuk pemanfaatan limbah padat, perseroan juga bekerja sama dengan eREX Singapore Pte Ltd, yang merupakan anak perusahaan eREX Co LTd Jepang, untuk memasok cangkang kelapa sawit (Palm Kernel Shell) yang akan digunakan perusahaan Jepang tersebut untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa.

Kerja sama tersebut memiliki arti strategis bagi perseroan dalam penerapan praktik keberlanjutan melalui pemberdayagunaan limbah padat pabrik kelapa sawit agar dapat memberikan manfaat ekonomis maupun manfaat terhadap lingkungan.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kinerja Keuangan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)

Untuk kinerja keuangan DSNG di 2020, kinerja penjualan perseroan pada kuartal ketiga mencetak pertumbuhan yang cukup baik dikarenakan permintaan CPO dan harganya yang tinggi saat ini.

DSNG mencatatkan peningkatan penjualan 10% secara tahunan menjadi Rp 4,3 triliun meskipun secara volume penjualan CPO kami turun sekitar 7 persen menjadi 433 ribu ton dibandingkan tahun lalu.

Laba bersih emiten juga tumbuh menjadi Rp 163,7 miliar hingga Q3 tahun 2020. Rata-rata harga jual CPO yang relatif tinggi pada tahun 2020, terutama pada kuartal pertama dan ketiga tahun 2020.

Pada segmen produk kayu, nilai penjualan pada sembilan bulan pertama tahun ini turun sekitar 3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dikarenakan penurunan volume penjualan maupun harga jual, baik untuk produk panel maupun engineered flooring, seiring dengan dampak pandemi COVID-19 di negara tujuan ekspor seperti Jepang dan Amerika Serikat.

Laba operasi mengalami peningkatan menjadi Rp 529 miliar per Q3 2020.

OP DSNG

DSNG Data: rivankurniawan

 

Aset perseroan bertumbuh tipis 0,45% dibandingkan periode akhir tahun menjadi Rp 11,6 triliun.

Kas dan bank perseroan bertumbuh signifikan 39,84 % secara tahunan menjadi Rp 378 miliar dikarenakan kenaikan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi dan kenaikan pada arus kas net yang digunakan untuk aktivitas investasi.

Aset DSNG (1)

DSNG Data: rivankurniawan

 

DSNG mencatatkan penurunan liabilitas sebesar 0,68% menjadi Rp 7,8 triliun, diikuti dengan kenaikan tipis pos ekuitas sebesar 2,86% menjadi Rp 11,67 miliar, dibandingkan dengan periode akhir tahun 2019.

Perseroan mencatatkan kenaikan pada pos beban penjualan sebesar 13,2% secara tahunan menjadi Rp 3,3 triliun. Tingkat DER DSNG ada pada 2,02x yang tergolong tidak terlalu bagus.

Jika dibandingkan dengan perseroan sektor yang sama AALI memiliki rasio utang cukup terkontrol <1; LSIP berada <1; sedangkan SIMP DER nya ada di 1x, maka DER DSNG yang paling tinggi.

Liabilitas DSNG

DSNG Data: rivankurniawan

 

Dari laporan keuangan perseroan per Q3 2020 DSNG (idx.co.id), saat ini saham dihargai cukup mahal dengan valuasi Price Book Value (PBV)-nya yang ada di 1,61x, Price to Earning Ratio DSNG ada di 28,64x.

Sedangkan Return on Equity DSNG pada 2020 ada di 5,63% dengan berhasil mencetak laba bersih Q3 Rp 163,7 miliar.

ROE DSNG

DSNG Data: rivankurniawan

 

Analisis Teknikal PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)

Hingga perdagangan market Sesi I – 21 Januari 2021 tren IHSG mengalami penguatan tipis ke level 6430,04. DSNG menguat 4,24% ke level harga 615/lembar, Pada akhir tahun 2020, DSNG berhasil mencapai all time high di harga 725.

Teknikal DSNG

 

Jika melihat histori pergerakan saham DSNG adalah salah satu saham di sektor perkebunan yang cukup aktif selama sejak Q3 2020. Secara ytd mengalami koreksi 3%, selama 3 bulan terakhir bullish 22,9%.

Saat ini harga DSNG menguji harga 600. Terjadi koreksi selama satu bulan terakhir, terlihat dari sinyal MACD.

Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal sell yang cukup kuat di perdagangan awal 2021, ada kemungkinan bullish terbatas walaupun akan ada koreksi sementara seiring dengan sentimen vaksin yang akan membuat pasar saham pada 2021 diperkirakan baru bergerak ke tahapan skeptisisme.

Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal oversold, DSNG saat ini berada diatas Moving Average.

Untuk indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish. DSNG mengalami bullish sejak Juli 2020, yang membuka peluang kenaikan harga saham hingga harga tertingginya 700.

DSNG saat ini menguji harga 600, jika koreksi terlalu dalam untuk stoploss di 525-500.

 

Outlook PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)

Prospek DSNG kedepannya masih bagus melihat sektor perkebunan terlebih segmen bisnis kelapa sawit yang semakin membaik dari tahun 2020, pasca pelonggaran PSBB.

Dalam beberapa tahun ke depan, program replanting kelapa sawit di Indonesia akan semakin masif dilakukan dengan semakin menuanya umur perkebunan kelapa sawit, hal ini menjadi peluang bagi perseroan maupun petani masyarakat. Program ini dapat memicu permintaan besar atas bibit kelapa sawit yang unggul.

Selain itu permintaan penggunaan minyak sawit juga datang dari industri oleochemical mendominasi konsumsi domestik seiring permintaan pasar untuk bahan baku sabun serta pembersih lainnya yang meningkat selama pandemi Covid-19.

Pemerintah juga memutuskan untuk melanjutkan mandatori B30 di tahun 2021, maka akan ada peningkatan konsumsi.

DSNG juga melakukan hilirisasi dan memberikan nilai tambah minyak sawit dengan membentuk perusahaan baru.

DSNG membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan perusahaan asal Jepang eREX Co Ltd atau Erex Jepang, melalui anak usahanya, PT Dharma Energi Investama (DEI), bersama dengan Erex Singapore, yang merupakan anak perusahaan Erex Jepang, membangun PT Dharma Sumber Energi (DSE).

Kerja sama itu dilakukan dalam rangka penyediaan cangkang kelapa sawit (palm kernel shell) yang akan digunakan sebagai bahan baku pembangkit tenaga biomassa milik eREX Jepang.

Cangkang yang tadinya limbah dan hanya jadi bahan bakar untuk boiler bisa dimanfaatkan untuk energi terbarukan yang memberikan nilai tambah maupun nilai ekonomis.

Selain itu, pemanfaatan cangkang kelapa sawit dalam kerja sama itu sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari janjang kosong (jankos) yang semula ditabur sebagai pupuk organik sekarang diolah menjadi bahan bakar biomas untuk boiler di pabrik kelapa sawit pengganti cangkang sehingga lebih ramah lingkungan.

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan PT Dharma Satya Nusantara Tbk., Paulina Suryanti, dilansir dari bisnis.com juga menjelaskan bahwa pemilihan mitra strategis ini didasarkan karena Jepang memiliki keahlian dan pengalaman dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga biomasa, terutama dari bahan baku cangkang sawit.

Analisis Prospek PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) 03

[Baca Juga: Prospek Diversifikasi Bisnis PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)]

 

Kerja sama ini juga merupakan langkah strategis Perseroan dalam menerapkan kebijakan keberlanjutan (sustainability), yakni memanfaatkan limbah dari hasil produksi CPO menjadi produk yang bernilai ekonomis

Selanjutnya perseroan berencana untuk membangun pabrik Bio-CNG berikutnya pada tahun depan dengan kapasitas yang jauh lebih besar daripada pabrik yang rampung dibangun tahun ini.

Hal itu seiring dengan pemanfaatan limbah cair atau palm oil mill effluent (POME) dari 2 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 2×60 ton TBS per jam, sehingga penghematan biaya energi akan semakin signifikan.

Pembangunan Bio-CNG Plant itu merupakan salah satu upaya perseroan menerapkan kebijakan sustainability dengan memberdayakan POME yang mengandung gas metana (CH4), sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak buruk terhadap lingkungan.

 

Kesimpulan

Menjadi emiten dengan bisnis utama kelapa sawit yang cukup strategis di Indonesia. Keadaan keuangan yang terbilang belum baik, dengan DER di 2x menandakan posisi utang perseroan tidak dalam keadaan baik.

Meningkatnya arus kas dan penjualan pada Q3 2020 adalah efek dari meningkatnya harga jual CPO secara global. Selama 9 bulan pertama utang yang dimiliki hanya mengalami penurunan tipis.

Proyeksi tahun ini ekonomi yang akan tumbuh namun juga cukup terbatas, koreksi IHSG dan beberapa saham bisa terjadi, secara long-term masih ada peluang untuk bertumbuh, saat ini posisi keuangan perusahaan memang terlihat baik-baik saja namun dari kualitas kinerja perseroan nantinya akan menjadi perhatian.

Perseroan memiliki prospek yang baik terlihat dari pemilihan mitra strategis. Jika kinerja DSNG bisa membaik lagi di 2021, melakukan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, memperkuat kualitas keuangan mereka, ini akan memberikan nilai kepada perseroan.

Analisis Prospek PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) 04

[Baca Juga: Prospek CPO dan Analisa PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP)]

 

Bisnis CPO yang merupakan bisnis komoditas – siklikal dan fluktuatif memang memiliki tantangan tersendiri, permintaan batu bara global dan domestik akan menjadi sentimen positif namun seluruh aset dan kegiatan operasional DSNG dapat terpengaruh oleh kondisi politik, ekonomi, hukum, dan sosial Indonesia di masa depan, serta kebijakan dan tindakan pemerintah yang dapat mempengaruhi hasil operasional dan prospek Perusahaan.

Jika kamu ingin mengambil momentum di emiten ini ditengah gejolak pasar saham dan komoditas CPO di 2021 ini, timing adalah kuncinya.

Saham memang sedang dihargai undervalued saat ini namun untuk long-term investment kondisi keuangan DSNG belum lebih baik daripada pesaing di sektor nya yang memiliki pondasi keuangan yang lebih baik seperti AALI, SIMP hingga London Sumatera.

 

Disclaimer: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

 

Itulah analisis saham DSNG dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.

Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.

komunitas saham

 

Sumber Referensi:

  • Aplikasi IPOTGO
  • Annual Report PT Dharma Satya Nusantara Tbk (www.idx.co.id)
  • Bisnis.com

 

Sumber Gambar:

  • Aplikasi ChartNexus
  • Consolidated Financial Statements DSNG, Sept 2020
  • https://bit.ly/2XXDc8n
  • https://bit.ly/36hwhMb
  • https://bit.ly/393j0s7
  • https://bit.ly/3qK3NlX