Keberadaan beras kian langka dan alami kenaikan harga di beberapa daerah. Lantas apa yang menyebabkan hal ini terjadi dan bagaimana solusi yang diambil pemerintah?

Yuk, simak Selengkapnya dalam artikel ini!

 

Beras Kian Langka dan Harga Alami Kenaikan

Apakah Sobat Finansialku akhir-akhir ini merasa kesulitan untuk membeli beras? Yap, beberapa waktu terakhir keberadaan cukup langka dan sangat sulit untuk diperoleh.

Kelangkaan tersebut terjadi secara luas di Indonesia. Selain langka, harga yang dibanderol sendiri juga mengalami kenaikan.

Untuk beras premium, harga sudah menyentuh harga Rp16.110 per kilogram per tanggal 18 Februari 2024. Sementara harga beras medium hari ini turun tipis 0,29% menjadi Rp13.950 per kilogram.

Harga beras saat ini masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah lewat Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900 – Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp13.900 – Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Tak ayal, konsumen pun mulai mengeluhkan permasalahan ini. Apalagi beras merupakan makanan pokok utama yang dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Lantas apa yang sebenarnya terjadi?

 

Presiden Joko Widodo Ungkap Penyebab Harga Beras Naik

Menanggapi isu ini, Presiden Joko Widodo blak-blakan mengungkapkan apa yang menyebabkan harga beras naik dan alami kelangkaan. Menurutnya harga beras naik akibat jumlah produksi yang berkurang.

Hal tersebut disebabkan karena adanya perubahan iklim yang ekstrem sehingga alami gagal panen.

“Kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik,” ujar Joko Widodo, melansir Detik.com (19/02).

[Baca Juga: Waspada! 5 Red Flags Keuangan Rumah Tangga, Termasuk Utang?]

 

Faktor yang Memengaruhi Kenaikan dan Kelangkaan Beras

Selain itu, Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menuturkan lonjakan harga dan kelangkaan lebih khusus untuk beras premium juga terjadi akibat gencarnya bantuan beras dari pemerintah.

Kemudian harga beras yang tinggi juga terjadi akibat ketidaksesuaian antara permintaan dengan ketersediaan, alias faktor supply-demand. Pada tahun 2023 Indonesia sudah mengalami penurunan produksi hingga 2,05%.

Hal tersebut lantaran adanya kemarau ekstrem akibat fenomena iklim El Nino. “BPS telah mengatakan memang produksi kita turun, sehingga supply dan demand-nya tidak seimbang,” ujarnya melansir RRI.co.id (19/02).

Kemudian kenaikan harga gabah yang terjadi pada tingkat petani juga menjadi faktor yang menjadi penyebab kenaikan serta kelangkaan tersebut. Berdasarkan catatan, per 12 Februari 2024 harga gabah petani sudah menyentuh Rp7.350.

Sementara beras premiumnya sudah mencapai Rp15.475 per kg. Kemudian di wilayah Karawang harga gabah mencapai Rp7.350 per kg dan beras premium mencapai Rp14.333 per kilogram.

Beras langka

Berbagai Harga Beras di Pasar. Sumber: Republika Ekonomi

 

Langkah Pemerintah Antisipasi Kelangkaan dan Kenaikan Harga

Lalu, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi serta mengantisipasi kelangkaan serta kenaikan harga beras yang kini kian mengkhawatirkan?

 

#1 Impor Beras

Langkah pertama yang akan pemerintah lakukan ialah melakukan impor beras. Badan Pangan Nasional menuturkan pemerintah akan mengambil opsi untuk melakukan impor beras asal Thailand sebanyak 2 ton.

Ini bisa jadi (langkah) antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan Presiden dan Menteri. Tahun lalu 2,8 juta ton, tahun ini rencananya 2 juta ton, tetapi kalau misalnya produksi dalam negeri cukup berarti impor itu tidak jadi,” ujar Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy, melansir Detik.com (19/02).

[Baca Juga: Inilah Contoh Kebutuhan Primer, Skunder, dan Tersier]

 

#2 Operasi Pasar

Kemudian langkah kedua adalah melakukan operasi pasar. Beberapa pemerintah daerah telah melakukan operasi pasar untuk mengendalikan sekaligus menurunkan harga beras.

Beberapa Pemda yang melakukan operasi pasar di antaranya Pemkot Bandung, hingga Pemerintah Kabupaten Temanggung bersama Bulog Magelang. Hanya dalam beberapa jam, beras pun ludes dibeli oleh masyarakat.

 

Harga Kebutuhan Naik, Atur Lagi Keuangannya!

Kita hanya bisa berharap bahwa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah bisa menjadi solusi untuk permasalahan ini. Sehingga, harga beras bisa normal dan mudah diperoleh kembali.

Untuk Sobat Finansialku yang saat ini mengalami kesulitan tersebut, yuk, atur lagi anggaran keuangannya. Kamu bisa alokasikan kembali kebutuhan kamu dan atur anggaran mana yang bisa ditekan.

Sebagai panduan, kamu bisa langsung buat anggaran setelah membaca ebook gratis ini Cara Membuat Anggaran Dengan Tepat supaya cashflow dan uang bulanan tidak boncos.

Selain itu, hindari hal-hal ini supaya keuangan kamu tetap aman, ya. Apa saja? Simak dalam video berikut ini.

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.
Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Itulah informasi seputar kelangkaan dan kenaikan harga beras Jangan lupa ya untuk share artikel ini supaya semakin banyak orang yang mendapatkan informasinya. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Shafira Cendra Arini, 19 Februari 2024. Badan Pangan Buka-bukaan Opsi RI Impor Beras dari Thailand 2 Juta Ton. Detik.com – https://bit.ly/3OOPk6N
  • Allan, 19 Februari 2024. Ini Faktor Harga Beras Alami Kenaikan. RRI.co.id – https://bit.ly/49zBg9D
  • Herdi Alif Al Hikam. 19 Februari 2024. Jokowi Buka-bukaan Biang Kerok Harga Beras Makin Maha. Detik.com – https://bit.ly/3SMomxy

 

Sumber Gambar:

  • Cover – ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat