Langkah Mudah Dalam Antisipasi Mengatasi Naiknya Cicilan KPR dan Bunga KPR

Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan sebuah komitmen jangka panjang karena besarnya cicilan KPR dan bunga KPR dapat berubah-ubah seiring waktu. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bijak dalam memilih jenis KPR yang sesuai dengan kemampuan Anda untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut. Mari kita pelajari bersama langkah mudah dalam antisipasi mengatasi naiknya cicilan KPR dan bunga KPR.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Beberapa Penyebab Kenaikan Cicilan dan Bunga KPR

Pada umumnya bank menggunakan kombinasi dua jenis suku bunga, yakni suku bunga tetap (fixed rate) dan suku bunga mengambang (floating rate). Fixed rate biasanya diberlakukan pada beberapa periode awal cicilan dan pada sisa periode akan berubah menjadi floating rate.

Dengan demikian, beberapa faktor yang akan mempengaruhi besaran cicilan dan bunga KPR Anda antara lain:

Adanya perubahan suku bunga dari fixed rate menjadi floating rate karena suku bunga tetap yang ditawarkan pada awal periode biasanya lebih rendah dari suku bunga mengambang yang berlaku.
Adanya kenaikan floating rate yang berubah-ubah sesuai kondisi pasar (mengacu pada suku bunga acuan yaitu BI 7-day depo rate).

Perlu diketahui bahwa perubahan suku bunga acuan tidak dapat dihindari dan mustahil untuk dikendalikan. Lalu bagaimana mengatasinya? Finansialku akan menjabarkan beberapa langkah mudah dalam antisipasi mengatasi naiknya cicilan KPR dan bunga KPR.

Langkah Mudah Mengatasi Kenaikan Cicilan KPR

Walaupun kemungkinan kenaikan cicilan dan bunga KPR yang tidak dapat diprediksi, Finansialku mengajak Anda untuk mempersiapkan langkah antisipasi sebelum Anda menjalankan KPR atau bahkan jika Anda sudah dalam proses menjalani KPR. Adapun beberapa langkah mudah untuk mengatasi kenaikan cicilan KPR adalah sebagai berikut:

#1 Memilih KPR dengan Periode Fixed Rate Terpanjang

Seperti telah disebutkan sebelumnya, biasanya pihak bank akan menawarkan suku bunga tetap untuk periode awal KPR. Umumnya hanya diberlakukan selama 1 hingga 2 tahun. Jika fixed rate yang ditawarkan lebih rendah dari suku bunga acuan pada saat tersebut, maka memilih KPR dengan periode fixed rate terpanjang bisa menjadi salah satu langkah yang tepat.

Namun hati-hati, pihak bank cukup cerdik untuk “mengelabui” Anda melalui penawarannya. Sebagai contoh, bank menawarkan suku bunga tetap yang lebih rendah jika periodenya lebih pendek yaitu:

8% untuk periode fixed rate 1 tahun
8,5% untuk periode fixed rate 2 tahun

Mayoritas akan langsung memilih suku bunga terendah yaitu 8% untuk periode 1 tahun. Namun apakah keputusan tersebut menguntungkan? Sebenarnya akan lebih aman jika Anda memilih alternatif 8,5% untuk periode 2 tahun karena terdapat kemungkinan Anda akan membayar suku bunga floating yang mungkin lebih besar dari 8,5%.

#2 Memanfaatkan Fasilitas Take Over KPR

Take over merupakan sebuah langkah pemindahan sisa cicilan KPR ke bank lain dengan penawaran yang lebih menguntungkan bagi Anda. Sebagai contoh, saat ini Anda sedang menjalani KPR pada bank A pada tahun ke-2 dengan suku bunga floating, namun bank B memberikan tawaran fixed rate selama 3 tahun dengan suku bunga yang lebih rendah. Maka Anda dapat memindahkan KPR ke bank B untuk menikmati fixed rate lebih lama dan lebih rendah.

Tetapi tahukah Anda bahwa terdapat sejumlah biaya yang harus dibayarkan jika Anda melakukan take over KPR? Perhatikan seluruh syarat dan ketentuannya untuk menguji kelayakan take over tersebut. Jangan sampai langkah antisipasi tersebut malah merugikan Anda.

#3 Memilih KPR dengan Floating Rate

Salah satu jenis penawaran terbaru dalam KPR adalah kredit dengan HANYA suku bunga floating. Bank akan memberlakukan suku bunga floating dari awal periode KPR sehingga tidak ada penawaran fixed rate. Lalu dimana letak untungnya?

Umumnya diberikan penawaran berupa potongan suku bunga sehingga suku bunga KPR Anda akan lebih rendah daripada suku bunga acuan. Penawaran ini berlaku tetap selama masa tenor. Menarik bukan?

Langkah Mudah Mengatasi Kenaikan Bunga KPR

Anda telah mengetahui beberapa langkah mengantisipasi kenaikan cicilan, namun sebenarnya kunci kenaikan tersebut terletak pada suku bunganya. Lalu bagaimana mengatasi kenaikan bunga KPR? Nyatanya, suku bunga acuan atau BI 7-day depo rate selalu berubah akibat gejolak kondisi global.

Misalkan ada lonjakan harga minyak dunia, maka inflasi di dalam negeri akan terpengaruh yang berujung pada perubahan suku bunga acuan tersebut. Lalu pertanyaan yang muncul lagi-lagi adalah bagaimana langkah mudah untuk mengatasinya?

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi kenaikan bunga KPR:

#1 Mengatur Pengeluaran dan Apabila Mungkin Menambah Pemasukan

Karena kenaikan inflasi yang mempengaruhi suku bunga acuan tidak dapat diprediksi dan dikendalikan, maka Anda dapat mengatasinya dengan mengontrol aspek dari dalam terlebih dahulu. Yang dimaksud adalah dengan mengontrol pengeluaran sehingga Anda memiliki dana cadangan untuk mengantisipasi kenaikan bunga KPR. Jika memungkinkan, Anda dapat mencari pemasukan tambahan sehingga Anda tidak perlu pusing-pusing memangkas banyak kebutuhan demi membayar lonjakan cicilan KPR.

#2 Memantau Suku Bunga Acuan untuk Estimasi Kenaikan Bunga KPR

Pada awal periode cicilan terutama jika Anda sedang menikmati fixed rate, bukan berarti Anda hanya bersantai-santai karena tidak perlu memikirkan suku bunga acuan. Ini merupakan momen yang tepat untuk memantau suku bunga acuan lho. Dengan demikian Anda dapat mengestimasi berapa kenaikan suku bunga secara umum sebagai langkah antisipasi. Jika Anda belum begitu memahami mengenai suku bunga KPR, Anda juga dapat meminta bantuan perencana keuangan Finansialku untuk mengantisipasi kenaikan bunga KPR.

#3 Melakukan Take Over KPR

Jika beberapa langkah antisipasi Anda tidak mampu mengatasi kenaikan bunga yang mungkin sangat drastis, maka Anda dapat mengambil langkah take over KPR. Bank baru akan menganggap Anda sebagai nasabah baru, sehingga besar kemungkinan Anda dapat menikmati penawaran menarik pada awal periode. Sebagai contoh saat suku bunga floating sedang tinggi, Anda dapat memperoleh penawaran fixed rate. Namun kembali diingatkan untuk selalu mengecek kondisi pasar, besaran bunga yang ditawarkan, dan biaya take over yang mungkin muncul.

#4 Alternatif Pinjaman: Syariah

Bagi Anda dengan yang bekerja dengan pendapatan konstan setiap bulannya, maka pinjaman syariah dapat menjadi salah satu solusi kenaikan bunga KPR. Skema syariah sudah diperhitungkan di awal dan besar cicilan setiap bulannya akan sama sehingga tidak lagi dipengaruhi suku bunga acuan.

Umumnya skema syariah memang sedikit lebih mahal karena besarnya cicilan sudah dihitung untuk mengantisipasi kondisi pasar. Namun jika kondisi pasar sedang tidak stabil dan bergejolak, maka pinjaman syariah merupakan alternatif yang sangat aman.

Menjalani KPR dengan Tenang

Jika Anda tidak mempersiapkannya dengan matang, menjalani KPR mungkin merupakan sebuah beban yang menghantui setiap bulannya. Terlebih lagi jika kondisi pasar sedang bergejolak dan suku bunga KPR Anda naik turun secara drastis setiap bulannya. Namun Anda dapat mengantisipasi dan mengatasinya dengan menerapkan beberapa langka di atas.

Jika ternyata Anda masih kesulitan mengatasinya, maka mintalah bantuan perencana keuangan Finansialku yang akan senantiasa siap membantu Anda.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai antisipasi untuk mengatasi naiknya cicilan KPR dan bunga KPR lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

Boby Chandro Oktavianus. 3 Januari 2017. Kredit Pemilikan Rumah: 3 Langkah Mudah Mengatasi Naiknya Cicilan KPR. Cermati.com – https://goo.gl/KJpKD2
Duwitmu. 23 Juli 2016. 3 Langkah Mudah Mengatasi Naiknya Cicilan KPR. Duwitmu.com – https://goo.gl/sTWQnR
Boby Chandro Oktavianus. 20 Maret 2017. Kredit Pemilikan Rumah: Gunakan Langkah-Langkah Ini untuk Antisipasi Naiknya Bunga KPR. Cermati.com – https://goo.gl/6hLMbk

Sumber Gambar: