Dalam dunia saham, ada sebuah istilah candlestick. Apa yang dimaksud dengan candlestick? Mengapa trader saham harus tahu candlestick? Finansialku kali ini, akan membahas mengenai candlestick secara lebih jelas.

 

Mengenal grafik Candlestick dalam Trading Saham, Forex, Berjangka, Opsi dan Komoditas

Grafik batang lilin (candlestick) adalah jenis grafik yang umum dipakai dalam perdagangan saham, forex dan komoditas. Disebut grafik batang lilin (candlestick) karena grafik ini mempunyai garis-garis yang menyerupai batang lilin. Grafik candlestick menampilkan harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low) dan harga penutupan (close). Bentuk candlestick terlihat seperti sebuah balok dengan bentuk khusus, seperti gambar berikut

Darimana Asalnya Candlestick dan Mengapa Trader Saham Harus Tahu Candlestick - Finansialku

[Baca Juga: Serba Serbi Mengenai Trading Forex yang Harus Anda Ketahui]

 

Ada dua warna yang bisa digunakan, misalnya hijau dan merah, atau hitam dan putih. Gambar di atas, yang berwarna hijau menunjukkan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan (positif), sedangkan warnah merah adalah harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan (negatif). 

Komposisi bentuk candlestick sendiri terdiri dari badan (body candle) dan ekor (shadow). Bila ekor atau garis berada di atas body candle, maka disebut upper shadow, sedangkan bila ekor atau garis berada di bawah body candle, maka disebut lower shadow.

[Baca juga: Mau Trading? Ini Pola Candlestick Yang Kamu Harus Tahu!]

 

Sejarah Candlestick Chart dan Munehisa Honma

Grafik candlestick adalah metode yang dikembangkan oleh Munehisa Honma, seorang trader komoditas beras pada abad ke-18 di Jepang. Sedangkan orang yang mempopulerkan grafik candlestick di dunia barat yaitu Steven Nison.

Munehisa Honma adalah salah satu di antara orang Jepang pertama yang paling terkenal dalam mempergunakan data harga masa lampau untuk memprediksi pergerakan-pergerakan harga di masa depan. Dia mengumpulkan sebuah trading keberuntungan yang besar di pasar beras selama abad ke-18.

Darimana Asalnya Candlestick dan Mengapa Trader Saham Harus Tahu Candlestick 3 - Finansialku

[Baca Juga: Awas! Hindari 4 Kesalahan Besar Trading Saham untuk Pemula]

 

Munehisa Honma lahir pada tahun 1724 dari sebuah keluarga kaya di daerah Sakata. Ketika Honma diberi kewenangan untuk mengontrol bisnis keluarganya di tahun 1750, dia memulai trading pada bursa komoditas beras lokalnya di kota pelabuhan Sakata. Kota pelabuhan Sakata merupakan sebuah wilayah pengumpulan dan pengiriman beras.

Ketika ayah Munehisa Honma meninggal, dia menggantikan posisi sebagai pengelola aset-aset keluarganya. Honma mulai mencatat pergerakan-pergerakan harga beras pada sebuah kertas. Dia menarik pola harga pada kertas perkamen padi, mencatat harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) setiap hari. Honma mulai melihat pola dan sinyal berulang di balok-balok harga yang dia gambar dan segera mulai memberinya nama seperti pada nama pola grafik candlestick yang kita kenal sekarang.

Darimana Asalnya Candlestick dan Mengapa Trader Saham Harus Tahu Candlestick 2 - Finansialku

[Baca Juga: Segera Hadir Penny Stock, Trading Saham dengan Modal Mini]

 

Disebutkan bahwa Honma telah memenangi trading sebanyak 100 kali secara terus-menerus. Dirumorkan pula bahwa aset yang telah dia kumpulkan setara dengan US$10 Miliar. Buku-buku Honma tentang pasar dan hukum-hukum trading-nya, mengalami evolusi menjadi grafik candlestick yang kita kenal saat ini.

Grafik candlestick inilah yang ditemukan oleh Steve Nison saat berkenalan dengan seorang pialang warga Jepang pada tahun 1987, dan mulai diperkenalkan ke dunia barat melalui buku ”Japanese Candlestick Charting Techniques

Darimana Asalnya Candlestick dan Mengapa Trader Saham Harus Tahu Candlestick 1 - Finansialku

[Baca Juga: Investor Pemula, Ini Modal Dasar untuk Berinvestasi Saham yang Penting]

 

Saat ini grafik candlestick telah digunakan secara luas diseluruh dunia. Hal tersebut disebabkan oleh jasa Steve Nison memperkenalkan grafik candlestick, bahkan karya tulis Beliau telah dihargai sebagai karya yang merevolusikan analisis teknikal.

Sekarang, situs-situs website, sistem layanan trading real-time dan paket-paket software analisis teknikal juga telah memasukkan grafik candlestick ini. Hal ini membuktikan bahwa kepopuleran dan ketertarikan minat trader dunia akan grafik ini sungguh besar, dikarenakan grafik ini mempunyai fungsi dan keunggulannya dibanding grafik lain.

 

Fungsi dan Keunggulan Candlestick Chart

Pada umumnya trader suka menggunakan grafik candlestick karena dengan melihat grafik ini, trader lebih mudah dan cepat saat melakukan analisis karena lebih mudah dilihat dan dipahami.

Grafik candlestick sangat mudah dibaca, karena selain bisa menggunakan dua warna berbeda, candlestick memiliki kelebihan lain yaitu mampu menampilkan psikologi pasar dengan lebih mudah dan jelas dibanding grafik garis maupun diagram batang.

investor-pemula-ini-modal-dasar-untuk-berinvestasi-saham-yang-penting-2-finansialku

[Baca Juga: Cara Membaca Candlestick dan Polanya dalam Trading]

 

Secara psikologisnya, candlestick digunakan untuk mengetahui tekanan yang dilakukan oleh pembeli atau penjual. Pada akhir periode tertentu adu kekuatan tekanan itu akan terlihat pada panjang body dan shadow-nya, seperti contoh:

  1. Body putih/biru panjang, menunjukkan bahwa dari awal hingga akhir periode dikuasai oleh pembeli tanpa perlawanan berarti dari penjual.
  2. Body hitam/merah panjang, menunjukkan bahwa dari awal hingga akhir periode dikuasai oleh penjual tanpa perlawanan berarti dari pembeli.
  3. Shadow panjang di bawah body, menunjukkan bahwa pada awalnya penjual mendominasi namun pada perjalanannya sampai akhir periode, pembeli memberikan perlawanan yang kuat sehingga harga berbalik arah.
  4. Shadow panjang di atas body, menunjukkan bahwa pada awalnya pembeli mendominasi namun pada perjalanannya sampai akhir periode, penjual memberikan tekanan yang kuat sehingga harga berbalik turun.

[Baca juga: Mengenal Line Chart, Bar Chart, dan Candlestick Chart Pada Saham]

 

Tertarik untuk memulai investasi Saham? Silahkan Download Ebook Gratis: Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula.

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pahami Sebelum Anda Menggunakannya

Beberapa puluh tahun yang lalu, orang-orang masih belum memahami adanya grafik candlestick sebagai media yang memudahkan untuk analisis teknikal. Sekarang ini grafik candlestick sudah sangat mendunia hingga hampir tidak ada satupun perangkat trading yang tidak menampilkan grafik ini sebagai pilihan tampilannya.

Dikarenakan beberapa keunggulan grafik ini untuk menyampaikan psikologi pasar dengan lebih mudah dan jelas. Namun sebelum memulai trading, Anda sebaiknya memahami kegunaan grafik tersebut baru bisa menggunakannya secara optimal.

Mau jadi pedagang yang profesional (professional trader) dan dapat potensi keuntungan lebih dari berdagang mata uang, emas dan hasil bumi?

Yuk, belajar langsung dengan ahlinya dalam Workshop Traders Club Batch 2 “Cara Menambah Pemasukan Dalam Waktu 3 Bulan/Kurang!” bersama CEO Finansialku Melvin Mumpuni CFP® QWP® dan Direktur PT Agrodana Futures Tommy Zhu, CFA, CFP®, CWM®.

Coba dulu, kalau tidak cocok, garansi 100% uang kembali! Join sekarang untuk dapat diskon 90% sebelum kupon habis. Daftar di sini!

Jika Anda punya tujuan keuangan tapi bingung cara wujudkannya? Yuk, diskusikan keuangan Anda bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk dapat solusinya. Gunakan fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku.

Pilih jadwal konsultasi Anda di sini atau melalui WhatsApp sekarang juga.

 

Apakah Anda pernah melakukan trading saham, forex, berjangka, opsi, atau komoditas? Bagaimana pendapat Anda mengenai grafik candlestick ini dalam aktivitas trading Anda? Berikan jawaban Anda pada kolom di bawah ini. Anda dapat membagikan informasi ini kepada teman terdekat Anda yang hendak melakukan analisis saham, forex atau komoditas.

 

Sumber Referensi:

  • Nison, Steve (2010). Japanese Candlestick Charting Techniques. New York: New York Institute of Finance

 

Sumber Gambar:

  • UMKM – http://goo.gl/Z1O6ih