Setelah merilis prospektus dan tanggal resmi untuk IPO pada 4 April 2022, saham GoTo sudah menyelesaikan masa bookbuilding mereka, dan tercatat antusias investor ritel yang masih mengalami kegalauan.

Bagaimana selanjutnya? Yuk, kita bahas!

 

Bisnis PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Gojek dan Tokopedia adalah penyedia platform digital yang melayani pelanggan melalui ekosistem yang komprehensif terdiri dari on-demand services, e-commerce dan financial technology services (jasa teknologi keuangan).

Produk dan jasa perusahaan ditawarkan melalui platform Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial di Indonesia, yang merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan juga pasar terbesar di Asia Tenggara.

[Baca Juga: Saham Teknologi Digital Reality Segera Melantai, WIRG Layak Dibeli?]

 

Berdasarkan riset independen Laporan Industri tertanggal bulan Desember 2021 dari RedSeer, perusahaan juga telah berekspansi ke Singapura dan Vietnam, dan memiliki aspirasi untuk memperluas ekosistem perusahaan ke negara-negara lain di kawasan tersebut.

Bersama TBS Energi Utama, GoTo membentuk perusahaan patungan bernama Electrum yang akan menyediakan kendaraan listrik bagi mitra pengemudi.

Ekspansi itu sejalan dengan target GoTo untuk mengurangi emisi karbon pada 2030. Dari penyediaan kendaraan listrik ini, GoTo berpeluang menggarap pasar pembiayaan melalui GoTo Financial.

Bersama Telkomsel, GoTo juga membentuk JV bernama PT Games Karya Nusantara. JV ini akan mengusung brand Majamajo dan menandai ekspansi GoTo di segmen gaming yang pasarnya terus bertumbuh di Asia Tenggara.

 

Rencana IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Jumlah saham yang ditawarkan ke publik senilai 52.000.000.000 saham. Saham yang ditawarkan adalah seri A atau setara dengan 4,35% saham GoTo.

Dari aksi korporasi ini, perseroan membidik dana maksimal Rp 17,99 trililun. 

GoTo juga menawarkan opsi greenshoe atau penjatahan lebih kepada penjamin pelaksana emisi untuk melakukan penjatahan lebih sampai dengan 7,8 miliar saham seri A dari saham treasuri GoTo.

Partisipan Admin pada IPO kali ini didampingi oleh Mandiri Sekuritas.

Penjamin Emisi Efek yang ada pada IPO GoTo di antaranya:

  • CC – Mandiri Sekuritas
  • LG – Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
  • PD – Indo Premier Sekuritas
  • RO – Nilai Inti Sekuritas
  • C3 – PT CIMB Niaga Sekuritas

 

Masa bookbuilding IPO sudah berakhir pada 15 – 24 Maret 2022 dengan harga Rp 316 – Rp 346.

Permintaan investor dalam penawaran umum perdana (initial public offfering /IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) ini dikabarkan telah mencapai 46,6 miliar saham atau dengan nilai Rp 15,75 triliun atau lebih dari US$ 1 miliar hingga akhir bookbuilding,

Perpanjangan masa bookbuilding ini sendiri dilakukan karena GoTo melihat adanya antusiasme yang tinggi dari calon investor, terutama yang berasal dari konsumen dan mitra GoTo.

Apakah Anda adalah salah satu yang antusias untuk membeli saham GoTo? Sebelum beli sahamnya, yuk ketahui bagaimana cara mendapat keuntungan dari investasi saham dalam ebook berikut ini.

Download sekarang, gratis!

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

 

Rencana Penggunaan Dana IPO

Dana hasil penawaran umum nantinya akan diinvestasikan di tiga anak perusahaan, yang masing-masing memiliki bisnis yang spesifik.

Dana hasil IPO akan digunakan GOTO untuk melakukan akuisisi pelanggan, penjualan dan pemasaran, serta pengembangan produk, seperti penambahan fitur, pembaruan teknologi, dan inovasi produk/teknologi baru.

  • 30% akan digunakan oleh emiten
  • 30% akan dialokasikan kepada Tokopedia
  • 25% akan dialokasikan ke PT Dompet Anak Bangsa atau GoPay
  • 5% akan dialokasikan ke PT Multifinance Anak Bangsa yang merupakan bagian dari GoFinance
  • 5% untuk Velox Digital Singapore Ltd. (VDIGI SG Ltd.) atau Gojek Singapura
  • 5% untuk Go Viet Ltd. atau Gojek Vietnam

 

Kondisi Keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

GoTo membukukan pendapatan bruto senilai Rp 6,89 triliun di akhir Juli 2021. Pendapatan ini naik 40,95% dibandingkan Juli 2020 sebesar Rp 4,89 triliun.

Walau pendapatan ini terbilang besar, namun jika dibandingkan dengan kerugiannya, GoTo masih belum bisa mencetak Laba Bersih.

Sampai dengan September 2021, GoTo masih mencatat kerugian sebesar Rp 11,58 triliun. Secara kumulatif kerugian GoTo mencapai Rp 67 triliun. 

Total modal disetor (ekuitas) GoTo mencapai Rp 179 triliun. Dengan menyerap rugi akumulasi, total ekuitas saat ini mencapai Rp 130 triliun.

Angka ekuitas mencerminkan seluruh dana (modal) yang telah ditanamkan para pemegang saham GoTo selama ini.

[Baca Juga: Di Sini Tempat Beli Saham GoTo yang Aman dan Resmi!]

 

Jika melihat rasio PBV GoTo adalah 2,89x – 3,17x. Angka ini diperoleh dengan perhitungan total ekuitas GoTo Rp 130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun lembar.

Bila dibandingkan dengan PBV perusahaan sejenis dibidangnya terkini Sea Limited dan Grab Holdings, PBV GoTo masih lebih baik.

PBV Sea Limited adalah 8,29x, sedangkan Grab mencatat ekuitas negatif sehingga PBV terkena imbas.

Salah satu indikator lain yang kerap digunakan untuk menilai valuasi tech companies adalah enterprise value dibandingkan dengan pendapatan.

Perhitungan yang lebih mudah adalah membandingkan dengan nilai kapitalisasi atau market capitalization (marcap) dengan pendapatannya. Dengan menggunakan angka per Juli 2021.

Melihat rasio market cap ini terhadap pendapatan GoTo yakni sebesar 144x. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan rasio yang sama untuk Grab dan Sea Ltd. masing-masing 32x dan 7x

Data data yang tersaji di dalam prospektus, belum mencerminkan kekuatan ekosistem GoTo yang sesungguhnya.

Seiring dengan sinergi yang terus berjalan di antara ekosistem GoTo, kekuatan ekosistem GoTo ini akan memberikan dua dampak penting sekaligus.

 

Kesimpulan

Berbeda dengan GoTo, sejumlah perusahaan teknologi menunda dan membatalkan IPO tahun ini, karena sentimen negatif di sektor teknologi beberapa waktu lalu.

Proses pemesanan saham GoTo belum berakhir karena penawaran umum perdana baru dimulai 29 Maret.

Berdasarkan data, bookbuilding GoTo telah dimulai pada 15 hingga 24 Maret 2024. Startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia telah menggelar penawaran umum perdana saham pada 29 hingga 31 Maret.

Proses pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 4 April 2022 mendatang.

Apakah Anda berminat untuk membeli saham GoTo? Sebelum itu, Anda harus pertimbangkan beberapa hal, yang bisa Anda ketahui di video ini.

 

Apa pendapat Anda mengenai informasi ini? Jika Anda memiliki opini dan pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk share artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNBC Indonesia
  • IPOT news,
  • Tradingviews
  • Investing.com