Dengan gaji UMR Jakarta, bagaimana seorang fresh graduate mengatur keuangannya?
Jangan cemas, Anda bisa mengatur keuangan dan membuat perubahan signifikan meski gaji masih minim. Mari kita lihat bagaimana cara fresh graduate dengan gaji UMR Jakarta mengatur keuangannya.
Rubrik Finansialku
Berapa Sih Gaji UMR Jakarta Tahun 2017? Dan Berapa Kenaikan Setiap Tahunnya?
Siapa yang tidak tahu Kota Jakarta? Ibu kota NKRI ini merupakan kota tersibuk yang tidak pernah tidur.
Jakarta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, dimana kota ini kerap dijadikan tujuan urbanisasi dengan harapan kehidupan yang lebih baik.
Para pencari kerja berangkat dengan harapan gaji yang besar, tapi tak jarang berbagai perusahaan dan industri di Jakarta masih memberlakukan UMR sebagai gaji bagi fresh graduate.
Dinilai belum memiliki pengalaman, fresh graduate harus bertahan dengan gaji minim.
[Baca Juga: Para Fresh Graduate, Baca 9 Panduan Keuangan untuk Hidup Sukses]
Lalu, bagaimanakah kondisi Upah Minimum Regional (UMR) di Kota Jakarta?
UMR Jakarta memang terus naik dari tahun 1997, dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, UMR Jakarta pada tahun 2017 sudah mencapai nilai Rp3.355.750. Untuk melihat perbandingannya, mari kita lihat nilai UMR Kota Jakarta selama 20 tahun terakhir berikut ini:
Tahun | Nilai (Rp) |
---|---|
UMR Kota Jakarta Tahun 2017 | 3.355.750 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2016 | 3.100.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2015 | 2.700.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2014 | 2.441.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2013 | 2.200.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2012 | 1.529.150 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2011 | 1.290.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2010 | 1.118.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2009 | 1.069.900 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2008 | 972.600 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2007 | 816.100 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2006 | 819.100 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2005 | 711.800 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2004 | 671.600 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2003 | 631.600 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2002 | 591.300 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2001 | 426.300 |
UMR Kota Jakarta Tahun 2000 | 286.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 1999 | 231.000 |
UMR Kota Jakarta Tahun 1998 | 198.500 |
UMR Kota Jakarta Tahun 1997 | 172.500 |
Melalui data UMR selama 20 tahun tersebut, dapat dilihat bahwa:
- Kenaikan tingkat gaji pekerja di Jakarta dari tahun 1997 hingga tahun 2017 ini mencapai hampir 2.000% alias meningkat 20 kali lipat. Hal ini sebanding dengan peningkatan ekonomi masyarakat Jakarta saat ini, yaitu: Rp3.355.750 : Rp172.500 x 100% = 1.945,3%
- Kenaikan gaji UMR tertinggi terjadi pada tahun 2013 yang mencapai Rp670.850.
Sayangnya, meskipun menjadi kota yang padat penduduk dan pertumbuhan ekonominya tergolong pesat, nyatanya UMR Jakarta masih kalah apabila dibandingkan dengan UMR Karawang dan Bekasi yang nilainya mencapai Rp3.600.000.
[Baca Juga: Ibu Single Parent Gaji UMR Bandung: Bagaimana Cara Mengatur Keuangannya?]
Tetapi Kota Jakarta tetap kerap dijadikan kota tujuan untuk mengadu nasib bagi sebagian orang.
Sebagai contohnya bagi para fresh graduate, mereka harus mengatur keuangan sedemikian rupa agar UMR ini bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tetapi bagaimana cara mengatur keuangan yang tepat dengan gaji yang masih minim?
Melalui artikel berikut, Finansialku akan menjabarkan beberapa tips mengatur keuangan bagi fresh graduate dengan gaji UMR Jakarta. Mari kita simak bersama:
Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Jika Gaji UMR Jakarta?
Anda baru saja lulus kuliah dan mulai bekerja. Oleh karena itu, tentunya pendapatan atau gaji yang diperoleh juga biasanya masih tergolong kecil.
Namun, tidak benar lho jika Anda berpikir bahwa gaji minim artinya tidak perlu menabung. Harusnya mindset yang benar adalah:
“Justru karena gaji masih UMR, maka saya harus lebih rajin menabung dan berinvestasi.”
Coba deh Anda ingat-ingat, apakah Anda pernah beralasan seperti ini:
- Aduh, untuk makan saja sudah pas-pasan, gimana mau nabung?
- Nanti dulu deh nabungnya, tunggu gaji agak besar dulu
- Nabung untuk apa? Belum ada rencana menikah kok, tunggu kalo sudah punya pacar aja deh.
[Baca Juga: 10 Tips Cara Mengatur Keuangan Fresh Graduation, yang Seharusnya Kamu Lakukan]
Saya sendiri jujur pernah memberi alasan seperti itu, dan saya menyesalinya sekarang. Pada usia 30 an, saat teman-teman saya sukses dan bisa mencicil rumah atau berinvestasi, saya masih kerepotan membayar DP rumah.
Jika Anda tidak ingin seperti saya, catatlah setiap perencanaan dan buat anggaran secara rinci dan jelas. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui pola pemasukan dan pengeluaran Anda.
Setelah mengetahui pola keuangan, Anda bisa memprediksi jumlah pengeluaran di waktu yang akan datang dan mulai menyiapkan dananya mulai dari sekarang.
Anda bisa menggunakan aplikasi Finansialku sebagai alat bantu membuat anggaran dan catatan keuangan untuk Anda. Dengan demikian membuat anggaran menjadi mudah dan praktis.
Sebagai pengguna baru, Anda bisa download aplikasi Finansialku di Google Play Store atau dengan klik tautan berikut ini:
Untuk memudahkan penggunaannya, Anda bisa mengikuti contoh berikut ini:
#1 Masuk ke Aplikasi Finansialku dan Pilih “Anggaran”
[Baca Juga: Gaji UMR Ingin Membeli Ponsel Terbaru, Apakah Bisa?]
Kemudian isilah setiap bagiannya sesuai dengan pemasukan Anda.
Misalkan pemasukan Anda senilai UMR Jakarta 2017, yaitu Rp3.355.750, maka anggarkan sebisanya agar tidak melebihi nilai tersebut.
#2 Input Seluruh Anggaran
[Baca Juga: Apakah Biaya Hidup di Bandung 10% Lebih Murah dari Biaya Hidup di Jakarta?]
Anggaran dibuat setiap awal bulan, kemudian setiap melakukan pengeluaran, input juga pengeluaran riilnya untuk mengetahui jika ada pengeluaran melebihi anggarannya.
No | Anggaran | Jumlah (Rp) |
---|---|---|
1 | Pajak | 300.000 |
2 | Sedekah | 100.000 |
3 | Tabungan dan Investasi | 300.000 |
4 | Premi asuransi | 350.000 |
5 | Makanan dan kebutuhan hidup (30x @Rp30.000) | 900.000 |
6 | Cicilan dan utang | 300.000 |
7 | Belanja bulanan rumah tangga (cemilan, kebutuhan lain) | 500.000 |
8 | Biaya transportasi | 150.000 |
9 | Hobi dan aktivitas lainnya (termasuk pengeluaran pribadi) | 250.000 |
TOTAL | 3.150.000 |
Dengan estimasi pengeluaran seperti ini, masih tersisa kira-kira Rp200.000 yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan tak terduga, atau dijadikan sebagai dana darurat.
#3 Input Pengeluaran Riil-nya serta Review dan Evaluasi Anggaran
Setelah membuat anggaran, taatilah anggaran tersebut dengan tertib, barulah Anda bisa mengatur keuangan. Namun Anda boleh melakukan review dan mengevaluasi anggaran jika memang tidak masuk akal.
Cobalah dalam satu bulan dan lihat mana anggaran yang ternyata bisa dihemat dan dialokasikan ke aspek lainnya. Lama kelamaan Anda pasti menjadi mahir dan semakin bijak dalam mengatur keuangan.
[Baca Juga: 10 Tips Sukses Wawancara Kerja atau Interview Kerja untuk Para Fresh Graduate]
Work to Learn, not to Earn
Salah satu financial advisor Amerika bernama Robert T. Kiyosaki pernah mengatakan:
When you young work to learn, not to earn.
Ketika Anda masih muda, bekerjalah untuk belajar bukan untuk menghasilkan.
~ Robert T. Kiyosaki
Menurut Beliau, pengetahuan lebih penting daripada uang. Dengan demikian, alasan dari ucapan Beliau antara lain adalah sebagai berikut:
- Pengetahuan mungkin bisa diperoleh, tapi akan berhenti jika setelah lulus kuliah Anda tidak rajin baca buku, belajar atau upgrade
- Pengalaman belum ada, jadi belum teruji untuk pekerjaan-pekerjaan besar. Fokus lakukan pekerjaan yang sekarang Anda lakukan. Selesaikan pekerjaan tersebut dengan hasil yang maksimal.
- Network (jaringan) pertemanan belum besar. Jika Anda tidak sering networking maka akan sulit untuk maju.
[Baca Juga: Konsultasi: Bagaimana Cara Memulai Investasi Pertama Untuk Saya Fresh Graduate]
Jika Anda berpikir sebagai pengusaha atau manajemen, tentunya Anda akan menggaji tinggi orang yang memiliki pengetahuan terbaru (senantiasa update dengan pengetahuan), punya pengalaman dan network yang luas bukan?
Apa yang Dapat Anda Lakukan Sekarang?
Setelah melihat beberapa tips di atas, apakah Anda bingung harus memulai dari mana?
Finansialku telah merangkum beberapa tips yang bisa Anda aplikasikan langsung untuk mengatur keuangan sebagai seorang fresh graduate sebagai berikut:
#1 Fokus pada Pekerjaan Anda Sekarang, Jangan Mencabang
Sebagai fresh graduate, jangan berpikir bahwa Anda perlu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus untuk memperoleh uang lebih.
Fokus dengan satu pekerjaan dan lakukan yang terbaik untuk meningkatkan spesialisasi dan memperoleh kenaikan upah.
Meskipun tujuannya untuk mempersiapkan masa depan dengan baik, seorang fresh graduate harus bisa membagi waktunya dengan adil agar pekerjaan dan kehidupan bisa berjalan bersamaan.
Dalam tahap inilah Anda harusnya banyak-banyak bergaul untuk memperluas network dan memperbaiki diri.
#2 Tambah Pengetahuan, Pengalaman, dan Network
Seperti yang telah diungkapkan oleh Robert T. Kiyosaki, kini saatnya bekerja untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan network.
Bekerja keras demi uang hanya akan menghasilkan sesaat, dan akan Anda sesali di kemudian hari.
Justru sebaiknya Anda bekerja dengan cerdas untuk mencari ilmu, pengalaman, dan jaringan saat ini sehingga Anda memiliki bekal yang cukup untuk ke depannya.
[Baca Juga: Membuat Profil LinkedIn Tampak Profesional dan Dilirik Para Pencari Kerja untuk Karyawan dan Fresh Graduate]
Yakinlah bahwa bekal tersebut akan memberikan Anda lebih banyak dibandingkan hanya bekerja membanting tulang di saat ini.
#3 Mulai Mencatat Pengeluaran #LangsungCatat
Langkah lainnya adalah dengan selalu mencatat pengeluaran dan pemasukan.
Hanya dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran, Anda bisa membuat anggaran. Anda kemudian bisa melakukan review dan evaluasi setiap bulannya demi keuangan yang lebih baik lagi.
#4 Mulai Membuat Anggaran Bulanan
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, membuat anggaran akan membantu Anda membatasi diri dan mengontrol pengeluaran bulanan.
Hasilnya? Anda bisa mengatur pengeluaran sebatas kemampuan Anda dan menghindari berutang.
Percayalah, utang adalah hal yang paling ingin dihindari oleh semua orang, termasuk bagi fresh graduate.
#5 Mulai Membuat Rencana Keuangan
Setelah bekerja dan memperbaiki kondisi keuangan saat ini, kini saatnya membuat perencanaan untuk ke depannya. Dengan merencanakan keuangan dan membuat tujuan, Anda akan termotivasi untuk melakukan lebih baik lagi.
Selain itu, kini saatnya untuk mulai melindungi aset berharga Anda. Dengan kata lain, Anda perlu memiliki setidaknya dana darurat.
Mengapa demikian? Karena kini Anda sudah mandiri dan perlu mempertanggungjawabkan kehidupan Anda termasuk segala kejadian yang mungkin terjadi.
[Baca Juga: Apakah Anda Termasuk Dalam 5 Tipe Orang Sukses di Zaman Modern?]
Jangan sampai Anda sakit atau terjadi hal-hal di luar dugaan yang menghabiskan biaya sangat besar sehingga harus berutang.
Fresh Graduate juga Bisa Sejahtera
Meski bisa dibilang Anda baru saja memasuki dunia kerja nyata dan masih memiliki gaji yang minim, namun fresh graduate juga bisa menikmati hidup sejahtera kok.
Anda bisa memulai dari sekarang dan mengaplikasikan beberapa tips di atas untuk memperbaiki keuangan.
Dengan demikian, hidup sejahtera dan bahagia ala fresh graduate pun bukanlah impian semata.
Untuk lebih jelasnya, Finansialku sudah merangkum mengenai manfaat mencatat pengeluaran. Anda bisa mengambil beberapa tips langsung dari video berikut ini:
Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai tips bagaimana cara fresh graduate dengan gaji UMR Jakarta mengatur keuangan? Tinggalkan komentar Anda di bawah.
Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Agus. UMR JAKARTA TAHUN 2017, 2016 , 2015 , HINGGA TAHUN 1997. Gajiumr.com – https://goo.gl/q9sXJK
- Hardian. 25 April 2017. Punya Gaji UMR? Gini Caranya Ngatur Duit Biar Bisa Nabung dan Investasi. Duitpintar.com – https://goo.gl/pxucvV
Sumber Gambar:
- Fresh Graduate – https://goo.gl/R96VoC dan https://goo.gl/RhbcEr
Harus pintar pintar mengatur keuangan ini. Thanks, sangat membantu
Hi Emillia
Saya setujuuu.. Harus pinta mengatur keuangan!
Terima kasih atas apresiasinya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat.