Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 6% pada 19 Oktober lalu. Kira-kira apa jenis investasi yang tepat di tengah kondisi ini?

Untuk mengetahui jawabannya, simak pandangan dari Perencana Keuangan Finansialku dalam artikel berikut!

 

Summary:

  • Kenaikan suku bunga acuan BI merupakan upaya membantu stabilitas tukar rupiah akibat ketidakpastian global. 
  • Dampak suku bunga acuan yang meningkat, memengaruhi sejumlah produk investasi salah satunya deposito bank digital yang turut diuntungkan.

 

Suku Bunga BI Naik Jadi 6%

Tepat pada 19 Oktober 2023, Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate atau BI7DRRR sebesar 25 basis menjadi 6%. 

Selain itu, suku bunga Deposit Facility juga ikut naik menjadi 5,25% disusul suku bunga Lending Facility yang merangkak naik di angka 6,75%. 

Berbicara tentang BI7DRRR, merupakan suku bunga acuan pengganti BI Rate. Pergantian ini merupakan bagian dari penguatan kerangka operasi moneter.

Adapun goals yang diharapkan dari adanya BI7DRRR di antaranya: 

  • Menguatkan sinyal kebijakan moneter dengan BI7DRRR sebagai acuan utama untuk pasar keuangan. 
  • Meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter. 
  • Membentuk pasar keuangan yang lebih dalam, khususnya dalam hal transaksi serta pembentukan struktur suku bunga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) untuk masa tenor 3-12 bulan. 

[Baca Juga: Bank Indonesia – Definisi, Fungsi, dan Kedudukannya]

 

Alasan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 

Keputusan kenaikan suku bunga merupakan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan menjadi keputusan yang memakan waktu 8 bulan lamanya.

Sebab sebelumnya suku bunga acuan BI berada di level 5,75%. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan alasan yang membuat suku bunga acuan dinaikkan karena masalah stabilitas rupiah.

suku-bunga-acuan-BI

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan Gubernur Bulanan Bulan Oktober 2023. Sumber: CNBC Indonesia

 

Perry Warjiyo mengungkapkan, dengan adanya kenaikan suku bunga ini dapat membantu stabilitas tukar rupiah yang disebabkan oleh ketidakpastian global. 

“Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak mengingat tingginya ketidakpastian global serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk mitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor atau imported inflation sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3 plus minus 1% pada 2023 dan 2,5 plus minus 1% pada 2024,” papar Gubernur BI Perry Warjiyo seperti yang dilansir oleh CNBC Indonesia. 

 

Kenaikan Suku Bunga, Bagaimana Kondisi Rupiah?

Alasan krusial BI menaikkan suku bunga di angka 6% merupakan bagian dari respons melemahnya nilai tukar rupiah baru-baru ini. 

Angka nilai tukar rupiah terhadap dolar hampir mencapai Rp16.000, tepatnya di Rp15.933 per dolar Amerika Serikat.

Dari segi persentase, perubahan ini juga turut menunjukkan bahwa rupiah mengalami penurunan terhadap dolar AS sebesar 0,39%. 

Berbarengan dengan penurunan nilai tukar rupiah, banyak juga para investor asing yang kabur beberapa minggu kemarin. 

Meskipun sudah menerapkan kebijakan peningkatan suku bunga, pergerakan rupiah terhadap dolar AS masih dinilai lemah. 

[Baca Juga: Investasi dan Peluang Usaha Harus Disiasati Meskipun Rupiah Melemah, Begini Caranya!]

 

Suku Bunga Naik, Apa Investasi yang Menarik?

Meroketnya suku bunga acuan BI ternyata bukan hanya berdampak pada stabilitas nilai tukar rupiah, tetapi juga pada instrumen investasi salah satunya deposito.

Meski adanya kemungkinan bunga deposito perbankan naik, bagaimana dengan deposito bank digital?

Untuk mengetahui penjelasan lebih dalam terkait hal ini, mari simak FAQ bersama ahlinya, Shierly, S.E.,M.B.A.,CFP®️ salah satu Perencana Keuangan Finansialku.

 

#1 Dalam Mewujudkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang, Lebih Menguntungkan Deposito Bank Digital atau Konvensional?

Berbicara mengenai mana yang lebih menguntungkan, dalam hal ini Sobat Finansialku perlu melihat dan memahami maksud dari “keuntungan” itu sendiri.

Jika keuntungan yang dimaksud berkaitan dengan imbal hasil bunga, maka secara rata-rata tingkat suku bunga simpanan dan deposito bank digital akan lebih unggul daripada bank konvensional.

Selanjutnya, jika tingkat bunganya lebih tinggi, maka imbal hasil yang bank digital miliki pun akan lebih tinggi dari bank konvensional. 

“Kalau tingkat suku bunganya lebih tinggi, maka secara jangka pendek, menengah, ataupun panjang tentu imbal hasil di bank digital lebih tinggi daripada bank konvensional,” jelas Shierly. 

 

#2 Apa Kelebihan dan Kekurangan Berinvestasi di Deposito Bank Digital, Khususnya dalam Merencanakan Dana Pensiun?

Ketika berencana investasi di deposito bank digital, Sobat Finansialku perlu memahami pro and cons alias kelebihan dan kekurangan dari instrumen yang satu ini.

Simak penjelasan berikut:

suku bunga acuan BI

Kelebihan dan Kekurangan Deposito Bank Digital. Sumber: Finansialku.com

 

Nah, jika Sobat Finansialku ingin menjadikan deposito bank digital untuk merencanakan dana pensiun, simak simulasi perhitungan berikut ini:

Misalnya Anda mempunyai simpanan dana pensiun Rp1 miliar, kemudian disimpan di deposito bunga 4,25%. Maka; 

Bunga per bulan (net setelah pajak)= Rp 1 miliar * 4,25% * (100-20%) *1/12 = Rp 2.833.333

 

Sampai sini, apakah cukup tergambarkan? Jika Sobat Finansialku ingin diskusi lebih lanjut mengenai strategi investasi yang tepat, Shierly dan Perencana Keuangan Finansialku lainnya siap membantu.

Langsung saja buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan menghubungi WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#3 Bagaimana Jika Memiliki Deposito Bank Digital, Lalu Adanya Kenaikan Suku Bunga?

Ketika adanya kenaikan suku bunga, maka hal ini menjadi kabar baik bagi Anda yang berinvestasi di deposito bank digital.

“Kalau ada kenaikan suku bunga, maka berpotensi suku bunga deposito akan naik. Hal ini baik,” tambah Shierly. 

 

#4 Selain Deposito Bank Digital, Investasi Apa Saja yang Bisa Cuan Saat Suku Bunga Naik?

Berbicara tentang investasi, perlu dipahami bahwa ada korelasi antara kenaikan suku bunga pada produk pasar uang dan produk pasar obligasi. 

Ketika suku bunga naik, maka bunga tabungan dan deposito pun ikut mengalami kenaikan.

Imbal hasil (yield) obligasi juga mengalami kenaikan sementara harga obligasi di pasar sekunder mengalami penurunan. 

Sehingga beberapa instrumen investasi yang cocok berdasarkan jangka waktu untuk mencapai goals keuangan yang Anda inginkan, yaitu: 

  • Tujuan keuangan jangka pendek: Produk keuangan deposito atau Reksa Dana Pasar Uang yang akan mengalami kenaikan.
  • Tujuan keuangan jangka menengah: Surat Berharga Negara (SBN) terutama yang memberlakukan suku bunga mengambang. 
  • Tujuan keuangan jangka panjang: Pasar saham mungkin beberapa mengalami penurunan. Namun dalam investasi jangka panjang, kuncinya adalah konsistensi di produk yang baik.

Sehingga manfaatkan peluang untuk melakukan investasi bertahap (cost averaging) jika ada koreksi harga di saham-saham yang memiliki fundamental kuat. 

 

Nah, agar semakin paham soal investasi apa saja yang cocok saat bunga mengalami kenaikan, Anda bisa saksikan video Finansialku berikut ini! 

 

 

Tujuan Tercapai dengan Investasi yang Tepat!

Demikian penjelasan seputar kenaikan suku bunga acuan BI dan dampaknya terhadap sejumlah investasi yang mungkin Anda miliki saat ini.

Sebagai “kendaraan” yang akan mengantarkan Anda mencapai tujuan keuangan, maka sangat penting dalam memilih instrumen investasi yang tepat.

Di tengah kondisi naiknya suku bunga BI dan ketidakpastian global, apakah deposito bank digital jadi investasi yang akan Anda lirik?

Untuk lebih meyakinkan Anda dalam membuat keputusan, jangan ragu diskusikan bersama ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku.

Sebagai referensi, Anda juga bisa perluas wawasan seputar investasi dengan membaca ebook gratis Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses dari Finansialku. Semoga bermanfaat…

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Jika ada pertanyaan silakan tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa untuk bagikan artikel ini kepada rekan dan kerabat lainnya, untuk menambah referensi sebelum berinvestasi. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 22 Oktober 2023. Suku Bunga BI Naik, Ini Bunga KPR Terbaru BCA hingga BTN. cnbcindonesia.com – https://tinyurl.com/2pma94wn. 
  • Hadijah Alaydrus. 20 Oktober 2023. Ini Kondisi Rupiah Pasca BI Naikkan Suku Bunga. cnbcindonesia.com – https://tinyurl.com/2wctfjby. 
  • Arrijal Rachman. 19 Oktober 2023. Alasan BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6%: Selamatkan Rupiah. cnbcindonesia.com – https://tinyurl.com/yxsj3fxu. 
  • Arrijal Rachman. 23 Oktober 2023. Suku Bunga Acuan BI Naik: Rupiah Aman, Bank Selamat. cnbcindonesia.com – https://tinyurl.com/yak4eh7a.  
  • Agustinus Yoga Primantoro. 26 Oktober 2023. Rupiah Kembali Tertekan, Keputusan BI Naikkan Suku Bunga Dinilai Tepat. kompas.id –https://tinyurl.com/4e3efj5x. 
  • Recha Dermawan. 22 Oktober 2023. Suku Bunga BI Naik Jadi 6%, Emiten Ini Diprediksi Untung. investasi.kontan.co.id – https://tinyurl.com/2p9yxmus.
  • Admin. n.d. Apa Itu BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). bi.go.id – https://tinyurl.com/33wkwuer.