Dividen saham adalah salah satu pendapatan potensial saat seseorang memiliki efek. Sayangnya, tidak semua perusahaan rajin bagi-bagi laba ke investor.

Lalu, perusahaan mana yang kerap “membahagiakan” pemegang saham? Simak pembahasan Finansialku berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

 

Summary:

  • Dividen merupakan salah satu sumber keuntungan yang investor saham peroleh dalam berbagai bentuk, mulai dari uang tunai atau saham.
  • Ada beberapa cara pembagian dan jenis dividen saham sesuai dengan kondisi dan kebijakan masing-masing perusahaan.

 

Pengertian Dividen Saham

Sebelum membahas perusahaan yang rajin bagi-bagi keuntungan, Anda perlu paham esensinya.

Perlu Anda tahu, setiap perusahaan memiliki manajemen keuangan. Selama bekerja, mereka memutuskan banyak hal, termasuk opsi pembagian semua laba bisnis sebagai dividen atau menahan sebagian.

Dalam studi berjudul “Analisis Pengaruh Cash Position dan Cash Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index pada Tahun 2009-2013” yang ditulis Joko Priyono, disebutkan bahwa dividen merupakan hak pemegang saham untuk mendapat sebagian keuntungan korporasi.

 

Investor akan mendapat dividen jika perusahaan mendapat keuntungan yang cukup untuk dibagikan dan mendapat persetujuan dewan redaksi untuk melakukannya.

Perusahaan akan membagikan dividen dalam bentuk uang tunai atau saham. Lalu setelahnya, terdapat pajak dividen saham yang harus dibayarkan.

Pajak dividen saham dikenakan PPh 10% yang bersifat final dan dibebankan kepada investor setiap menerima dividen dari perusahaan.

 

Perhitungan Dividen Saham

Dividen saham yang dibagikan perusahaan disesuaikan dengan jumlah lembar yang tiap investor miliki.

Artinya, tinggi rendah kepemilikan saham berbanding lurus dengan potensi dividen yang didapat.

Perusahaan bebas menentukan besaran dividen yang harus dibagi. Karena menyangkut nilai besar, keputusan ini didapat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

dividen-saham-1

Ilustrasi Dividen Saham. Sumber: Kabarbisnis.com

 

Umumnya, pembagian dividen menjadi barometer investor menilai perusahaan. Investor cenderung menganggap korporasi dengan pembayaran dividen rutin sebagai entitas yang mampu meningkatkan pendapatan dan menguasai pasar.

Agar lebih paham mengenai perhitungan dividen saham, simak contoh berikut ini:

Ale memiliki 10.000 lot saham di PT ABG. Tahun ini, perusahaan memberi dividen sebesar Rp100 untuk tiap lembar saham yang dimiliki investor.

Maka, dividen yang didapat Ale adalah:

Dividen bruto   = jumlah kepemilikan saham x dividen per lembar saham (Rp)

Dividen bruto   = (10.000 x 100) x Rp100

Dividen bruto   = 1.000.000 x Rp100

Dividen bruto   = Rp100.000.000

 

Pendapatan dividen di Indonesia dikenai pajak 10%. Maka, dividen final yang didapat Ale adalah:

Dividen final    = pajak 10% x dividen bruto

Dividen final    = 10% x Rp100.000.000

Dividen final    = Rp90.000.000

[Baca Juga: Cara Investasi Saham yang Aman untuk Pemula, Berpotensi Untung!]

 

Cara Pembagian dan Jenis Dividen Saham

Perusahaan biasanya menggunakan dua cara saat membagikan dividen kepada investor, yakni:

 

#1 Berdasarkan Waktu Pembagian & Tahun Buku

Berdasarkan waktu pembagian dan tahun bukunya, ada dua mekanisme pembagian saham, antara lain:

 

#1 Dividen Interim

Dividen interim merupakan proses pemberian dividen saat tahun pembukuan keuangan masih berjalan. Dengan skema ini, bisa jadi investor mendapat dividen sebagian.

 

#2 Dividen Final

Dividen final diberikan kepada investor dalam waktu satu tahun. Dengan kata lain, pendapatan ini diserahkan setelah pembukuan selesai.

Kebijakan pembagian dividen saham ini diserahkan sepenuhnya ke RUPS.

 

#2 Berdasarkan Aset yang Dibagikan

Tak melulu uang, dividen bisa diserahkan dalam banyak bentuk. Berikut adalah bentuk umum dividen yang diberikan perusahaan kepada investor:

 

#1 Cash Dividend (Dividen Tunai)

Dividen tunai merupakan bentuk paling umum pembagian laba perusahaan. Tapi, di sisi lain, cara ini menyebabkan pengurangan pada saldo laba dan kas perusahaan.

Untuk membagikan dividen tunai, perusahaan harus memenuhi tiga syarat berikut:

  1. Punya saldo laba yang cukup
  1. Punya uang kas yang cukup
  1. Tindakan formal dari komisaris

 

#2 Stock Dividend (Dividen Saham)

Perusahaan juga bisa membagikan dividen dalam bentuk saham (common stock). Pembagian laba dalam bentuk ini membuat jumlah saham yang beredar bertambah.

Biasanya, perusahaan mempertimbangkan hal-hal berikut saat akan membagikan dividen dalam bentuk saham:

  1. Kesulitan menghadapi modal kerja
  1. Pembatasan dari kreditor

 

#3 Dividend Script (Dividen Surat Utang)

Perusahaan memiliki opsi membayar dividen dengan surat utang (biasanya berbentuk wesel).

Perusahaan menyatakan akan melunasi dividen di waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang tertulis di dalam Script. Dengan begitu, korporasi punya utang kepada investor.

 

#4 Property Dividend (Dividen Properti) atau Dividend in Kind

Selain kas, perusahaan bisa membayar dividen dengan aset kekayaan. Proses distribusi biasanya melibatkan perusahaan sekuritas lain yang dimiliki perusahaan.

Dengan skema ini, mereka memberi sebagian atau seluruh hak kepemilikan aset ke pemegang saham. Biasanya, kebijakan ini ditempuh saat keuangan perusahaan tidak terlalu sehat.

 

#5 Liquidating Dividend (Dividen Likuidasi)

Dividen ini merupakan pemulangan investasi (return on investment). Liquidating Dividend juga bisa diartikan sebagai aset yang didistribusikan bukan dari laba bisnis.

Untuk lebih memperdalam pemahaman seputar dividen saham, simak YouTube Finansialku yang tersemat berikut ini, yuk!

 

 

Faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Dividen

Besar kecilnya dividen saham yang didistribusikan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

 

#1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan korporasi untuk mendapat laba dalam satu periode buku keuangan. Profit yang besar berpengaruh langsung terhadap jumlah dividen saham yang dibagikan.

Misal, perusahaan A punya laba bisnis Rp20 miliar tahun ini. Mereka membagikan 50% laba untuk investor. Artinya, mereka mengalokasikan Rp10 miliar untuk didistribusikan.

Di sisi lain, perusahaan B membukukan keuntungan sebesar Rp29 miliar tahun ini.

Sama seperti perusahaan A, perusahaan B juga membagikan 50% laba untuk investor. Melalui skema ini, perusahaan B menggelontorkan Rp14,5 miliar untuk pemegang saham.

 

#2 Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan mengatasi kewajiban jangka pendek. Likuiditas yang besar memberi peluang pembayaran dividen secara rutin.

 

#3 Pertumbuhan

Pertumbuhan bisnis meningkatkan peluang pembayaran dividen.

Perusahaan yang sedang tumbuh (growing) umumnya lebih fokus untuk mengembangkan bisnis—dan mungkin belum membagikan dividen.

Sementara perusahaan yang telah matang (mature) lebih mempertimbangkan keuntungan setiap pihak.

 

#4 Ukuran Perusahaan

Meski tidak selalu, mayoritas perusahaan besar memberikan dividen yang besar. Mereka melakukan ini untuk menjaga reputasi di mata investor.

Sebaliknya, perusahaan rintisan fokus dalam pengembangan dan operasional bisnis. Mereka mungkin akan membagikan lebih sedikit dividen.

Setelah mengetahui faktor yang memengaruhi besar kecilnya dividen, Sobat Finansialku bisa terus dapatkan update informasi dan kegiatan seputar saham dengan mengisi form berikut ini!

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Mendapatkan Dividen Saham Setiap Bulan

Investasi saham menjanjikan dua keuntungan, yakni capital gain (keuntungan dari selisih jual beli saham) dan dividen. Sayangnya, dividen hanya dibagikan satu sampai dua kali setahun.

Lantas, mungkinkah Anda mendapat dividen saham tiap bulan? Jawabannya: sangat mungkin.

Keinginan ini bisa terwujud jika Anda berhasil melakukan investasi di 12 perusahaan berbeda yang membagikan dividen di bulan-bulan berbeda.

Misal, perusahaan A membagi dividen saham di bulan Januari, perusahaan B di bulan Februari, dan seterusnya.

Sebelum melakukan ini, Anda punya PR yang harus diselesaikan, yakni:

 

#1 Menentukan Jumlah Kebutuhan Pendapatan Investasi

Tentukan pendapatan pasif yang Anda inginkan. Sebagai contoh, Anda ingin mendapat Rp7,7 juta per bulan.

 

#2 Menemukan Perusahaan yang Rajin Membagikan Dividen di Bulan-bulan Berbeda

Selanjutnya, temukan beberapa perusahaan yang rajin bagi-bagi dividen dan melakukannya di bulan berbeda sesuai kebutuhan.

Jika kesulitan menemukan 12 perusahaan tersebut, misal, hanya menemukan 2 perusahaan yang masing-masing memberikan dividen di bulan Juni dan Desember.

Anda bisa berinvestasi di tiap perusahaan sebayak 6 kali modal. Dengan begitu, satu pembayaran dividen bisa digunakan untuk memenuhi 6 bulan kebutuhan.

Jika diasumsikan Anda butuh Rp7,7 juta per bulan, maka Anda harus mendapat Rp46,2 juta per 6 bulan.

 

#3 Menghitung Modal yang Diperlukan

Terakhir, hitung modalnya. Misal, Anda ingin investasi di PT ABG yang memberikan dividen rata-rata Rp500 per lembar saham.

Maka, modal yang dibutuhkan adalah:

Jumlah saham = Rp46.200.000 : Rp500

Jumlah saham = 92.400 lembar

 

Jika 1 lot saham adalah 100 lembar, maka jumlah lot yang Anda punya adalah:

Lot saham = lembar saham : 100

Lot saham = 92.400 : 100

Lot saham = 924

 

Jika per Oktober 2023 harga per lembar saham PT ABG adalah Rp4.500, maka modal yang dibutuhkan adalah:

Modal = 924 x 100 x Rp4.500

Modal = Rp415.800.000

 

Perusahaan-perusahaan yang Rajin Bagi-bagi Dividen

Dilansir dari laman resmi IDX Channel, berikut adalah 20 emiten yang rajin bagi-bagi dividen saham ke investor:

dividen-saham_perusahaan-bagi-bagi-dividen

Tabel emiten yang rajin bagi-bagi dividen saham

 

Istilah Penting Terkait Dividen Saham

Sobat Finansialku, dalam pembagian dividen saham mungkin terdapat banyak istilah yang wajib Anda ketahui, sebagai berikut:

 

#1 Dividend per Share (DPS)

Dividend per Share (DPS) adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang investor miliki. DPS dapat berarti sebagai hak pemegang saham.

Nilai DPS berasal dari hasil laba dikali rasio pembayaran dividen, kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham yang dimiliki.

 

#2 Dividend Yield

Dividend yield adalah cara mengukur berapa banyak arus kas yang Anda peroleh, untuk setiap rupiah yang diinvestasikan dalam posisi ekuitas.

Istilah lainnya, perbandingan antara dividen yang dibagi dengan harga sahamnya.

 

#3 Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend payout ratio adalah suatu kebijakan dividen untuk menggambarkan perhitungan tertentu.

Seperti yang sudah kita ketahui, salah satu tujuan investor untuk berinvestasi adalah mendapatkan pengembalian investasi dan keuntungan berupa dividen.

 

Siap Dapat untung dari Dividen?

Investasi saham menjanjikan dividen bagi investor. Untuk mendapat penghasilan yang cukup, Anda harus menghitung modal dengan cermat dan memerhatikan aspek terkait risiko investasi.

Supaya keputusan Anda dalam beinvestasi lebih matang, mari perluas referensi dengan membaca ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham dari Finansialku.

Selain itu, Anda bisa mendapat saran terkait keuangan dan investasi dari Perencana Keuangan Finansialku melalui sesi konsultasi secara 1 on 1.

Nantinya, Anda akan diarahkan untuk mendapat profit dari aktivitas investasi sekaligus mengalokasikan sebagian aset untuk masa depan.

Silakan cari tahu lebih lanjut dengan menghubungi nomor 0851 5866 294 atau klik banner di bawah ini!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian pembahasan tentang dividen saham. Bagaimana tanggapan Anda? Silakan sampaikan di kolom komentar di bawah.

Jangan lupa bagikan informasi ini di platform yang Anda punya untuk mengedukasi lebih banyak orang. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

Studi:

  • Joko Priyono. 2015. Analisis Pengaruh Cash Position dan Cash Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Pada Tahun 2009-2013. Kediri: IAIN Kediri.
  • Yuli Chomsatu Samrotun. 2015. Kebijakan Dividen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Surakarta: Universitas Islam Batik Surakarta.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 01 September 2021. Mendapat Dividen Saham Setiap Bulan, Memangnya Bisa? Finansialku.com – https://bit.ly/3rTEeFm
  • Diestra Perdana. 26 Maret 2022. Dividen Saham: Pengertian, Jenis, Perhitungan, dan Studi Kasus. Finansialku.com – https://bit.ly/3Q6MZUl
  • Jujuk Ernawati. 29 Agustus 2023. Daftar 20 Emiten Paling Rajin Bagi- Bagi Dividen. Idxchannel.com – https://bit.ly/3SbWmER
  • Rani Maulida. 16 September 2022. Dividen: Pengertian, Jenis, dan Sistem Pembagiannya. Onlinepajak.id – https://bit.ly/3tQry2h