Pengalihan bisnis tersebut sejalan dengan opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia. Pelita Air diproyeksikan akan mengambil alih rute Garuda Indonesia.

Baca informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Pelita Air Bakal Mengambil Alih Rute Domestik Garuda Indonesia

Sebuah maskapai bernama Pelita Air sedang disiapkan untuk mengambil alih rute domestik Garuda Indonesia dalam melayani penerbangan berjadwal. Persiapan ini membutuhkan waktu setidaknya 3 bulan.

Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan pelita saat ini tengah memproses izin Sertifikat Operator Udara alias Air Operator Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan.

Nantinya, Pelita Air tidak hanya melayani penerbangan sewa atau charter tapi juga menjadi maskapai berjadwal. Manajemen saat ini fokus mempersiapkan jenis pesawat dan seluruh operasi pendukungnya.

[Baca juga: Upaya Penyelamatan, 1.099 Pegawai Garuda Ikuti Program Pensiun Dini]

 

Pelita Air selama ini adalah maskapai charter dengan pengalaman di sektor minyak dan gas serta government special mission sehingga tidak punya banyak penerbangan terjadwal.

Untuk diketahui, pengalihan bisnis itu sejalan dengan opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia.

Berdasarkan catatan pemegang saham, langkah ini ditempuh bila upaya restrukturisasi utang Garuda sebesar Rp70 triliun terhadap kreditur dan lessor menemui jalan buntu.

Sekedar informasi, utang Garuda jumlahnya bertambah lebih dari Rp 1 triliun per bulan seiring dengan penundaan pembayaran tanggungan.

Membengkaknya biaya leasing disebabkan oleh armada yang jumlahnya terlalu banyak dan spesifikasinya tidak cocok dengan karakter maskapai.

[Baca juga: Kenali 8 Anak Usaha Garuda Indonesia, Sebagian Besar Bidang Travel]

 

Garuda saat ini memiliki Boeing 737, Boeing 777, Airbus A320, Airbus A330, ATR, dan Bombardier. Banyaknya jenis armada itu mengakibatkan inefisiensi dalam perawatan, manajemen operasional penerbangan, hingga pelatihan kru kabin.

[Baca juga: Belajar Sukses dari Dony Oskaria, Wadirut Garuda Indonesia]

 

Saat ini Garuda masih menjajaki negosiasi dengan lessor dan krediturnya untuk merelaksasi utang. Di tengah proses restrukturisasi, kondisi arus kas dan operasi harian maskapai pelat merah dilaporkan sangat minim. Jadwal dan frekuensi penerbangan emiten itu sangat tergantung pada kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat.

Melansir dari tempo.co, kondisi Garuda pun akan semakin rentan dengan arus kas yang kian tipis apabila timbul kebijakan pengetatan pergerakan kembali ke depannya.

[Baca juga: Bagaimana Prospek GIAA? Setelah GIAA Ambil Alih Operasional Sriwijaya]

 

Hingga saat ini, pemerintah sebagai pemegang saham kedua maskapai penerbangan itu belum melakukan pengalihan. Pasalnya, restrukturisasi utang Garuda masih berjalan hingga saat ini.

Hmm.. bagaimana nih menurut Sobat Finansialku? Apa kalian pemegang salah satu atau kedua saham maskapai ini? Bagaimana komentar kalian?

Pantau terus yuk kondisi pasar saham dan berita terkini tentang emiten dengan bergabung di komunitas belajar saham Finansialku.

Selain jadi tempat sharing dan update, Sobat Finansialku juga bisa bergabung di webinar bulanan untuk belajar dan membahas hal-hal menarik seputar saham yang dipandu oleh pakar saham, Rivan Kurniawan, dan Melvin Mumpuni, CFP®, CEO dan Founder Finansialku.com.

Yuk klik banner berikut ini untuk gabung!

komunitas saham

 

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada kawan atau keluarga biar mereka juga tahun apa yang kamu ketahui. Terimakasih.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Hafid Fuad. 24 Oktober 2021. 4 Fakta Pelita Air Bakal Gantikan Posisi Garuda Indonesia. Economy.okezone.com – https://bit.ly/30ZiwSn
  • M Nurhadi. 22 Oktober 2021. Pelita Air Akan Gantikan Garuda Indonesia, Manajemen Akan Persiapan 3 Bulan. Suara.com – https://bit.ly/3GeU9QV
  • Francisca Christy Rosana. 22 Oktober 2021. Fakta-fakta Pelita Air Disiapkan Gantikan Garuda Indonesia. Bisnis.tempo.co – https://bit.ly/3EdGPdu