Trading atau berjual beli Bitcoin tanpa grafik berpotensi kerugian, jadi penting untuk menganalisis dan membaca grafik Bitcoin ini.

Tentunya Anda para investor pemula pun membutuhkan teknik ini. Mudahnya sih ditebak saja, namun apakah Anda yakin tebakan ini bisa membawa keuntungan bagi Anda? Jika tidak yakin, sebaiknya lakukan analisis berikut ini.

 

Teknik Analisis dalam Trading Bitcoin

Pada dasarnya terdapat 2 teknik analisis untuk memprediksi perubahan harga Bitcoin. Dua jenis analisis tersebut yakni analisis fundamental dan analisis teknikal.

Yuk kita simak kedua teknik tersebut:

 

Analisis Fundamental

Teknik analisis fundamental merupakan teknik analisis dimana Anda akan memprediksi pergerakan harga berdasarkan suatu peristiwa yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya harga Bitcoin.

Analisis fundamental sendiri terdiri dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

 

#1 Faktor Kebijakan Pemerintah

Saat ini (per tahun 2017), mayoritas sirkulasi Bitcoin berada di Jepang. Mengapa demikian? Salah satu faktor utama yang mempengaruhi persebaran Bitcoin adalah kebijakan pemerintah.

Jepang bisa menjadi yang terdepan dalam sirkulasi Bitcoin dikarenakan pemerintah Jepang yang melegalkan dan mengeluarkan regulasi akan Bitcoin. DAN umumnya Anda bisa mengandalkan berita-berita seputar Bitcoin dari Jepang untuk memprediksi pergerakan harga.

Cara Jitu Menganalisis dan Membaca Grafik Bitcoin untuk Investor Pemula 02 - Finansialku

[Baca Juga: Infografis: Penggunaan Bitcoin di Indonesia serta Prediksi Harga Bitcoin pada Akhir Tahun 2017]

 

Kebijakan lainnya yang bisa mempengaruhi perdagangan Bitcoin, misalnya saat pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang yang melegalkan Bitcoin sebagai metode pembayaran yang sah pada 1 April 2016.

Tidak hanya itu, juga ditetapkan ketentuan dan regulasi tentang persyaratan modal, cyber security, pelatihan karyawan, serta audit tahunan untuk mata uang digital tersebut.

Karena dominasi perdagangan Bitcoin/Yen ini lah, dapat dibilang bahwa pemberitaan seputar Bitcoin dari pemerintahan Jepang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Cara Jitu Menganalisis dan Membaca Grafik Bitcoin untuk Investor Pemula 03 - Finansialku

 

Melalui grafik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa berita-berita dari negara yang mendominasi Bitcoin seperti Jepang dan Amerika dapat mempengaruhi harga Bitcoin.

Umumnya, jika berita yang beredar baik, maka harga akan cenderung meningkat. Berlaku sebaliknya.

Namun jika berita berasal dari negara yang tidak memegang porsi besar dalam sirkulasi Bitcoin, maka tidak akan ada pengaruh atau efek apapun.

 

#2 Faktor Krisis Ekonomi

Faktor kedua merupakan sebuah kondisi dimana suatu negara mengalami krisis ekonomi dan mempengaruhi perubahan harga Bitcoin. Hal ini dapat terjadi karena saat ini Bitcoin telah terklasifikasi menjadi salah satu safe haven asset (aset yang bersifat aman).

Salah satu contohnya terjadi pada saat negara Cyprus mengalami krisis ekonomi pada tahun 2013, dimana banyak bank yang melakukan pembekuan ATM di negara tersebut.

Akibatnya, masyarakat tidak dapat mengambil uang dan hilang kepercayaan akan mata uang negaranya sendiri. Alhasil, mereka mulai beralih dan membelanjakan uangnya dengan Bitcoin.

Meskipun awalnya masyarakat Cyprus tidak mendominasi Bitcoin, akan terjadi pengaruh besar jika mayoritas masyarakatnya membeli Bitcoin dalam jumlah besar di jangka waktu singkat.

Negara ini bisa dibilang memulai pergerakan harga, dan akan diikuti negara lain sehingga efeknya yaitu harga Bitcoin yang meningkat tajam.

Namun hati-hatilah pada faktor krisis ekonomi ini, karena begitu krisis selesai harga Bitcoin akan mengalami penyesuaian. Hal ini disebabkan masyarakat yang sudah tenang dan aman negaranya mungkin menjual kembali Bitcoin yang mereka miliki.

 

#3 Faktor Ekonomi

Faktor kestabilan ekonomi di suatu negara juga bisa mempengaruhi perubahan harga Bitcoin lho! Sebagai contoh, beberapa tahun yang lalu harga Bitcoin bergerak naik akibat aktivitas ekonomi di Amerika.

Aktivitas yang dimaksud adalah pemilihan presiden Amerika Serikat yang dimenangkan oleh Donald Trump. Masyarakat yang ragu akan kebijakan-kebijakan presiden barunya kemudian mencari komoditas yang tidak terhubung dengan pasar finansialnya, salah satunya ya Bitcoin.

Dengan kata lain bisa dibilang ketidakstabilan ekonomi di suatu negara mampu mempengaruhi naik turunnya harga Bitcoin.

Contoh lainnya adalah kecenderungan harga Bitcoin yang akan turun pada hari Sabtu dan Minggu serta kenaikan kembali pada hari Senin.

Hal ini terjadi akibat banyaknya Bitcoin Exchange di seluruh dunia yang tidak melayani deposit pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga menyebabkan rendahnya tingkat pembelian.

 

#4 Faktor Sosial Budaya

Faktor terakhir merupakan faktor sosial budaya, dimana isu sosial budaya pun bisa mempengaruhi naik turunnya harga Bitcoin.

Sebagai contohnya, saat perayaan hari Tahun Baru Imlek, harga Bitcoin cenderung menurun. Kok bisa?

Hal ini terjadi akibat kebutuhan dana serta perhentian aktivitas di mayoritas negara di Asia Timur. Dengan kebutuhan dana tersebut, umumnya sebagian besar pemilik di Asia Timur terpaksa menjual Bitcoinnya.

Penyebab kedua adalah liburnya aktivitas perbankan di negara-negara Asia Timur ini sehingga menyulitkan pembelian Bitcoin pada saat itu.

Pengeluaran untuk Mempersiapkan Perayaan Tahun Baru Imlek 2018 05 - Finansialku

[Baca Juga: Bitcoin? Apa Manfaat dan Kegunaannya? Ketahui Informasi Selengkapnya!]

 

Kasus kedua adalah isu yang terjadi dalam komunitas Bitcoin itu sendiri. Misalnya saat terjadi perbedaan visi yang terjadi tahun 2014. Perusahaan bitfinex.com mengalami kerugian besar karena terjadi pencurian senilai 119.756 Bitcoin atau sekitar 950 miliar rupiah.

Pemilik Bitcoin yang mengetahui hal ini panik dan ketakutan akan jatuhnya harga Bitcoin. Akhirnya mayoritas dari mereka menjual Bictoinnya dalam jumlah besar, dan mengakibatkan harga Bitcoin jatuh pesat.

Bagaimana? Apakah Anda sudah siap melakukan trading Bitcoin dengan teknik analisis fundamental? Jika dirasa belum, simak pembahasan analisis teknikal berikut:

 

Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan sebuah teknik analisis dimana Anda akan memprediksi pergerakan harga berdasarkan pembacaan grafik.

Grafiknya sendiri bermacam-macam, antara lain sebagai berikut:

 

#1 Candlestick

Grafik dengan bentuk menyerupai lilin yang mudah dibaca. Grafik ini umum dijadikan alat untuk mengindikasikan pergerakan harga secara global.

Dengan candlestick, biasanya Anda bisa mengetahui apakah harga akan naik atau turun.

Infografis-Pola-CandleStick-2

[Baca Juga: Dibalik Alasan Mengapa Hacker Ransomware WannaCry Meminta Bitcoin, Mana yang Lebih Mahal: Bitcoin atau Emas?]

 

#2 Bollinger Bands

Sebuah indikator yang digunakan untuk membaca pergerakan harga yang digunakan untuk mengukur volatilitas suatu pasar.

Umumnya, gambaran yang akan diperoleh merupakan pengetahuan apakah pasar sedang ramai atau tenang.

 

#3 Simple Moving Average

Sebuah indikator yang akan membantu untuk menentukan tren pergerakan harga yang akan terjadi.

Umumnya, simple moving average memperhalus pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu sehingga Anda akan lebih mudah mengenali tren atau arah pergerakan harga secara umum.

Analisis teknikal juga dipakai dalam menganalisis investasi saham. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di saham, ada baiknya Anda men-download dan mendengarkan audiobook tentang saham untuk investor pemula.

Anda bisa mengaksesnya dengan menekan gambar di bawah ini.

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

Cara Jitu Menganalisis dan Membaca Grafik Bitcoin

Tentunya kedua teknik di atas tampak rumit, terutama bagi para investor pemula. Agar Anda bisa memahaminya dengan mudah, Finansialku akan memberikan tips jitu untuk menganalisis dan membaca grafik Bitcoin sebagai berikut:

 

#1 Komponen Grafik Bitcoin

Pada umumnya terdapat beberapa komponen penting dalam grafik Bitcoin, yakni sebagai berikut:

 

#1 Warna baris

Salah satu komponen yang dapat membantu Anda mengetahui grafik pergerakan Bitcoin adalah warna barisnya. Warna baris ini sendiri didominasi oleh warna merah dan hijau pada situs resmi Bitcoin.

  • Warna putih/hijau: Harga sedang bergerak naik saat itu
  • Warna hitam/merah: Harga sedang bergerak turun saat itu

 

#2 Volume

Komponen kedua adalah volume, dimana volume pasar ini akan meningkat pada siang hari dan menjadi nol pada malam hari.

 

#3 Simbol

Anda juga akan menemukan simbol dalam grafik Bitcoin ini. Pada kolom pertama Anda akan melihat simbol, mata uang dasar, dan metode pembayaran.

Dalam tanda panah, Anda akan mengetahui harga tertinggi dan harga terendah dari hari sebelumnya.

 

#4 Previous close

Previous close akan menunjukkan berapa harga perdagangan terbaru dalam grafik Bitcoin tersebut. Selain itu, dilengkapi juga dengan harga selisih, harga terbaru, atau previous close pada hari sebelumnya.

#5 Open

Merupakan kondisi dimana harga dibuka untuk pertama kalinya, alias harga perdagangan pembuka yang pertama kali.

 

#6 Day low atau high

Berbentuk sebuah bar dengan 2 buah angka, dimana nomor pada bagian kiri merupakan harga terendah dalam perdagangan sedangkan nomor satunya merupakan harga tertinggi dalam perdagangan.

Di bagian bawah merupakan angka yang menunjukkan open dan latest price.

 

#2 Teknik Analisis Grafik Bitcoin

Untuk dapat menganalisis grafik Bitcoin yang sudah Anda baca, Anda perlu memperhatikan 2 hal berikut ini:

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

#1 Trend

Memperhatikan trend merupakan cara termudah untuk menganalisis sebuah grafik Bitcoin. Trend merupakan analisis aset sebagai dasar trading yang kuat.

Anda bisa memperhatikan kondisi pasar, dimana saat kondisi pasar positif maka uptrend kuat sehingga Anda bisa melakukan pembelian dan kemudian menjualnya di harga yang lebih tinggi.

Anda bisa melakukan analisis dengan memperhatikan posisi high price dan low price yang terdapat di grafik Bitcoin. Lakukan pengamatan secara berkala untuk melihat pergerakannya.

Jika kemudian level menanjak atau berada di posisi yang lebih tinggi, maka bisa dikatakan bahwa harga Bitcoin sedang berada di uptrend yang stabil.

Regulasi Bitcoin 02 Finansialku

[Baca Juga: Bitcoin? Apa Manfaat dan Kegunaannya? Ketahui Informasi Selengkapnya!]

 

Untul analisis lebih mendalam, Anda bisa memanfaatkan metode simple moving average. Metode ini akan membantu untuk menentukan trend pergerakan harga yang akan terjadi dengan menggambarkan pergerakan harga rata-rata dalam periode tertentu.

Sebagai contoh:

  • SMA 5 artinya Anda memantau pergerakan harga rata-rata dalam kurun waktu 5 hari
  • SMA 25 artinya Anda memantau pergerakan harga rata-rata dalam kurun waktu 25 hari

 

Semakin besar periode yang digunakan, maka semakin halus garis pergerakan harganya. Standar harga yang biasa digunakan adalah harga penutupan.

 

Umumnya simple moving average memperhalus pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu sehingga Anda akan lebih mudah mengenali trend atau arah pergerakan harga secara umum.

  • Jika harga secara umum bergerak di atas MA maka trend yang berlangsung adalah uptrend (gunakan sebagai area referensi untuk buy).
  • Jika harga secara umum bergerak di bawah MA maka trend yang berlangsung adalah downtrend (gunakan sebagai area referensi untuk sell).
  • Jika harga menembus MA (menjadi breakout), maka kemungkinan besar mengindikasikan bahwa trend akan berubah arah.

 

Mengenal Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) Dalam Trading Saham 01 - Finansialku

[Baca Juga: Haramkan Penggunaan Bitcoin, BI Akan Buat Mata Uang Pesaing]

 

Kesimpulannya, Anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual dengan menggunakan aturan baku analisis teknikal Simple Moving Average sebagai berikut:

  1. Beli ketika tren sedang naik
  2. Jangan beli ketika tren sedang turun. Beli ketika posisi chart terdapat indikator golden cross.

 

#2 Support Resistance

Metode ini sering digunakan untuk menganalisis chart atau grafik Bitcoin yang nantinya bisa mendatangkan keuntungan. Analisis ini umumnya akan dimanfaatkan saat harga Bitcoin sudah mengalami jenuh jual atau oversold.

Jika harga Bitcoin sudah oversold, maka harga akan berubah menjadi uptrend yakni meningkat dengan tajam.

Untuk memperoleh keuntungan, maka Anda disarankan untuk menunggu kondisi harga mencapai breakout kemudian grafik mendekati uptrend.

 

Trading Bitcoin dengan Analisis yang Tepat

Tidak sedikit investor yang menghindari investasi Bitcoin karena takut akan kerugian dan risikonya. Padahal trading apapun tidak bisa dibilang aman, namun bagaimana cara Anda memainkannyalah yang bisa menentukan apakah itu aman atau tidak.

Saat Anda melakukan trading berdasarkan perkiraan tanpa analisis data yang jelas, maka Anda disini akan merugi karena risiko tinggi. Dengan kata lain Anda hanya menebak-nebak.

Namun saat Anda menjalaninya dengan teknik yang tepat dengan analisis yang baik pula, maka Anda disini meminimalisasi risiko dan berpotensi memperoleh keuntungan.

Maka manfaatkanlah beberapa teknik di atas, sehingga Anda menjadi seorang INVESTOR yang berinvestasi berdasarkan analisis data, bukan hanya menebak-nebak.

Jadi sudah siapkah Anda berjual beli Bitcoin? Selamat mencoba!

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai cara jitu menganalisis dan membaca grafik bitcoin untuk investor pemula lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Oscar Darmawan dan Sintha Rosse. 2017. Bitcoin, Trading for Z Generation.
  • Rifzan. 1 Februari 2018. 2 Cara Analisa Grafik Bitcoin dengan Mudah. Carainvestasibisnis.com – https://goo.gl/LG6C2G

 

Sumber Gambar:

  • Membaca Grafik Bitcoin – https://goo.gl/2cFsbw
  • Bitcoin di Jepang – https://goo.gl/XzcvCG