Mengenal dasar asuransi dan bagaimana cara asuransi bisa mengurangi suatu risiko. Yuk ketahui prinsip dasar hingga alasan banyak orang yang belum memiliki asuransi.

Simak selengkapnya dalam panduan belajar berikut ini.

 

Pada dasarnya asuransi adalah cara untuk mentransfer atau memindahkan risiko dari seseorang kepada perusahaan. Mengapa seseorang membeli asuransi?

Tujuannya jika terjadi risiko yang merusak aset dan menimbulkan kerugian secara finansial, maka kerugian tersebut akan ditanggung perusahaan asuransi.

Beli asuransi pada dasarnya adalah keputusan yang benar dan tergolong pengeluaran yang produktif. Dalam perencanaan keuangan, asuransi (manajemen risiko) adalah pondasi dan bagian penting.

Banyak lho kasus, orang-orang harus jual aset untuk biaya berobat, karena mereka tidak memiliki asuransi. Anda tentunya jangan sampai mengalami hal yang sama, namun ada syarat dan ketentuan yang berlaku.

Beli asuransi pada dasarnya beli garansi dan keamanan yang tercermin dalam uang pertanggungan (UP). Apa yang terjadi jika uang pertanggungan kurang?

Jika uang pertanggungan yang Anda miliki kurang, ya Anda mesti menambah asuransi. Pastikan Anda membeli produk asuransi yang memang sesuai dengan kebutuhan Anda. Produk yang tepat, dalam jumlah yang tepat dan cara yang tepat.

 

Prinsip Asuransi

Tidak semua pengajuan asuransi disetujui oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menerapkan prinsip-prinsip asuransi. Berikut ini 5 prinsip asuransi yang menjadi dasar dalam asuransi:

  • Insurable Interest – Kepentingan untuk Diasuransikan
  • Utmost Good Faith – Iktikad Baik
  • The Law of Large Numbers – Hukum Bilangan Besar
  • Indemnity – Prinsip Ganti Rugi
  • Subrogation – Prinsip Pengalihan Hak

 

Mari kita bahas secara singkat satu persatu:

 

Kepentingan untuk Diasuransikan (Insurable Interest)

Jika Anda ingin mengajukan asuransi, Anda harus memiliki hubungan atau kepentingan untuk asuransi antara Anda dengan pihak yang ditunjuk.

Umumnya pihak yang ditunjuk akan merasa rugi jika peristiwa yang dipertanggungkan terjadi. Contoh Anda mengasuransikan jiwa dengan pihak yang ditunjuknya adalah pasangan.

Jika sampai terjadi suatu hal, pasangan Anda akan mengalami kerugian.

Contoh lain adalah asuransi jiwa antara bank dengan pengambil KPR. Jika sampai terjadi suatu hal dengan pengambil KPR, maka perusahaan asuransi akan membayarkan kekurangan kewajiban pengambil KPR.

Contoh kepentingan untuk diasuransikan (Insurable Interest):

  • Hubungan keluarga, seperti suami, istri, anak, ibu, bapak.
  • Hubungan bisnis, seperti kreditur dengan debitur, perusahaan dengan orang penting di perusahaan.

 

Itikad Baik (Utmost Good Faith)

Perjanjian apapun harusnya dilandasi dengan itikad baik diantara kedua belah pihak, termasuk dalam perjanjian asuransi.

Perusahaan asuransi akan menerima transfer risiko dengan prinsip iktikad baik, misal kita memberikan data-data yang benar dan jujur, tidak menutupi fakta-fakta kesehatan dan lainnya.

Beberapa kasus perusahaan asuransi membatalkan perjanjian, karena menemukan fakta-fakta kesehatan yang tidak sesuai dengan pernyataan kliennya.

Itikad tidak baik memungkinkan juga perusahaan asuransi tidak membayar uang pertanggungan. Perusahaan asuransi pada umumnya menuliskan itikad baik pada polis dan dijelaskan secara lisan oleh agen penjual asuransi.

 

Hukum Bilangan Besar (Law of Large Number)

Hukum bilangan besar (law of large number) adalah prinsip statistik dan teori probabilitas yang menyatakan semakin banyak jumlah sampel yang digunakan dari suatu kejadian, maka hasil pantauan mungkin akan semakin mendekati rata-rata populasi.

Sederhananya dalam dunia asuransi adalah: semakin banyak orang yang bergabung dengan asuransi, maka kemungkinan besarnya kerugian akan mendekati kerugian yang diperkirakan.

Berdasarkan teori hukum bilangan besar (law or large number) tersebut, maka perusahaan-perusahaan asuransi membentuk dua tingkatan:

  • Tingkat Mortalitas yaitu frekuensi atau jumlah angka kematian.
  • Tingkat Morbiditas yaitu frekuensi atau jumlah tingkat sakit, cidera, terjadinya cacat dan kejadian-kejadian lain yang diasuransikan.
  • Tingkat mortalitas dan morbidita menjadi salah satu dasar untuk menentukan premi asuransi.

 

Prinsip Ganti Rugi (Idemnity)

Perusahaan asuransi akan mengganti kerugian sesuai dengan jumlah kerugian yang kita alami. Misal perusahaan asuransi akan membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuai dengan tagihan rumah sakit.

Prinsip ini pada dasarnya berfungsi untuk menghindari peserta yang memiliki niat untuk mendapatkan keuntungan dari terjadinya suatu kerugian.

 

Prinsip Pengalihan Hak (Subrogation)

Perusahaan asuransi akan mengalihkan hak kepada pihak yang telah ditunjuk oleh kliennya apabila terjadi suatu kerugian.

Perusahaan asuransi akan mengalihkan hak kepada pihak ketiga yang dirugikan. Prinsip pengalihan hak (subrogation) umumnya diaplikasikan pada perusahaan asuransi kerugian.

 

Alasan Tidak Mau Beli Asuransi

Berikut ini menjadi alasan jadul mengapa seseorang tidak mau beli asuransi. Tapi sebenarnya alasan-alasan ini punya solusinya, lho. Apa saja itu? Simak di bawah ini.

 

Belum Mengerti

Masih banyak masyarakat yang belum memahami istilah yang dipakai asuransi. Kurangnya edukasi menyebabkan, masyarakat takut tertipu dan memutuskan untuk tidak berasuransi baik asuransi mobil, kesehatan, atau jiwa sekalipun.

Ketidaktahuan masyarakat sebenarnya bisa di atas apabila ada edukasi yang mudah dan sederhana untuk dipahami.

Terkadang penjelasan yang diterima masyarakat dari seorang agen asuransi tidak dijelaskan dengan bahasa yang sederhana.

Tapi saat ini, sudah banyak literasi keuangan yang menjelaskan tentang asuransi, seperti website Finansialku.com yang menyediakan banyak artikel tentang asuransi ini.

Selain itu, Finansialku juga sudah menyediakan ebook, audiobook dan video terkait asuransi. Jadi ini harusnya tidak menjadi alasan lagi untuk tidak mau beli asuransi.

 

Buang-buang Uang

Biaya premi asuransi, contohnya asuransi kesehatan, memang terbilang mahal jika dibandingkan dengan BPJS Kesehatan. Begitu juga dengan asuransi kecelakaan, asuransi properti, atau asuransi kendaraan.

Biayanya yang mahal membuat banyak tidak memasukkan asuransi sebagai prioritas karena dianggap hanya buang-buang uang.

Tapi jika dibandingkan besarnya biaya kesehatan jika terkena penyakit berat, kerugian tak ternilai ketika mengalami cacat permanen akibat kecelakaan, kebakaran rumah, atau kehilangan kendaraan, biaya premi tentu terbilang murah.

Sama halnya dengan asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah kebutuhan yang seharusnya dimiliki semua orang.

Sayangnya, tidak semua orang memiliki asuransi jiwa. Alasannya adalah harga asuransi jiwa yang mahal. Asuransi jiwa bisa saja memiliki harga premi yang mahal.

Semua itu tergantung dari kondisi Anda. Tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan kondisi finansial.

Premi memang akan lebih mahal jika Anda mendaftarkan diri sebagai nasabah asuransi pada usia yang sudah tidak produktif lagi. Maka dari itu, untuk menghindari premi yang mahal, Anda harus membuat asuransi sedini mungkin.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, berbeda halnya jika Anda mendaftarkan diri sebagai nasabah di usia yang masih muda.

Sebab premi yang harus Anda bayarkan akan lebih murah. Hal ini dikarenakan minimnya risiko gangguan kesehatan pada nasabah usia muda.

Selain mendaftarkan diri sebagai nasabah saat usia masih muda, Anda juga bisa membeli asuransi dengan perlindungan berjangka. Asuransi berjangka adalah asuransi yang aktif dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 tahun atau lebih.

Atau jika ingin asuransi seumur hidup, Anda bisa memilih whole life insurance.

Asuransi ini akan memberikan Anda perlindungan hingga wafat nanti. Dengan begitu, keluarga Anda juga bisa merasakan manfaat asuransi ini dengan mendapatkan uang santunan kematian.

 

Pasrah

Rezeki memang sudah diatur oleh Tuhan, tapi manusia wajib berusaha sekaligus melakukan antisipasi bencana. Ada orang yang menolak berasuransi.

Sebagai gantinya dia menyiapkan tabungan sebagai antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Menyiapkan dana darurat, seperti yang banyak dianjurkan memang wajib.

Namun dana darurat yang isinya 3 sampai 12 kali penghasilan sejatinya diperuntukkan untuk kondisi seperti kehilangan pekerjaan sementara atau sakit ringan.

Sakit berat, kebakaran, kehilangan kendaraan menyebabkan kerugian besar belum tentu bisa ditutupi dana darurat.

Memang hal ini kembali pada prinsip masing-masing orang. Kalau Anda termasuk tipe “pasrah”, sudahkah Anda menyiapkan dana darurat sebagai antisipasi? Kalau jawabannya tidak, maka sebaiknya Anda punya asuransi.

 

Tidak Mengerti/bingung Mengurusnya

Industri finansial seperti reksadana, asuransi, atau kartu kredit sering dianggap sebagai hal yang rumit. Ketika kesadaran asuransi sudah muncul, banyak yang bingung cara mengurusnya.

Kesibukan bekerja dan tidak adanya waktu luang membuat banyak orang tidak punya waktu untuk mengurus asuransi.

Mengurus asuransi dengan datang ke perusahaan asuransi dianggap makan waktu karena harus mengantre dan menunggu lama, serta ribet karena harus mengumpulkan berbagai berkas-berkas.

 

Sudah Terproteksi Asuransi dari Kantor

Umumnya perusahaan menyediakan asuransi untuk karyawannya. Namun, terkadang perlindungan tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawannya.

Hal inilah yang harusnya dipikirkan. Jangan merasa cukup dengan asuransi dari kantor saja.

Asuransi dari kantor umumnya memiliki batasan tertentu, sedangkan kebutuhan setiap karyawan berbeda. Inilah sebabnya kenapa Anda harus memikirkan untuk membeli asuransi jiwa di luar asuransi kantor.

 

Pengurusannya Cukup Ribet

Tak hanya dari premi yang bisa mengakibatkan bertambah besarnya pengeluaran sedangkan dari pengajuan klaim yang tidak dapat dipastikan, banyak orang enggan memiliki asuransi karena pengurusannya yang relatif ribet.

Contohnya asuransi rumah, mulai dari pendaftaran yang umumnya dilakukan survei terlebih dahulu oleh pihak perusahaan sampai dengan pengurusan klaim yang memerlukan data dan dokumen yang lengkap, baik itu polis asuransi, data diri, bahkan juga foto dan berbagai surat keterangan yang diperlukan.

Belum lagi saat nasabah ingin menutup polis asuransi, jika tidak diurus dengan baik kemungkinan premi yang dibayarkan hanya akan hilang begitu saja, sedangkan bila diurus cukup ribet dan lambat dicairkan.

Istilah asuransi sangat membantu untuk menghindari berbagai hal yang dapat menimbulkan kerugian.

Namun, agar tidak mengalami penyesalan sebaiknya ketahui lebih lanjut hal-hal seputar asuransi, baik itu perusahaan yang dipilih, jenis asuransi yang dibutuhkan, pengajuan klaim yang benar, maupun juga soal pengurusan premi.

Membeli asuransi dengan pertimbangan yang matang dapat memberi kenyamanan daripada memilikinya dengan tergesa-gesa.

 

Klaim Asuransi Pasti Sulit

Pada poin ketujuh ini, sangat tergantung pada jenis perusahaan asuransi yang dipilih, namun pada umumnya, apabila Anda sudah membacanya secara seksama dan mengerti polis asuransi secara komprehensif, seharusnya klaim asuransi tidak akan menjadi hal yang menakutkan.

Oleh karena itu sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan beberapa kerabat atau ahli sebelum membeli produk asuransi.

Anda bisa menghubungi langsung Perencana Keuangan Finansialku yang sudah memiliki bersertifikat melalui website atau aplikasi Finansialku. Aplikasi Finansialku bisa Anda download gratis di Play Store dan Appstore.

Jangan lupa manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu untuk menjadi member premium dengan kode: WEBTAHUNAN, supaya Anda bisa menjelajahi seluruh fitur aplikasinya!

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar Asuransi: Mengenal Asuransi Kesehatan.

 

Untuk Anda yang penasaran bagaimana cara kerja perusahaan asuransi, yuk, simak video di bawah ini.

 

Editor: Ratna Sri H.