Dewasa ini, semakin banyak entrepreneur milenial yang bebas keuangan, tapi mayoritasnya masih saja kesulitan.

Pola pikir gaya hidup tertentu membuat mereka sulit mencapainya di zaman serba modern ini.

Penasaran gaya hidup seperti apa yang dimaksud? Mari kita simak ulasannya melalui artikel Finansialku kali ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Gaya Hidup YOLO (You Only Live Once)

Tahukah Anda? Sebuah survei oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilakukan pada tahun 2016 silam menyebutkan, keuangan 49 persen masyarakat Indonesia masih didominasi dengan tujuan jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mempertahankan hidup.

Perencana keuangan, Prita Ghozie, menanggapi hal ini dalam acara talkshow yang diadakan Kompas.com dan BTPN Jenius bertema ‘Cara Pintar Atur Finansial’ di Jakarta (2/2),

“Tak jarang pendapatan mulai menipis menjelang akhir bulan. Kadang juga tabungan terpakai untuk memenuhi kebutuhan tersier.”

 

Menurutnya, hal ini disebabkan gaya hidup generasi milenial yang banyak menganut sebuah tren yang disebut YOLO atau You Only Live Once.

Milenial Bebas Keuangan 2 Finansialku

[Baca Juga: Para Freelance, Mau Bebas Keuangan? 20 Usaha Sampingan yang Dapat Anda Jalankan]

 

“YOLO” adalah istilah yang diciptakan rapper Drake yang merupakan singkatan dari “You Only Live Once” atau “Hidup Hanya Sekali”.

Gaya hidup ini segera diterima dengan baik di Indonesia dan negara-negara lainnya, karena membuat generasi milenial merasa bahwa mereka harus menikmati hidup karena hidup memang hanya sekali.

Namun sayangnya, gaya hidup YOLO ini sering disalahgunakan dan dijadikan alasan untuk melakukan hal-hal yang kurang baik dan juga tidak sesuai dengan kantong Anda.

Contohnya, membiasakan pamer di media sosial dengan tagar #YOLO.

Biaya hidup sebenarnya murah, biaya pamer yang mahal.”

 

Tapi Anda perlu tahu, bahwa YOLO bukan berarti Anda tidak peduli dengan apa yang akan terjadi di masa depan.

Justru karena Anda hanya hidup sekali, Anda harus merencanakan masa depan dengan baik dari sekarang.

Jika para milenial terus mempertahankan gaya hidup seperti ini, Prita memprediksi bahwa mereka akan bangkrut sebelum berusia 40 tahun.

Prita juga menambahkan bahwa setidaknya ada tiga kesalahan pengelolaan keuangan yang sering dialami generasi milenial.

Kesalahan tersebut berfokus pada satu hal, yaitu perencanaan keuangan yang buruk.

Perencanaan keuangan sudah harus dilakukan sejak seseorang memiliki sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhannya.

Jika tidak dilakukan dengan baik, maka uang tersebut akan terbuang percuma.

Anda bisa mulai melakukannya sejak saat ini. Finansialku memiliki sejumlah tips dan triknya untuk meminimalisasi kesalahan saat melakukan perencanaan keuangan.

Semua terangkum dalam ebook GRATIS dari Finansialku berikut ini:

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Ayo lakukan sekarang juga! Jangan sampai menyesal di kemudian hari!

 

3 Kesalahan Pengelolaan Keuangan Generasi Milenial

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, gaya hidup YOLO membuat generasi milenial kerap mengabaikan pengelolaan keuangannya.

Padahal, mengelola keuangan di zaman serba modern ini tidaklah sulit.

Dewasa ini sudah banyak tools yang dapat membantu Anda mengelola keuangan dengan cepat dan mudah, misalnya dengan menggunakan aplikasi Finansialku.

Dengan demikian generasi milenial pun bisa bebas keuangan.

Penasaran bagaimana aplikasi Finansialku bisa membantu Anda? Yuk segera download aplikasinya.

Bagi Anda pengguna baru, unduh aplikasi Finansialku sekarang secara GRATIS melalui Google Play Store atau registrasi terlebih dahulu melalui PC.

Nah, kini mari lanjut melihat 3 kesalahan yang sering dilakukan generasi milenial sehingga menghambatnya meraih kebebasan keuangan:

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

#1 Tidak Memiliki Arah dan Tujuan Keuangan

Kejelasan (clarity) merupakan hal utama dalam membuat tujuan. Pertama-tama Anda harus membuat sebuah tujuan yang jelas dan terukur.

Tujuan yang tidak jelas dan tidak feasible hanyalah akan menjadi penghambat kesuksesan.

Bayangkan saja jika Anda mengikuti sebuah perlombaan, tetapi tidak mengetahui hadiahnya. Apakah Anda akan termotivasi untuk sukses? Tentu tidak!

Hanya dengan mengetahui tujuan dengan jelas dan terukur, Anda bisa membuat perencanaan matang untuk mencapainya.

Sayangnya, mayoritas generasi milenial tidak tahu apa yang sungguh mereka inginkan, sehingga tujuannya menjadi kabur.

Alih-alih mencari tujuan yang jelas, mereka sibuk memikirkan ketakutannya akan kegagalan.

Hal inilah yang menyebabkan mereka gagal mengelola keuangannya demi masa depan yang lebih baik.

 

#2 Gagal Mengatur Arus Kas Uang

Anda pastinya sudah tahu bahwa arus kas bisa positif atau negatif.

Jika positif artinya uang masuk, maka negatif artinya uang keluar. Di sini Anda harus bisa mengendalikan arus kas jika ingin mencapai kebebasan keuangan.

Jujur saja, semua orang pada dasarnya senang berbelanja (terutama jika ada uangnya).

Namun gaya hidup inilah yang sering dikaitkan dengan generasi milenial, dengan anggapan mereka mengejar modernitas dan menghabiskan banyak uang yang dimilikinya untuk memenuhi keinginan.

Belum lagi dewasa ini promo dan diskon semakin mudah didapatkan, mulai dari kupon voucher dan cashback hingga informasi promo yang tersebar di seluruh situs dan media sosial.

Simulasi Perhitungan Dengan Aturan Investasi 72 di Aplikasi 2 Finansialku

[Baca Juga: Nyaris Terlambat, Seorang Karyawan Baru Menyiapkan Dana Pensiun di Usia 40 an. Jangan Khawatir Ini Strategi yang Dapat Anda Lakukan!]

 

Contoh lainnya adalah gaya hidup traveler yang juga identik dengan generasi milenial. Mereka rela merogoh kocek demi berlibur keliling dunia dan mendapatkan momen yang instagrammable.

Inilah yang menjadi tantangan generasi milenial dalam mencapai kebebasan keuangan, di mana banyak dari mereka yang kemudian menghabiskan uang lebih dari pemasukannya, bahkan sampai berutang.

Ujung-ujungnya, arus kas mereka cenderung negatif.

 

#3 Tidak Mempersiapkan Tabungan atau Dana Darurat

Dewasa ini, tentunya Anda tahu bahwa kondisi perekonomian semakin sulit. Tidak terkecuali di Indonesia, terbukti dengan banyak perusahaan-perusahaan besar yang tutup atau hengkang dari Indonesia.

Anda juga pasti tahu salah satu dampak terbesar dari kondisi ini adalah banyaknya kasus Putus Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Tidak mudah untuk mencari pekerjaan baru dalam waktu singkat. Namun kondisi ini juga berada di luar kendali Anda, dan bisa terjadi kapan saja.

Apa Anda rela mengemis bantuan dari orang lain hanya untuk membiayai hidup Anda selama Anda mencari pekerjaan baru? Atau Anda memilih untuk berutang? Tentunya tidak.

Oleh karena itulah dibutuhkan yang namanya DANA DARURAT.

Namun sayangnya, masih banyak generasi milenial yang meremehkan dana darurat ini.

Alhasil mereka kerap berutang saat ada keadaan darurat. Utang-utang ini membuat mereka semakin jauh dari kondisi bebas keuangan.

728x90 hitung sekarang - single
300x250 - Hitung Sekarang - single

 

Anggapan generasi milenial lainnya ialah betapa sulitnya menghitung berapa besaran dana darurat yang dibutuhkan. Padahal, menghitung dana darurat sangatlah mudah.

Anda bisa memanfaatkan fitur Rencana Keuangan Dana Darurat dalam aplikasi Finansialku.

Langkahnya sangat mudah, yaitu:

  1. Buka aplikasi Finansialku, pilih dan klik menu “Rencana Keuangan”.

Rencana Keuangan Dana Darurat Single Aplikasi Finansialku

 

  1. Tambahkan rencana keuangan dengan menekan simbol “+” di bawah layar bagian kanan.
  2. Lalu pilih menu “Dana Darurat”.

Rencana Keuangan Dana Darurat Single Aplikasi Finansialku 1

 

  1. Masukkan sejumlah data yang diinginkan, misalnya:
  • Pengeluaran bulanan: Rp1.500.000.
  • Status perkawinan: Lajang (disesuaikan dengan kondisi Anda karena masing-masing status memiliki besaran hitungan yang berbeda).

Rencana Keuangan Dana Darurat Single Aplikasi Finansialku 2

 

  1. Setelah itu, klik “Hitung”, maka besar dana darurat yang dibutuhkan akan langsung ditampilkan. Dalam contoh ini besar dana darurat yang dibutuhkan sebesar Rp9.000.000.

Rencana Keuangan Dana Darurat Single Aplikasi Finansialku 3

 

Bagaimana? Mudah bukan?

Tunggu apalagi? Ayo hitung dana darurat Anda sekarang juga dengan menggunakan aplikasi Finansialku!

 

Lalu Harus Bagaimana Agar Bisa Bebas Keuangan?

Apabila Anda melakukan 3 kesalahan di atas, jangan langsung menyerah. Anda juga masih bisa meraih kondisi bebas keuangan kok.

Buktinya menurut Forbes Magazine, sepasang suami istri generasi milenial asal California baru saja pensiun pada usia 30 an dengan tabungan sebanyak US$1 juta atau setara dengan Rp13,5 miliar.

Kini pertanyaannya adalah,

Apakah saya juga bisa seperti mereka? Apakah saya bisa pensiun dan bebas keuangan seperti mereka?”

 

Untuk menjawabnya, lihatlah tips bebas keuangan dari Finansialku berikut ini:

 

#1 Membuat Keputusan Finansial Terbesar dalam Hidup

Keputusan finansial terbesar yang dimaksud oleh Tony Robbins adalah mengalokasikan sebagian pendapatan Anda sebagai langkah menuju kebebasan finansial. Bagaimanakah caranya?

Pada dasarnya adalah dengan menginvestasikan dana yang telah dialokasikan tersebut.

Makna dialokasikan bukan berarti sisa, namun Anda perlu memperhitungkan berapa banyak freedom fund (dana kebebasan) yang Anda butuhkan untuk masa depan.

Dengan demikian, Anda dapat menentukan berapa banyak uang yang perlu Anda investasikan dan berapa banyak yang Anda harapkan dari investasi tersebut.

 

#2 Pahami Aturannya Sebelum Anda Mulai Melakukannya

Sebelum Anda melakukan investasi, Anda perlu memangkas kesalahpahaman dan mitos mengenai kebebasan finansial seperti mengatur keuangan aktif vs pasif, biaya sesungguhnya dari investasi, 401(k) dan perencanaan Roth 401(k), serta risiko asimetris.

Dengan mempelajari kesalahpahaman tersebut, Anda dapat meminimalisasi risiko dan menemukan strategi investasi yang memanfaatkan pajak.

Jika Anda sudah memahami aturan-aturannya, maka seperti dalam sebuah permainan, kemungkinan kalah dan gagal akan semakin kecil.

Meningkatkan Hubungan Dengan Milenial 03 Finansialku

[Baca Juga: Para HRD: 7 Alasan Pentingnya Dana Darurat untuk Karyawan di Perusahaan Anda]

 

#3 Meraih Kesuksesan

Saat Anda merencanakan freedom fund, perlu diterapkan pada pikiran Anda untuk tidak memasang target finansial yang tidak masuk akal.

Hal tersebut hanya akan menyebabkan kegagalan dan membuat Anda putus asa.

Anda perlu memperhitungkan secara spesifik berapa banyak dana yang Anda butuhkan untuk mencapai kebebasan finansial.

Kemudian untuk mencapainya, Anda perlu melakukan beberapa perubahan seperti membatasi pembelian yang hanya berdasarkan keinginan, mencari pekerjaan atau bisnis yang lebih menguntungkan, atau mengubah gaya hidup

Di sini Anda dituntut untuk menjadi lebih hemat. Banyak strategi yang dapat Anda lakukan untuk mencapai kebebasan finansial, namun itu juga bergantung bagaimana Anda merealisasikannya.

 

#4 Memutuskan Investasi yang Tepat bagi Anda

Sebelum Anda menentukan dan melakukan investasi, pertama-tama Anda harus mengenal diri Anda sendiri terlebih dahulu.

Seberapa besar toleransi Anda terhadap risiko? Berapa banyak dana yang dapat dialokasikan? Berapa banyak pengembalian yang Anda harapkan?

Anda dapat mengetahui jenis investasi yang sesuai bagi Anda dengan menjawab beberapa pertanyaan tersebut.

Investasi bukan hanya mengejar risiko atau bermain aman, namun juga harus disertai tujuan yang akan memotivasi Anda untuk mencapai kebebasan finansial.

Nah, jika Anda masih bingung harus memulai investasi dari mana, jangan khawatir. Finansialku selalu siap memberikan informasi keuangan terkini bagi Anda, termasuk jenis investasi yang sesuai dengan profil investornya.

Semua informasi ini bisa Anda peroleh di artikel-artikel Finansialku lainnya.

 

#5 Membuat Perencanaan Keuangan

Untuk menjamin masa depan dengan kebebasan finansial yang diidam-idamkan, Anda perlu menyiapkan perencanaan berapa banyak penghasilan yang Anda harapkan.

Dari perencanaan itu Anda dapat mempertimbangkan beberapa jenis investasi berikut pengembalian dan pajaknya lalu mengatur strategi untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Anda perlu mencari jenis investasi dengan memperhatikan pajak yang berlaku untuk menyelamatkan aset Anda agar tidak habis hanya dengan membayar pajaknya.

Perencanaan keuangan ini akan menjadi peta Anda menuju kebebasan keuangan.

Anda bisa memulainya dengan berkonsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.

 

#6 Berinvestasilah Seperti Kaum Minoritas

Untuk menjadi sukses, Anda tidak perlu mencontoh orang lain dan mengikuti arus. Anda dapat menjadi kaum minoritas yang memilih untuk berbeda.

Contohnya adalah Anda dapat membeli saat semua orang sedang menjual miliknya dalam kepanikan.

Investor sukses belajar untuk memperoleh pengembalian asimetris, di saat investor pada umumnya hanya mencari aman dalam berinvestasi.

Intinya, meski Anda termasuk dalam investor yang senang main aman jangan berhenti melakukan review terhadap investasi Anda. Jika memang tampak tidak sesuai dengan tujuan bebas keuangan Anda, saatnya melihat alternatif instrumen investasi lainnya dan bergerak maju.

Investor Pemula, WAJIB Tahu Keuntungan dan Kelemahan Robot Forex 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial]

 

#7 Nikmati Prosesnya

Menikmati proses investasi merupakan salah satu kunci kesuksesan menuju kebebasan finansial. Anggaplah dunia ini sebagai sekumpulan peluang, bukan beban.

Anggaplah masalah sebagai sebuah peluang, di mana Anda tidak perlu takut dalam meraih sebuah peluang dan menjadikannya keuntungan.

Banyak investor gagal hanya karena mereka mengedepankan rasa takut dan keinginan untuk mencari aman. Mereka lebih membatasi diri akibat emosi-emosi negatif yang berada di sekelilingnya.

Jangan jadi seperti itu, dan bayangkan masa depan Anda dengan kebebasan keuangan.

Dengan demikian Anda akan lebih menikmati prosesnya dan bisa melupakan segala ketakutan dan kecemasan Anda.

 

Bukan Pengetahuan yang Akan Meraih Kesuksesan, Namun Eksekusi

Pengetahuan berlimpah tidak akan menjamin kesuksesan jika Anda tidak melakukan aksi untuk mendukung pengetahuan tersebut.

Dengan kata lain, lakukanlah aksi yang berarti untuk mengembangkan pengetahuan Anda agar pengetahuan Anda tidak sia-sia.

Seperti yang dikatakan oleh Tony Robbins,

Repetition is the mother of skill. Action is where all of your power is found…knowledge is not power, execution is.

 

Jika Anda tidak tahu harus mulai bertindak dari mana dan tersesat di awal, saya mengajak Anda untuk mulai mengatur keuangan Anda.

Anda bisa memulai dengan cara yang sederhana, misalnya dengan membuat anggaran.

Namun apabila Anda membutuhkan bantuan profesional, Finansialku siap membantu Anda.

Para perencana keuangan di Finansialku adalah pemegang lisensi CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia.

Dengan demikian, Anda juga bisa dengan mudah mengatur keuangan dan mencapai kebebasan finansial hanya dengan menggunakan jasa Finansialku.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai gaya hidup yang tidak membuat milenial bebas keuangan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Budaya Pamer yang Membuat Strategi Keuangan Kaum Milenial Berantakan. Solo.tribunnews.com – https://goo.gl/frRnxS
  • Wes Moss. 4 Mei 2017. How to Retire in Your 30’s (8 Lessons to Learn From Two Millennials Who Retired With $1 Million). Thebalance.com – https://goo.gl/Z9dfUp
  • Robert T. Kiyosaki. 2001. The Cashflow Quadrant (Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial).
  • Harv Eker. The Surprising Difference Between Being Rich & Being Free (and Why They Are NOT The Same Thing). Harveker.com – https://goo.gl/eVy4yu
  • Jeff Jenkins. 2015. Financial Freedom DOES NOT Mean Being Debt Free. Biggerpockets.com – https://goo.gl/cqQHfC
  • D. Roth. 10 Agustus 2017. Financial Freedom Is Time Freedom. Moneyboss.com – https://goo.gl/yjKKgG

 

Sumber Gambar:

  • Milenial Bebas Keuangan 1 – https://goo.gl/uHHCwy
  • Milenial Bebas Keuangan 2 – https://goo.gl/Bqwq1w