Apakah kamu sudah tahu apa saja 7 risiko pinjaman online? Sebaiknya, kamu perlu memberi konsentrasi lebih sebelum mengajukan. Jangan sampai kamu mengalami masalah di kemudian hari!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

7 Risiko Pinjaman Online

Teknologi menawarkan banyak kemudahan dalam beraktivitas, termasuk salah satunya kemudahan untuk mendapatkan pinjaman yang ditawarkan berbagai fintech Pinjaman Online.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbanyak di dunia dan negara dengan tingkat literasi keuangan yang rendah, menjadikannya sebagai pasar yang strategis untuk pertumbuhan industri pinjaman online.

Perusahaan fintech lending di Indonesia yang telah berizin dan terdaftar di OJK per Desember 2019 telah tercatat ada 164 perusahaan.

Sayangnya, perkembangan industri fintech lending disertai dengan sejumlah pelanggaran yang membuat nasabahnya menjadi korban.

Masyarakat dapat melihat ciri-ciri fintech ilegal, yakni tidak memiliki izin resmi, tidak ada identitas dan alamat kantor yang jelas, pemberian pinjaman sangat mudah, informasi bunga dan denda tidak jelas, bunga tidak terbatas, denda tidak terbatas, penagihan tidak batas waktu, akses ke seluruh data yang ada di ponsel, ancaman teror kekerasan, penghinaan, pencemaran nama baik, menyebarkan foto/video pribadi, dan tidak ada layanan pengaduan.

Cara Melunasi Pinjaman Online 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Bebas Utang? Praktikan Cara Melunasi Pinjaman Online Ini]

 

Sepanjang tahun 2018-2019 OJK telah memblokir 1.898 aplikasi fintech ilegal. Sejumlah aplikasi sulit dideteksi OJK karena selalu bergonta-ganti nama. Bahkan, beberapa aplikasi sengaja ditutup pengelola begitu terendus oleh OJK.

Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, OJK mendirikan tim cyber yang berpatroli setiap hari di dunia maya guna mendeteksi keberadaan aplikasi fintech ilegal.

Meskipun berita pelanggaran tentang pinjol cukup marak, namun minat masyarakat tidak surut. Angka pinjaman online diketahui terus meningkat.

Per November 2019, pertumbuhan pinjaman online mencapai 166,51% menjadi Rp60,41 triliun. Ini tentu saja jauh di atas angka pertumbuhan kredit perbankan secara nasional yang angkanya di bawah 10%.

Kemudahan persyaratan dan kecepatan pengajuan pinjaman online menjadi keunggulan fintech pinjol daripada kredit perbankan.

Namun faktor kemudahan dan kecepatan ini juga perlu dibarengi dengan pengetahuan dan manajemen risiko yang handal. Jika memang kamu tetap mau mengajukan pinjaman online, pastikan ketahui dulu risikonya sebelum mengajukan pinjaman.

Berikut ini 7 risiko pinjaman online:

 

#1 Biaya dan Bunga Tinggi

Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan kamu sudah tahu berapa nominal rupiah pinjaman yang kamu dapatkan dan berapa bunga pinjaman harian yang perlu kamu bayar.

Faktanya, biaya dan bunga pinjaman online relatif tinggi. Meskipun dalam persentase biaya dan bunga pinjaman harian, seolah-olah angkanya kecil, namun jika kamu kalikan dengan nominal pinjaman yang terakumulasi setiap hari maka jumlahnya akan besar.

Contoh ilustrasi:

Jika kamu mengajukan pinjaman senilai Rp3 juta (asumsi pencairan bersih) dalam waktu 30 hari dengan bunga pinjaman harian 0,5% dan biaya administrasi 1% (contoh). Maka total dana yang perlu dibayar yaitu Rp3.514.200 dengan bunga pinjaman sebenarnya 0,57% per hari.

Ingin Pinjaman Online Cepat Cair_ Pahami Dulu Beberapa Hal Ini! 01

[Baca Juga: Ngeri! Utang Pinjaman Online Bisa Bisa Naik 50 Kali Lipat!]

 

Dengan demikian, jika kamu perlu pinjam Rp3 juta, kamu perlu bisa memastikan bahwa dalam 30 hari ke depan kamu bisa membayar juga biaya dan bunganya senilai Rp514.200 dan tentu saja pokoknya Rp3 juta.

Pada bulan September 2019, OJK menegaskan bahwa bunga pinjaman online tidak boleh lebih besar dari 0,8% persen per hari.

Kendati aturan bunga tersebut tidak diatur dalam peraturan OJK, namun Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pengenaan bunga maksimal 0,8 persen per hari merupakan bagian dari kode etik yang disusun oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Jika ada perusahaan fintech yang ketahuan melanggar kode etik tersebut, Wimboh mengimbau masyarakat untuk melapor dan akan ditindaklanjuti oleh OJK.

 

#2 Plafond Pinjaman Kecil

Karena pinjaman online tidak mensyaratkan adanya agunan (jaminan) dan tidak ada analisis kredit yang kompleks, maka batas pinjaman yang diberikan pun relatif kecil. Hal ini sebagai bentuk manajemen risiko kredit dari perusahaan pinjol pada masing-masing peminjamnya.

Oleh karena itu, jika memiliki kebutuhan dana besar, maka pada banyak kasus yang terjadi adalah peminjam melakukan pinjaman pada beberapa pinjol.

Jika kamu melakukan pinjaman pada beberapa pinjaman online, pastikan bahwa kamu melakukan dokumentasi secara mendetail atas setiap pinjaman (nominal, bunga, biaya, tanggal jatuh tempo, syarat ketentuan).

Usahakan untuk membayar lunas dan menghindari gali tutup lubang dalam proses pembayaran pinjaman.

 

#3 Data Pribadi di Aplikasi Pinjaman Online

Sebagai bagian dari prosedur pengajuan pinjaman online, kamu perlu memberikan data pribadi. Tidak hanya itu, data pribadi yang tersimpan di ponsel juga akan diminta persetujuan aksesnya oleh perusahaan pinjaman online.

Pemberian akses data pribadi sebenarnya merupakan yang umumnya juga terjadi jika kita mendownload aplikasi seperti game, e-commerce, digital banking, fintech, dan aplikasi lainnya.

WASPADA Dengan Modus Pinjaman Online! Jangan Sampai Terjadi Kepada Anda! 02 Pinjaman Online 2 - Finansialku

[Baca Juga: Hati-Hati! Risiko Pinjaman Online Bisa Salahgunakan Data Pribadi]

 

Di dalam prosedur pinjaman online, seluruh data pribadi dari calon peminjam akan menjadi salah satu variabel dalam menghitung scoring, menjadi jaminan reputasi yang menggantikan jaminan kebendaan (seperti kendaraan bermotor, rumah, dan lain-lain).

Apabila masyarakat calon peminjam menolak untuk memberikan akses pada saat men-download aplikasi, maka secara otomatis aplikasi tidak akan ter-install atau sejumlah fitur aplikasi tidak dapat digunakan.

 

#4 Proses Persetujuan Lama

Salah satu tag line yang ditawarkan oleh perusahaan pinjol adalah persetujuan cepat cair. Namun dalam kenyataannya, tidak semua perusahaan pinjaman online akan dapat mewujudkan janji cepat cair tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada review aplikasi di Playstore atau Appstore mengenai keluhan respon pinjaman.

Meskipun menggunakan teknologi, namun pada beberapa perusahaan pinjol tidak dapat dielakkan bahwa pengajuan pinjaman akan membutuhkan waktu lebih lama untuk verifikasi data dan keluar keputusan untuk disetujui atau tidaknya.

Kondisi ini perlu disadari oleh calon peminjam dalam menaruh ekspektasi pada pinjaman online.

 

#5 Tidak Bayar Pinjaman Online, Penagih Datang

Ketika kita mengajukan pinjaman, maka kita bertanggung jawab untuk membayar pinjaman pokok kita berikut dengan bunga dan biaya yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Layaknya semua pinjaman, jika peminjam tidak membayar tepat waktu maka perusahaan pemberi pinjaman akan melakukan tindakan penagihan.

Ada persepsi, karena ini adalah pinjaman online, jika nasabah tidak bayar maka tidak akan ada proses penagihan dan hanya dilakukan reminder via email serta SMS.

Tentu saja, ini tidak sepenuhnya benar. Dalam website dan informasi di perjanjian, jelas bahwa nasabah yang tidak bayar akan ditagih oleh perusahaan pinjaman online.

Pilih KTA atau Pinjaman Online, Mana yang Lebih Menguntungkan 01 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Pinjaman Online Syariah Terpercaya & Terdaftar OJK 2019]

 

Awalnya perusahaan pinjol akan melakukan notifikasi untuk reminder pembayaran sampai dengan reminder yang lebih intensif seperti telepon ke beberapa orang di kontak peminjam (teman kantor, keluarga, teman, saudara peminjam).

Jika semua upaya penagihan lewat tidak berhasil, maka perusahaan pinjaman online akan bekerja sama dengan pihak ketiga yang spesialis di bidang Collection untuk melakukan penagihan langsung ke tempat peminjam.

Selain itu perusahaan pinjol juga akan melaporkan ke biro kredit yang diwajibkan oleh OJK dengan tujuan agar nasabah yang gagal bayar tidak dapat mengajukan pinjaman kembali.

Jadi, sebelum mengajukan pinjaman pastikan bahwa kamu mampu melakukan pembayaran tepat waktu ya.

Namun bagaimana solusinya jika tidak bisa bayar pinjaman online?

Hal ini juga perlu diperhatikan calon peminjam ketika akan memilih pinjol. Pelajari semua syarat ketentuan dan jika perlu tanyakan pada bagian Customer Service nya mengenai solusi pembayaran pinjaman.

Karena beberapa fintech mungkin dapat memberikan solusi untuk nasabah yang kesulitan dalam pembayaran namun masih memiliki itikad yang baik, antara lain dengan keringanan bunga, perpanjangan tenor pinjaman, reschedule waktu pembayaran. 

 

#6 Risiko Pinjaman Online – Biaya Administrasi Penagihan

Selain bunga yang terus berjalan, pada saat terjadi keterlambatan bayar risikonya adalah akan ada denda keterlambatan bayar atau tambahan biaya untuk administrasi penagihan. Karena proses penagihan akan membutuhkan extra sumber daya manusia untuk melakukannya.

Beberapa pinjaman online akan membebankan biaya tersebut pada nasabah yang menunggak.

Karena itu pastikan kamu membaca dengan jeli setiap syarat dan perjanjian pinjaman. Jika ada ketentuan dan biaya yang kurang transparan, pastikan kamu mencari tahu terlebih dahulu sebelum terburu-buru melakukan pinjaman.

Pilih KTA atau Pinjaman Online, Mana yang Lebih Menguntungkan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Pinjol (Pinjaman Online) Mau Disetujui]

 

#7 Risiko Pinjaman Online – Perusahaan Pinjaman Online Ilegal

Pinjaman Online saat ini diatur di bawah Peraturan OJK No 77 tahun 2016. Peraturan OJK ini mengatur mengenai prosedur pinjaman online, kategori pinjaman online, kategori pinjaman online ilegal, hingga sanksi OJK terhadap pinjaman online.

Tidak semua pinjaman online yang beredar telah terdaftar dan mendapat izin dari OJK. Perusahaan fintech lending di Indonesia yang telah berizin dan terdaftar di OJK per Desember 2019 telah tercatat ada 164 perusahaan.

Untuk cek legalitas perusahaan pinjol, tersebut, kamu dapat masuk ke situs Otoritas Jasa Keuangan (https:/ojk.go.id).

 

Untuk mengetahui hal lainnya tentang pinjaman online, kamu bisa cek video keren berikut ini:

 

Berkonsultasilah dengan Perencana Keuangan

Ketika kamu meminjam uang, sesungguhnya bukan uang orang lain atau uang perusahaan pinjol yang kita pinjam. Uang yang pinjam adalah uang kita sendiri di masa depan. Dengan demikian, jadilah cerdas dan cermat sebelum mengajukan pinjaman.

Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Meskipun perencana keuangan mungkin tidak dapat memberikan pada kamu pinjaman dana, namun berkonsultasi dengan perencana keuangan akan dapat membantu kamu dengan tips mengelola keuangan, melakukan financial check-up, dan membantu membuat rencana keuangan komprehensif untuk kamu.

Segeralah berkonsultasi dengan para Perencana Keuangan tersertifikasi Finansialku. Download Aplikasi Finansialku (Google Play Store atau Apple App Store) sekarang juga dan kamu akan dapatkan fitur Konsultasi Keuangan gratis selama 30 hari. Untuk fitur lebih lengkap, silakan upgrade Aplikasi Finansialku kamu dengan kode premium SHIERLY10.

playstore icon
appstore icon

 

Meskipun hadirnya pinjaman online menjadi alternatif untuk pembiayaan bagi masyarakat, namun perlu diiringi oleh pengetahuan dan manajemen risiko.

Pastikan mengerti semua risiko yang ada sebelum mengajukan pinjaman agar tidak menghadapi kasus yang tidak diinginkan di kemudian hari.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

Mockup Ebook Karyawan

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 31 Desember 2019. Penyelenggara Fintech Terdaftar dan Berizin di OJK per 20 Desember 2019. Tirto.id – https://bit.ly/2TkdJDq

 

Sumber Gambar:

  • Risiko Pinjaman Online – https://bit.ly/2w9jnk8