Bagaimana membuat langkah antisipatif bagi trader? Apa saja strategi yang harus dilakukan untuk memperoleh keuntungan?

Mari ketahui melalui contoh kasus BBRI berikut ini.

 

Summary

  • Analisis teknikal digunakan untuk menganalisis pasar agar memungkinkan trader memiliki langkah antisipatif sebelum terjadi risiko yang berlebihan.
  • Analisis dapat kita lakukan dengan mencermati pola grafik yang sudah terjadi di masa lampau. Seiring berjalanya waktu, trader dapat mengidentifikasi area beli dan jual untuk memperoleh keuntungan.

 

Antisipasi vs Prediksi

Dalam analisis teknikal seorang trader dituntut untuk memiliki strategi agar memiliki kemungkinan sukses yang tinggi sehingga dapat membaca tren dan pergerakan pasar.

Kesuksesan seorang trader dapat dilihat dari sistem trading yang menuai profit secara konsisten.

Sistem yang dilakukan adalah sebuah proses analisis antisipatif yang dilakukan.  Ketahuilah time frame Anda ketika melakukan trading yang dilakukan akan amat penting.

Sistem trading yang pas untuk setiap orang akan berbeda menyesuaikan psikologinya masing-masing. Ada yang bisa melakukan dengan time frame sempit seperti menitan atau scalping, harian, mingguan atau bahkan trend following yang mungkin bisa tahunan.

Kenali strategi yang tepat agar logika dapat di ke depankan ketika mengambil langkah antisipatif.

Apa saja yang trader butuhkan dalam membuat sistem antisipasi dalam trading? Seorang trader harus mengenali dan menggunakan indicator teknikal pendukung seperti MACD, RSI, Stochastic, dan lain sebagainya.

[Baca juga: Mengetahui Pola Chart Pattern dan Kegunaannya dalam Trading]

 

Dengan analisis yang dibantu oleh indikator pendukung tersebut, trader akan mendapatkan insight yang relevan dan mengevaluasi jika prediksi yang sudah dibuat berbalik arah dan mengambil langkah cepat.

Karena, sangat mungkin dalam beberapa bar ke depan kita benar dan tiba-tiba berbalik arah. Akan tetapi jika benar kita dapat mengunci posisi dan biarkan profit menggulung.

BBRI

 

Gambar di atas ini adalah contoh perdagangan yang diambil pada saham BBRI (Bank Republik Indonesia). Pergerakan tren BBRI jelas sekali sedang dalam fase uptrend sejak pertama kali saham ini melantai di bursa.

Grafik yang saya dapatkan di atas adalah analisis saham sejak Mei 2020 sampai November 2021. Dalam grafik di atas, kita dapat menggunakan fibonaci retracement untuk melihat titik support dan resisten dalam jagka waktu lebih sempit yaitu di awal tahu 2021 posisi tertingginya sampai pada posisi terendah di akhir bulan September.

Terlihat sekali saat ini BBRI sedang di fase uptrend pada poin 61.8. Jika tetap tertahan sangat mungkin BBRI kedepanya akan tembus ke all time high price-nya. Dan poin 50.0 & 38.2 dapat menjadi stop loss jika BBRI mengalami pembalikan arah.

[Baca juga: Psikologi Trading, Pentingkah Untuk Dipahami Para Traders?]

 

Sebagai trader kita dapat memastikan pula dengan melihat pola chart pattern bullish falling wedge yang mengindikasikan kelanjutan tren yang dimiliki oleh BBRI yang sudah confirm break pada bulan Oktober lalu.

Indikator penunjang seperti Stochastic pun memberikan konfirmasi penguatan pada area over bought yang dimiliki serta MACD yang sudah crossing dan RSI di atas 50 poin.

BBRI sangat menarik bagi seorang swing trader yang ingin menyimpan saham ini dalam 1 – 2 bulan ke depan.

Karena, jika kita cermati pola kenaikan BBRI dalam 10 tahun terakhir pada bulan Desember dan Januari selalu mengalami penguatan dengan up probability 78% di bulan Desember dan 90% pada bulan Januari.

Antisipasi ini dapat kita lihat dari berbagai indikator yang ada, sebagai seorang trader langkah memprediksi market seperti ini juga diperlukan guna mengambil antisipasi yang tidak reaktif dalam pasar.

BBRI 2

 

Dengan memperhatikan chart yang ada, di sinilah kekuatan antisipasi berperan. Trader aktif biasanya memantau posisi terbuka saat mereka bermain untuk melihat apakah ada penyesuaian yang perlu dilakukan.

Gambar di atas menggambarkan perbedaan antara antisipasi dan prediksi. Dalam hal ini, kami mengantisipasi bahwa perdagangan saham BBRI ini akan memiliki hasil yang serupa berdasarkan hasil perdagangan sebelumnya.

Lagi pula, pola ini hampir identik dengan yang bekerja sebelumnya, dan semua hal lain tetap sama, seharusnya memiliki peluang yang cukup layak untuk menguntungkan kita.

Jadi apakah kita membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam kasus ini? Sama sekali tidak. Jika kita melakukan prediksi, kita tidak akan menempatkan stop-loss pada saat yang sama ketika perdagangan berjalan.

Tidak seperti antisipasi, yang menggunakan hasil masa lalu untuk menentukan kemungkinan yang akan datang, membuat prediksi yang akurat sering kali melibatkan kombinasi keberuntungan dan dugaan, membuat hasilnya pasti jauh lebih sedikit.

 

Membatasi Emosi dengan Antisipasi

Yang sering menjadi kendala ketika kita memantau pergerakan market secara real time ialah emosi yang kerap menguasai dan membuat kita menyimpang dari rencana awal.

Rencana awal harus kita tetapkan sebelum posisi harga yang ditentukan untuk masuk ke sebuah emiten dalam trading, mengapa?

Tentu agar kita tidak memiliki konflik kepentingan saat transaksi sedang berlangsung. Rencana awal akan melimitasi emosi yang berperan.

Kita bukanlah seorang robot yang dapat menghilangkan emosi, trader sukses akan melimitasi emosi mereka dalam market. Makanya penting untuk kita menghitung rasio keuntungan di awal agar mengerti risiko yang sanggup kita ambil.

Sebagai seorang trader kita harus lebih objektif dalam membuat plan antisipasi dengan berdasarkan analisis teknikal yang benar berdasarkan pergerakan harga terdahulu.

[Baca juga: Pahami Dulu Moving Average Sebelum Memulai Trading Saham]

 

Analisis teknis memberikan banyak pandangan tentang antisipasi dengan cara yang jelas dan ringkas, tetapi seperti semua hal lain dalam hidup, analisis ini tidak memberikan jaminan keberhasilan.

Namun, dengan tetap berpegang pada trading plan dan sistem yang kita miliki, emosi akan kita minimalkan dan meningkatkan kemungkinan membuat keberhasilan trading lebih besar.

Dengan waktu dan pengalaman, kita dapat belajar untuk mengantisipasi arah trading dan meningkatkan peluang untuk mendapat persentase keuntungan yang lebih besar.

 

Jika Anda ingin mengetahui strategi meningkatkan keuntungan dari trading, baiknya Anda ikuti “Traders Lab” Cara Menambah Pemasukan Dalam Waktu 3 Bulan / Kurang!

Full day workshop dan coaching ini akan mengajarkan dan mempraktikkan cara mendapat pemasukan dari professional trader yang sudah 20 tahun berkecimpung di dunia trading.

Selain itu, Anda juga akan paham bagaimana cara kerja seorang professional trader dan percaya diri dalam membuat trading plan. Langsung saja klik tombol oranye di bawah ini untuk informasi lebih lanjut karena ada promo diskon 90% sebelum kuota habis!

 

Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar, silakan tulis pada kolom di bawah ini. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan trader lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH