Pernah dengar istilah Old Money? Ini merupakan konsep yang memengaruhi banyak aspek sosial dan finansial, terutama soal mempertahankan kekayaan.

Untuk mengetahui latar belakang dan bedanya dengan New Money, simak artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Para Old Money memiliki sejumlah ciri salah satunya penekanan pada pendidikan serta seni sebagai bagian dari budaya keluarga.
  • Perbedaan Old Money dan New Money bisa terlihat dari sumber kekayaan yang diperoleh serta kebiasaan dalam membelanjakan.

 

Apa itu Old Money?

Old Money merupakan sebuah konsep yang berpengaruh pada banyak aspek, serta menjadi landasan untuk memahami sejarah keluarga yang telah mempertahankan kekayaan mereka selama beberapa generasi.

Old Money juga memberikan pandangan menarik tentang bagaimana warisan finansial ini masih berkilau di Indonesia.

old money 1

Ilustrasi Old Money. Sumber: storyblocks.com

 

Latar Belakang dan Sejarah Old Money

Old Money adalah konsep yang melibatkan keluarga atau individu yang telah mempertahankan kekayaan mereka selama beberapa generasi.

Sejarahnya berasal dari Eropa, terutama dalam sistem kasta dan struktur sosial zaman feodal di mana kepemilikan tanah adalah sumber utama kekayaan.

Keluarga bangsawan dan aristokrat adalah contoh awal dari Old Money, yang memperoleh kekayaan mereka melalui kepemilikan tanah, hak-hak istimewa, dan pungutan pajak.

Sedangkan di Amerika Serikat pada masa revolusi industri, keluarga-keluarga seperti Rockefeller dan Carnegie menjadi ikon besar Old Money.

Mereka membangun kekayaan melalui industri minyak dan baja, yang membentuk fondasi ekonomi Amerika.

Jika Sobat Finansialku pernah menonton film Titanic, maka Anda mungkin bisa sedikit dapat gambaran tentang keluarga-keluarga Old Money.

 

Ciri-ciri Old Money

Tidak semua orang kaya bisa disebut Old Money, sebab terdapat beberapa ciri yang membedakannya dari orang kaya biasa, antara lain:

 

#1 Asetnya Berupa Tanah atau Aset Jangka Panjang Lainnya

Old Money cenderung memiliki tanah dan aset yang telah ada selama beberapa generasi.

Mereka mempertahankan investasi jangka panjang dan menghindari spekulasi finansial yang berisiko tinggi.

Biasanya, keluarga-keluarga Old Money sudah dikenal sebagai penguasa sebuah daerah atau orang terkaya di daerah tersebut secara turun-temurun.

Berbicara tentang investasi jangka panjang, apakah Anda tertarik untuk terjun di dalamnya? Agar tidak salah langkah, ketahui tipsnya dalam YouTube Finansialku berikut!

 

 

#2 Menekankan Pendidikan dan Budaya

Keluarga-keluarga Old Money memiliki mindset bahwa pendidikan dan budaya itu hal yang sangat penting untuk anak-anak dan generasi penerus.

Mereka mendukung pendidikan tinggi juga melestarikan budaya sebagai bagian dari warisan turun-temurun keluarganya.

 

#3 Privasi

Old Money cenderung menjaga privasi keluarga mereka. Sehingga jarang tampil di media atau memperlihatkan kemewahan secara terbuka.

Intinya, Old Money tidak suka flexing atau mungkin mereka tidak punya waktu untuk flexing di media sosial karena sudah sibuk dengan urusan bisnis dan mengelola aset keluarganya.

[Baca Juga: MENARIK! Inilah Kebiasaan Orang Kaya Dunia]

 

Perbedaan Old Money dan New Money

Setelah mengetahui ciri-ciri Old Money, berikut ini adalah perbedaannya dengan New Money, di antaranya:

 

#1 Kekayaan yang Diperoleh

Old Money sering memiliki kekayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sementara New Money memperoleh kekayaan melalui usaha bisnis atau investasi yang sukses. Sehingga inilah yang membentuk gaya hidup serta nilai-nilai yang berbeda.

 

#2 Kebiasaan dalam Membelanjakan

Old Money cenderung lebih konservatif dalam pengeluaran dan menghindari tampilan kemewahan yang mencolok.

Sedangkan New Money sering menghabiskan uang mereka untuk barang-barang mewah dan gaya hidup glamor.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Old Money tidak suka flexing, lain halnya dengan New Money.

Sebab, Old Money sudah memperoleh status dan pengakuan sebagai warisan dari keluarga, sedangkan New Money masih berjuang memperoleh status dan pengakuan tersebut.

Itulah mengapa gaya hidup glamor dan barang mewah cenderung melekat pada New Money.

 

#3 Persepsi Sosial

Old Money sering dianggap sebagai simbol stabilitas dan kebijaksanaan finansial. Mereka sering dilihat sebagai kelas atas yang bijak dan konservatif.

Sementara itu, New Money mungkin dianggap sebagai orang yang kurang berpengalaman dan lebih mencolok.

Karena itulah, para New Money sebaiknya hati-hati dalam mengambil keputusan terutama yang berkaitan dengan keuangan atau investasi.

Jangan sampai, Anda mengalami kejadian seperti salah satu klien Finansialku, Mas Abil (32 tahun).

Saat mencapai puncak kariernya, tiba-tiba Mas Abil hampir bangkrut karena kesalahannya mengambil langkah berinvestasi. Penasaran dengan kisahnya? Simak story Finansialku berikut ini!

 

Contoh Old Money di Indonesia

Di Indonesia, kita juga memiliki warisan Old Money yang menarik. Salah satu contohnya adalah Keluarga Hartono pemilik Djarum dan Bank BCA, perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal Indonesia.

Mereka memulai bisnisnya sebagai produsen rokok kecil dan tumbuh menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Saat ada kesempatan untuk melakukan perluasan usaha, mereka mengambil kesempatan tersebut.

Meskipun bisnis ini telah berubah dan berkembang seiring waktu, warisan finansialnya tetap menjadi contoh kuat tentang bagaimana hal tersebut dapat mengubah pandangan orang terhadap suatu keluarga.

Selain memberikan warisan untuk generasinya, Old Money juga memiliki andil di Indonesia dan cukup signifikan dalam dunia bisnis serta sosial.

Mereka sering mendukung berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya yang membantu memajukan masyarakat.

Mereka juga berperan dalam menjaga kestabilan ekonomi dengan berinvestasi dalam sektor-sektor yang berkelanjutan dan berjangka panjang.

Banyak juga dari Old Money membuka yayasan dan memberikan bantuan untuk anak-anak bangsa yang memiliki prestasi.

Selain keluarga Djarum, Indonesia juga memiliki sejarah dan warisan Old Money yang menarik, seperti Keluarga Sampoerna.

Keluarga ini dikenal karena mendirikan bisnis tembakau pada pertengahan abad ke-19.

Usaha tembakau Sampoerna menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dan tetap ada hingga saat ini.

Generasi keluarga Sampoerna yang berikutnya mempertahankan warisan ini, menunjukkan ciri-ciri khas Old Money dengan kepemilikan aset yang berlangsung hingga beberapa generasi.

Selain itu adanya penekanan pada pendidikan serta seni sebagai bagian dari budaya keluarga.

 

Pelajaran Berharga dari Konsep Old Money

Sobat Finansialku, demikian pembahasan seputar latar belakang old money, ciri, hingga perbedaannya dengan New Money.

Setelah memahami konsep Old Money dan mempertimbangkan contoh warisan finansial di Indonesia, kita bisa mendapatkan wawasan lebih tentang bagaimana kekayaan dapat bertahan dalam jangka panjang dan memengaruhi budaya serta ekonomi.

Old Money bukan hanya tentang kekayaan, tetapi juga tentang warisan, pendidikan, dan budaya yang terus berlanjut, sehingga memengaruhi cara kita melihat peran keluarga dalam masyarakat dan dalam sejarah finansial.

Jika Sobat Finansialku ingin mempelajari aspek keuangan secara lebih mendalam, supaya dapat memberikan warisan finansial ke generasi berikutnya, yuk, download ebook gratis dari Finansialku Cara Wujudkan Mimpi dengan Perencana Keuangan.

Lebih lanjut, Anda juga bisa diskusi secara langsung bersama ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku, untuk mendapatkan advice seputar keuangan dan investasi.

Hubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Semoga artikel kali ini bermanfaat. Jika ada hal yang ingin Anda tanyakan, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno