10 daftar pengusaha properti yang sukses berkarir dalam hingga berperan besar bagi perekonomian Indonesia. Yuk, ketahui siapa saja!

 

Summary:

  • Para pengusaha properti yang ada di Indonesia tak sedikit yang meniti karier dari nol, sekolah ke luar negeri hingga bisa membangun bisnis dan sukses menjadi pebisnis terkaya di Indonesia.
  • Salah satu bisnis properti raksasa di Indonesia adalah Lippo Group, milik Mochtar Riady. 

 

Daftar Pengusaha Properti Tersukses di Indonesia

Bisnis properti memang seperti tidak ada habisnya dan selalu berkembang setiap tahunnya, bahkan dalam masa pandemi yang tak menentu.

Tentu saja, keberhasilan bisnis tersebut tidak lepas dari peran para pengusaha properti yang sudah malang-melintang sejak puluhan tahun.

Seperti yang kita ketahui, bisnis properti merupakan aset bernilai tinggi dengan harga jual yang terus merangkak naik. 

Mengapa bisa begitu? Karena harga bangunan akan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Oleh sebab itu, bisnis properti selalu menjadi ladang menjanjikan untuk menghasilkan uang, sehingga banyak orang tertarik menjadi pengusaha properti.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah deretan pengusaha properti tersukses di Indonesia:

 

#1 Eka Tjipta Widjaja

Pengusaha properti tersukses di Indonesia yang pertama adalah Eka Tjipta Wijaya.

Pemilik nama asli Oei Ek Tjhong ini lahir di Quanzhou Fujian China pada 27 Februari 1921.

Pada tahun 1932, ia bersama ibunya melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk menyusul ayahnya yang telah lebih dulu bermigrasi.

Eka Tjipta Widjaja bukanlah seseorang yang berpendidikan tinggi. 

Setelah tamat Sekolah Dasar, Eka harus merelakan pendidikan selanjutnya demi membantu orang tua dalam melunasi utang ke rentenir.

Eka kecil mulai berjualan di sekitar Kota Makassar dengan mengendarai sepeda. Ia berkeliling menjajakan permen, kue, dan aneka barang toko dari toko milik ayahnya.

Usahanya itu pun sempat mengalami keberhasilan hingga pasukan Jepang datang menyerbu Indonesia dan membuat usahanya ikut hancur.

Singkat cerita, pada tahun 1980, Eka memutuskan untuk membeli sebidang kebun sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di Riau.

Tak tanggung-tanggung, ia juga membeli mesin dan pabrik yang mampu memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit.

Hingga akhirnya, Eka Tjipta Widjaja berhasil mendirikan Sinar Mas Group yang bergerak melalui tujuh pilar bisnis, antara lain:

  • Pulp dan Kertas
  • Agribisnis dan Pangan
  • Layanan Keuangan
  • Pengembang dan Real Estate
  • Telekomunikasi
  • Energi dan Infrastruktur
  • Layanan Kesehatan

 

Eka Tjipta Widjaja juga merupakan sosok di balik kesuksesan Sinarmas Land. Kini, Sinarmas Land sudah membawahi lebih dari 50 proyek properti.

Tokoh pengusaha properti ini menjadi salah satu ‘raja’ properti yang menduduki posisi ke-3 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. 

Total kekayaannya mencapai US$8,6 miliar atau setara dengan Rp133 triliun.

[Baca Juga: 15 Kisah Pengusaha Sukses Indonesia, Muda dan Inspiratif]

 

#2 Ciputra

Tjie Tjin Hoan atau Ciputra merupakan pendiri Ciputra Group yang juga menjadi salah satu pengusaha properti tersukses di Indonesia.

Ciputra sendiri adalah seorang arsitek terlatih, yang lahir pada 24 Agustus 1931 di Parigi, Sulawesi Tengah.

Orang yang akrab disapa Pak Ci ini memulai perjalanan bisnisnya sekitar tahun 1957, sejak ia masih menjadi mahasiswa semester empat.

Pak Ci bersama tiga orang temannya mendirikan usaha konsultan arsitek bangunan. Setelah mendapatkan gelar insinyur pada tahun 1960, ia pun pindah ke Jakarta.

Setelah berpindah ke Jakarta, tongkat kesuksesan pun mulai terlihat. 

Dengan bendera PT Perentjaja Djaya IPD, Ciputra menyasar proyek bergengsi pada pembangunan pusat perbelanjaan di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Kemudian, ia mulai bekerja di Jaya Group sebagai direksi sampai usia 65 tahun, dan selanjutnya sebagai penasihat.

Sewaktu masih menjabat sebagai direktur utama di Jaya Group, Ciputra mendirikan perusahaan keluarga, Ciputra Group.

Pada tahun 1990, Ciputra mengakuisisi seluruh sahamnya dan namanya berubah menjadi Ciputra Development (CD).

Di sana, Ciputra menjadi direktur utama dan keenam jajaran direksi diisi oleh anak dan menantu Ciputra.

Ciputra Group terus melebarkan sayapnya, hingga pada tahun 2006 ia mendirikan sekolah dan Universitas Ciputra.

Hingga akhir tahun lalu, pendapatan Ciputra Group telah mencapai Rp8 triliun dengan total aset sebesar Rp33 triliun, serta kapitalisasi pasar lebih dari Rp22 triliun.

 

#3 Mochtar Riady

Lippo Group merupakan perusahaan besar di Indonesia yang juga memiliki lini usaha di bidang properti. Mochtar Riady adalah sosok kunci di balik kesuksesan Lippo Group.

Mochtar Riady adalah pendiri Lippo Group yang lahir di Jawa Timur, tepatnya di Kota Malang pada 12 Mei 1929.

Sebelum berpindah ke Malang pada 1918, Mochtar dan keluarganya berasal dari kawasan Fujian, salah satu daratan di China.

Mochtar kecil hidup ketika Belanda masih menduduki Indonesia. Bahkan, pemerintah Belanda pada 1947 pernah menangkap Mochtar lantaran menantang pembentukan negara Indonesia Timur.

Karena hal tersebut, ia pun dipenjara di kawasan Lowokwaru Malang bahkan sempat dibuang ke China.

Namun, itulah yang akhirnya mengantarkan Mochtar Riady untuk mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Nanking.

Singkat cerita, pada tahun 1954, Mochtar Riady pindah ke Jakarta untuk mewujudkan cita-citanya sebagai seorang banker.

Pada 1971, ia bergabung di Panin Bank yang saat itu bahkan mampu mengungguli BCA. Lalu, pada 1978, Mochtar berhasil pindah ke BCA dan menerapkan pengalamannya di bank tersebut.

Dalam perjalanan kariernya mendirikan Lippo Group, Mochtar Riady mulanya membeli sebagian saham Bank Perniagaan Indonesia milik Hasyim Ning pada tahun 1981.

Kemudian pada tahun 1989, ia melakukan merger dengan Bank Umum Asia, hingga lahirlah Lippo Bank.

Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Lippo Group yang saat ini sudah memiliki banyak cabang bisnis. Mulai dari jasa keuangan, reksadana, asuransi, sekuritas, hingga manajemen aset.

Saat ini, lini usaha Lippo Group telah meliputi real estate, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan.

Berkat bisnisnya, Mochtar Riady kini menempati posisi ke-23 dalam daftar orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Total kekayaannya mencapai US$1,85 miliar atau sekitar Rp26,4 triliun.

 

#4 Hary Tanoesoedibjo

Tidak hanya dalam bidang media, bisnis Hary Tanoesoedibjo juga bergerak dalam bidang politik dan properti.

Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha dan tokoh politik Indonesia yang lahir dan besar di Surabaya pada 26 September 1965.

Pemilik nama asli Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo ini adalah pendiri sekaligus pemilik dari perusahaan konglomerat MNC Group.

Bisnisnya tersebut banyak menaungi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang media. Hingga kini, Hary memiliki lebih dari 60 stasiun televisi, radio, dan surat kabar.

Melalui perusahaannya yang terdaftar di MNC Land, ia membangun resort di Bali dan Jawa yang akan dikelola oleh perusahaan Donald Trump.

Saat ini, Hary Tanoesoedibjo menempati posisi ke-40 dalam daftar orang terkaya RI versi Forbes, dengan total kekayaan US$1,02 miliar atau setara dengan Rp14,5 triliun.

 

#5 Trihatma Kusuma Haliman

Trihatma Kusuma Haliman merupakan putra dari pendiri Agung Podomoro Group, Anton Haliman.

Pria kelahiran Jakarta, 6 Januari 1952 ini merupakan lulusan Teknik Arsitektur dari Universitas Trier, Kaiserlautern, Jerman.

Ayahnya, Anton Haliman, pada mulanya mendirikan PT Indofica Housing yang menjadi cikal bakal Agung Podomoro Group pada tahun 1969.

Kemudian pada tahun 1986, Anton Haliman memercayakan tampuk kepemimpinan Indofica kepada Trihatma.

Trihatma kini meneruskan legasi yang diturunkan oleh orang tuanya dengan menjadikan Agung Podomoro Group sebagai perusahaan properti terkemuka di Indonesia.

Perusahaan yang kini bernama Agung Podomoro Land itu telah sukses mengembangkan berbagai jenis properti mulai dari kota mandiri, pusat perbelanjaan, residensial, hingga superblok.

Bahkan, Agung Podomoro Land saat ini telah menguasai lebih dari 60% kondominium yang ada di Jakarta.

Proyek Agung Podomoro Land juga telah tersebar di Bandung, Karawang, Bali, Makassar, dan Balikpapan.

Perusahaan yang dipimpin oleh Trihatma Kusuma Haliman ini sudah aktif menyelesaikan proyek 50 properti dalam 10 tahun terakhir. Salah satunya adalah Podomoro Park Bandung.

[Baca Juga: Inspiratif! 7 Kisah Pengusaha Wanita Indonesia yang Sukses Bangun Usaha dari Nol]

 

#6 Alexander Tedja

Alexander Tedja merupakan pemilik dari pengembang real estate Pakuwon Jati yang berdiri pada tahun 1982 dan go public pada tahun 1989.

Salah satu tokoh pengusaha properti tersukses Indonesia ini lahir di Medan pada 22 September 1945.

Alexander Tedja kerap mendapat julukan sebagai “raja properti” Surabaya dengan grup perusahaan di bawah bendera Pakuwon Group.

Pakuwon Group sendiri memiliki delapan pusat perbelanjaan dan kuliner di Surabaya, seperti Tunjungan Plaza, Pakuwon Mall, dan sebagainya.

Pada tahun 2007, usaha propertinya mulai memasuki Jakarta melalui investasi superblock Gandaria City. Setelah itu, bisnisnya berkembang dengan pembukaan superblock Kota Kasablanka pada Juli 2012.

Pakuwon Group kini memiliki 3 mal besar di Jakarta, yakni Kota Kasablanka, Mal Gandaria City, dan Blok M Plaza.

Saat ini, Pakuwon Group terkenal dengan pengembangan mixed-use yang menggabungkan kondominium, hotel, mal, dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya.

Keahliannya dalam mengelola properti pusat perbelanjaan membuat nama Alexander Tedja menjadi salah satu tokoh pengusaha properti tersukses di Indonesia.

Tak heran jika bisnisnya tersebut membawa Alexander Tedja termasuk dalam daftar orang Terkaya Indonesia.

Melansir dari majalah Forbes, Alexander Tedja memiliki kekayaan US$1,2 miliar atau sekitar Rp17,22 triliun pada tahun 2022.

 

#7 Harjanto Tirtohadiguno (The Ning King)

Harjanto Tirtohadiguno atau yang lebih dikenal dengan nama “The Ning King” merupakan konglomerat yang masuk dalam jajaran pengusaha properti tersukses di Indonesia.

Harjanto Tirtohadiguno lahir dari keluarga pengusaha. Ayahnya merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang tekstil.

Pada tahun 1967, ia mendirikan PT Argo Pantes sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai macam bahan pakaian.

Kemudian, Harjanto mengembangkan sayap bisnisnya dengan membeli saham Alam Sutera dan Kawasan Industri Fajar Bekasi.

Dari perusahaan yang ia miliki yaitu PT Argo Pantes, The Ning King mampu mengontrol hampir 30 anak perusahaannya termasuk PT Argo Manunggal Land Development.

Pada tahun 1993, The Ning King mendirikan perusahaan properti terkemuka di Indonesia, yakni PT Alam Sutera Realty Tbk.

Perusahaan tersebut kini sudah banyak mengembangkan proyek properti. Di antaranya, Alam Sutera, Alam Sutera Office Tower, Silkwood Residences, Kota Ayodhya, hingga Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Melansir dari Forbes, total harta kekayaan dari salah satu taipan properti di Indonesia ini mencapai US$450 juta atau sekitar Rp6,4 triliun.

 

#8 Eka Tjandranegara

Eka Tjandranegara adalah pengusaha properti Grup Mulia yang memiliki sekitar 41 anak perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri.

Eka Tjandranegara atau Tjan Kok merupakan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Anak sulung dari 8 bersaudara ini lahir di Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 1963.

Bersama ayah dan 2 saudaranya, Eka mendirikan Grup Mulia yang memiliki bisnis inti properti, keramik, logam, dan kaca pada 1970.

Grup Mulia terkenal dalam kecepatannya membangun proyek serta mempunyai tim yang andal, mulai dari tim arsitek, interior, desain, hingga kontraktor.

Bahkan, Eka Tjandranegara mendapat julukan pendekar di segi tiga emas.

Julukannya tersebut ia dapatkan karena berhasil membangun beberapa proyek di 3 lokasi strategis di Jakarta, yakni Sudirman, Thamrin, dan Kuningan.

Beberapa bisnis propertinya yang cukup besar, antara lain Menara Mulia, Hotel Mulia, Wisma Mulia, Wisma GKBI, Plaza Kuningan, serta apartemen di Taman Anggrek.

 

#9 Osbert Lyman

Bos dari Lyman Grup ini juga menjadi salah satu dari deretan pengusaha properti tersukses di Indonesia.

Meski namanya tidak setenar Eka Tjipta Widjaja pemilik Sinar Mas atau keluarga Ciputra pemilik Ciputra Group, kiprahnya dalam sektor properti Tanah Air cukup besar.

Pria berusia 71 ini mulai terkenal melalui perusahaan keluarga Lyman Group yang didirikan oleh ayahnya, Susanta Lyman pada 1959.

Sebelumnya, Lyman Group memiliki nama Satya Djaya Raya Group, sebagai grup usaha dalam bidang properti.

Usahanya bermula dari perdagangan hasil bumi, kemudian berkembang ke lini usaha lain. Di antaranya, perkayuan, properti, building material dan distribusi, serta pertambangan minyak & gas bumi.

Di Jakarta, Lyman Grup memiliki saham di gedung perkantoran Wisma 46 (dijuluki gedung Fountain Pen) dan hotel Shangri-La.

Saat ini, Osbert menempati peringkat ke-49 dalam daftar orang terkaya RI dengan total kekayaan US$800 juta atau sekitar Rp11,4 triliun.

 

#10 Soetjipto Nagaria

Pemilik nama asli Liong Sie Tjien ini lahir di Jakarta pada 06 Desember 1940. Ia merupakan pendiri sekaligus Chairman dari perusahaan properti terbesar di Indonesia, Group Summarecon Agung.

Setelah lulus dari sekolah PA HOA atau Tiong Hoa WHE Koan School, ia kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia.

Pada tahun 1964, Soetjipto lulus dari ITB dan memulai awal kariernya yang cemerlang.

Soetjipto mulai bekerja di sebuah pabrik cat. Tidak lama kemudian, ia memutuskan untuk bekerja sama dengan teman-temannya dan mendirikan sebuah bisnis properti.

Pada mulanya, Soetjipto dan teman-temannya membeli tanah dan membangun beberapa rumah dengan ukuran cukupan yang terletak di Tebet, Kemang, Jakarta Selatan.

Lalu, ia pun kembali membangun perumahan yang lebih mewah di daerah rawa-rawa yang saat ini terkenal dengan nama Kelapa Gading.

Setelah bisnis propertinya sukses, maka lahirlah nama Group Summarecon Agung. Nama ini berasal dari kata “summa” yang berarti puncak dan “recon” yang diambil dari kata real estate corporation.

Kian hari, bisnis Group Summarecon Agung semakin sukses hingga ia dan teman-temannya berhasil membangun unit-unit rumah mewah di wilayah Serpong, Tangerang.

Saat ini, Soetjipto telah sukses membangun ribuan rumah dan apartemen yang terletak di daerah Bekasi.

Group Summarecon Agung pun sudah mulai melebarkan sayap bisnisnya di Jakarta, Bali, Bekasi, dan Bandung.

Summarecon sendiri terkenal dengan konsep properti yang cukup unik, yaitu mendirikan kota kecil dengan fasilitas lengkap di sebuah kota yang maju.

Anda bisa simak video berikut ini untuk intip tips sukses dari pendiri properti ini.

 

Tips Memulai Bisnis Properti

Setelah mengetahui deretan pengusaha properti tersukses di Indonesia, apakah Anda tertarik menggeluti bidang usaha ini?

Jika iya, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam memulai bisnis properti. Berikut penjelasannya.

 

#1 Lakukan Research Sebelum Memulai

Sebelum menjalankan sebuah bisnis, ada baiknya melakukan research atau penelitian terhadap pasar terlebih dahulu.

Riset pasar sangat penting untuk memastikan Anda membeli dengan harga yang masuk akal.

Selain itu, hindari terburu-buru membeli properti sebelum mengetahui seluk-beluknya. Seperti harga, lokasi, sarana, prasarana, kebutuhan pasar, dan faktor eksternal.

 

#2 Ambil Peluang Potensial

Jika Anda menemukan properti yang sesuai dengan lokasi yang tepat, sebaiknya Anda segera bergerak. Semakin cepat Anda mengambil peluang, maka akan semakin dekat dengan keuntungan.

 

#3 Memiliki Sifat Jujur

Dalam bisnis apa pun, sifat jujur merupakan fondasi utama karena kejujuran akan melahirkan kepercayaan dari konsumen.

Ketika Anda sudah mendapatkan kepercayaan konsumen, maka akan lebih mudah bagi penjual untuk memikat hati mereka dan membeli properti yang Anda tawarkan.

Selain itu, sifat jujur akan membuat reputasimu bagus di mata konsumen sehingga bisnis dapat berjalan lancar dalam jangka waktu yang lama.

 

#4 Bangun Relasi Seluas-luasnya

Dengan memiliki jejaring relasi yang luas dan banyak, nama Anda akan semakin dikenal.

Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mendapatkan informasi seputar properti dan juga berkesempatan memiliki peluang kerja sama.

[Baca Juga: Mau Beli Properti? Ketahui Dulu Pajak, Biaya, dan Pehitungannya]

 

Bisnis vs Investasi Properti

Melihat perkembangan bisnis properti di Indonesia, sepertinya memang usaha properti menjadi ladang bisnis yang menjanjikan dan mendatangkan keuntungan.

Jika Anda ingin berkarir dalam bidang usaha properti, Anda bisa mencoba profesi sebagai makelar properti atau membuka penginapan, kost, dan homestay.

Akan tetapi, jika Anda lebih tertarik dengan investasi properti, Anda bisa mulai berinvestasi dan menghasilkan keuntungan sebagai seorang investor.

Sebagai bekal wawasan Anda bisa baca ebook dari Finansialku berikut ini. Yuk, klik banner untuk mengakses, GRATIS!

Banner Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - Web
Banner Iklan Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - HP

 

Semoga informasi di atas dapat menginspirasi Sobat Finansialku untuk terus berusaha dan berkarya.

Jangan lupa share artikelnya dan ajak orang terdekatmu untuk mulai merencanakan keuangan dari sekarang! Terima kasih.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • iProspect. 08 Desember 2022. 10 Pengusaha Properti di Indonesia Paling Sukses dan Populer. Pijarmahir.id – https://bit.ly/3J2sV25
  • Ignacio Geordi Oswaldo. 16 Februari 2022. 7 ‘Raja’ Properti Terkaya di RI, Siapa Saja? Detik.com – https://bit.ly/3T4Dwhu
  • Septian Nugraha. 23 Februari 2023. Daftar 7 Pengusaha Properti Terkaya di Indonesia. Rumah123.com – https://bit.ly/3Yx2ib3
  • Tim Editorial. 29 September 2022. Ingin Bisnis Properti Tanpa Modal? Ini Cara Jitu yang Bisa Anda Coba. Rumah.com – https://bit.ly/3mBvvo1