KEPOIN YUK: Penasaran ga sih Anda itu termasuk dalam tipe investor seperti apa?

Ada banyak sekali tipe investor beserta dengan karakteristiknya. Setiap orang bisa dibedakan menurut tipe investor yang satu dengan yang lainnya.

Nah, jika Anda juga ingin tahu tipe investor mana yang sesuai dengan Anda, langsung isi quiz-nya.

 

Apa Saja Sih Tipe Investor yang Ada?

Mengapa sih banyak jenis investasi yang berbeda-beda ragamnya? Tentu saja perkembangan ini disebabkan oleh perbedaan permintaan (demand) dari masyarakat.

Jika tidak, ngapain pihak bank atau lembaga keuangan lainnya repot-repot membuat jenis investasi baru?

Semuanya semata-mata karena setiap manusia berbeda, dan meski bisa dikelompokan berdasarkan karakteristiknya, pasti preferensi dalam berinvestasinya juga berbeda.

Namun penasaran ga sih apa saja tipe investor yang ada? Tipe investor di pasar modal dapat dibagi dalam 3 tipe berdasarkan kepada toleransi risiko dan perilakunya dalam menempatkan dana investasinya.

Mari menyimak pembahasannya berikut ini:

 

#1 Tipe Agresif (Tancap Gas)

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam investasi adalah, “Jenis investasi apa yang dapat memberikan pengembalian besar dalam jangka waktu pendek?”

Jika Anda juga menggumamkan pertanyaan yang sama, maka itu adalah ciri-ciri bahwa Anda termasuk dalam tipe investor agresif yang senang tancap gas.

Investor-Overconfidence-2-Overtrading-Finansialku

[Baca Juga: Mahasiswa, Punya Sisa Uang Jajan Rp 100.000 Mending Investasi Reksa Dana atau Jajan]

 

Dengan kata lain, Anda tidak sabar ingin memperoleh keuntungan dan menginginkan investasi yang pergerakannya cenderung cepat.

Adapun beberapa ciri dari tipe investor agresif adalah sebagai berikut:

  • Pada umumnya tipe ini memiliki keberanian dalam melakukan keputusan investasi dengan risiko tinggi
  • Mengharapkan hasil investasi yang lebih besar dengan bersedia menerima konsekuensi risiko yang lebih tinggi pula.
  • Cenderung untuk memilih produk yang mengalokasikan dananya pada instrumen pasar yang berisiko tinggi.

 

Pemodal agresif yang mempunyai toleransi risiko yang paling tinggi, bisa mengalokasikan dana 80% pada instrumen saham atau forex, dan 20% pada instrumen instrumen obligasi (ORI, Sukuk, SUN), reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pendapatan terproteksi.

Mari kita lihat beberapa contoh investasi yang cocok bagi pribadi tancap gas:

 

#1 Trading Forex

Trading Forex merupakan instrumen investasi perdagangan mata uang asing dengan mata uang asing lainnya. Keuntungan dari trading forex diperoleh dari perubahan nilai tukar mata uang tersebut.

Pada dasarnya, perdagangan tersebut terdiri dari dua jenis transaksi, yaitu:

  • Beli atau Buy atau Long
  • Jual atau Sell atau Short

 

Lalu mungkinkah trading Forex memberi keuntungan besar walaupun dalam kondisi pasar yang kurang baik? Lagi-lagi pertanyaan yang tidak memiliki jawaban yang pasti.

Namun, kunci sederhana dalam investasi Forex adalah dengan membeli pada harga terendah dengan perkiraan harga akan naik setelahnya atau trend bullish, dan menjual pada harga tertinggi dengan perkiraan harga akan turun setelahnya atau trend bearish.

Prinsip dasarnya, keuntungan besar dapat diraih hanya jika Anda berhasil melakukan transaksi beli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi.

kelebihan-trading-forex-risiko-forex-5

[Baca Juga: Apa Bedanya Investasi Emas Logam Mulia VS Investasi Cryptocurrency? Dan Kenapa Pilih Investasi Emas di Tahun 2018?]

 

Jika Anda masih pemula, tentunya bingung untuk memulai dari mana. Kapan waktunya membeli dan menjual? Darimana kita mengetahui bila harga saat ini adalah harga terendah, dan darimana kita mengetahui bila harga saat ini adalah harga tertinggi?

Inti permasalahannya adalah bagaimana mengetahui titik terendah dan tertinggi sehingga Anda bisa memutuskan akan membeli atau menjual.

Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan belajar dari pengalaman dan pengamatan yang rutin.

Kondisi pasar tidak pernah dapat ditebak secara akurat, namun setidaknya akan dapat diprediksi dengan melakukan analisis berdasarkan data terkait.

 

#2 Trading Saham

Jika Anda suka bermain aman, pastinya trading saham terdengar sangat menyeramkan. Banyak anggapan bahwa saham merupakan investasi yang sangat berisiko dan berbahaya.

Namun pernahkah Anda mendengar bahwa investasi itu bergantung pada risikonya? “High risk high return, low risk low return” begitu kata para pakar investasi.

Memang betul, risiko tinggi umumnya berpengaruh pada tingkat pengembalian yang tinggi, kecuali Anda memiliki kendali terhadap kontrol investasi tersebut, maka Anda dapat memperoleh low risk high return.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Trading saham sendiri pada dasarnya hanya memperjualbelikan lembar saham dimana harganya akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar dan perusahaan tersebut.

Lalu bagaimana saya menanggung risikonya, jika uang saya tidak banyak?

Jangan takut, bermain saham belum tentu membutuhkan banyak uang. Anda dapat memulainya dengan jumlah yang sedikit dan memulai permainan dengan jual beli harian.

Adapun 3 langkah untuk memulai investasi saham adalah sebagai berikut:

  1. Main Demo Account sambil siapkan modal.
  2. Pilih Broker yang sesuai kebutuhan.
  3. Mencari modal minimal Rp10 juta.

 

#2 Tipe Moderat (Cari Aman)

Jenis investor kedua yakni mereka yang moderat atau yang suka cari aman. Cari aman disini bukan berarti buruk lho, karena terkadang investasi lebih baik dijalankan dengan kepala dingin.

Mereka tidak fokus pada kemenangan-kemenangan karena sebuah keberuntungan, luck atau hoki, maka mereka selalu fokus untuk belajar dan menjadi seorang professional investor.

Para Investor, Ketahui Cara Menghitung Bunga Obligasi Tahunan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Pilihan Investasi dan Cara Investasi Syariah Tahun 2018]

 

Dengan kata lain, tipe moderat biasanya lebih sabar dalam memperoleh keuntungan dan mementingkan investasi yang lebih aman.

Adapun beberapa ciri dari tipe investor moderat adalah sebagai berikut:

  • Lebih tidak berani mengambil risiko dibandingkan investor agresif.
  • Mempertimbangkan secara hati-hati jenis investasi, serta membatasi jumlah dana yang akan diinvestasikannya ke dalam instrumen berisiko hingga porsi tertentu.

 

Pemodal moderat umumnya mengalokasikan dana 60% pada instrumen obligasi (ORI, Sukuk, SUN), reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pendapatan terproteksi dan 40% selebihnya pada saham atau reksa dana saham.

Mari kita lihat beberapa contoh investasi yang cocok bagi pribadi moderat yang cari aman:

 

#3 Obligasi

Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang dikeluarkan oleh pihak pertama (atau pihak yang mengeluarkan obligasi) kepada pihak kedua (atau pihak pemegang obligasi) dengan tujuan memanfaatkan dana pihak kedua dan mengembalikannya beserta keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang telah disepakati.

Disini Anda berperan sebagai pemberi utang kepada perusahaan yang biasanya membutuhkan dana dalam jumlah banyak dan cepat. Obligasi dapat bersumber dari negara atau pemerintah dan dari perusahaan.

Di Indonesia terdapat 3 instrumen investasi obligasi: obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi ritel.

Penjualan Obligasi ORI 014 Telah Mencapai Setengah Target 01 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Anda Tipe Investor yang Terlalu Percaya Diri? Kenali Gejala “Overconfidence Bias” agar Investasi Anda Aman!]

 

Sebenarnya intinya sederhana, seperti pinjaman uang pada umumnya. Anda meminjamkan uang kepada negara dan negara akan mengembalikannya dengan bunganya.

Investasi ini tergolong cukup aman dengan tingkat pengembalian yang tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu rendah. Pengembaliannya tidak terlalu tinggi karena umumnya tidak ada lonjakan tinggi dalam pasar obligasi.

 

#4 Reksa Dana

Reksa dana merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi tanpa perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.

Investasi ini bagus bagi pemula yang belum memahami dunia saham, obligasi, dan instrument investasi lainnya karena dalam skema investasi reksa dana akan ada Manajer Investasi (MI) yang membantu mengelola uang Anda.

Reksa dana merupakan jenis investasi yang tidak membutuhkan banyak modal, karena uang tersebut akan digabungkan dengan orang lain barulah dikelola bersama demi memperoleh keuntungan.

Jika Anda masih bingung, Anda dapat mempelajari dasar-dasar reksa dana dengan cara download ebook Reksa Dana dari Finansialku secara gratis dengan klik tautan di bawah ini:

Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

#3 Tipe Konservatif (Santai)

Tipe investor ketiga adalah mereka yang tidak terburu-buru dan memiliki modal yang merupakan uang dingin (idle money). Daripada didiamkan, uang tersebut umumnya akan mereka investasikan tanpa mengharapkan banyak imbal hasil.

Yang terpenting dari mereka adalah instrumen investasinya aman dengan risiko sangat rendah. Nah, beberapa ciri dari investor yang konservatif alias santai adalah sebagai berikut:

  • Tidak berani menghadapi risiko dan ketidakpastian.
  • Cenderung untuk memilih produk aman yang memiliki tingkat resiko rendah, seperti ORI, Sukuk, Reksadana pendapatan tetap.
  • Mengutamakan keamanan dalam berinvestasi daripada memperoleh keuntungan besar tapi berisiko.

 

Biasanya, untuk investor konservatif akan diarahkan untuk mengalokasikan dana 80% pada instrumen pendapatan tetap dan pasar uang, yaitu obligasi (ORI, Sukuk, SUN), reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pendapatan terproteksi dan 20% selebihnya pada saham atau reksa dana saham.

Mari kita lihat beberapa contoh investasi yang cocok bagi pribadi konservatif yang santai:

10-Kesalahan-Umum-Investor-Saham-2

[Baca Juga: Mahasiswa, Jangan Alasan Umur Lagi. Yuk Kita Mulai Belajar Investasi Sekarang]

 

#5 Emas

Investasi emas sering kali disarankan bagi pemula karena aman dan cenderung kecil risikonya tergerus inflasi. Selain itu, produk investasi ini likuid sehingga mudah diperjualbelikan.

Jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan dana cepat, menjual emas tentunya lebih cepat daripada pencairan reksa dana atau saham. Namun seperti telah disebutkan sebelumnya, low risk low return.

Keuntungan dari investasi emas cenderung kecil yaitu hanya sekitar 2% hingga 4% per tahun tetapi skemanya stabil cenderung naik.

Jika Anda tertarik berinvestasi emas, yuk pelajari dahulu seluk beluk investasi emas secara gratis hanya dengan men-download ebook Investasi Emas dari Finansialku dengan cara klik tautan di bawah ini:

Free Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

#6 Deposito

Jenis investasi aman bagi investor konservatif lainnya yakni deposito. Tentunya hampir semua orang tahu dong apa itu deposito?

Deposito merupakan produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja.

Deposito lagi-lagi biasanya dimanfaatkan untuk menyimpan uang dingin, karena tidak dapat dicairkan kapan saja. Periode penyimpanan bervariasi bergantung pada bank, namun umumnya berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.

Deposito-1

[Baca Juga: 30 Nasihat Investasi Dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi Tersukses di Amerika]

 

Suku bunga yang ditawarkan cukup tinggi yakni berkisar pada angka 5% hingga 8%, namun jangan lupa suku bunga tersebut belum dipotong pajak sebesar 20%.

Serupa dengan investasi emas, deposito cenderung aman karena hampir tidak ada risiko penurunan jumlah atau kerugian. Skenario terburuknya hanyalah bunga yang terus mengecil.

Tetapi ada satu kerugian deposito, yaitu uangmu tetap berwujud uang, sehingga besar kemungkinan uang tersebut akan tergerus inflasi seiring waktu.

 

Manapun Tipe Investornya, Investasi adalah Keharusan

Artikel tadi melulu membahas melalui investasi keuangan. Namun, yang terpenting adalah bahwa Anda sadar bahwa tidak berinvestasi sama sekali adalah zonk.

Tidak peduli tipe investor apa Anda, selalu berinvestasi sesuai kebutuhan dan kondisi finansial agar bisa mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.

Ini juga merupakan jalan tercepat dalam mencapai kebebasan finansial lho!

Jadi tunggu apa lagi? Segera pilih instrumen investasi yang sesuai dan semoga beruntung!

 

Apa Anda memiliki pertanyaan mengenai tipe investor seperti apakah Anda lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Pusatis. 22 Maret 2014. Tipe Tipe Investor di Pasar Modal. Pusatis.com – https://goo.gl/gjMsWS
  • Wegift. 8 Agustus 2017. Konservatif, Moderat, atau Agresif: Anda termasuk Yang Mana? Gift.co.id – https://goo.gl/EBkfBr
  • Nendra Rengganis. 2015. Ini Dia Skema Investasi yang Paling Cocok Dicoba Sama Anak Muda. Hipwee.com – https://goo.gl/mMFmMF
  • Shen Siddharta Excel. 2016. 5 Jenis Investasi yang Cocok Untuk Anak Muda. Hipwee.com – https://goo.gl/D5aXjU

 

Sumber Gambar:

  • Tipe Investor – https://goo.gl/zj6iWu

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg