Apa penyebab saham perusahaan teknologi anjlok, dan apa langkah tepat yang harus dipilih oleh para investor, ya?

Ahli Keuangan Finansialku punya jawabannya! Simak terus artikelnya sampai akhir, ya!

 

Summary

  • Beberapa penyebab saham perusahaan teknologi anjlok adalah kemunculan varian baru Covid-19, tapering off The Fed, dan ketegangan antara negara China dan AS.
  • Ini diperburuk dengan keluarnya Didi, ride-hailing China yang juga keluar dari bursa saham di New York.

 

Penyebab Saham Perusahaan Teknologi Anjlok

Di tengah kekhawatiran akan kemunculan varian baru Covid-19, belakangan saham perusahaan teknologi anjlok di pasar saham.

Mulai dari Tesla Inc., Netflix, Inc., sampai Meta Platform, dan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya pun tidak luput dari fenomena ini.

Bukan cuma kekhawatiran investor akan varian baru Covid-19, Omicron, yang baru-baru ini ditemukan dan dikatakan lebih ganas dibandingkan varian Delta, penurunan ini juga disebabkan oleh penarikan stimulus (Tapering Off) oleh The Fed yang turut mengambil peran penting dalam mengoyak kekhawatiran investor.

[Baca Juga: Investment Outlook 6-10 Des “Welcome Windows Dressing 2021?”]

 

Keadaan juga diperburuk dengan keluarnya ride-hailing China, yaitu Didi, yang memutuskan untuk keluar dari bursa New York dan lsiting di Hong Kong.

Ini tentu menjadi sesuatu yang mengagetkan banyak pihak, mengingat Didi berhasil mengumpulkan US$ 4,4 miliar ketika IPO lima bulan lalu.

Dilansir dari laman money.kompas.com, penurunan ini bahkan telah mencapai lebih dari 10 persen hanya dalam beberapa minggu terakhir, yang akhirnya berimbas pada penurunan kapitalisasi pasar New York Stock Exchange yang membuatnya merugi sekira ratusan miliar Dollar AS.

Nvidia, salah satu perusahaan teknologi yang memiliki kinerja terbaik di bursa saham AS pun turut terkoreksi sebesar 4,5 persen di akhir pekan lalu. Rivian Automotive Inc. juga terkoreksi 40% dari rekor harga tertinggi mereka.

 

Sementara itu, Alibaba Group Holding Ltd. dan Baidu Inc., melansir laman internasional.kontan.co.id, juga turut merosot masing-masing 8,2% dan 7,8% akibat peraturan Amerika Serikat terkait delisting perusahaan China, setelah terjadi ketegangan antara pemerintah AS dan China.

Hal ini berawal dari pengawas keamanan siber China yang mulai membidik Didi pasca melantai di bursa pasar AS, dengan meluncurkan penyelidikan atas masalah keamanan data, sebagaimana dikutip dari laman internasional.kontan.co.id.

Posisi Didi kemudian semakin terjepit beberapa sejak beberapa hari terakhir.

Belum selesai, Komisi Sekuritas dan Bursa juga turut menyelesaikan rencana mereka dan meminta pihak AS memberikan akses penuh buat China untuk memeriksa pembukuan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di sana.

Jika pihak US enggan memberikan akses penuh, maka mereka terancam untuk dihapus dari daftar selama tiga tahun berturut-turut.

 

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Fenomena ini tentu membuat investor kelimpungan, apakah tetap mempertahankan aset mereka di emiten teknologi, atau cut-loss se-segera mungkin.

Rizqi Syam, BA, CFP, salah satu perencana keuangan dari Finansialku mengatakan kalau ini tidak lain adalah sebuah siklus. 

“Jadi ini sebenarnya sebuah siklus, dan selalu seperti ini. Jadi kita nggak bisa melihat sebuah pergerakan saham emiten dalam jangka waktu yang sangat kecil, ketika kita mau mau ngomongin sebuah emiten, kita harus lihat, dalam satu tahun atau tiga tahun, gimana kinerjanya.” Katanya.

Maka dapat disimpulkan, kalau fenomena ini bukanlah hal yang harus ditakutkan, karena masih dapat berubah sewaktu-waktu. 

 

 

Merasa masih bingung untuk membuat keputusan dan membutuhkan pandangan dari seseorang yang lebih objektif dan ahli di bidangnya?

Sobat Finansialku bisa melakukan konsultasi dengan Rizqi atau perencana keuangan dari Finansialku lainnya secara empat mata yang bisa dilakukan secara online maupun offline.

Karena, selain membantu mencari jawaban terkait pertanyaan-pertanyaan seperti ini, perencana keuangan dari Finansialku juga siap membantu memberikan rekomendasi jenis investasi yang cocok dengan tujuan keuangan Sobat Finansialku.

“Sebenarnya kalau misalnya sebagai perencana keuangan, kita memang sudah harus membantu klien untuk mengetahui tujuan keuangannya terlebih dahulu. Dari tujuan keuangannya ini, ktia bakalan sudah tahu kenapa klien harus memilih investasi saham.” Ungkap Rizqi.

Untuk membuat janji dengan para perencana keuangan, Sobat Finansialku bisa mengisi formulir di sini atau langsung hubungi Admin lewat WhatsApp admin Finansialku.

Tidak perlu bingung untuk Sobat Finansialku yang baru pertama kali melakukan konsultasi, karena Sobat Finansialku bisa melihat panduan konsultasi gratis dengan mengunjungi laman ini.

 

Kalau Sobat Finansialku, apa langkah yang akan diambil  sebagai investor? Yuk, diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan fenomena ini dengan membagikan artikel ini sekarang. Sampai bertemu di artikel lainnya!

 

Editor: Eunice

Sumber Referensi:

  • Dina Mirayanti Hutauruk. 06 Desember 2021. Saham-Saham Teknologi AS dan China Berguguran di Musim Dingin. Insight.kontan.co.id – https://bit.ly/3IjAG2x
  • Dina Mirayati Hutauruk. 05 Desember 2021. Saham-saham perusahaan teknologi China dan AS berguguran, ini penyebabnya. kontan.co.id – https://bit.ly/31t1vAd
  • Akhdi Martin Pratama. 05 Desember 2021. Apa Penyebab Saham Perusahaan Teknologi China Berguguran?. kompas.com – https://bit.ly/31AIHyR