Pada saat ini, banyak sekali orang mengatakan “sulit cari kerja”.

Kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menunjang kehidupan sejahtera dapat dirasakan terutama oleh kaum milenial.

Pada artikel ini, tim Finansialku akan membahas alasan kelangkaan tersebut dan bagaimana cara yang baik untuk menghindarinya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Kaum Milenial dan Kesulitan Hidup

Kaum milenial adalah pribadi dengan usia produktif yang mana berkelahiran sebelum tahun 2000 (1981-1994) dan merupakan konsumen yang mendominasi pasar pada saat ini.

Kaum milenial atau yang juga dikenal dengan sebutan generasi Y adalah kaum yang paling merasakan sulitnya mencari pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan hidup.

Uniknya kaum milenial menurut riset adalah kaum yang paling berpendidikan.

 

Kenapa Semakin Tahun, Semakin Sulit Cari Kerja dan Sulit Hidup Sejahtera 02 - Finansialku

[Baca Juga: Kenali 5 Generasi: Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha. Anda Termasuk Yang Mana?]

 

Di lain sisi, kaum ini adalah kaum dengan tingkat pengangguran yang paling tinggi dan menghasilkan 20% lebih sedikit dibandingkan orang tua mereka pada umur yang sama.

Selain itu, jumlah utang pendidikan mereka adalah yang paling tinggi. Mengapa hal ini dapat terjadi? Berikut penjelasan fenomena tersebut.

 

Peningkatan Utang dan Penurunan Pendapatan

Charles Hugh Smith mengatakan bahwa kebanyakan utang konsumen tidak didukung dengan aset fisik melainkan dengan kemampuan peminjam untuk membayar utang tersebut.

Terlebih lagi dengan bunga pinjaman yang mendekati angka 0 ini mengakibatkan semakin banyak orang yang mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kecanggihan teknologi juga mendukung peningkatan utang. Contohnya dengan peningkatan transaksi cashless oleh generasi milenial.

Tetapi tidak sedikit dari kaum milenial yang terjerat utang kartu kredit karena pemakaian yang berlebih dan tidak mampu membayar utang tersebut.

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

 

Di lain sisi, pendapatan rata-rata rumah tangga pun tidak meningkat. Sebaliknya, banyak yang merasa pendapatan mereka berkurang.

Dari kedua kombinasi ini, dapat dilihat bahwa kita berada pada era di mana jumlah utang bertambah dan tidak ada perkembangan di jumlah pendapatan.

Hal ini akhirnya akan mengakibatkan turunnya tingkat suku bunga secara artifisial dari bank sentral dan memberikan kesan bahwa perbankan mengalami perkembangan padahal pada kenyataannya tidak sama sekali.

 

Kenaikan Harga Kebutuhan

Mungkin dapat Anda rasakan, bahwa harga kebutuhan primer selalu mengalami kenaikan. Bahan pokok makanan, tempat tinggal, bahkan pendidikan dan buku pelajaran mengalami peningkatan harga yang signifikan.

Padahal di lain sisi, pendidikan tinggi adalah kebutuhan praktikal yang dibutuhkan setiap orang untuk memasuki dunia karier.

Pelajaran Berharga dari Kilas Balik Krisis Ekonomi 1999 Indonesia 01 - Finansialku

[Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Kilas Balik Krisis Ekonomi 1999 Indonesia]

 

Tetapi uniknya, berkat sumber daya manusia yang murah di beberapa negara, produk sekunder seperti pakaian, gadget, teknologi dan lainnya tidak mengalami kenaikan dan semakin lama pun semakin murah.

Kaum milenial pun banyak yang menghabiskan uang nya untuk mengejar kecanggihan teknologi dengan sifat konsumtif dan gaya belanja yang impulsif.

 

Persepsi yang Keliru

Tentunya, pendidikan adalah jendela menuju kehidupan yang lebih sejahtera. Dengan pendidikan yang bagus, Anda mungkin akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi, memiliki properti sendiri, berbisnis dan lain sebagainya.

Menggabungkan hal ini dengan tingginya harga pendidikan serta rendahnya tingkat suku bunga pinjaman, banyak yang menempuh pendidikan mereka dengan cara mengajukan kredit.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Kredit ini mereka ajukan dengan persepsi bahwa setelah menempuh pendidikan tersebut, mereka akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan akan mampu membayar kembali utang tersebut.

Tetapi, yang tidak mereka sadari adalah selama mereka menempuh pendidikan tersebut, tingkat pengangguran meningkat, pendapatan berkurang dan biaya hidup semakin tinggi.

Utang tersebut juga digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif yang murah seperti smartphone, televisi dan gadget.

6 Tips Sukses Mengikuti Job Fair untuk Para Pencari Kerja 01 - Finansialku

[Baca Juga: 6 Tips Sukses Mengikuti Job Fair untuk Para Pencari Kerja]

 

Walaupun studi menyimpulkan bahwa generasi milenial merupakan generasi dengan optimisme yang paling tinggi, kenyataannya generasi ini mempunyai tingkat stres tertinggi dibandingkan generasi setelah atau sebelumnya.

Dengan persepsi yang keliru tersebut, mereka akan lebih sulit mencari pekerjaan karena status kredit mereka yang kurang baik. Tingkat kesejahteraan mereka pun menurun karena beban utang yang berlebihan.

 

Faktor-faktor Internal

Selain faktor ekonomi dan dorongan akan pentingnya pendidikan pada kaum milenial, terdapat beberapa alasan lain yang membuat mereka kesulitan mencari pekerjaan.

Faktor lain tersebut kebanyakan berasal dari dalam diri sendiri dan merupakan sifat kebanyakan kaum milenial. Beberapa di antaranya adalah:

 

#1 Ekspektasi dan Percaya Diri Berlebihan

Statistik menunjukkan bahwa kaum milenial mempunyai tingkat kepercayaan diri yang berlebihan yang mengakibatkan mereka mempunyai ekspektasi terlalu tinggi akan pekerjaan yang pantas mereka dapatkan.

Kebanyakan dari mereka ingin mendapatkan pekerjaan awal dengan gaji yang tinggi dan tanggung jawab besar, padahal pengalaman yang mereka miliki tidak mendukung posisi tersebut.

Celakanya, jika mereka tidak mendapatkan “pekerjaan impian” tersebut, mereka akan berhenti mencari. Padahal ekspektasi tinggi tersebut menekan potensi mereka.

Tips Praktis Menemukan Pekerjaan untuk Generasi Milenium - Finansialku

[Baca Juga: Tips Praktis Menemukan Pekerjaan untuk Generasi Milenium]

 

#2 Fokus dengan Diri Sendiri

Banyak dari kaum milenial terlalu fokus dengan diri sendiri dan hal tersebut terlihat dari cara mereka melakukan aplikasi pekerjaan.

Kebanyakan dari mereka akan bercerita tentang masa lalu mereka, tingkat pendidikan yang mereka miliki dan apa yang mereka harapkan dari pekerjaan tersebut.

Padahal, pada kebanyakan aplikasi, lebih baik untuk menunjukkan pada pemberi kerja apa yang akan mereka dapatkan dengan mempekerjakan Anda.

Perusahaan akan melihat pegawai mereka sebagai suatu bentuk investasi dan mereka ingin mengetahui hasil dari investasi tersebut.

Free Download Ebook Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Perbaikan di Generasi Z

Generasi Z, penerus generasi Y yang merupakan adik-adik kaum milenial, adalah generasi yang sedang melakukan perubahan karena mereka melihat rintangan yang dilalui oleh generasi sebelumnya.

Cara mereka mengatur keuangan sangatlah berbeda dengan kaum milenial, salah satu yang sangat signifikan adalah cara mereka menghindari utang.

Dari segi pendidikan, mereka mencari pendidikan yang tidak memberatkan dari segi finansial, selain itu, mereka juga bekerja sembari menempuh pendidikan tinggi untuk membayar uang kuliah mereka atau untuk menghindari utang.

Karena mereka menghindari utang, tingkat tabungan pun semakin tinggi, bahkan sebagian dari mereka sudah mulai menabung untuk masa pensiun pada usia remaja.

Para Milenial, Jangan Sampai Anda Merusak Dana Pensiun Orangtua 01 - Finansialku

[Baca Juga: Para Milenial, Jangan Sampai Anda Merusak Dana Pensiun Orangtua]

 

Mereka juga berencana untuk menggunakan uang hasil tabungan mereka untuk mencukupi kebutuhan pada usia pensiun.

Pelajaran yang dapat diambil dari kaum generasi Z tersebut adalah pendidikan bukanlah investasi terbaik.

Mereka percaya bahwa dengan menabung dan terhindar dari utang adalah kunci kehidupan yang lebih sejahtera dengan finansial yang lebih aman.

 

Paham dengan Pengaturan Keuangan

Sebenarnya, tidak ada kata terlambat baik untuk kaum milenial maupun kata terlalu cepat untuk generasi Z untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup mereka.

Tetapi hal tersebut harus dimulai dengan kepahaman antara finansial dan bagaimana uang bekerja dan berpengaruh pada ekonomi masa kini.

Dengan pemahaman finansial yang lebih baik, pengaturan keuangan pun akan lebih baik.

Pengaturan keuangan yang tepat akan membantu peningkatan ekonomi pribadi dan ekonomi menyeluruh.

 

Walaupun cara-cara di atas bukanlah garansi atas hidup yang lebih sejahtera, tetapi bukan berarti usaha Anda tidak sebanding dengan hasilnya.

Sebagai kaum milenial, mengubah cara Anda memandang uang dan fokus dengan perbaikan diri adalah dua cara yang dapat meningkatkan kualitas hidup Anda.

Selamat mencoba!

 

Sumber Referensi:

  • Larry Alton. 22 Desember 2016. Millenials Are Struggling to Get Jobs – Here’s Why, And What to Do About It. Forbes.com – https://goo.gl/LNkcR1
  • Robert Kiyosaki. 12 Juni 2017. Why Our Most Educated Generation is Struggling Financially. Richdad.com – https://goo.gl/XPHb8S
  • Annon. Kenali Lebih Jauh Karakteristik Generasi Millennial Lewat 7 Poin Ini. Hitsss.com – https://goo.gl/pK65K3

 

Sumber Gambar:

  • Sulit Cari Kerja – https://goo.gl/AXzr55 dan https://goo.gl/yQQUFc