Kanker Serviks, salah satu penyakit yang ditakuti kalangan wanita. Sudahkah Anda mendeteksi dini dan memproteksi diri Anda. Kali ini Finansialku akan membagikan informasi mengenai penyebab hingga dampak yang terjadi jika Anda terkena Kanker Serviks.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Secure

 

Mengenal dan Deteksi Dini Kanker Serviks

Setiap wanita pasti punya ketakutan tersendiri mengenai kanker serviks, bukan hal yang asing ditelinga namun masih banyak para wanita yang tak acuh dengan penyakit tersebut. Faktanya masih banyak wanita yang belum sadar akan bahayanya kanker serviks, selain itu masih banyak wanita mungkin termasuk Anda tidak mengetahui gejala bahkan tidak mengetahui pencegahannya seperti apa. Artikel kali ini, akan menjabarkan mengenai penyebab, pencegahan, gejala, pengobatan kanker serviks, dampak atau efek yang dirasakan hingga biaya yang harus dikeluarkan jika terkena kanker serviks.

Waspada Deteksi Dini Kanker Serviks, Sudahkah BPJS Memproteksi Kanker 02 - Finansialku

[Baca Juga: Ketahui 5 Biaya Kesehatan dan Olahraga yang Harus Selalu Disiapkan]

 

Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling mematikan bagi wanita dan salah satu yang paling banyak di idap oleh para wanita. Kanker serviks dikenal juga kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan untuk wanita yang menyerang serviks.

 

Penyebab Kanker Serviks Karena Pencegahan Lebih Baik Daripada Mengobati

Kanker serviks dinyatakan sebagai penyakit pembunuh kedua wanita setelah Kanker Payudara. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus) yang terdapat di vagina. Berikut adalah beberapa penyebab kanker serviks menyerang tubuh Anda serta bagaimana pencegahannya:

Salah satu penyebab kanker serviks adalah kebersihan, terutama pada penggunaan underwear, disarankan untuk pemakaian underwear setidaknya minimal sehari 2 kali diganti agar pengembangan bakteri dapat dicegah, terutama jika Anda sedang dalam fase keputihan jika memakai pantyliner diusahakan untuk sering diganti minimal 3 jam, karena banyak bakteri berkembang karena kelembapan.

Selain kebersihan, permasalah seks pun patut diperhatikan. Anda sebaiknya mengetahui riwayat pasangan Anda sebelum melakukan hubungan intim, tidak ada salahnya mengenal pasangan Anda sebelum akhirnya memutuskan untuk berhubungan seks, karena tidak sedikit wanita yang menderita kanker serviks akibat bakteri yang dibawa oleh pasangannya, hal itu dikarenakan virus lebih cepat menyebar dan menular saat berhubungan badan. Menjaga kesehatan organ intim sangatlah dianjurkan agar kita selalu terhindar dari penyakit mematikan ini.

Baik pria atau pun wanita sebaiknya hindari seks bebas dengan berganti-ganti pasangan karena itu merupakan penyebab munculnya kanker serviks yang rentan terjadi pada kaum wanita seperti yang dijelaskan sebelumnya kaum pria bisa menularkan bakteri kepada pasangannya. Oleh sebab itu, menjaga sebuah kesetiaan pada pasangan merupakan cara mencegah yang paling ampuh akan terjadinya kanker serviks.

Maraknya brand pembersih organ intim (vagina) sangat diminati oleh kaum hawa. Pembersih organ intim ini memang untuk membunuh bakteri, namun tidak semua bakteri dalam vagina merugikan. Jika Anda terlalu sering menggunakan pembersih organ intim, tanpa disadari bakteri yang baik terbunuh. Pembersih organ intim juga dapat menyebabkan iritasi pada vagina, karena lapisan kulit pada vagina sangatlah tipis dan mudah teriritasi. Jika sudah teriritasi, kondisi ini pun rentan terjadinya kanker serviks. Boleh saja menggunakan pembersih organ intim namun hindari pemakain terlalu sering, Anda cukup menggunakan air bersih untuk membersihkan organ intim Anda dan mencuci tangan sebelum menyentuh organ intim Anda. Dengan melakukan proses alami ini Anda akan terhindar dari kanker serviks.

Yap, bukan hal yang aneh rokok merupakan salah satu penyebab kanker serviks, wanita yang merokok dan yang sering menghirup asap rokok memiliki kemungkinan terkena kanker serviks 3 kali lebih besar daripada wanita yang tidak pernah bersentuhan dengan rokok. Zat Karsinogen pada rokok ini menyebabkan aktivitas HPV pada serviks meningkat.

Sangat penting bagi wanita untuk memikirkan sekali lagi dampak dan bahaya rokok. Jika Anda wanita karier yang memiliki kesibukan cukup padat dan dapat memacu stres pada diri Anda, maka rokok bukan solusi mengatasi stres tersebut. Lakukan olahraga lari di treadmill setiap hari sebelum berangkat kerja. Kegiatan lari di treadmill selama 30 menit akan memberi Anda peluang bebas dari kanker serviks. Tidur yang cukup dan konsumsi makanan sehat untuk menyeimbangkan fungsi kerja tubuh Anda setiap hari.

Pergaulan yang sangat bebas seperti meminum alkohol dan narkotika sangat marak terjadi pada saat ini. Pengaruh alkohol dan narkotika bagi wanita berdampak pada kualitas reproduksi sel telur pada rahim. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya kanker serviks. Jadi sebaiknya hindari alkohol dan narkotika, dengan menggunakan kedua hal tersebut tidak akan membuat masalah Anda hilang malah mungkin akan menambah masalah dalam hidup Anda. Lebih baik perbanyak minum air putih minimal 1-2 liter sehari ini merupakan hal yang sepele, namun dengan meminum air putih berarti Anda akan membuang zat-zat berbahaya dalam tubuh. Air putih mengandung banyak manfaat, selain untuk keseimbangan tubuh, air putih juga bermanfaat untuk menghindari kanker serviks.

Apakah Anda seorang penggemar junk food atau fast food? Jika ya, Anda harus berhati-hati, karena makanan ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Junk food atau fast food mengandung banyak sodium, lemak dan gula buatan. Semua jenis makanan ini kandungan mineral, vitamin dan proteinnya sangat sedikit sedangkan tubuh sangat membutuhkan zat penting ini untuk menangkal dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker serviks ini.

Jadi mulailah berani untuk mengatakan “Say No Junk Food and Fast Food”. Mulailah mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, E, asam folat dan beta karoten. Sayuran dan buah ini sangat ampuh menangkal pertumbuhan kanker pada rahim.

 

Selain mengubah kebiasaan Anda, cara pencegahan juga bisa dilakukan secara medis, seperti dua hal dibawah ini:

Pap Smear atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim, kemudian dianalisis untuk mendeteksi dini kanker leher rahim.  Selain itu, dengan tes ini Anda juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker sehingga Anda bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Pap smear dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda telah melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik.

Kanker serviks sebagian besar disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hubungan seksual yaitu Human Papillomavirus (HPV). Vaksin kanker serviks merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan virus tersebut.

Jenis Vaksin

Virus HPV memiliki beragam jenis. Sekitar 40% dari seluruh jenis HPV dapat menyebabkan infeksi di daerah kelamin. Di samping itu, beberapa jenis tertentu dapat memicu kanker serviks.

Berikut ini beberapa jenis vaksin HPV yang kini dapat dimanfaatkan, yaitu:

  • Jenis pertama yaitu Cervarix. Umumnya digunakan untuk mencegah kanker serviks dan pra vaksin jenis ini akan mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 yang secara umum sebagai penyebab kanker. Vaksin HPV ini ditujukan hanya untuk wanita.
  • Jenis kedua yaitu Gardasil. Digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina dan anus. Selain mencegah infeksi yang disebabkan HPV-16, HPV-18, juga menangkal infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penyebab kutil kelamin. Untuk laki-laki, penggunaan vaksin ini dapat dilakukan pada usia 9-26 tahun.
  • Jenis terakhir yaitu Gardasil 9. Cakupan pencegahan infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas dari Gardasil sebelumnya, yaitu termasuk HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58 yang terkait erat sebagai penyebab kanker serviks. Untuk laki-laki, Gardasil 9 dapat digunakan untuk usia 9-15 tahun.

 

Gejala Kanker Serviks

Bagi Anda yang belum mengetahui gejala-gejala kanker serviks, berikut ini merupakan gejala yang sering ditemui oleh penderitanya:

  • Keputihan yang diwarnai dengan darah – Biasanya, pada saat keadaan normal, keputihan berwarna putih susu atau putih bening. Jika Anda mengalami keputihan disertai dengan darah, segera cek dan konsultasikan ke dokter spesialis.
  • Nyeri saat berhubungan intim – Nyeri pada saat berhubungan intim mungkin bisa dianggap normal, namun jika nyeri secara berlebihan, mungkin itu tanda Anda mengidap kanker serviks. Anda jangan sepelekan hal ini, segera periksakan diri ke dokter spesialis.
  • Penurunan berat badan & hilangnya nafsu makan – Jika Anda mengalami penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba, ini bisa jadi suatu tanda Anda mengidap kanker serviks. Jika beberapa poin diatas sedang dialami. Penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan dapat disebabkan oleh sesuatu tertentu, misalnya Anda stres atau Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang berpengaruh pada pola makan Anda.

Moms, Ini Alasan Mengapa Asuransi Kesehatan Cashless Baik Untuk Keluarga Anda

[Baca Juga: Moms, Ini Alasan Mengapa Asuransi Kesehatan Cashless Baik Untuk Keluarga Anda]

 

  • Kelelahan yang berlebihan – Mungkin Anda sudah merasa cukup beristirahat, tapi Anda masih merasa kelelahan sepanjang waktu? Gejala ini harus Anda waspadai, karena bisa terjadi Anda mengidap kanker serviks.
  • Pendarahan yang abnormal pada vagina – Wanita pada umumnya harus menyadari siklus menstruasi mereka. Pendarahan yang sering terjadi di luar masa menstruasi bukan hal yang wajar lagi, melainkan suatu hal yang abnormal. Hal ini merupakan suatu gejala kanker serviks. Anda harus segera periksakan diri ke dokter sebelum terlambat.
  • Nyeri pada panggul – Nyeri panggul secara tiba-tiba, yang tidak berhubungan dengan menstruasi dan aktivitas lainnya, bisa jadi Anda mengidap kanker serviks. Jangan mengkonsumsi obat-obatan warung, lebih baik, Anda mengkonsultasikannya ke dokter.
  • Gangguan pencernaan – Gangguan yang sering terjadi pada pengidap kanker serviks adalah gangguan pencernaan. Jika Anda mengalami sembelit kronis, ini suatu gejala kanker serviks.

Jika Anda mengalami gejala seperti yang telah dijabarkan diatas sebaiknya periksa kesehatan Anda sebelum terlambat.

 

Pengobatan dan Efek yang Terjadi Karena Kanker Serviks

Dalam mengobati kanker serviks tidak bisa begitu saja ditindak tergantung beberapa faktor sebelum ditangani, misalnya melihat stadium kanker, jenis kanker, usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, kondisi medis lain yang sedang dihadapi, dan pilihan pengobatan yang diinginkan. Sebelum diambilnya keputusan, pasti pasien didampingi tim dokter spesialis, untuk menentukan pengobatan yang sesuai untuk pasien dan itu tidak mudah. Diambil dari laman Alodokter Berikut adalah beberapa pengobatan yang dilakukan jika terkena kanker serviks:

 

Operasi Pengangkatan Kanker Serviks

Ada tiga jenis operasi utama untuk kanker serviks.

Prosedur ini lebih cocok untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin memiliki anak. Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya, dan bagian atas dari vagina, tanpa mengangkat rahim.

Anda masih berpeluang memiliki anak karena rahim tidak diangkat. Pasca operasi, rahim dan vagina membutuhkan waktu untuk pulih. Disarankan menunggu enam bulan hingga setahun setelah operasi sebelum memutuskan untuk hamil.

Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim wanita. Histerektomi dilakukan untuk berbagai alasan, salah satunya untuk operasi kanker serviks stadium awal. Agar kanker tidak kembali lagi, radioterapi juga mungkin perlu dilakukan.

Ada dua jenis operasi histerektomi.

  • Histerektomi sederhana. Ini adalah prosedur di mana leher rahim dan rahim akan diangkat. Pada beberapa kasus, ovarium dan tuba falopi bisa juga turut diangkat. Prosedur ini bisa dilakukan untuk kanker serviks stadium awal.
  • Histerektomi radikal. Leher rahim, rahim, jaringan di sekitarnya, nodus limfa, ovarium, dan tuba falopi, semuanya akan diangkat. Ini operasi yang cenderung dilakukan pada kanker serviks stadium satu lanjutan dan stadium dua pada tahap awal.

Efek samping atau komplikasi jangka pendek dari operasi histerektomi adalah:

  • Pendarahan.
  • Infeksi.
  • Risiko cedera pada ureter, kandung kemih, dan rectum.
  • Penggumpalan darah.

Kemungkinan komplikasi jangka panjang dari operasi histerektomi adalah:

  • Ketidakmampuan menahan kencing.
  • Vagina menjadi pendek dan lebih kering, hubungan seksual bisa terasa menyakitkan.
  • Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan bekas luka. Mungkin diperlukan operasi lagi untuk membukanya.
  • Pembengkakan pada lengan dan kaki karena penumpukan cairan atau limfedema.

Meski risiko komplikasi ini kecil, tapi akan sangat menyulitkan jika terjadi. Dengan histerektomi, kehamilan tidak mungkin terjadi dan jika ovarium diangkat, ini juga bisa memicu terjadinya menopause pada pasien belum mengalaminya.

Pelvic exenteration adalah operasi besar yang hanya disarankan jika kanker serviks kembali muncul setelah pernah diobati dan sempat sembuh. Operasi ini dilakukan jika kanker kembali ke daerah panggul, tapi belum menyebar ke wilayah lain.

Setelah operasi, vagina bisa direkonstruksi ulang memakai kulit dan jaringan yang diambil dari bagian tubuh lainnya. Anda tetap bisa melakukan hubungan seks  beberapa bulan setelah operasi ini.

Terdapat dua tahap pelvic exenteration yang harus dilewati.

  • Tahap pertama, kanker akan diangkat bersamaan dengan kandung kemih, rektum, vagina, dan bagian bawah dari usus.
  • Tahap kedua, dua lubang yang disebut stoma akan dibuat di perut untuk mengeluarkan urin dan kotoran dari tubuh. Kotoran yang dibuang dimasukkan ke dalam kantung penyimpanan, disebut dengan istilah kantung colostomy.

Penanganan Kanker Serviks dengan Radioterapi

Untuk penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan pada kanker serviks stadium akhir, radioterapi akan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengendalikan pendarahan dan rasa nyeri.

Radioterapi bisa diberikan dengan dua cara yaitu:

  • Eksternal. Mesin radioterapi akan menembakkan gelombang energi tinggi ke bagian panggul pasien untuk menghancurkan sel kanker.
  • Internal. Implan radioaktif akan dimasukkan di dalam vagina dan leher rahim pasien.

Proses radioterapi biasanya berjalan sekitar satu sampai dua bulan. Meski begitu, radioterapi tidak hanya menghancurkan sel-sel kanker, terkadang, radioterapi juga menghancurkan jaringan yang sehat. Efek samping bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Pada beberapa kasus, efek samping ini bisa bersifat permanen.

Daftar Operasi yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan 1 - Finansialku

[Baca Juga: Daftar Operasi yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan]

 

Tapi, kebanyakan efek samping akan hilang dalam dua bulan setelah menyelesaikan pengobatan namun keuntungan dari Radioterapi sering kali lebih besar dari efek sampingnya, Berikut adalah efek samping dari radioterapi:

  • Sakit saat buang air kecil.
  • Pendarahan dari vagina dan rektum.
  • Diare.
  • Kelelahan 
  • Mual.
  • Merusak kandung kemih dan usus sehingga kehilangan kontrol dalam membuang air besar dan kecil.
  • Mempersempit vagina sehingga seks menjadi terasa sakit.
  • Rasa perih pada kulit di daerah panggul.
  • Kemandulan
  • Merusak ovarium, berakibat pada menopause dini.

Sel telur bisa diangkat melalui operasi dari ovarium sebelum radioterapi, jika Anda mencemaskan soal kesuburan. Sel telur ini bisa ditanamkan kembali di rahim. Untuk mencegah menopause, ovarium bisa dipindahkan di luar.

 

Mengobati Kanker Serviks dengan Kemoterapi

Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Untuk kanker stadium akhir. Kemoterapi dilakukan untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul. Pengobatan ini sering disebut sebagai Kemoterapi Paliatif.

perhatikan-hal-ini-saat-memilih-asuransi-kesehatan-untuk-lansia-finansialku

[Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Saat Memilih Asuransi Kesehatan untuk Lansia]

 

Kemoterapi memakai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang berdampak pada bagian tertentu saja, kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, terutama sel kanker. Tapi sel sehat yang berkembang biak dengan cepat juga bisa terpengaruh.

Kemoterapi bisa memakai satu obat khusus untuk membunuh sel kanker. Satu jenis obat ini biasanya disebut cisplatin. Tapi kombinasi obat-obatan kemoterapi juga bisa diterapkan. Pengobatan kemoterapi diberikan melalui infus pada pasien rawat jalan. Pasien diperbolehkan pulang setelah menerima pengobatan sesuai dosis.

Anda harus sering melakukan tes darah ketika menjalani pengobatan kemoterapi. Tes darah bertujuan untuk memeriksa kesehatan ginjal Anda, karena beberapa obat-obatan kemoterapi bisa merusak ginjal.

quiz-sudah-cukupkah-asuransi-jiwa-dan-kesehatan-anda-finansialku

[Baca Juga: Quiz Sudah Cukupkah Asuransi Jiwa dan Kesehatan Anda?]

 

Pengobatan ini juga bisa merusak jaringan yang sehat. Efek samping yang paling sering terjadi adalah:

  • Mengalami sariawan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Merasakan kelelahan.
  • Mual dan muntah.
  • Rambut rontok: rambut bisa tumbuh kembali dalam waktu tiga sampai enam bulan setelah kemoterapi selesai. Tapi tidak semua kemoterapi menyebabkan rambut rontok.
  • Jumlah sel darah merah berkurang: ini bisa mengakibatkan kelelahan dan sesak napas. Anda akan rentan terhadap infeksi karena kekurangan sel darah putih.

 

Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan?

Besarnya biaya pengobatan kanker serviks itu berbeda tergantung rumah sakit yang dirujuk dan pengobatan yang dijalani, pada laman salah satu rumah sakit kanker di Indonesia mencantumkan biaya pengobatan kanker serviks dari biaya yang dilihat pengobatan kanker serviks bisa memakan hingga ratusan juta, berikut adalah rincian biaya pengobatan kanker serviks:

  • Operasi level 1: Rp19.800.000
  • Operasi level 2: Rp30.000.000
  • Operasi level 3: Rp32.200.000
  • Operasi level 4: Rp35.500.000
  • Operasi level 5: Rp37.800.000
  • Operasi level 6: Rp42.800.000
  • Taxan: Rp8.700.000
  • Non Taxan: Rp16.700.000
  • Terapi: Rp26.800.000
  • Kombinasi: Rp41.200.000

Dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mengobati kanker serviks, apalagi bagi pasien yang memiliki kesulitan finansial, bahkan mungkin bagi Anda yang memiliki finansial yang baik pun akan berpikiran sama bahwa pengobatan kanker serviks membutuhkan biaya yang besar.

 

Gunakan Manfaat BPJS Kesehatan Dalam Mengobati dan Mendeteksi Dini Kanker Serviks

Saat ini khususnya bagi wanita, tidak perlu khawatir mengenai masalah biaya, dikutip dari laman kompas, Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengungkapkan, pengobatan kanker dibiayai BPJS Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Standar pengobatan untuk kanker ditanggung oleh BPJS, seperti kemoterapi dan radioterapi.

Para Penderita Kanker Mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Para Penderita Kanker Mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan]

 

Selain itu, jika Anda ingin mendeteksi dini kanker serviks, Anda juga tidak usah takut mengeluarkan uang karena pemeriksaan Inspeksi Visual dengan menggunakan Asam Asetat (IVA) dan pap smear dijamin BPJS Kesehatan. Peserta hanya perlu menyambangi kantor BPJS Kesehatan terdekat untuk menanyakan fasilitas kesehatan (Faskes) yang memberikan pelayanan IVA dan pap smear. Setelah itu, peserta bisa langsung bertandang ke Faskes yang dipilih. Pemeriksaan IVA dan pap smear itu masuk dalam program promotif dan preventif JKN-KIS. Sejumlah lembaga bersinergi untuk mendorong kaum perempuan memanfaatkan fasilitas tersebut.

 

Asuransi Kesehatan dan Asuransi Penyakit Kritis (Critical Illness)

Selain menggunakan BPJS Kesehatan, Anda dapat mempertimbangkan membeli asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis (critical illness). Asuransi penyakit kritis adalah produk dari perusahaan asuransi yang memberikan manfaat uang tunai untuk pengobatan penyakit-penyakit kritis. Setiap perusahaan asuransi memiliki daftar penyakit kritis yang berbeda-beda (ada yang 30 penyakit, 60 penyakit hingga 100 penyakit).

  • Tanyakan dengan detil mengenai daftar tersebut, misal apakah kanker serviks stadium 1 sudah termasuk penyakit kritis atau belum?
  • Jangan mengasumsikan penyakit yang berat (menurut Anda) termasuk dalam penyakit kritis.
  • Sebelum membeli produk asuransi penyakit kritis, pastikan Anda mengetahui perlindungan dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi.

apakah-saya-harus-beli-asuransi-penyakit-kritis-critical-illness-finansialku

[Baca JugaApakah Saya Harus Beli Asuransi Penyakit Kritis (Critical Illness)?]

 

Luangkan waktu Anda untuk bertemu dengan agen asuransi dan dapatkan informasi mengenai perlindungan untuk diri Anda sendiri. Seperti yang Anda sudah ketahui dari informasi di atas, berapa dana yang harus dikeluarkan untuk mengobati penyakit kanker. Jangan sampai Anda menghancurkan keuangan keluarga, dengan menjual aset (rumah, kendaraan) untuk biaya berobat.

Bagaimana jika saya masih muda, apakah saya perlu asuransi penyakit kritis? Justru karena Anda masih muda, maka Anda sangat membutuhkan asuransi penyakit kritis. Penyakit kritis, seperti kanker serviks dapat melanda orang di segala usia. Salah satu keuntungan membeli asuransi penyakit kritis di usia muda adalah keuntungan dari segi premi yang harus dibayarkan.

 

Jadi, Apakah Kita Perlu Melindungi Diri dari Penyakit Kanker Serviks?

Ya jawabannya sangat perlu, kita perlu menjaga kesehatan tubuh kita agar terhindar dari penyakit kanker serviks. Anda dapat melakukan:

  1. Menjaga kebersihan.
  2. Jangan gonta ganti pasangan saat berhubungan intim.
  3. Pembersih organ intim.
  4. Usahakan terhindar sebagai perokok aktif (maupun perokok pasif).
  5. Hindari minum alkohol dan narkotika.
  6. Hindari makan junk food, fast food dan makan healthy food.
  7. Tes pap smear.
  8. Vaksin kanker serviks.

Selain itu lakukan proteksi dengan BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan serta asuransi penyakit kritis.

 

Semoga artikel diatas bermanfaat, waspadai kanker serviks dengan deteksi dini dan jaga kesehatan organ intim Anda, jangan lupa proteksi diri Anda. Jika ada pertanyaan ataupun opini silakan tuliskan dikolom komentar. Terima kasih

 

Sumber Referensi:

  • Operasi Kanker Serviks: Dampak, Biaya, dan Efeknya. Faktakanker.com – https://goo.gl/gDYjY9
  • Pemeriksaan IVA dan Papsmear Dijamin BPJS Kesehatan. BPJS-Kesehatan.com – https://goo.gl/Wyp87R
  • Apakah Semua Pengobatan Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan? Kompas.com – https://goo.gl/AQ4cMI
  • Kanker Serviks. FaktaKanker.com – https://goo.gl/R1mZLi
  • Pengobatan Kanker Serviks. Alodokter.com – https://goo.gl/ZbUuk7
  • Seputar Tes Pap Smear. Ayahbunda.com – https://goo.gl/Z7G18f
  • Ini Pentingnya Vaksin Kanker Serviks. Alodokter.com – https://goo.gl/4rgAVi

 

Sumber Gambar:

  • Penyebab Kanker Serviks – https://goo.gl/IrYK5a
  • Kanker Serviks – https://goo.gl/obu0oP dan https://goo.gl/f4vFZK