Apakah reksa dana menjadi pilihan investasi yang tepat untuk mewujudkan pensiun sesuai dengan harapan kita?

Tentu jawabanya sangat bisa khususnya untuk kita yang tidak memiliki waktu lebih dalam mengelola investasi.

Bagaimana caranya? Simak tulisan berikut ini.

 

Reksa Dana Untuk Dana Pensiun

Ada banyak ragam produk reksa dana seperti:

  • Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yaitu kumpulan dari deposito dengan jangka waktu <1 tahun,
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) yaitu kumpulan obligasi negara dan korporasi dengan harga yang lebih terjangkau untuk individu,
  • Reksa Dana Campuran yang bersifat sangat fleksibel karena Manager Investasi dapat mengelola dana kita di dalam produk efek, obligasi dan deposito sekaligus jika kita tidak mengerti market timing atau cycle,
  • dan Reksa Dana Saham atau Reksa Dana Index yang di peruntukan untuk diversifikasi saham dengan harga yang lebih terjangkau.

 

Penjelasan mengenai detail produk reksa dana, cara memilih, dan membandingkannya sudah sering saya jelaskan di dalam teletalks bulanan di group telegram Finansialku, pastikan kalian join grup telegram Finansialku ya!

Jika kalian tidak ingin juga ketinggalan info mengenai produk reksa dana, setiap bulannya Finansialku juga membuka grup belajar reksa dana khusus melalui grup Facebook.

Kita akan membedah produk reksa dana dan cek mengenai kinerja perusahaan-perusahaan reksa dana setiap bulan secara independen.

Kalau mau join, Sobat Finansialku juga bisa klik banner berikut ini.

komunitas reksa dana

 

Personality Check

Sobat Finansialku, dalam berinvestasi kita harus melakukan diversifikasi guna meminimalisir risiko.

Sebelum membuat dan memilih produk reksa dana, ada 3 pertanyaan penting yang harus kamu tanyakan ke diri sendiri dan pasangan ketika merencanakan pensiun idaman yaitu:

  1. Berapa usia kita saat ini dan kapan kita mau pensiun?

Pertanyaan ini untuk mengetahui berapa tenggat waktu yang kita miliki, kalau sudah di fase <10 tahun produk yang kita pilih akan berbeda dengan individu yang mempersiapkan dana pensiun <20 tahun lagi.

  1. Lifestyle seperti apa yang kita inginkan ketika pensiun?

Setiap orang memiliki mimpi dan kenyamanannya masing-masing. Tidak ada yang salah, makanya penting untuk perbanyak referensi dengan melakukan berlibur guna mengetahui kenyamanan hidup kita dan tahu angka kecukupan kita.

  1. Berapa biaya hidup yang harus kita tanggung ketika pensiun?

Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas hidup yang ingin kita jalani. Setiap individu memiliki kenyamanan berbeda, hitung berapa yang harus kita siapkan dan jangan membandingkan dengan biaya hidup orang lain.

 

Melakukan personality check akan membantu kita untuk fokus dalam mengumpulkan dana pensiun, karena bisa saja dana pensiun yang selama ini dipotong oleh kantor tidak sesuai dengan keinginan pensiun yang akan kita jalani.

Sering kali dalam kasus yang saya temukan, persentase kenaikan investasi dengan gaya hidup pensiun yang diinginkan tidak sesuai.

Jadi ketika pensiun, kita harus menurunkan gaya hidup atau kualitas hidup kita. Ini yang membuat hidup tidak nyaman sehingga banyak pensiunan yang memilih lanjut bekerja kembali guna mendapatkan pensiun idaman mereka.

[Baca juga: Mengenali Kelebihan dan Kekurangan Jika Pensiunan Kembali Bekerja Setelah Pensiun]

 

Fase Keuangan

Ada 2 fase keuangan ketika kita membicarakan dana pensiun, pertama adalah fase akumulasi dan fase distribusi.

Sebagai contoh jika kita usia 30 tahun dan ingin pensiun di usia 55 tahun. Berarti kita memiliki waktu selama 25 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun.

Kalau usia harapan hidup kita adalah 75 tahun, berarti kita harus mempersiapkan keuangan kita paling tidak 20 tahun ke depan untuk bisa independen dan nyaman secara keuangan.

Harus kita pahami bersama,

anak bukanlah aset untuk hari tua, dan orang tua bukan juga dana darurat untuk anak!

Mari kita putus rantai generasi sandwich bersama dengan perkaya diri kita dalam ilmu keuangan.

 

Profil Risiko

Jika sudah mengetahui di mana fase pensiun kalian saat ini, cobalah mengenali profil risiko yang dimiliki supaya investasi lebih terukur dan bisa lebih dewasa dalam mengambil setiap keputusan investasi.

Profil risiko dibagi ke dalam 3 tingkat; agresif atau tinggi, moderat atau medium, dan konservatif atau rendah. Lebih lengkapnya mengenai masing-masing profil risiko, kalian bisa baca dalam artikel Profil Risiko.

Saya melihat banyak individu yang memaksakan berinvestasi tetapi tidak sesuai dengan profil risiko yang dimiliki.

Hasilnya investasi yang dilakukan tidak lagi menggunakan logika melainkan emosi sehingga dikuasai dengan ketakutan dan ketamakan mereka.

Kenapa ini kerap terjadi?

Ada yang karena memang tidak mengerti produknya, ada juga karena minimnya edukasi yang membuat mereka menjadi sangat konservatif dan agresif dengan tidak terukur. Ini sangat disayangkan karena kita tidak menikmati compound interest yang maksimal.

 

Berinvestasi di reksa dana untuk hari tua memiliki keunggulan tersendiri, yaitu kita mempercayakan dana yang kita miliki ke Manager Investasi yang sudah pasti memiliki rekam jejak lebih panjang dalam investasi.

Bahkan rata-rata Manager Investasi di Indonesia sudah berkarier lebih dari 15 tahun.

Kedewasaan dalam berinvestasi sangat menentukan hasil yang maksimal. Kalau bisa mengalahkan Manager Investasi setiap tahunnya, bisa jadi Sobat Finansialku memang memiliki bakat dan kecerdasan di atas rata-rata, dan jika ingin mengelola sendiri silahkan saja dilakukan.

Saya pribadi memilih menggunakan reksa dana karena waktu yang saya miliki sangatlah terbatas.

 

Memilih Produk Reksa Dana

Instrumen investasi RDPU bisa memberikan return 3-5% per tahunya, ini sudah lebih besar dari deposito saat ini.

RDPT bisa memberikan return 8 – 12% jika dirata-ratakan, RDC di beberapa Manager Investasi bisa memberikan di atas 15% setiap tahunya, dan yang paling umum untuk alokasi dana pensiun adalah RDS.

Dalam jangka panjang teman-teman bisa menemukan ada RDS yang memberikan return sampai 1100% dalam 20 tahun terakhir.

Ini tercermin juga dari IHSG kita yang selalu bertumbuh, makanya banyak sekali yang tertarik untuk menabung di reksa dana saham dan reksa dana indeks untuk jangka panjang.

Berinvestasi di produk reksa dana sangatlah tepat untuk diversifikasi tabungan pensiun kita.

Lalu bagaimana caranya kita melihat diversifikasi yang dilakukan oleh Manager Investasi?

Kita bisa cek di fundfact sheet bulanan dan lihat kinerja portfolio investasi Manager Investasi dan produk apa saja yang mereka belikan untuk di dalamnya.

 

Itu dia yang langkah yang bisa kita lakukan untuk menjadikan reksa dana sebagai diversifikasi dana pensiun kita.

Kalau kalian masih bingung berapa dana yang dibutuhkan serta bagaimana memilih produk reksa dana yang tepat untuk dana pensiun kalian, jangan sungkan hubungi saya melalui fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku atau booking langsung konsultasi dengan saya melalui admin Finansialku.

So, mari kita recap:

  1. Lakukan personality check
  2. Di mana fase akumulasi dan distribusi keuangan kita? Apakah menabung dengan DPLK/BPJSTK saja cukup mengalahkan inflasi?
  3. Tetapkan profil risiko investasi berdasarkan usia, tanggungan dan jangka waktu yang dimiliki
  4. Berapa return investasi hari tua yang ingin dicapai? Pilih produk reksa dana dengan melakukan diversifikasi!

 

Pastikan berdiskusi dengan financial planner dalam memilih produk reksa dana agar sesuai dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Yuk mulai menyiapkan dana pensiun dari sekarang!

 

Apakah artikel ini membantu? Sobat Finansialku bisa berikan komentar dan pertanyaan melalui kolom komentar.

Masih banyak kerabat kita yang tidak tahu informasi ini.

Oleh karenanya, yuk kita bagikan pada mereka supaya makin banyak orang terliterasi secara keuangan dan kita bisa wujudkan hidup pensiun sesuai dengan harapan kita.

 

Editor: Eunice