Proyek silkschain yang digadang-gadang bakal memperbaiki ekosistem perdagangan internasional akan masuk pasar Indonesia.

Proyek global dari beberapa pimpinan bisnis ini sedikitnya telah mengumpulkan pendanaan hingga US$22 juta.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

SilkChain Perbaiki Ekosistem Dagang

Proyek blockchain global pertama yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem perdagangan internasional ini segera masuk pasar Indonesia. Berita ini disiarkan lewat siaran pers yang dikeluarkan SilkChain Investment & Partnership, Kamis (21/6).

Proyek SilkChain di Indonesia sendiri telah mengumpulkan sedikitnya US$22 juta (setara dengan Rp316,5 miliar) dari berbagai investor privat.

Lebih dari 600 ribu anggota telah membentuk komunitas sendiri sebagai antisipasinya terhadap kedatangan SilkChain, hal ini membuktikan tingginya antusiasme masyarakat.

Seperti yang dikutip dari Republika.co.id, SilkChain merupakan proyek dari beberapa pimpinan bisnis-bisnis internasional yang dikepalai Osell Group yang mendirikan International Trade Digitalization Commission (ITDC).

SilkChain berkomitmen untuk membentuk “Jalur Sutra” versi teknologi blockchain. Proyek ini akan memanfaatkan data perdagangan dan tingkah laku untuk sebuah ekosistem perdagangan yang dapat membangun sistem kredit dan zona perdagangan bebas internasional berbasis blockchain.

Jalur Sutra, sebuah jalur perdagangan kuno, telah membangun banyak hubungan perdagangan antar negara yang masih bertahan sampai sekarang.

Silkchain, Proyek Blockchain yang Akan Perbaiki Ekosistem Perdagangan 1 Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Dengan Legalitas Bitcoin? Apakah Aman dan Legal di Indonesia?]

 

Tiongkok menjadi negara yang paling penting dalam jalur perdagangan sutra tersebut. Menurut WTEx (2018), perdagangan Indonesia dan Cina sendiri pada tahun 2017 sudah mencapai US$23 miliar. 

Maka tidak heran Tiongkok adalah tujuan yang paling banyak memanfaatkan barang hasil ekspor Indonesia.

Dalam siaran pers tersebut juga terdapat pernyataan berikut:

 “Dengan mengetahui hal tersebut, maka penggunaan teknologi blockchain untuk perdagangan lintas batas ingin dimanfaatkan sebaik mungkin oleh SilkChain, termasuk di Indonesia.”

 

Pimpinan telah mempresentasikan SilkChain di hadapan para pimpinan bisnis Indonesia. Hasilnya, SilkChain membuka kesempatan investasi dan kerja sama sebelum peluncuran mereka di Indonesia.

Tim SilkChain merupakan orang-orang pilihan yang mempunyai pengaruh besar pada kegiatan dan aktivitas perdagangan lintas batas di dunia, terdiri dari presiden-presiden Kamar Dagang dan Industri (Kadin), pimpinan-pimpinan perdagangan, dan pelaku-pelaku elite di politik dan bisnis dari berbagai negara.

Presiden SilkChain, Abdullah Saeed Al-Mobty mempunyai grup bisnis terbesar di Arab Saudi dan telah ikut andil dalam proyek-proyek konstruksi di negara tersebut.

Silkchain, Proyek Blockchain yang Akan Perbaiki Ekosistem Perdagangan 2 Finansialku

[Baca Juga: 25 Fakta Menarik Bitcoin yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Berinvestasi]

 

Wakil Presiden Eksekutifnya, Kevin Fenn, juga salah satu anggota dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Internasional Silkroad.

Wakil Presidennya, Djunaidi Lie, merupakan CEO PT Paloma Shopway, perusahaan distribusi nasional terbesar di Indonesia.

Di Indonesia, tim pimpinan telah mempresentasikan SilkChain di hadapan para pimpinan bisnis Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta. Pada acara tersebut, SilkChain membuka kesempatan investasi dan kerja sama sebelum peluncuran mereka di Indonesia.

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Pangkas Biaya Transaksi

Menyangkut blockchain, penerapan sistem ini pada perbankan dapat memangkas biaya. Hal ini dibuktikan oleh CIMB Malaysia dan Indonesia yang tidak lagi membebankan charge saat melakukan transaksi sesama CIMB meski lintas negara.

Hal ini kjuga dipaparkan oleh CEO Amanah Capital Group Abas A Jalil, Jumat (11/5/2018):

Blockchain regional ini bisa membantu supaya sistemnya itu mengurangi biaya kepada konsumen dan bank.”

 

Berbeda dengan CIMB, Maybank Malaysia dan Maybank Indonesia juga masih membebankan charge sebesar 12 ringgit Malaysia.

Malaysia dan Indonesia sejauh ini tengah mempertimbangkan pemanfaatan potensi blockchain dalam sistem finansial, asuransi, serta perbankan. Namun, baik regulator Indonesia maupun Malaysia masih mempelajari blockchain dari sudut syariah, finansial, perbankan, ritel, manajemen dan lainnya.

Menurut Abas, potensi penerapan blockhain yang lebih luas di Malaysia bisa terjadi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri baru Mahathir Muhammad.

Ia pun berharap Indonesia bisa segera menerapkan regulator terkait blockchain. Sebab, sistem pendataan ini merupakan industri yang tidak boleh ditinggalkan negara lain.

Sementara, pentingnya regulasi blockchain di suatu negara adalah untuk memantau masyarakat pengguna blockchain agar tidak terjadi penyalahgunaan dana.

 

Apa tanggapan anda setelah membaca berita tentang potensi SilkChain yang akan masuk Indonesia? Berikan pendapat dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Melisa Riska Putri. 11 Mei 2018. Blockchain Bisa Pangkas Biaya Transaksi. Republika.co.id – https://goo.gl/yyDxYu
  • Fernan Rahadi. 21 Juni 2018. Proyek ‘Revolusi Blockchain’ Segera Datang ke Indonesia. Republika.co.id – https://goo.gl/5PBdG4

 

Sumber Gambar:

  • SilkChain 1 – https://goo.gl/qprq3U
  • SilkChain 2 – https://goo.gl/sidj6r
  • SilkChain 3 – https://goo.gl/rEgMsp

 

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku