Bagaimana cara memotivasi karyawan perusahaan? Motivasi yang positif dapat memberikan dorongan kuat bagi seseorang. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk memotivasi karyawan perusahaan Anda.
Rubrik Finansialku
Memupuk Aset Berharga Perusahaan
Setiap perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan karyawannya. Terlepas dari modal-modal materiil yang diperlukan, perusahaan pun harus menyadari pentingnya menjaga karyawan yang merupakan aset berharga perusahaan. Banyak orang yang mulai membangun sebuah perusahaan dengan pikiran hanya perlu mengumpulkan modal dalam bentuk uang.
Pada kenyataannya aset perusahaan yang paling berharga adalah karyawan. Modal (dalam bentuk uang) yang sedikit pun tidak akan menjadi masalah dalam perusahaan, selama karyawannya konsisten dan mau bekerja dengan baik. Sudah menjadi tanggung jawab tim HR untuk memastikan karyawan dapat bekerja dengan baik dan konsisten.
[Baca Juga: HR: Tingkatkan Kinerja Karyawan dengan 6 Cara Motivasi Ini]
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk memberikan motivasi positif kepada karyawan perusahaan:
#1 Buat Suasana Kerja yang Positif dan Menyenangkan
Siapa yang tidak ingin berada di lingkungan yang nyaman? Setiap orang dengan berbagai latar belakang sekali pun, pasti mengharapkan lingkungan yang nyaman. Tunggu dulu, persepsi lingkungan yang nyaman bagi setiap orang juga bisa berbeda-beda.
Karyawan yang memiliki kepribadian introvert mungkin akan merasa lebih nyaman jika diberikan ruang dan waktu untuk bekerja sendirian. Namun sebaliknya bagi karyawan extrovert, berada di ruangan yang hening tanpa pembicaraan apapun mungkin bisa membuatnya frustasi.
[Baca Juga: HR: Maksimalkan Keuntungan dengan Pelatihan Perencanaan Keuangan untuk Karyawan]
Â
Cobalah untuk lebih mengenali karyawan-karyawan yang Anda tangani. Ketahui lingkungan kerja seperti apa yang akan membuat mereka lebih nyaman. Memang, bekerja adalah tanggung jawab karyawan. Jika karyawan membutuhkan uang maka mereka harus bekerja dan mengikuti peraturan perusahaan. Tetapi tidak ada salahnya untuk sedikit membuat karyawan merasa nyaman. Pada akhirnya perusahaan juga yang akan menerima keuntungannya. Karena dengan suasana yang nyaman, Anda sudah memfasilitasi karyawan untuk bekerja lebih baik.
Â
#2 Motivasi Karyawan untuk Terus Belajar dan Berkembang
Dalam dunia pendidikan, Anda bisa dinyatakan telah ‘lulus’ belajar jika sudah lulus sarjana. Tetapi sebenarnya dalam kehidupan tidak ada kata ‘lulus’ atau selesai belajar. Semua orang harus terus belajar setiap hari untuk menjadi lebih baik. Baik itu dalam kehidupan, maupun dalam pekerjaan.
  [Baca Juga: HR: Apakah Karyawan Anda Menghadapi Permasalahan Keuangan? Ini 5 Tandanya]
Â
Permasalahannya adalah banyak orang yang merasa sudah puas diri dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini. Akibatnya ia merasa tidak perlu menjadi lebih baik. Jangan salah, orang yang sudah hebat (dan memang pada kenyataannya hebat) bisa kalah dengan orang yang berkemampuan biasa-biasa saja tetapi selalu merasa perlu belajar lebih baik.
Setiap perusahaan tentu mengharapkan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan yang lebih besar di kemudian hari. Sekali lagi, karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga. Dengan begitu pertumbuhan perusahaan sangat ditentukan oleh pertumbuhan karyawannya. Mulailah memberikan motivasi kepada karyawan untuk mau terus belajar dan berkembang. Tanamkan kultur ini sehingga karyawan tidak mudah merasa puas dengan kemampuannya saat ini.
Â
#3 Rencanakan Acara Gathering Bersama Seluruh Karyawan dan Direksi
Sesekali mengadakan acara gathering bersama dengan seluruh karyawan bukanlah ide yang buruk. Terkadang ketika sudah terlalu banyak berfokus hingga stres dalam pekerjaan, setiap orang memerlukan waktu untuk refreshing. Mengapa tidak memanfaatkan kebutuhan refreshing tersebut untuk mempererat hubungan antar karyawan di perusahaan? Tetapi jangan lupa juga untuk mengajak direksi.
[Baca Juga: HR: 9 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Harus Ditanamkan Pada Karyawan Perusahaan]
Â
Berdasarkan hasil penelitian dalam banyak perusahaan karyawan akan merasa lebih nyaman jika tidak ada kesenjangan antar karyawan dengan orang-orang berpengaruh di perusahaan. Jika tidak ada kesenjangan, karyawan merasa sangat dihargai, bahkan dianggap benar-benar berharga bagi perusahaan.
Dalam tahap inilah Anda dapat meningkatkan sense of belonging atau rasa kepemilikan terhadap perusahaan secara signifikan. Mudah untuk membuat orang mengangguk dan berkata ‘ya’ ketika Anda menceramahinya untuk meningkatkan sense of belonging terhadap perusahaan. Tetapi ‘rasa’ adalah sesuatu yang tidak cukup dibangun dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan. Dengan gathering akan lebih mudah untuk membuat karyawan merasa memiliki terhadap sesama karyawan dan terhadap perusahaan. Ditambah lagi jika para direksi juga dapat menunjukkan simpatinya kepada karyawan-karyawan yang turut memajukan perusahaan.
Â
#4 Berikan Perhatian yang Wajar kepada Karyawan
Setiap orang dalam kehidupannya memiliki permasalahan masing-masing. Permasalahan pribadi tidak selayaknya dibawa ke perusahaan. Tetapi ada kalanya seseorang ingin mendapatkan perhatian. Ketika karyawan sedang mengalami permasalahan pribadi, bisa saja ia ingin diperhatikan. Walaupun perhatian ini tidak selalu harus langsung terkait dengan permasalahan pribadi yang dialaminya.
Namun sekedar memberikan perhatian yang sewajarnya kepada karyawan dapat membuatnya merasa diperhatikan. Setidaknya karyawan tidak merasa sendirian. Anda dapat memulai kultur ini agar seluruh karyawan terpengaruh untuk saling memberikan perhatian yang sewajarnya. Dengan begitu sense of belonging terhadap perusahaan dan sesama rekan kerja akan semakin tumbuh.
[Baca Juga: HR: 6 Masalah Keuangan Karyawan yang Dapat Terselesaikan dengan Literasi Keuangan]
Â
Jangan sampai karyawan perusahaan hanya merasa bahwa pekerjaan adalah kewajiban yang tidak perlu dinikmati. Cukup datang tepat waktu, pulang tepat waktu (atau lebih cepat jika memungkinkan) dan menerima gaji. Jika karyawan hanya memiliki persepsi seperti itu terhadap perusahaan, cepat atau lambat ia akan merasa bosan. Akibatnya karyawan akan memfokuskan diri untuk mencari pekerjaan lain, atau mencoba-coba mengerjakan hal lain dalam jam kerja yang akan mengganggu performanya.
Â
#5 Berikan Contoh yang Baik
Dalam kepemimpinan selalu dijelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik bukan hanya yang menyuruh seseorang dengan perkataan. Tetapi juga melakukannya dengan tindakan agar menjadi contoh bagi para pengikutnya. Dalam hal ini Anda sebagai HR bertanggungjawab menjadikan karyawan perusahaan menjadi lebih baik. Karena itu tim HR harus merepresentasikan karyawan yang baik tersebut.
Tidak cukup hanya memberikan motivasi melalui perkataan. Tunjukkan juga sikap yang ingin dicapai tersebut melalui perbuatan Anda dan tim HR lainnya. Misalnya jika ingin karyawan bekerja dengan maksimal, tunjukkan bahwa Anda juga disiplin dalam pekerjaan. Jangan sampai Anda menceramahi orang lain untuk tidak mengerjakan hal lain dalam jam kerja, tetapi Anda sendiri sibuk bermain hp terus-menerus pada jam kerja.
[Baca Juga: Para HR, Ketahui 7 Keuntungan Meningkatkan Literasi Keuangan Karyawan Anda]
Â
Ini mungkin terlihat sepele, tetapi setiap proses dimulai dari hal-hal kecil. Jika dalam hal-hal kecil saja Anda sudah menunjukkan contoh yang tidak baik, dengan sendirinya karyawan juga akan mengikutinya. Ketika Anda berbicara mengenai ‘bekerja lebih baik’, karyawan hanya akan menilai ceramah itu sebagai omong kosong belaka. Pastikan Anda bertanggungjawab merepresentasikan karyawan yang baik di perusahaan.
Â
#6 Diskusikan Bonus dan Insentif yang Adil dengan Direksi
Mari bersikap realistis, salah satu bentuk motivasi yang paling signifikan tentunya adalah bonus dan insentif. Namun bonus dan insentif juga harus diberikan secara bijak. Jangan sampai bonus dan insentif hanya membuat karyawan menjadi ‘manja’ dan merasa tidak perlu bekerja lebih baik lagi. Tanamkanlah pemikiran bahwa bonus dan insentif adalah sesuatu yang harus dicapai dengan usaha lebih.
Jika perusahaan tergolong kurang memberikan bonus dan insentif pada porsi yang tepat, Anda dapat mendiskusikannya dengan pihak direksi. Ingat, tim HR juga harus merepresentasikan karyawan di hadapan direksi. Pastikan Anda memikirkan kepentingan kedua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan.
[Baca Juga: Bagaimana Perencanaan Dana Hari Tua Dapat Mempersiapkan Masa Pensiun Karyawan Anda]
Mengasah Aset Berharga Perusahaan
Karyawan adalah aset berharga yang dimiliki setiap perusahaan. Tanpa kinerja yang baik dari karyawan, dapat dipastikan perusahaan akan mengalami kesulitan. Sebagai HR Anda bertanggungjawab membangun karyawan yang lebih baik. Untuk itu dibutuhkan motivasi positif. Untuk memotivasi karyawan, Anda butuh lebih dari sekedar kata-kata, tetapi juga tindakan. Pastikan Anda mampu merepresentasikan karyawan yang baik di hadapan seluruh karyawan perusahaan.
Â
Apa yang akan terjadi apabila karyawan Anda memiliki motivasi yang baik dan benar terhadap perusahaan? Berikan pendapat dan tanggapan Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Made Ari Yuliati. 14 Cara Ampuh Memotivasi Karyawan Agar Semangat Bekerja. Duniakaryawan.com – https://goo.gl/DbPjgm
Sumber Gambar:
- Memotivasi Karyawan – https://goo.gl/Bg7S7m
- Mindset – https://goo.gl/msrP51