Apa manfaat meningkatkan literasi keuangan bagi masalah keuangan karyawan perusahaan? Kali ini Finansialku akan membahas 5 permasalahan keuangan karyawan yang dapat diselesaikan dengan literasi keuangan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Masalah Keuangan Karyawan

Dalam perencanaan keuangan pribadi, tahapan pertama yang perlu dicapai setiap orang adalah keamanan keuangan. Setelah mencapai keamanan keuangan barulah Anda dapat mengejar rasa nyaman. Keamanan keuangan yang dimaksud disini mencakup 4 hal penting dalam keuangan pribadi Anda yaitu dana darurat, pengaturan cashflow, serta utang dan kredit konsumtif. Setelah aman secara keuangan barulah Anda dapat memikirkan kenyamanan keuangan. Hal ini mencakup tujuan-tujuan keuangan jangka menengah dan jangka panjang yang dimiliki masing-masing orang. Misalnya ingin membeli rumah pribadi, mobil pribadi atau mempersiapkan dana pensiun. Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan literasi keuangan karyawan.

 

Mengapa Perlu Meningkatkan Literasi Keuangan Karyawan?

Setiap orang membutuhkan keamanan keuangan dalam kehidupannya. Dengan begitu dia bisa tenang melakukan segala rutinitasnya sehari-hari, termasuk dalam pekerjaan. Sebagai seorang HR di sebuah perusahaan, Anda juga adalah seorang karyawan. Bayangkan bagaimana posisi Anda sebagai seorang karyawan jika memiliki permasalahan keuangan pribadi. Bisakah Anda fokus bekerja? Atau justru Anda akan terus memikirkan masalah keuangan?

HR 6 Masalah Keuangan Karyawan yang Dapat Terselesaikan dengan Literasi Keuangan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Para HR, Ketahui 7 Keuntungan Meningkatkan Literasi Keuangan Karyawan Anda]

 

Jika dianalogikan secara ekstrem, tidak mungkin seseorang dapat bekerja jika perutnya tidak terisi, tentu yang dirasakan hanya rasa lapar. Begitu pula halnya dengan keuangan. Uang memang bukan segalanya, tetapi nyatanya uang memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan seseorang. Bahkan untuk membeli kebutuhan yang paling mendasar seperti membeli makanan pun setiap orang membutuhkan uang.

Modal terbesar dalam setiap perusahaan, selain modal usaha, tentunya adalah karyawan. Tidak ada pebisnis sukses yang menjalankan seluruh usahanya sendirian. Seorang pebisnis yang baik justru mampu mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan yang bekerja di perusahaannya, sehingga dia dapat fokus untuk memandang hal-hal yang lebih besar dalam bisnis tersebut daripada satu pekerjaan yang spesifik. Karena itu karyawan adalah tubuh yang menggerakkan setiap perusahaan. Jika ingin bisnis berjalan lancar maka mulailah dengan menyejahterakan karyawan Anda secara finansial.

Kesejahteraan seseorang tidak hanya dijamin dari berapa besar gaji yang didapatkannya. Faktor lain yang juga sama pentingnya adalah literasi keuangan. Literasi keuangan mencakup berbagai hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Pemahaman akan berbagai hal dalam keuangan yang seolah sederhana ternyata tidaklah sepele. Dengan meningkatkan literasi keuangan pada karyawan perusahaan, secara otomatis Anda membantu mereka untuk menyejahterakan kehidupannya masing-masing.

Mengapa Memilih Aman Keuangan Jika Bisa Menjadi Bebas Keuangan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mengapa Memilih Aman Keuangan Jika Bisa Menjadi Bebas Keuangan?]

 

Permasalahan keuangan ini dapat kita bagi menjadi 3 kategori berdasarkan jangka waktunya. Permasalahan keamanan keuangan termasuk ke dalam kebutuhan keuangan jangka pendek, sementara kenyamanan keuangan termasuk dalam jangka menengah dan jangka panjang. Berikut adalah beberapa permasalahan keamanan keuangan yang dapat diatasi dengan literasi keuangan:

 

#1 Dana Darurat

Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya dana darurat. Terutama para karyawan yang terbiasa menerima gaji bulanan. Karena merasa sudah pasti mendapatkan gaji pada tanggal tertentu, maka banyak karyawan yang merasa uang yang ada di tangan saat ini bisa dihabiskan hingga tanggal tersebut. Seakurat apapun perhitungan Anda, tetap saja ada yang namanya risiko kehidupan. Tidak ada yang pernah tahu kapan Anda akan jatuh sakit atau mengalami kecelakaan atau risiko-risiko lainnya. Jika hal tersebut terjadi dan Anda tidak memiliki dana cadangan, maka terpaksa Anda harus berutang kepada orang lain.

Orang yang tidak terliterasi keuangan dengan baik umumnya tidak akan menganggap dana darurat sebagai hal yang penting. Bukan karena tidak peduli, melainkan karena tidak menyadari pentingnya dana darurat. Dengan meningkatkan literasi keuangan karyawan, Anda sudah membantu para karyawan untuk terhindar dari utang yang seharusnya tidak ada karena dapat diatasi dengan dana darurat.

Begini 10 Cara Hidup Sederhana Mempersiapkan Dana Darurat 02 - Finansialku

[Baca Juga: Begini 10 Cara Hidup Sederhana Mempersiapkan Dana Darurat]

 

#2 Cashflow

Keamanan dan kenyamanan keuangan seseorang dimulai dari cashflow atau arus kas bulanannya. Mengelola cashflow terdengar seperti hal yang sederhana dan dipraktekkan sehari-hari. Sebenarnya setiap orang pasti mengelola cashflow-nya setiap bulan. Tetapi pada kenyataannya tidak semua orang mengetahui cara mengelola cashflow yang benar, terutama para karyawan yang menerima gaji bulanan.

Tingkat konsumerisme begitu tinggi hingga mempengaruhi banyak orang. Gaji yang diterima setiap bulan biasanya hanya ‘transit’ di rekening, kemudian segera digunakan untuk berbagai pengeluaran yang diinginkan. Baik pengeluaran tersebut penting atau hanya karena respon impulsif si pembeli. Akibatnya bisa fatal, jangankan mempersiapkan kebutuhan jangka panjang, memenuhi kebutuhan jangka pendek pun tidak mudah karena terbiasa menggunakan alur cashflow yang tidak bijak.

Literasi keuangan dapat menjembatani permasalahan ini bagi para karyawan. Semakin sering seseorang terpapar dengan pengetahuan yang baik mengenai cara mengelola keuangan, dengan sendirinya dia akan terpengaruh dan mengikuti cara-cara yang benar. Jika setiap karyawan dapat mengelola cashflow bulanannya dengan baik, mereka sudah satu langkah lebih maju untuk mencapai kenyamanan keuangan dalam jangka panjang.

Mau Cepet Bebas Keuangan, Gini Cara Ngatur Cashflow nya - Finansialku

[Baca Juga: Mau Cepet Bebas Keuangan, Gini Cara Ngatur Cashflow-nya]

 

#3 Utang dan Kredit Konsumtif

Fenomena ‘gaji transit’ yang disebutkan sebelumnya dapat terjadi selain karena untuk membeli barang juga untuk membayar utang. Misalnya seorang karyawan menerima gaji Rp10 juta per bulan. Nominal gaji yang diterima memang cukup besar, tetapi 70% dari gaji tersebut digunakan untuk membayar utang, baik cicilan maupun tagihan kartu kredit bulan sebelumnya. Akhirnya uang yang tersisa di tangan hanya Rp3 juta, belum lagi harus membayar sewa kost dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Siklus ini akan terus berputar menjadi lingkaran maut. Jika tidak diakhiri, orang yang berada di dalamnya lama-kelamaan akan bangkrut. Literasi keuangan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran seseorang mengenai pentingnya mengelola keuangan dengan baik dan bijaksana. Umumnya seseorang yang sudah terliterasi keuangan dengan baik akan terhindar dari konsumerisme dan hedonisme yang dapat membuatnya terlilit utang.

Ilustrasi Siapa Bilang Ga Boleh Utang! Boleh Kredit untuk Beli Aset, Tapi Jangan Kredit untuk Liabilitas 1 - Finansialku

[Baca Juga: Ilustrasi: Siapa Bilang Ga Boleh Utang! Boleh Kredit untuk Beli Aset, Tapi Jangan Kredit untuk Liabilitas]

 

3 permasalahan tersebut adalah masalah keuangan yang terkait keamanan keuangan dalam jangka pendek yang dapat diatasi dengan literasi keuangan. Dalam jangka menengah literasi keuangan dapat membantu mengatasi permasalahan berikut:

 

#4 Perencanaan Keuangan untuk Membeli Rumah

Anggaplah seorang karyawan di perusahaan tempat Anda bekerja ingin membeli rumah pribadi dalam waktu 5 tahun ke depan. Bukankah memiliki rumah pribadi adalah impian setiap orang? Baik karyawan maupun pebisnis, pasti ingin memiliki rumah sendiri sebagai salah satu simbol kemapanan. Keinginan ini terkadang terdengar mustahil dicapai karena berbagai faktor. Mulai dari gaji yang dirasa tidak cukup, banyak kebutuhan lain yang harus dibayar, harus memprioritaskan biaya pendidikan anak dan lain sebagainya.

Dalam ilmu perencanaan keuangan terdapat persentase tertentu yang sebaiknya digunakan untuk membeli rumah pribadi. Jika ingin membeli rumah dengan sistem KPR sebaiknya Anda membayar maksimal 30% dari penghasilan setiap bulannya. Jika lebih dari 30% maka kemungkinan kebutuhan lain tidak terpenuhi secara optimal.

Sebagian orang mungkin saja terlalu berambisius menginginkan rumah pribadi dalam waktu dekat, padahal nominal yang harus dibayarkan tidak sesuai dengan kemampuannya. Sementara sebagian orang lainnya mungkin saja sebenarnya mampu menyicil sebuah rumah tetapi terlalu takut sehingga tidak mengetahui potensi yang dimilikinya. Padahal gaji yang tidak terlalu besar pun dapat digunakan untuk menyicil rumah jika orang itu dapat mengelola keuangannya dengan baik serta memanfaatkan investasi.

Kredit Rumah Kalkulator KPR, Contoh Produk dan Cepat Lunasi KPR 02 - Finansialku

[Baca Juga: Kredit Rumah: Kalkulator KPR, Contoh Produk dan Cara Cepat Lunasi KPR]

 

Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan literasi keuangan karena karyawan dapat mengetahui bagaimana pembagian proporsi pengeluaran yang bijak serta mengenal investasi lebih dalam. Dengan begitu dapat dibentuk strategi-strategi yang optimal untuk mencapai berbagai kebutuhan jangka menengah tanpa harus mengganggu kebutuhan lainnya.

Literasi keuangan juga dapat membantu karyawan perusahaan dalam mengatasi permasalahan keuangan jangka panjang yang seringkali dipandang sebelah mata yaitu masa persiapan pensiun.

 

#5 Masa Persiapan Pensiun

Semakin banyak ilmu yang didapatkan seseorang maka orang tersebut cenderung akan memiliki pemikiran yang lebih terbuka. Begitu pula halnya dalam keuangan. Banyak orang yang merasa bahwa apa yang dimilikinya saat ini cukup untuk memenuhi segala hal yang diinginkannya. Memang alangkah baiknya jika seseorang merasa cukup dan tidak terus merasa kekurangan. Rasa terus kekurangan itulah yang mendorong sifat konsumerisme. Tetapi bukan itu ‘rasa cukup’ yang saya maksud, yang saya maksudkan adalah seperti ini:

“Saat ini saya punya gaji sebesar Rp10 juta per bulan. Karena gaji saya besar maka saya bisa membeli gadget terbaru, tas mewah, mengambil kredit mobil mewah, dan lain-lain.” Di saat yang bersamaan dia belum memiliki persiapan apapun untuk kebutuhan jangka panjang.

Para HR Terlalu Berisiko Lho Mengadakan Masa Persiapan Pensiun (MPP) dengan Pelatihan Kewirausahaan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Para HR Terlalu Berisiko Lho Mengadakan Masa Persiapan Pensiun (MPP) dengan Pelatihan Kewirausahaan]

 

Pola pikir seperti ini bisa terjadi karena dua alasan yaitu orang ini tidak mengetahui bahwa ada banyak kebutuhan jangka panjang yang harus dipenuhi, atau dia mengetahui kebutuhan tersebut tetapi menyangkal dan mengabaikannya. Jika Anda atau karyawan yang ada di perusahaan Anda terbiasa dengan pemikiran seperti ini maka segeralah mencari ilmu keuangan sebanyak-banyaknya. Perlu diketahui bahwa kebutuhan jangka panjang seperti masa persiapan pensiun nanti membutuhkan dana yang sangat besar.

Seseorang yang tidak terliterasi keuangan dengan baik akan kaget jika dibuatkan perencanaan keuangan jangka panjang. Mengapa? Karena dia tidak menyangka bahwa ada begitu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dalam jangka panjang. Literasi keuangan dapat membuka pikiran Anda untuk tidak hanya memandang kebutuhan hidup sebatas ‘hari ini’ tetapi ada kebutuhan besok, bulan depan, tahun depan, hingga puluhan tahun lagi.

Besar peluang seseorang yang tidak terliterasi keuangan dengan baik tidak memahami pentingnya mempersiapkan masa pensiun sejak dini. Jika Anda ingin membuktikannya, cobalah bertanya kepada karyawan perusahaan yang saat ini berusia 25 hingga 30 tahun. Saya yakin banyak di antara mereka yang belum memikirkan persiapan dana pensiun tetapi masih sibuk memikirkan keinginan membeli mobil mewah, gadget terbaru, dan pengeluaran-pengeluaran konsumtif lainnya. Padahal kebutuhan dana pensiun tidaklah sedikit, karena itu sebaiknya dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Dengan begitu dana yang harus diinvestasikan setiap bulan tidak terasa terlalu berat, tetapi manfaatnya akan sangat terasa pada hari pensiun nanti.

Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Ini Kesalahan Para HR dalam Memberikan Pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) serta Solusinya!]

 

Hal Kecil yang Sebenarnya Memiliki Dampak Besar

Kebiasaan-kebiasaan dalam mengelola keuangan seringkali terlihat seperti hal yang kecil dan sepele. Karena dilakukan setiap hari, banyak orang yang tidak memahami bahwa dampak dari kebiasaan dalam mengelola keuangan sehari-hari sangatlah besar. Bahkan merasa bahwa apa yang dilakukan selama ini sudah benar. Nyatanya ada banyak permasalahan yang timbul karena ketidak pahaman dan ketidaktahuan seseorang terhadap berbagai konsep mengelola keuangan yang baik dan bijaksana. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan meningkatkan literasi keuangan. Jika ingin karyawan mendapatkan keamanan hingga kenyamanan keuangan, segeralah tingkatkan literasi keuangan karyawan Anda.

 

Apakah kesulitan yang Anda alami dalam menyelesaikan permasalahan keuangan? Berikan jawaban dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Gambar:

  • Team Working – https://goo.gl/pbb7VY
  • Professional Work – https://goo.gl/xFB3ya

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku