Pernahkah terpikir untuk berbisnis waralaba wafel (franchise wafel) yang selalu menggugah selera para penikmat kuliner?

Tentunya jenis kudapan yang satu ini digemari oleh masyarakat luas, mengingat rasanya yang nikmat dengan kerenyahan wafel berwarna keemasan.

Anda pun bisa meraih omzet puluhan juta per bulan dengan menyimak peluang usahanya dalam artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn Franchise

 

Wafel, Kudapan Nikmat dari Abad Ke-9

Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan kudapan yang satu ini.

Melansir dari Wikipedia, wafel merupakan  adonan-atau kue adonan yang dimasak dengan berbasis besi wafel yang bermotif untuk memberikan bentuk khas dan karakteristik tertentu.

Wafel menjadi makanan kegemaran di seluruh dunia, terutama di Belgia dan Amerika Serikat.

Topping umum yang digunakan adalah dengan stroberi, coklat, gula, madu, sirup, es krim, dan banyak lagi.

Franchise Wafel 02 - Finansialku

[Baca Juga: 7 Website Penyedia Informasi Bisnis Franchise atau Bisnis Waralaba]

 

Kata “waffle” pertama kali muncul pada tahun 1725, berasal dari kata Middle Dutch Wafele.

Wafel bukanlah makanan yang baru ditemukan, namun sudah diciptakan sejak dahulu kala, diestimasikan pada abad ke 9 hingga 10.

Siapa sangka kini kudapan ini menjadi favorit di banyak negara, termasuk salah satunya yakni Indonesia.

Layaknya rasanya yang manis dan nikmat, sepertinya masa depan berbisnis wafel pun tampak manis.

Hal ini terbukti dari beberapa pemain di bisnis ini mulai menawarkan kemitraan atau waralaba.

Ini menjadi jawaban bagi banyak pebisnis pemula yang ingin memulai usaha wafel tanpa tahu harus memulai dari mana. Apakah Anda juga salah satunya?

Jika iya, yuk simak bagaimana sih peluang usaha franchise wafel ini!

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Peluang Bisnis Waralaba Wafel

Memulai sebuah bisnis tidak pernah mudah, oleh karena itulah banyak yang memilih dengan berbisnis waralaba.

Bisnis waralaba biasanya dilakukan dengan pertukaran uang dengan perjanjian untuk menjalankan bisnis terkait dalam jangka waktu tertentu.

Franchisor dan franchisee berbagi merek (brand) yang sama, namun tidak saling terkait satu sama lain.

Franchisee menjual produk atau jasa sesuai dengan ketentuan franchisor, sedangkan franchisor sibuk mengembangkan bisnis waralabanya.

Namun, sebagai franchisee kita tetap perlu mempersiapkan beberapa hal. Bukan berarti dengan berbisnis waralaba semuanya sudah siap.

Salah satu contohnya adalah perencanaan keuangan. Meski sistemnya sudah jelas, Anda tetap harus menyediakan modal membeli waralaba dan perencanaan keuangan yang matang.

Dalam bisnis waralaba, umumnya Anda juga perlu membayar franchise fee dan royalty and advertising fee sebagai pengganti dari biaya training, prosedur, serta pemasaran yang sudah disiapkan oleh franchisor (penyedia waralaba).

Dengan demikian, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memulai sebuah bisnis waralaba.

Franchise Wafel 03 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Membeli Waralaba? Pertimbangan 6 Sumber Pendanaannya]

 

Ada banyak cara untuk mempersiapkan modal berbisnis waralaba, misalnya saja dengan bantuan franchisor, pinjaman dana tradisional, dana dari Franchise Financing Company, hingga dana pribadi.

Untuk menentukan pembiayaan yang tepat, tentunya Anda perlu tahu kapan Anda bisa membeli bisnis waralaba dengan kondisi keuangan Anda saat ini.

Untungnya, semua itu kini lebih mudah dengan adanya Aplikasi Finansialku. Anda bisa menghitung berapa dana yang harus disimpan atau diinvestasikan setiap bulannya hingga seluruh dana terkumpul.

Pertama-tama log in ke dalam Aplikasi Finansialku yang sudah Anda download melalui Google Play Store atau lakukan registrasi melalui PC.

Kemudian Anda bisa masuk ke fitur “Kalkulator Dana Membeli Barang” dalam menu “Rencana Keuangan” untuk menghitung berapa biaya yang perlu dikumpulkan setiap periodenya demi memperoleh modal beli waralaba.

Caranya, masukkan seluruh informasi yang dibutuhkan seperti berikut ini:

  1. Buka menu aplikasi Finansialku kemudian pilih menu “Rencana Keuangan”.
  2. Klik tanda + pada bagian kanan bawah kemudian pilih Dana Membeli Barang.
  3. Isi sejumlah data yang dibutuhkan, seperti:
  • Masukkan nama barang yang akan Anda beli
  • Masukkan harga barang saat ini.
  • Masukkan berapa lama lagi Anda akan membeli barang tersebut, contoh 1 tahun lagi, 2 tahun lagi dan seterusnya.
  • Masukkan dana atau uang yang sudah Anda miliki saat ini.
  1. Masukkan data inflasi atau kenaikan harga barang tersebut (satuan persen % per tahun).
  2. Masukkan estimasi hasil investasi: perkiraan hasil investasi setiap tahunnya (dalam satuan persen % per tahun).

 ke dalam “Kalkulator Dana Membeli Barang”, kemudian klik “Hitung”.

 

 

Bagaimana, mudah sekali kan menghitung dana beli waralaba dengan Aplikasi Finansialku?

Cukup masukan informasi dengan lengkap dan klik “Hitung”. Voila, hasil perhitungan langsung muncul.

Maka jangan ragu untuk mengunduh Aplikasi Finansialku sekarang juga, dan hitung dana beli waralaba sekarang juga!

Setelah siap memilih bisnis waralaba dengan pembiayaan yang pasti, mari melihat peluang usaha franchise wafel ini.

Franchise Wafel 04 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Waralaba Sabana Fried Chicken, Waralaba Lokal dengan Cita Rasa Internasional]

 

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, wafel merupakan kudapan favorit yang terus bertahan di pasaran sejak abad ke-9.

Jadi dapat disimpulkan kudapan ini tidak kalah dari kudapan-kudapan modern yang bermunculan dewasa ini.

Kenikmatannya bertahan selama ratusan tahun dan terus digemari hingga sekarang.

Belum lagi jika Anda memancing pelanggan di segala kalangan dengan berbagai macam topping menarik.

Jadi, Anda bisa menjual wafel tradisional yang disukai kalangan dewasa hingga lansia, serta menjual wafel modern yang pastinya digemari anak muda.

Pietra Sarosa, pengamat waralaba dari Sarosa Consulting Group menilai, prospek bisnis wafel cukup bagus.

Kendati bukan makanan sehari-hari di Indonesia, tapi wafel sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat hari ini.

“Yang penting segmen pasarnya tepat dan harus berinovasi dalam hal menu.”

 

Harga wafel juga tergolong terjangkau sehingga bisa menjangkau banyak target pelanggan, mulai dari kalangan menengah ke bawah hingga atas.

Jadi, peluang bisnisnya tak diragukan lagi kan? Masih ragu? Yuk lihat argumen peluang usahanya dari pebisnis yang terjun langsung di bidang ini:

 

#1 Asia Waffle Utama

Jika Anda membutuhkan data untuk memutuskan terjun ke bidang ini, Finansialku juga sudah merangkumnya untuk Anda.

Melansir dari Peluangusaha.kontan.co.id, omzet berbisnis franchise wafel bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulannya.

Lihat saja contohnya franchise wafel Asia Waffle Utama. Usaha yang berdiri tiga tahun lalu itu mulai berani menawarkan kemitraan Februari silam.

Franchise Wafel 05 (Asia Waffle Utama) - Finansialku

[Baca Juga: Mau Beli Waralaba? Ini Dia 8 Jenis Franchise yang Perlu Anda Ketahui]

 

Saat ini, gerai mitra Asia Waffle mencapai 11 unit yang tersebar di sejumlah daerah, seperti di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Semarang, dan Banjarmasin.

Adi Bagus, Master Franchise Asia Waffle mengungkapkan:

“Dalam waktu dekat akan menambah tiga unit lagi.”

 

Asia Waffle hanya menawarkan satu paket kerja sama dengan investasi Rp45 juta, belum termasuk sewa tempat.

Di Jakarta, misalnya, biaya sewa tempat diperkirakan Rp5 juta per bulan atau Rp60 juta setahun.

Paket investasi ini mengusung konsep outlet atau gerai di mall-mall.

Dengan membayar Rp45 juta, si mitra sudah mendapatkan booth, waffle maker, bahan baku untuk 200 buah wafel, media promosi, kaos seragam karyawan, dan masih banyak lagi.

“Dalam kerja sama ini tidak ada franchise fee.

 

Menurutnya omzet mitra diestimasikan berada di nilai Rp31,5 juta per bulan.

Perhitungan ini menargetkan dalam sehari mitra bisa menjual minimal 70 wafel. Dengan harga jual Rp13.000 – Rp15.000, mitra akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp6.000 – Rp7.000 per wafel.

Dengan target penjualan 70 wafel per hari, omzet yang didapat mitra sekitar Rp31,5 juta per bulan.

Adapun laba kotornya sekitar Rp14,7 juta per bulan. Setelah dikurangi sewa tempat dan gaji karyawan, hitungan Adi, mitra bisa balik modal lima sampai enam bulan.

 

#2 Waffelicious

Contoh kedua adalah Waffelicious, produk wafel asal Hongkong yang bisa kita temui di berbagai pusat perbelanjaan yang laris manis meski hanya berbentuk gerai kecil.

Tentunya karena rasanya yang nikmat dan bisa dinikmati berbagai kalangan muda hingga lansia.

Hendy Tanaka, memulai bisnis wafelnya sejak tahun 2012 silam.

Seiring pergantian tahun, bisnis wafel ini terus berkembang seolah tak pernah mengenal lelah.

Kini Waffelicious sudah memiliki mitra usaha yang tersebar di banyak kota di Indonesia.

Franchise Waffelicious 05 Finansialku

[Baca Juga: Belajar Mengenal Bisnis Waralaba Indonesia yang Mendunia]

 

Tercatat kini gerainya sudah tersebar di Jabodetabek, Solo, Tegal, Semarang, Magelang, Bandung, Balikpapan, Medan, Palembang, Samarinda, Jambi, Batam, Banjarmasin, Banjarbaru, Pontianak, Singkawang, Manado, Tomohon, Makassar, Lombok, Ambon, Bali, hingga Sorong Papua.

Untuk menambah minat masyarakat, Waffelicious terus mengembangkan varian produk wafelnya.

Kini berbagai topping digunakan untuk menyesuaikan selera masyarakat, mulai dari vanilla, strawberry, mocca, pandan, chocolate, blackforrest, blueberry, dan masih banyak lagi.

Terlebih wafel lezat dengan berbagai varian topping ini dibanderol dengan harga yang pas di kantong, yaitu mulai dari Rp15 ribu saja.

Waffelicious sendiri menawarkan beberapa keunggulan apabila dibandingkan dengan pesaing, antara lain:

  • Bisnis makanan mudah dioperasikan.
  • Bahan makanan halal.
  • Produk berkualitas dan sehat serta modern.
  • Berpotensi memberikan keuntungan yang besar.

 

Sejak membuka peluang franchise sejak tahun 2012, Waffelicious terus berkembang.

Kini dikatakan bahwa bisnis franchise ini bisa menjual sebanyak 480 porsi sehari tanpa promo.

Disebutkan pula bahwa mitranya bisa mencapai Return of Investment hanya dalam kurun waktu 2 bulan saja. Menakjubkan sekali bukan?

“Menurut saya bisnis kuliner ini prospeknya sepanjang masa. Apalagi produk waffle ini tengah happening dan digemari oleh masyarakat luas. Walau sudah banyak pesaing bermunculan, saya tetap optimis dengan segala keunggulan yang ditawarkan oleh Waffelicious.”

 

Terbukti dengan terus bertambahnya jumlah gerai Waffelicious, hingga tercatat telah ada lebih dari 125 gerai per tahun 2017.

Hendy Tanaka kembali menambahkan,

“Bisnis waffle kami ini mempunyai konsep yang berbeda dengan kompetitor sejenis. Kalau waffle lainnya adalah jenis Belgian waffle, mereka harus makan di tempat secara dine ini. Kalau kami ini ambil dari Hongkong, di sana konsepnya take away artinya bisa dinikmati sambil jalan-jalan juga. Sehingga kami tidak memerlukan meja dan kursi di gerai.”

 

Namun untuk mitra yang lebih menyukai konsep Belgian Waffle, Waffelicious menawarkan konsep mini café, untuk konsep makan wafel secara dine in.

Apabila Anda berminat menjadi partner Waffelicious, caranya mudah.

Anda hanya perlu menyiapkan usulan tempat bisnis yang berlokasi di pusat perbelanjaan, department store, supermarket, plaza, atau mall.

Kemudian siapkan dana sejumlah 45 juta rupiah untuk biaya investasi berupa peralatan dapur, lisensi penggunaan brand selama 5 tahun, stok bahan baku awal, dan fasilitas penunjang lainnya.

 

Ingin Menjadi Mitra Usaha Franchise Wafel? Daftar Sekarang Juga!

Bisnis kuliner dengan ciri khas wafel renyah di luar dan lembut di dalam ini tentunya menarik perhatian Anda para pebisnis bukan?

Terlebih bisnis berupa kemitraan atau franchise, sehingga Anda tidak perlu memulai dari nol. Anda juga akan didukung penuh oleh pusat.

Jika artikel ini bermanfaat, Anda bisa membagikannya kepada teman-teman Anda yang mungkin juga sedang mencari peluang bisnis dalam bidang kuliner.

Semoga berhasil!

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai peluang usaha franchise wafel dengan omzet sebulan puluhan juta lainnya? Ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Disclaimer: Penyebutan merek pada artikel ini hanya bertujuan sebagai sarana edukasi, bukan untuk tujuan-tujuan lainnya.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Waffle. Id.wikipedia.org – http://bit.ly/2XWQTCe
  • Admin. 21 Mei 2012. Mencicipi Manisnya Kemitraan Waffle. Peluangusaha.kontan.co.id – http://bit.ly/2Y3wlw3
  • Heksa Ragil Pamungkas, Dian Eko Prasetio, Ramdhan Anugerah. 2017. 250 Franchise Business Prospects

 

Sumber Gambar:

  • Franchise Wafel 1 – http://bit.ly/2LrrC17
  • Franchise Wafel 2 – http://bit.ly/2XYfkz4
  • Franchise Wafel 3 – http://bit.ly/2O2eqlD
  • Franchise Wafel 4 – http://bit.ly/2LZHjfl
  • Franchise Wafel 5 (Asia Waffle Utama) – http://bit.ly/2Ghrop5