Jangan Jadi Forex Gambler, Jadilah Professional Forex Trader!

Apa komponen utama yang membedakan seorang Forex Trader dengan Forex Gambler? Sebelum seorang trader forex benar-benar menjadi trader yang andal, ada masa-masa penentuan yang perlu dihadapi olehnya. Artikel ini akan menguraikan perjalanan seorang trader.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Pilar Trading yang Cerdas

Dr. Alexander Elder, seorang ahli psikologi dan trader profesional, dalam bukunya yang berjudul: “Trading for a Living, Come into my Trading Room”, mengatakan, untuk menjadi seorang trader yang andal, ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh trader, yaitu Method, Money, dan Mind:

Method (metode) berhubungan erat dengan sistem trading dan strategi yang digunakan, serta kemampuan dalam menganalisis.
Money (uang) berhubungan dengan manajemen uang dan risiko, tentang bagaimana kita mengelola modal kita dengan menerapkan manajemen modal yang baik.
Sementara Mind (pikiran) erat kaitannya dengan faktor psikologi, terutama dalam mengendalikan emosi saat berinvestasi.

Persentase dari ketiga pilar itu sebagai penentu kesuksesan pun berbeda. Dr. Van K. Tharp, seorang pelatih trading pun mengatakan bahwa trading yang sukses memerlukan penguasaan psikologi (Mind) sebesar 60%, money management (Money) sebesar 30%, dan sistem trading (Method) sebesar 10%.

Sumber: Referensi 1

Persentase di atas hanya untuk menunjukkan pentingnya porsi dari ketiga pilar tersebut. Kebanyakan trader lebih berfokus pada mempelajari Method, daripada Money, apalagi Mind, hal inilah yang disebut kesalahpahaman dalam trading, yang beranggapan bahwa menguasai Method saja dijamin pasti untung.

Ada perbedaan mencolok di antara trader profesional dan trader pemula, yang walaupun menggunakan metode analisis yang sama, bahkan memperjualbelikan mata uang yang sama, namun yang satu meraup keuntungan dan yang lainnya malah menelan kerugian.

Mengapa bisa terjadi hal demikian? Jawabannya bukan terletak pada Method saja, namun juga pada Money dan Mind, karena sebenarnya kedua komponen inilah yang lebih berpengaruh pada tingkat kesuksesan seorang trader. Karena itu, dalam pembahasan artikel mengenai perjalanan trader ini, akan lebih membahas dari sisi Money dan Mind.

Free Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Download Ebook Sekarang

Perjalanan Trader

Ada beberapa tahapan yang umumnya akan dialami oleh semua trader. Trader yang baru memulai trading dan masih belajar, bisa diumpamakan sebagai bayi yang akan belajar merangkak, berjalan, dan akhirnya berlari.

Sumber: Referensi 1

Unconscious Incompetence

Sesuai namanya, dalam tahap ini seorang trader belum sadar akan ketidakmampuannya. Ini adalah masa-masa trader mulai terjun ke dalam dunia trading. Umumnya seseorang menjadi trader setelah tahu bahwa trading merupakan cara yang baik untuk menghasilkan uang karena sudah mendengar dari sekeliling, dan melihat banyak yang menjadi sukses dari trading.

Pada tahap ini, trader masih mengira bahwa trading mudah dilakukan, namun ternyata memperkirakan harga yang bergerak naik dan turun ternyata bukanlah sesuatu yang mudah. Celakanya, ada trader yang mengambil banyak posisi trading dengan risiko besar.

Bila pergerakan harga ternyata berlawanan dengan posisinya, maka trader merugi, dan pada tahap ini, hal tersebut ternyata terjadi berkali-kali.

Trader mungkin memiliki kesuksesan di awal, tapi kemudian menjadi buruk, pikiran menjadi kacau. Karena kekalahan yang dialami, trader cenderung mengambil risiko lebih banyak dan lebih banyak mempertaruhkan uangnya.

Dalam hal ini, psikologis trader masih mirip dengan seorang penjudi. Masa-masa ini dapat bertahan setidaknya selama satu atau dua minggu, tetapi pasar biasanya cepat bergerak dan trader harus berhadapan dengan tahap berikutnya.

[Baca Juga: Jenis-Jenis Transaksi Forex]

Conscious Incompetence

Pada masa ini, trader akhirnya sadar akan ketidakmampuannya. Tahap ini adalah tahap di mana trader menyadari bahwa diperlukan lebih banyak usaha untuk dapat benar-benar trading secara tepat, dan trader harus berusaha dalam beberapa hal.

Di tahap ini, trader secara sadar menyadari bahwa ia adalah trader yang tidak kompeten, tidak memiliki keterampilan dan wawasan yang dapat mengubah hal biasa menjadi keuntungan. Di tahap ini pula trader mulai belajar tentang sistem forex, membeli buku dan e-book tentang forex, mulai banyak membaca situs untuk mencari metode trading forex yang cocok baginya.

Trader akan menempuh pengembaraan dalam mencari dan mencoba metode-metode yang dipelajarinya dari hari ke hari, dan minggu ke minggu, namun tidak ada satu metode pun yang bertahan cukup lama memberikan keuntungan secara konsisten.

Trader akan mencoba robot pada MetaTrader atau mencoba semua jenis indikator seperti Moving Average, Support & Resistance, Fibonacci Retracements, Pivot Points, MACD, dan ratusan indikator lainnya dan berharap akan ada sistem ajaib yang akan muncul.

Selain itu trader akan masuk ke forum-forum di internet, atau grup chat dan melihat pilihan-pilihan mata uang trader lain, dan membandingkan metode trader lain dengan metode yang telah dipakainya.

Trader mungkin akan mempertimbangkan untuk mengikuti ajakan orang lain, mencoba mengikuti banyak seminar trading, yang justru malah makin membingungkan dia dalam menentukan metode trading-nya.

Pada suatu titik, trader akan jenuh melihat bahwa ternyata bermacam-macam metode dan saran yang diperolehnya dari pihak lain ternyata tidak membawa kemajuan berarti bagi aktivitas tradingnya.

Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, dimana biasanya pada tahap ini trader mungkin menyerah dan merasa frustrasi. Sekitar 60% dari trader pemula menyerah di 3 bulan pertama, sedangkan 20% lainnya terus berjalan selama satu tahun baru kemudian putus asa dan menutup rekening mereka.

Sisa dari 20% yang masih melanjutkan pun, akan terus berjalan hingga 3 tahun, dan bahkan mungkin setelah 3 tahun hanya 5%-10% saja yang tersisa, dan mereka inilah yang menghasilkan uang secara konsisten.

The Eureka Moment

Menjelang akhir tahap kedua, trader mulai menyadari bahwa bukan sistem trading (Method) yang membuat perbedaan untuk dapat mengelola profit secara konsisten. Trader mulai menyadari untuk dapat menghasilkan profit secara konsisten, maka dirinya harus dapat mengelola pikiran (Mind) dan Uangnya (Money) dengan baik.

Trader pun mulai membaca buku-buku mengenai psikologi trading dan mengidentifikasi karakternya sendiri melalui buku-buku tersebut dan datanglah momen “Eureka”.

Eureka ini seperti menyadarkan sesuatu yang baru dalam diri trader. Trader mulai berhenti mengambil metode hasil pikiran orang lain, maupun terhadap berita atau pasar yang sedang terjadi dalam pasar.

Trader menjadi individu dengan metodenya sendiri dalam trading, dia mulai bekerja hanya dalam satu sistem yang diciptakannya sendiri. Dalam tahap ini juga trader mulai bisa menentukan batas risikonya sendiri pula.

Dalam tahap ini, setiap transaksi yang trader lakukan memiliki probabilitas yang baik untuk menang secara keseluruhan. Ketika hasil trading buruk dan tidak sesuai harapan pun, dirinya tidak marah atau panik karena dia tahu bahwa dia tidak bisa memprediksi hal itu dan itu bukan kesalahannya. Trading berikutnya pun akan memiliki peluang sukses lebih tinggi karena ia sudah mengetahui bagaimana sistem trading-nya bekerja.

Di tahap ini, trader telah menyadari dalam sekejap bahwa yang terpenting dalam trading adalah konsistensinya pada manajemen risiko dan disiplin dalam setiap transaksi.

Conscious Competence

Pada tahap ini, sesuai namanya, trader mulai menyadari kompetensinya dalam trading. Trader melakukan transaksi tiap kali sistemnya memberikan sinyal, dan dia merespon loss sama halnya dengan ketika profit. Pada tahap ini, trader telah memiliki sistem trading yang jelas dan dia tahu persis bahwa sistemnya memungkinkan profit lebih besar daripada loss.

Pada tahap ini, trader berada pada titik dimana dia merasa telah mendapatkan hasil dari sebagian besar transaksinya. Dirinya sadar akan fakta bahwa sebetulnya dia mampu mendapatkan posisi yang baik.

Trader tersebut masih harus berusaha dan berpikir tentang trading, dan dengan melakukan hal ini secara konsisten, maka trader pun dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada kerugian yang diperoleh. Pada masa ini trader telah secara konsisten mendapatkan pips dari minggu ke minggu.

Unconscious Competence

Tahap terakhir yaitu masa-masa dimana dia tidak sadar akan kompetensinya. Pada tahap ini seorang trader akan melakukan aktivitas trading seperti mengendarai mobil. Dia dapat duduk di kursinya dan melakukan trading pada tingkat bawah sadar, dan menjalankannya secara autopilot.

Di tahap ini, trader mulai bisa memilih volume trading yang cukup besar dan mendapatkan ratusan pips dalam sehari. Hal ini adalah hal biasa bagi trader dalam fase ini, dan trader profesional ini pun sudah tidak bersemangat secara berlebihan dibandingkan trader pemula yang sudah mendapatkan beberapa pips saja.

Pada masa ini, memang trader telah menguasai emosinya. Semua waktu yang dia miliki akan digunakan untuk mengasah metode yang dia miliki demi mengambil keuntungan maksimum di pasar tanpa meningkatkan risiko yang ada.

Metodenya tidak berubah, hanya saja menjadi lebih baik, dan kini trader tersebut telah memiliki “intuisi” yang tajam. Trader tersebutlah yang dengan tegas dapat menyebut dirinya adalah seorang forex trader sejati.

Menjadi Seorang Trader

Perlu diingat bahwa ada masa tertentu yang dianggap berat yang dijalani oleh trader pemula untuk nantinya menjadi trader profesional. Dari 100% trader pemula, hanya sekitar 5%-10% saja yang bisa melewati tahap 2 dari fase trader yang ada.

Namun, yang menentukan Anda sebagai trader mampu menjadi bagian dari yang 5% tersebut bukanlah kemampuan dan metode trading Anda, melainkan daya tahan dan kemampuan Anda untuk mengubah persepsi dan paradigma baru melalui informasi yang tersedia.

Apakah Anda pernah berinvestasi atau trading forex? Sudah berapa lamakah Anda menjalani trading forex? Mari ceritakan pengalaman Anda dan tahap di mana Anda berada sekarang dengan menulis komentar di kolom berikut. Terima kasih.

Sumber Referensi: