Dari manakah sebaiknya Anda memulai berinvestasi? Jawaban yang terkesan klise namun nyata adanya, adalah Anda harus memulai berinvestasi pada diri Anda terlebih dahulu. Kali ini Finansialku akan membahasnya secara berurutan tahap untuk memulai investasi.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Semua Investor Memulai Berinvestasi Dari Nol

Dalam setiap kesuksesan, pasti ada sebuah permulaan yang mengawalinya. Jika Anda lihat kesuksesan para investor, baik dalam dan luar negeri, mungkin Anda merasa minder, namun perlu Anda ketahui, siapapun investor sukses, pasti pernah memulai dari nol.

Beberapa orang terkaya di dunia juga tidak langsung mendapat kekayaannya secara otomatis, namun berjuang dari bawah, tidak terkecuali mereka yang sukses menjadi seorang investor. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan ketika ingin memulai berinvestasi.

Memulai Berinvestasi

[Baca Juga: Diagram Investasi Dimanakah Posisi Anda Sekarang?]

 

#1 Bereskan Keuangan Rumah Tangga Anda

Ada satu hal yang cukup krusial perlu Anda pahami sebelum berinvestasi, yaitu Anda perlu membereskan kondisi keuangan Anda terlebih dahulu. Sebelum meletakkan uang Anda pada salah satu instrumen investasi, Anda perlu mengevaluasi kondisi keuangan rumah tangga Anda.

Seberapa besar biaya yang Anda perlukan untuk mencukupi kebutuhan hidup Anda per bulan? Adakah hutang yang belum terbayar? Apakah tersedia dana darurat? Jika Anda mempunyai dana lebih yang tidak terpakai dan bisa Anda investasikan, alias ’uang dingin’ Anda bisa menggunakannya untuk investasi.

Dalam berinvestasi, seringkali timbul godaan untuk memakai dana cadangan yang seharusnya untuk kebutuhan darurat, alias ’uang panas’, namun perlu Anda ingat bahwa menggunakan uang panas dalam berinvestasi bukanlah langkah yang bijak bila Anda tidak mampu memperhitungkan risikonya.

Karena itu cukup penting untuk Anda catat, dalam kegiatan Anda berinvestasi jangan sampai mengganggu arus kas pribadi Anda. Pembagian porsi anggaran secara proporsional sangatlah penting.

Anda bisa menambah porsi dana untuk berinvestasi secara bertahap dan rutin setiap bulan, dua bulan, tiga bulan, atau per periode tertentu yang nyaman bagi Anda. Semakin besar nilai investasinya tentunya semakin besar potensi hasil investasi yang mungkin Anda dapatkan.

Tips Membiasakan Diri Berinvestasi

[Baca Juga: Praktikkan 5 Tips dan Trik Membiasakan Diri agar Anda Berinvestasi]

 

#2 Bentuklah Karakter Investor Pada Diri Anda

Dalam mempersiapkan diri Anda menjadi seorang investor, Anda juga perlu membentuk karakter Anda. Ada beberapa kriteria karakter yang Anda butuhkan untuk menjadi investor yang handal. Lukas Setia Atmaja, seorang penulis buku yang sekaligus seorang dosen bidang keuangan mengungkapkan ada kualitas 3P yang harus Anda miliki investor: Kualitas 3P tersebut antara lain:

 

#1 Percaya Diri

Seorang investor harus percaya diri dengan proses investasi yang ia lakukan. Peter Lynch, salah satu manajer investasi terkemuka juga mengungkapkan bahwa seorang investor tidak perlu takut gagal dalam berinvestasi, selama investor tersebut berani mengambil risiko yang terukur dengan penuh perhitungan.

 

#2 Pengetahuan

Seorang investor pun, agar mendapat kepercayaan diri yang solid, harus berbekal pengetahuan yang memadai tentang cara berinvestasi. Tentunya investor tersebut harus membekali diri tentang pengetahuan mengenai instrumen investasi yang ia pilih.

Misalnya bila ingin membeli saham sebuah perusahaan, ada baiknya melakukan analisa mengenai perusahaan yang bersangkutan, dan bagaimana kinerja keuangannya.

 

#3 Pengendalian Diri

Poin ketiga yang juga penting adalah pengendalian diri. Banyak investor yang mengalami kerugian besar karena tidak dapat mengendalikan emosinya, meskipun memiliki banyak pengetahuan dan analisis yang jitu. Bila seorang investor tidak sanggup mengendalikan dirinya, investor tersebut bisa melakukan keputusan investasi yang salah yang dapat berujung pada malapetaka finansial.

 

Apakah Berinvestasi Saham Hanya Untuk Orang Jenius 05 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Berinvestasi Saham Hanya Untuk Orang Jenius?]

 

#3 Tentukan Tujuan dan Perencanaan Investasi Anda

Setelah Anda membentuk karakter Anda menjadi karakter seorang investor, sekarang saatnya Anda tentukan tujuan dan perencanaan investasi. Tentukan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan investasi Anda, lalu lanjutkan dengan membuat rencana.

Anda perlu mengevaluasi perencanaan keuangan Anda terlebih dahulu, karena investasi Anda sangat terpengaruh oleh kepiawaian Anda mengelola keuangan Anda. Anda perlu mengalokasikan dana secara terukur untuk kebutuhan harian Anda selain untuk berinvestasi.

Tidak lupa, Anda juga perlu memastikan tujuan investasi Anda, karena untuk tujuan investasi yang berbeda membutuhkan perencanaan yang berbeda pula. Anda bisa membagi perencanaan investasi berdasarkan jangka waktunya, yaitu:

  • Investasi Jangka Pendek: yaitu investasi yang dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 3 tahun. Biasanya uang hasil investasi dalam jangka pendek ini digunakan untuk membeli mobil, liburan, atau menikah. Anda dapat memilih trading saham, derivatif atau obligasi untuk menjadi investor dengan jangka waktu pendek.
  • Investasi Jangka Menengah: yaitu investasi dengan jangka waktu 3-5 Tahun. Biasanya investasi ini terpakai untuk mempersiapkan untuk dana membeli rumah, mendirikan bisnis, atau sebagai modal untuk investasi selanjutnya. Untuk kebutuhan ini, Anda bisa memilih saham dan properti.
  • Investasi Jangka Panjang: yaitu investasi dengan jangka waktu di atas 5 tahun. Biasanya kita lakukan untuk mempersiapkan dana pensiun, atau dana pendidikan anak. Investasi seperti emas, obligasi, properti, saham, dan reksa dana cocok untuk kebutuhan investasi jangka panjang.

 

Setelah Anda mengetahui apa saja tujuan Anda berinvestasi, Anda bisa menentukan untuk menggunakan instrumen investasi sesuai kebutuhan Anda dalam ketiga jangka waktu di atas. Perlu Anda ingat, jangka waktu investasi yang semakin pendek membutuhkan hasil investasi yang lebih besar, dengan konsekuensi risiko yang juga besar. Sudah siapkah Anda?

Investasi Sekarang Masa Depan

[Baca Juga: Investasi untuk Sekarang dan Masa Depan]

 

#4 Pilihlah Instrumen Investasi yang Sesuai

Lalu poin terakhir adalah menentukan instrumen investasi. Untuk mencapai tujuan investasi, Anda membutuhkan kendaraan yang tepat. Cocok tidaknya kendaraan investasi Anda ditentukan oleh target, profil risiko, dan pengetahuan Anda sebagai investor.

Ada beberapa instrumen investasi yang populer dan potensial di pasar Indonesia. Anda dapat mempertimbangkan dan memilih instrumen investasi seperti saham, obligasi, properti, reksadana, dan logam mulia.

Setiap instrumen tersebut masing-masing memiliki potensi hasil investasi yang berbeda, Anda dapat memilih satu atau memadukan beberapa instrumen (diversifikasi) sesuai dengan tujuan dan karakter Anda. Jika Anda menginginkan hasil yang tinggi, saham dan properti mungkin cocok bagi Anda.

Telitilah setiap instrumen dengan seksama. Sangat kami sarankan Anda memahami seluk beluk instrumen investasi yang Anda pilih. Secara umum ada 2 model investasi yang bisa Anda pilih:

  • Ownership Investment, yaitu model investasi di mana Anda dapat memiliki sebagian atau seluruh dari sebagian aset perusahaan (saham), properti, atau bisnis kecil yang mempunyai kemampuan menghasilkan keuntungan. Model investasi ini dapat memberikan hasil di atas inflasi dan bersifat jangka panjang.
  • Lending Investment, yaitu model investasi dengan meminjamkan uang Anda kepada suatu institusi, contoh ketika Anda membeli obligasi / surat utang, maka selama periode tertentu Anda akan menerima keuntungan berupa bunga, sama halnya seperti menyimpan uang Anda pada deposito. Lending Investment memiliki risiko yang lebih kecil daripada Ownership Investment.

 

Berinvestasi Dengan Jasa Broker

[Baca Juga: Panduan Berinvestasi dengan Jasa Broker bagi Pemula yang Belum Pernah Berinvestasi]

 

Berinvestasi Pada Diri Anda

Secara ringkas, diri Anda lah yang memegang kunci keberhasilan investasi Anda. Bila arus kas keuangan Anda pribadi sudah beres, dan karakter investor pada diri Anda sudah terbentuk, maka apapun tujuan dan perencanaan investasinya, dan apapun instrumen investasi yang Anda gunakan, Anda akan dapat mencapainya.

 

Sudah siapkah Anda untuk memulai berinvestasi mulai dari diri Anda terlebih dahulu? Mari ceritakan pendapat Anda dengan menulis komentar di kolom berikut. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Tim Wesfix. 2015. Investasi Itu “Dipraktekin”. Jakarta: PT Gramedia

 

Sumber Gambar:

  • Start Invest – https://goo.gl/EZspJc

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku