Kenali Investasi DIRE, Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan KIK Efek Beragun Aset dalam Dunia Investasi

Kenali investasi DIRE, Reksa Dana penyertaan terbatas dan KIK efek beragun aset sebagai tiga alternatif pilihan dalam dunia investasi. Pada artikel ini, Finansialku akan memberikan Anda penjelasan tentang masing-masing pilihan investasi tersebut.

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Daftar Isi

Investasi DIRE

DIRE adalah singkatan dari Dana Investasi Real Estate, sesuai dengan namanya, dana yang dikumpulkan dari nasabah akan diinvestasikan pada aset real estate atau aset-aset yang berkaitan dengan real estate, kas maupun setara dengan kas. Dana tersebut dihimpun dalam wadah yang berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif) dan dikelola oleh MI (Manajer Investasi) atau perusahaan investasi.

Sebuah investasi akan disebut sebagai DIRE, apabila minimum sebanyak 80% dari dana yang dikelola diinvestasikan pada aset yang berhubungan dengan real estate. Dari dana tersebut juga harus terdapat minimum 50% dana diinvestasikan pada aset real estate seperti apartemen, perumahan, perkantoran atau mal. Biasanya aset real estate tersebut dapat disewakan dan keuntungan dari hasil sewa tersebut akan dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen.

Pada investasi DIRE, perusahaan investasi wajib membagikan dividen minimal 90% setiap tahunnya dari pendapatan DIRE. Investor yang membeli produk investasi DIRE akan menerima pendapatan tetap (dividen) dan ini yang menjadikan DIRE tergolong menguntungkan dan dividen ini juga berfungsi sebagai return bagi investor.

Selain itu, keuntungan DIRE adalah pergerakan investasinya yang cenderung stabil karena nilai aset investasi yang relatif meningkat setiap tahun. DIRE pun dipercaya dapat berkembang di Indonesia berkat kebijakan pemerintah yang menghapuskan pajak berganda atas instrumen investasi DIRE dan merendahkan biaya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) atas aset DIRE dari 5% menjadi 1%.

Terlepas daripada keuntungan yang dijanjikan oleh DIRE, terdapat beberapa risiko investasi yaitu risiko likuiditas. Contohnya, jika seorang investor ingin menarik kembali dana yang diinvestasikannya, MI harus menjual aset untuk mengembalikan dana tersebut, tetapi aset real estate tidak likuid.

Hingga saat ini, perusahaan DIRE yang ada di Indonesia hanyalah DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia yang dibangun di bawah naungan PT Ciptadana Asset Management pada bulan November. Berdasarkan catatan Bareksa, DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia menempatkan 95% investasi pada real estate Grand Solo Mall dan tercatat memiliki dana kelolaan lebih dari Rp500 miliar.

Investasi Reksa Dana Penyertaan Terbatas

Investasi RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas) mempunyai ciri khas dan sistem pengelolaan yang kurang lebih sama dengan reksa dana konvensional. Tetapi, salah satu perbedaan mendasar adalah pada RDPT, jumlah investor tidak boleh lebih dari 50 pihak. Selain itu, minimum dana investasi pada RDPT cukup besar, yaitu Rp5 miliar atau US$500 ribu.

Karena dananya yang cukup besar, biasanya para pihak yang berinvestasi pada RDPT merupakan pemodal yang cukup profesional. Mereka telah berpengalaman membaca pasar modal serta mereka telah melakukan analisis dan mempunyai kemampuan membeli unit penyertaan. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Industrial Fund-1 USD yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management merupakan salah satu contoh RDPT dalam bentuk USD. Selain itu, ada pula RDPT yang dikelola oleh PT Danareksa Investment Management yaitu Reksa Dana Penyertaan Terbatas Danareksa BUMN Fund 2012.

Dalam pengelolaannya, Manajer Investasi diberikan kebebasan untuk berinvestasi dana RDPT pada sektor riil seperti pembiayaan pembangunan infrastruktur yang sedang booming akibat pencanangan pemerintah. Pada RDPT, Manajer Investasi wajib melakukan penetapan nilai pasar setiap tiga bulan sekali dan Bank Kustodian wajib melakukan perhitungan NAB (Nilai Aktiva Bersih) juga setiap tiga bulan sekali.

Investasi KIK Efek Beragun Aset

Efek Beragun Aset juga dikenal dengan nama Asset Backed Securities. KIK (Kontrak Investasi Kolektif) Efek Beragun Aset adalah sistem investasi yang mana MI (Manajer Investasi) menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian dana tersebut akan dipakai untuk membeli aset keuangan yang berupa tagihan seperti tagihan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari bank yang menawarkan produk KPR.

Keberadaan KIK EBA dapat memudahkan perbankan untuk mendapatkan sumber likuiditas karena bank dapat menjual piutang dengan menyalurkan kredit perumahan tersebut untuk mendapatkan modal. Modal tersebut kemudian dipakai untuk menyalurkan kredit kepada nasabah. Salah satu keuntungan yang didapatkan oleh investor yang membeli produk KIK EBA adalah kupon atau bunga yang dapat diperoleh setelah jangka waktu tertentu.

KIK EBA memiliki risiko investasi yang berupa fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh perubahan suku bunga; semakin tinggi suku bunga, semakin rendah harga KIK EBA, sebaliknya, semakin rendah suku bunga, harga KIK EBA pun akan meningkat. Risiko lainnya adalah default atau kegagalan membayar. Investor akan mengalami kerugian apabila nasabah yang membeli produk KPR tersebut mengalami kebangkrutan dan tidak mampu membayar bunga dan pinjaman pokok dengan tepat waktu.

[Baca Juga: Reksa Dana KIK-EBA]

Salah satu cara seorang investor untuk menentukan KIK EBA yang berkualitas adalah dengan melihat rating atas KIK EBA tersebut. Salah satu contoh KIK EBA di Indonesia adalah KIK EBA Danareksa dari Bank BRI dengan nominal Rp100 miliar yang selama jangka waktu 5 tahun memiliki kupon sebesar 13%.

Pahami dan Pelajari Dunia Investasi

Setelah penjelasan atas ketiga produk investasi yang berbeda, sebagai investor Anda harus memahami setiap karakteristik dan mempelajari dengan baik sehingga Anda tidak salah memilih produk investasi. Selalu sesuaikan produk investasi dengan tujuan investasi Anda.

Apakah Anda pernah melakukan investasi pada salah satu dari ketiga instrumen investasi di atas? Bagikan pengalaman Anda pada kolom komentar di bawah ini dan tips-tips untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi tersebut. Terima kasih.

Sumber Referensi: