First Jobber, mana suaranya? Yuk, kumpulin dana darurat sebelum terlambat, supaya fondasi perencanaan keuangan semakin kuat. 

Simak pembahasannya di artikel berikut ini! 

 

Gen Z: Mendominasi First Jobber Tahun 2021

Sobat Finansialku, saat ini generasi milennial dan gen Z bisa dibilang dua generasi yang sedang mendominasi. 

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 (SP2020) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa, bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan sensus penduduk 10 tahun lalu.

Komposisi penduduknya pun didominasi oleh Generasi Z dan Milenial dengan masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87 persen.

Generasi Z adalah mereka yang lahir pada 1997-2012 dan Generasi Milenial lahir pada tahun 1981-1996. Hal inilah yang membuat gen Z mendominasi first jobber di Indonesia, karena mereka tengah berada di usia produktif. 

 

Apa itu First Jobber?

First jobber adalah orang yang baru pertama kali memasuki dunia kerja, dan belum pernah mengalami pengalaman apapun mengenai dunia kerja.

Meski sudah lulus kuliah cukup lama, ia baru mengenali dunia kerja dan baru memiliki tanggung jawab tertentu di dalam suatu perusahaan.

Jadi, patokan seseorang disebut first jobber bukanlah seseorang yang baru saja lulus pendidikan formal dan memasuki dunia kerja, ya.

Tapi yang baru melangkahkan kakinya di dunia baru yang selama ini belum dimasukinya selama menjalani pendidikan formal.

 

Apa Pengaruhnya?

Ketika millennial dan Gen Z mendominasi first jobber di Indonesia, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, sisi positifnya akan mendorong percepatan indonesia masuk ke revolusi industri 4.0.

Tapi dibalik itu, ada tantangan cukup besar.  

Kalau demografi usia produktif tidak dikelola optimal baik dari sisi regulasi, insentif, pendidikan maupun ruang inovasi maka bisa jadi beban karena milenial akhirnya cuma jadi kelas konsumen digitalnya saja. Beli barang dari ecommerce tapi barangnya impor.” 

 

Apalagi dua generasi ini hidupnya sangat dipermudah kehadiran teknologi. Tak heran, jika banyak permasalahan yang dihadapi terutama berkaitan dengan keuangan atau finansial. 

 

Lebih Konsumtif

Kesulitan mengatur keuangan yang kerap dialami Gen Z adalah dampak dari gaya hidup mereka yang konsumtif. Apalagi di usia produktif ditambah sebagai first jobber yang notabene punya penghasilan, 

Melansir laman idntime.com, Gen Z juga sering bersikap impulsif soal keuangan. Mereka cenderung tidak mempertimbangkan dampak dari apa yang mereka lakukan ke depannya.

Motto hidup seperti ‘buy now or cry later’ atau “uang bisa dicari lagi” bahkan “lebih baik menyesal setelah membeli daripada menyesal tidak membeli sama sekali” terkadang menjadi dasar sikap impulsif yang sering dilakukan.

[Baca Juga: Gara-Gara FOMO, Setengah Uang GAJI LUDES Dalam Sehari!!]

 

Efek buruknya, hal ini yang membuat kebanyakan Gen Z mengabaikan pentingnya dana darurat. Padahal dana darurat benar-benar diperlukan karena kita tidak tahu ada apa di depan mata.

Bisa saja terjadi sesuatu diluar dugaan, seperti sakit atau kecelakaan. Sehingga diperlukan dana yang sifatnya segera.

Jangan sampai kamu mengalami kejadian seperti adik sepupu saya, Diana. Dia adalah first jobber yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. 

Merasa punya penghasilan sendiri, saya melihat gaya hidupnya semakin tinggi. Mulai dari kebiasaan nongkrong di tempat ngopi, paket belaja online silih berganti, belum lama ini dia pun pergi liburan katanya untuk reward ke diri sendiri.

First Jobber! Fokus Dana Darurat Sebelum Terlambat 01 - Finansialku

Ilustrasi First Jobber. Sumber: Envato

 

Sebenarnya tidak masalah, jika di balik itu Diana sudah menyisihkan penghasilannya untuk dana darurat. Sayangnya, tidak.

Kenapa saya tahu? Karena sepulang dari liburan, kondisi Diana drop. Sampai dia harus dilarikan ke rumah sakit, ada indikasi Thypus. Biaya perawatan dan pengobatan Diana belum bisa dikover perusahaan karena statusnya masih masa percobaan.

Orang tuanya dengan segala keterbatasan pun kebingungan, tabungan tidak ada, dana darurat apalagi. Alhasil, cari pinjaman. Padahal, Diana seharusnya bisa menyisihkan penghasilan untuk dana darurat sejak diterimanya gaji pertama. 

So, masih ragu untuk kumpulkan dana darurat? 

[Baca Juga: First Jobber, Baru Masuk Kerja Apa Perlu Membeli Asuransi Jiwa?]

 

Gen Z Harus Punya Dana Darurat

Ngomongin dana darurat, adalah salah satu hal yang penting agar kamu mendapatkan keamanan di dalam perencanaan keuangan untuk masa depan. Dana darurat ini dana dana yang secara sengaja ditabung dan disediakan untuk keperluan mendadak.

Sebagai seorang first jobber, tentu sangat penting memiliki dana darurat agar dapat ketenangan pikiran dalam melakukan pekerjaannya.

 

Berapa Dana Darurat yang Harus Dimiliki?

Supaya fondasi perencanaan keuangan semakin, sebaiknya ketahui berapa jumlah dana darurat yang ideal. Sebaiknya, jangan terlalu banyak, apalagi terlalu sedikit.

Dana darurat yang ideal adalah:

  • 3 kali pengeluaran bulanan untuk Anda yang masih lajang (single).
  • 6 kali pengeluaran bulanan untuk pasangan muda (tanpa anak).
  • 12 kali pengeluaran bulanan untuk keluarga yang sudah memiliki anak.

 

Pentingnya Dana Darurat 

Kenapa dana darurat itu penting? Berikut ini beberapa alasannya:

 

Sebagai Fondasi Perencanaan Keuangan

Dana darurat adalah sebagai salah satu fondasi keuangan yang paling utama setelah cashflow atau arus kas. Dana darurat menjaga keamanan keuangan, terutama untuk karyawan dan first jobber.  

Selain itu, dana darurat dapat digunakan sebagai dana cadangan agar investasi yang mungkin kamu ikuti, tidak merugi, karena jika kamu ada keperluan mendesak belum tentu pada saat itu investasi yang ada sedang dalam keadaan untung.

 

Hanya Memiliki Satu Sumber Penghasilan

Sebagai first jobber, kebanyakan diantaranya hanya punya satu sumber penghasilan, kan? Lalu, ketika terjadi satu dan lain hal misal terkena PHK karena efek pandemi dan penghasilan terhenti. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup jika tidak ada dana darurat? 

Oleh karena itu, dana darurat harus dimiliki terutama oleh karyawan yang hanya memiliki satu sumber penghasilan.

[Baca Juga: 3 Cara Mendapatkan Uang dan Penghasilan Tambahan untuk First Jobber dan Karyawan]

 

Mengurangi Berutang Saat Kondisi Darurat

Setelah tidak ada penghasilan, biasanya seseorang akan berutang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adanya dana darurat bisa mengkover atau menutupi semua biaya yang diperlukan. Sehingga bisa mengurangi berutang saat situasi secara tak terduga tersebut datang.

 

Mengkover Biaya Di Luar Anggaran

Jika kamu sudah punya penghasilan, maka membuat anggaran adalah hal yang penting dilakukan dalam merencanakan keuangan. 

Tetapi saat membuat anggaran, biasanya ada beberapa pengeluaran yang lupa dianggarkan atau pengeluaran yang terjadi di luar anggaran yang sudah ditetapkan.

Dana darurat dapat digunakan terlebih dahulu untuk membiayai pengeluaran tersebut sampai bulan berikutnya, di mana pengeluaran tersebut masuk ke dalam anggaran.

First Jobber! Fokus Dana Darurat Sebelum Terlambat 02 - Finansialku

Ilustrasi Dana Darurat. Sumber: Envato

 

Dana Kesehatan, Terutama Bagi yang Memiliki Riwayat Penyakit

Jika kamu punya riwayat sakit atau sering berobat ke dokter, memiliki dana darurat sangat penting, karena asuransi belum tentu dapat memenuhi semua biaya pengobatan yang ada di dalam satu tahun.

Dana darurat dapat digunakan untuk membantu untuk membiayai kekurangan yang tidak terkover oleh asuransi.

 

Dana Cadangan Untuk Pihak Keluarga

Alasan yang terakhir yang juga penting adalah dana darurat dapat digunakan apabila ada pihak keluarga yang membutuhkan bantuan karena hal yang darurat.

Mungkin saja orang tuanya, adik atau kakak membutuhkan dana karena sedang sakit. Dari pada berutang, dana darurat dapat digunakan terlebih dahulu untuk membantu anggota keluarga yang memang sedang sangat membutuhkan.

Itulah beberapa alasan pentingnya dana darurat harus diutamakan dalam merencanakan keuangan. Sebagai first jobber yang sudah berpenghasilan, kamu bisa mulai menyisihkan untuk dana darurat sejak gaji pertama.

 

Supaya lebih mudah, pastikan kamu sudah mengetahui besaran pengeluaran setiap bulan. Caranya? Cek kembali catatan keuanganmu. 

Sudahkah kamu membiasakan mencatat keuangan? Jika belum, kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku agar lebih mudah mengatur cashflow dan pencatatan keuangan.

Melalui Aplikasi Finansialku, kamu juga bisa mengejar target untuk mengumpulkan dana darurat sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.

Sehingga dari gaji pertama dan seterusnya, kamu sudah rapi mengatur dan mengelola keuangan. Sebab, tidak sedikit di antaranya yang terlena dengan gaji pertama hingga membuat berantakan rencana keuangannya. Yuk, download Aplikasi Finansialku di Playstore atau Appstore sekarang juga.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Jangan Terlena Gaji Pertama

Salah satu momen yang dinantikan para first jobber setelah diterimanya bekerja adalah mendapat gaji pertama. For the first time, merasakan dapat uang sendiri dari hasil jerih payahnya. 

Pastinya bahagia, bangga, banyak juga yang terlena. Sampai akhirnya gaji pertama ludes begitu saja. Jangan sampai hal ini kamu lakukan ya Sobat Finansialku. 

Yuk, hindari kesalahan yang sering dilakukan first jobber saat mendapat gaji pertama:

 

Tidak Punya Rencana

Jangan menjadi seseorang tanpa rencana, termasuk soal keuangan. Ketika bekerja dan mendapat penghasilan, kamu harus mengantongi apa yang jadi impianmu. Misalnya studi lanjut, membeli rumah, dan sebagainya,

Semuanya diawali dengan memikirkan cara untuk mengelola gaji yang didapatkan. Jika belum tahu harus melakukan apa, sebaiknya lakukan riset tentang beragam investasi dan jenis tabungan yang cocok untuk kamu yang baru bekerja.

Supaya gaji pertama tidak habis begitu saja.

 

Kalap Belanja

Akhirnyaa…punya uang sendiri. Sebagai first jobber pasti menunggu gaji pertama ini karena akhirnya kamu sebagai pemegang kendali atas uang sendiri. 

Tapi, bukan berati kamu harus menghabiskan secara berlebihan, apalagi untuk belanja hal-hal yang tidak sesuai kebutuhan. Sebaiknya, alokasikan ke dana darurat dan tabungan dalam bentuk investasi atau lainnya. 

Kamu bisa menonton video berikut ini untuk mengetahui investasi yang aman untuk dana darurat.

 

Membuat Kartu Kredit

Jangan ceroboh, ketika mendapat gaji pertama sebaiknya pikirkan matang apa yang akan dilakukan. Jangan sampai kamu langsung membuat kartu kredit, karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Salah satunya adalah soal kelangsungan kamu di tempat kerja saat ini. Apakah sudah menjadi karyawan tetap atau masih dalam masa percobaan? Jika ternyata kontrak tidak diperpanjang, gimana nasib kartu kredit yang sudah kepalang digunakan?

 

Menghabiskannya untuk Liburan

Seperti pengalaman Diana, tanpa pikir panjang ia memberikan reward ke diri sendiri dengan liburan, bermodalkan gaji pertamanya. Setelah itu? Ujungnya menyusahkan lagi orang tua karena harus cari pinjaman.

So, daripada langsung menghabiskannya untuk berlibur, sebaiknya tunggu hingga uang gaji kamu cukup banyak terkumpul.

Dengan menunggu lebih lama, kamu juga bisa pergi berlibur ke tempat yang lebih bagus dan yang terpenting uang gaji tetap terkelola dengan baik.

[Baca Juga: Cara Menyiapkan Dana Liburan Keluarga untuk Karyawan]

 

Jangan Tunggu Nanti, Fokus Mulai Saat Ini!

First Jobber, jangan tunggu nanti. Setelah mengetahui jumlah pengeluaran bulanan, kamu bisa mulai mengumpulkan dana darurat sesuai dengan kemampuan dan target yang harus dicapai.

Buat kamu yang ingin menambah wawasan tentang pengelolaan keuangan pribadi kamu bisa dengarkan audiobook Cara Sukses Atur Gaji Ala Karyawan

Mendengarkan audiobook ini kamu akan menjadi karyawan yang stand out, cerdas mengatur keuangan, multitasking, dan bisa mencapai tujuan keuangan dengan mudah. 

Tenang, Finansialku siap menemani perjalananmu merencanakan keuangan dan mencapai tujuan keuangan yang diimpikan. Selamat mencoba…

banner -cara sukses atur gaji ala karyawan

 

Semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan Sobat Finansialku dalam merencanakan keuangan khususnya dana darurat. 

Jangan sampai informasi ini hanya diketahui oleh kamu sendiri, yuk bagikan artikel ini kepada First Jobber lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri H.

 

Sumber Referensi:

  • Nur Fitriatus Shalihah. 23 Januari 2021. Indonesia Didominasi Generasi Milenial dan Generasi Z, Apa Plus Minusnya? Kompas.com https://bit.ly/3h2Vjny
  • Annisa Nur Fitriani. 14 Januari 2021. 5 Masalah Finansial yang Sering Dihadapi Millennial dan Gen Z. Idntimes.com- https://bit.ly/3tcmukE
  • Firda Fauziyyah. 25 Juli 2017. Baru Dapat Gaji Pertama? Hindari 4 Hal Ini Agar Isi Dompet Tetap Aman! Soco.id- https://bit.ly/3zXwkcs