Kisah Sukses Hengky Setiawan, Pendiri Tiphone Mobile Indonesia

Mari simak kisah sukses Hengky Setiawan, pendiri Tiphone Mobile Indonesia.

Kesuksesan seseorang selalu menarik untuk diperbincangkan, entah menjadi bahan motivasi, atau hanya sebatas informasi.

Hengky Setiawan adalah salah satu pengusaha sukses yang memulai bisnisnya dari nol, ingin tau seperti apa kisahnya?

Daftar Isi

Profil Hengky Setiawan

Ada yang tahu Hengky Setiawan? Ya, dia adalah salah satu pengusaha Indonesia yang sukses merintis bisnis dari nol hingga menjadi raksasa perusahaan telekomunikasi.

Sebagian Anda mungkin pernah mengingat wajah Hengky Setiawan yang terpampang di badan banyak bus yang lalu lalang di Jakarta, beberapa tahun yang lalu.

Dengan senyum yang khas, pria berkumis tipis ini berpose bak selebriti papan atas.

Ia tak kelihatan canggung bergaya sambil memamerkan ponsel Tiphone. Ponsel yang diproduksi PT Tiphone Mobile Indonesia, perusahaan miliknya.

Hengky adalah Komisaris Utama dan Pendiri PT Tiphone Mobile Indonesia, perusahaan di bidang ritel dan distribusi produk perangkat telekomunikasi berupa ponsel dengan suku cadangnya, aksesoris, pulsa, jasa perbaikan, dan penyediaan konten.

Tidak bisa dianggap remeh, perusahaan besutan Hengky ini telah bekerja sama dengan beberapa raksasa penyedia layanan telekomunikasi seluler seperti Telkomsel, dan PT XL Axiata untuk menjual secara ritel paket kartu perdana prabayar dan vouchernya.

Usaha Hengky telah membuahkan hasil.

Tak tanggung-tanggung, kini Hengky Setiawan telah memiliki 450 outlet dengan keuntungan mencapai US$2 miliar atau Rp29, 8 triliun.

Sebagai Komisaris Utama Hengky memengang hampir 50 persen saham PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE).

Diperkirakan Hengky secara reguler mendapat keuntungan sampai US$280 juta atau setara Rp4,1 triliun. Amazing kan?

Tapi, siapa yang tahu, sebelum berjaya seperti sekarang, perusahaan ini dimulai dari kios kecil berukuran dua meter persegi.

Dan yang mengesankan adalah Hengky memulai usahanya dengan modal Rp5 juta, itu pun pemberian sang ayah.

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

DOWNLOAD EBOOK SEKARANG

Bisnis Iseng yang Mengubah Nasib

Hengky yang saat itu merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara ini iseng menjual ponsel bekas kepada teman-temannya.

Saat itu tahun 1989, ponsel yang ia beli dengan harga Rp5 juta ternyata laku Rp7 juta. Hengky meraup untung Rp2 juta yang kemudian digunakan sebagai modal buat jual beli ponsel bekas lagi.

Dalam waktu sebulan, Hengky bisa mendulang untung hingga Rp10 juta, hasil dari menjual lima ponsel bekas dengan rata-rata keuntungan sebesar Rp2 juta. Bukan main, di tahun 80-an, angka Rp10 juta itu besar banget lho.

5 Kiat Sukses Hengky Setiawan Dalam Memajukan Bisnis

Kenapa bisa Hengky mendapat untung lumayan besar dari bisnisnya ini? Simak 5 hal yang dilakukan Hengky dalam mengembangkan bisnis.

#1 Berani Melangkah dan Siap Menghadapi Risiko

Jaringan GSM (Global System for Mobile Communications) mulai masuk ke Indonesia pada akhir tahun 1994.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) lah yang pertama kali menguasai bisnis GSM. Satelindo pun mengajak Star Express buat bekerja sama melalui bundling Motorola dengan nomor GSM.

Namun, karena masih baru, banyak dealer yang ogah memasarkan produk GSM.

Berbeda dengan Hengky yang tidak sedikitpun ragu memasarkan produk GSM sekalipun bermula dari skala kecil dan belum menjadi sebuah tren.

#2 Tidak Menyerah dengan Keadaan

Dalam perjalanan bisnisnya, nama Hengky Setiawan mulai terendus oleh para “pemain” bisnis telekomunikasi. Singkat cerita, Hengky dilirik Star Express, distributor ponsel Motorola.

Hengky disarankan buat membentuk badan usaha sendiri dan bekerja sama dengan mereka. Maka berdirilah PT Setia Utama. Motorola resmi jadi merek andalan.

Hebatnya, sekalipun kala itu kondisi pasar sedang jelek, Hengky tetap mampu menjual ratusan unit ponsel.

#3 Melek Peluang Bisnis

Pada tahun 1990-an, Hengky Setiawan mulai menjual ponsel dengan sistem purchase order (PO).

Gimana caranya? Mirip seperti cara kerja calo, beli banyak barang dari dealer lalu dijual lagi dengan harga lebih tinggi.

Jadi, kali ini Hengky tidak membeli eceran, dan ponsel yang dijual pun baru bukan ponsel bekas.

Dari cara kerja baru ini, Hengky bisa mengeruk hingga Rp25-75 juta per bulan. Pada tahun-tahun berikutnya, dia semakin dihujani keuntungan yang datang dari berbagai dealer rekanan.

Setelah dua tahun bertindak bagai calo, ia akhirnya mendapatkan izin dealership untuk jual beli ponsel secara langsung.

#4 Bangkit Setelah Bangkrut

Perjalanan tidaklah selalu mulus, akan ada badai yang siap menghadang setiap pebisnis yang tengah mengepakan sayapnya.

Hengky sempat bangkrut karena Satelindo (kartu prabayar) tidak membayar sejumlah komisi yang dijanjikan dan harus mensubsidi penjualan.

Setahun setelah Satelindo merajai industri GSM, masuklah PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel). Melihat ada peluang bisnis baru, Hengky pun melamar menjadi dealer kecil dan membuka toko di ruko orangtuanya.

Alhasil, Hengky Setiawan menjadi dealer dua produk sekaligus Satelindo dan Telkomsel.

Tidak lama dari sana, tepatnya pada tahun 1997, masuklah XL ke bisnis teknologi GSM. Lagi-lagi Hengky melihat peluang. Dia cepat-cepat mendaftar sebagai dealer penjualan voucher.

Beda sama sekarang, zaman dulu voucher alias nomor ponsel dijual dengan harga cukup tinggi, dari Rp200 ribu hingga Rp700 ribu.

Karena itu, Hengky bisa mendulang keuntungan yang besar meski hanya menjual voucher saja.

Dari keuntungan yang ia dapat, Hengky mampu membuka puluhan gerai baru yang kini bernama Telesindo Shop.

Seiring berjalannya waktu, gerai miliknya beranak pinak. Hengky Setiawan semakin berambisi menjadi dealer voucher ponsel nomor satu di Indonesia.

#5 Kerja Keras yang Berbuah Manis

Seperti dilansir oleh Selular.id, Hengky mengatakan:

“Bagi saya tak ada tantangan dalam berbisnis yang tidak mungkin diatasi. Semuanya bisa dijalani dengan learning by doing. Kegagalan dalam bisnis tak perlu ditakuti, jalani saja. Sebab kegagalan memang mahal. Tapi dengan itulah kita bisa memahami dan menguasai bisnis.”

Itulah prinsip yang dipegang teguh oleh Hengky.

Prinsip itu pula yang tetap membuatnya eksis di panggung bisnis selular, di tengah banyak pebisnis lain yang berguguran karena tak mampu bersaing dan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah cepat, karena kemajuan teknologi, perubahan regulasi dan juga perilaku konsumen.

Oh ya, selain menjadi pengusaha voucher, Hengky juga menggandakan uangnya pada sejumlah instrumen investasi. Mulai dari yang biasa seperti saham, valas, dan obligasi, sampai investasi Mercedes Benz klasik hingga kapal pesiar. Keren kan?

Bukan main, jumlah Mercy miliknya mencapai 10 unit. Namanya pun masuk kedalam jajaran salah satu pengusaha terkaya Indonesia versi Forbes 2017.

Tiru Perjuangan Hengky Setiawan

Perjalanan panjang dan kerja keras Hengky Setiawan patut ditiru nih, sudah banyak uang pun masih tetap berinvestasi untuk melipatgandakan keuntungan.
Kamu pun bisa mulai berinvestasi lho!

Finansialku memiliki berbagai ebook investasi untuk investor pemula. Anda bisa download secara GRATIS!!!

Ebook investasi reksa dana untuk investor pemula
Ebook investasi emas untuk investor pemula
Ebook investasi saham untuk investor pemula

Setelah membaca kisah sukses Hengky Setiawan pendiri Tiphone Mobile Indonesia, apa kesan yang Anda peroleh dari artikel ini?

Silakan beri tanggapan dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih!

Sumber Referensi:

Ulfa Sekar. 3 September 2018. Dari Jual Ponsel Bekas, Hengky Setiawan Kini Punya Kapal Pesiar. Moneysmart.id – https://goo.gl/C9rz2e
Uday Rayana. 4 Januari 2017. Hengky Setiawan, Nothing Is Impossible! Selular.id – https://goo.gl/iDEiEc

Sumber Gambar: