Manakah yang lebih penting, berinvestasi atau melunasi utang?

Utang adalah kewajiban yang harus dilunasi. Sementara investasi wajib dijalankan jika ingin mencapai berbagai tujuan keuangan. Di antara keduanya, manakah yang harus diprioritaskan?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Lunasi Utang atau Investasi?

Melunasi utang merupakan kewajiban bagi setiap orang. Bunga pinjaman yang dikenakan bisa semakin menumpuk jika tidak kunjung dibayar. Akibatnya Anda terlilit utang dan lama-kelamaan bangkrut.

Utang yang tidak dibayar bisa menjadi hal yang sangat menakutkan. Karena itu, melunasi utang merupakan salah satu prioritas dalam mengelola keuangan.

Tetapi ada hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam mengatur cashflow atau arus kas bulanan, yaitu investasi. Setiap orang memiliki tujuan keuangannya masing-masing. Mulai dari membeli kendaraan pribadi, membeli rumah, hingga merencanakan dana hari tua.

Jika hanya mengandalkan penghasilan bulanan untuk mencapai seluruh tujuan keuangan tersebut maka Anda akan kesulitan. Untuk itulah Anda perlu berinvestasi.

Mana yang Lebih Penting, Berinvestasi atau Melunasi Utang 02 - Finansialku

[Baca Juga: Slide Perencanaan Keuangan: Rencana Keuangan Sebagai GPS untuk Masa Depan dan Tujuan Keuangan Anda]

 

Seringkali orang menyisihkan dana untuk berinvestasi. Padahal tidak seharusnya demikian. Investasi harus diprioritaskan, bukan menjadi pilihan terakhir.

Kebanyakan orang mengatur keuangannya setiap bulan seperti ini:

“Saya akan berinvestasi jika ada sisa dana dari seluruh kebutuhan bulan ini”

 

Menurut Anda, apakah mungkin investasi akan berjalan? Seringkali tidak. Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Selama uang masih ada, barang yang diinginkan kemungkinan besar akan dibeli.

Jika begitu peluang ada uang yang tersisa sangat kecil. Maka tidak ada dana yang diinvestasikan setiap bulan. Kalaupun ada, jumlahnya tidak optimal.

Permasalahannya sederhana, banyak orang tidak bisa melihat jauh ke depan. Apa yang ada di depan mata hari, itulah yang harus diselesaikan.

Begitu ada kebutuhan dan keinginan hari ini, hanya hari ini saja yang dipikirkan. Tanpa memikirkan tahun depan, 5 tahun ke depan hingga 10 tahun ke depan.

Yakin, Masih Berpikir Tidak Butuh Rencana Keuangan, Yakin Masih Mau Gitu-Gitu Saja - Finansialku

[Baca Juga: Yakin, Masih Berpikir Tidak Butuh Rencana Keuangan, Yakin Masih Mau Gitu-Gitu Saja]

 

Padahal kenyataannya uang yang diinvestasikan pun akan digunakan untuk belanja kebutuhan dan keinginan Anda, betul? Hanya saja uang itu tidak digunakan sekarang, melainkan di masa depan.

Anda berinvestasi untuk memenuhi tujuan keuangan, yang mana tujuan keuangan tersebut adalah pilihan Anda sendiri. Jika Anda sudah mengerti konsep kegunaan investasi, tentu tidak sulit untuk menjalankannya setiap bulan.

Sekarang, timbul lagi permasalahan lain ketika akan berinvestasi. Pernahkah Anda bertanya begini:

“Saya masih memiliki utang yang harus dilunasi, mana yang harus saya prioritaskan? Melunasi utang atau berinvestasi?”

 

Pertanyaan ini cukup rumit untuk dijawab. Mengapa saya katakan cukup rumit? Setiap orang memiliki latar belakang dan prioritas kehidupannya masing-masing.

Dalam perencanaan keuangan pribadi, namanya saja pribadi, kita tidak dapat mengeneralisasi kebutuhan setiap orang. Semua orang juga memiliki perencanaan yang berbeda-beda. Misalnya saja seperti konsep memilih produk investasi.

Tidak ada investasi yang terbaik, yang ada hanyalah produk investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan pilihan orang tersebut.

10 Tips Membuat Rencana Keuangan Dalam Satu Halaman - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: 6 Kesalahan dalam Membuat Rencana Keuangan yang Sering Dilakukan oleh Keluarga Baru]

 

Begitu juga cara pandang seseorang terhadap utang dan investasi. Ada orang yang menganggap utang sebagai sebuah hal yang menakutkan dan harus benar-benar dihindari.

Ada juga orang yang menganggap utang adalah makanan sehari-hari. Sebagian orang menganggap investasi sebagai sebuah rutinitas, dan sebagian lagi menganggap investasi hanyalah penipuan.

Namun apapun pandangan Anda terhadap utang dan investasi, ada dua hal penting yang harus selalu diingat:

 

#1 Utang adalah Kewajiban yang Harus Dilunasi

Kenyataan ini tidak bisa ditawar-tawar. Jika Anda sudah memutuskan untuk mengambil utang, apapun alasannya Anda harus tetap melunasi utang tersebut.

Bahkan jika Anda meninggal dunia sekalipun, utang tetap harus dibayarkan. Entah dengan menggunakan asuransi jiwa, atau dibebankan kepada keluarga. Inilah kenyataan pahit tentang utang.

Di balik ‘janji manis’ di depan karena Anda bisa menerima uang tanpa harus menunggu lama, ada komitmen pembayaran yang harus dibawa hingga meninggal sekalipun (jika belum dilunasi).

apakah-melunasi-utang-kartu-kredit-dengan-kta-bisa-jadi-solusi-2-finansialku

[Baca Juga: Konsultasi: Cara Terbaik Menyelesaikan Utang Kartu Kredit]

 

#2 Investasi = Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan di Masa Depan

Setiap orang pasti ingin mendapatkan uang lebih. Apalagi jika keuntungan tersebut bisa didapatkan tanpa harus bekerja, melainkan uang dan aset yang bekerja untuk Anda.

Untuk mendapatkan keuntungan seperti itu Anda harus berinvestasi. Tetapi dalam prosesnya, pernahkah Anda berpikir seperti ini:

“Sayang sekali jika saya menggunakan uang ini untuk berinvestasi, lebih baik saya gunakan untuk membeli tas, sepatu, dan pakaian baru”

 

Pemikiran ini sebenarnya sangat rancu, tetapi nyatanya begitu banyak orang yang berpemikiran seperti itu tentang investasi.

Uang yang Anda keluarkan untuk berinvestasi saat ini pada dasarnya tidak hilang. Tidak ditukarkan dengan barang konsumtif yang nantinya mungkin hanya akan menumpuk di kamar Anda dan justru terdepresiasi.

Uang yang dikeluarkan untuk berinvestasi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda di masa depan. Jika demikian, apa bedanya membelanjakan uang itu sekarang atau nanti? Tentu saja berbeda.

Jika uang diinvestasikan terlebih dahulu, seiring berjalannya waktu Anda bisa membeli barang-barang yang lebih besar. Barang-barang tersebut biasanya bersifat kebutuhan dasar yang memang harus dimiliki untuk menyokong kehidupan Anda nantinya.

Mengenal-Peter-Lynch-Manajer-Investasi-8

[Baca Juga: 30 Nasihat Investasi Dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi Tersukses di Amerika]

 

Jika uang dibelanjakan sekarang, belum tentu nantinya Anda mampu membeli barang-barang kebutuhan pokok tersebut untuk menyokong kehidupan di masa depan.

Justru Anda mungkin terjebak dengan keinginan-keinginan yang sifatnya konsumtif secara berlebihan.

 

Mana yang Harus Diprioritaskan?

Sekarang Anda sudah mengerti pentingnya tanggung jawab terhadap utang dan pentingnya berinvestasi. Mari kembali ke pertanyaan semula.

Manakah yang harus diprioritaskan antara melunasi utang dan investasi? Dalam konsep perencanaan keuangan, kami menyarankan 5 piramida prioritas keuangan sebagai berikut:

Piramida Perencanaan Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku Konsultasi Perencanaan Keuangan Seminar dan Pelatihan Perencanaan Keuangan Aplikasi Finansialku

[Baca Juga: Infografis #1 Apa dan Siapa yang Membutuhkan Perencanaan Keuangan?]

 

Fondasi pertama dalam perencanaan keuangan adalah memperbaiki arus kas dan memiliki dana darurat. Termasuk di dalamnya melunasi utang untuk memperbaiki arus kas. Sementara investasi terletak pada lapisan ketiga yaitu untuk memenuhi tujuan keuangan.

Secara teori Anda tidak disarankan untuk berinvestasi jika masih memiliki utang yang berlebih. Tetapi investasi harus dibiasakan sedini mungkin.

Jika harus mengurangi pengeluaran karena harus membayar cicilan, Anda bisa mengalokasikan dana yang kecil sekalipun untuk berinvestasi. Saat ini sudah banyak investasi yang dapat dimulai dengan modal Rp100.000, misalnya saja reksa dana.


Jika sudah terlanjur memiliki utang yang terlalu besar, Anda harus berkomitmen untuk melunasi utang tersebut terlebih dahulu. Karena jika utang terus ditumpuk, lama-kelamaan bunganya akan semakin besar. Contohnya dalam kasus tagihan kartu kredit.

Dalam kartu kredit terdapat pilihan untuk membayar minimal tagihan. Bagi sebagian orang yang tidak memahami pentingnya melunasi utang tepat waktu, pilihan ini seolah menggiurkan.

Membayar minimum tagihan terasa seperti ‘jalan keluar’ atas utang yang menumpuk. Padahal justru ia sedang memilih jalan yang lebih mengerikan yaitu dengan menumpuk utang dengan bunga misalnya 3% per bulan. Ingat, per bulan, bukan per tahun. Artinya bunga kartu kredit per tahun bisa mencapai 36%.

Ilustrasi Bagaimana Cara Pandang Orang Sukses terhadap Utang 01a - Finansialku

[Baca Juga: Ilustrasi: Bagaimana Cara Pandang Orang Sukses terhadap Utang?]

 

Tagihan yang tidak dilunasi akan berbunga dan terus berbunga di bulan berikutnya. Ditambah lagi dengan tagihan baru yang tidak menyelesaikan masalah.

Ujung-ujungnya ketika sudah tidak mampu membayar, solusi yang ditempuh adalah memohon-mohon kepada pihak bank agar bunga kredit diputihkan. Jika sudah begini, bank yang disalahkan jika tidak mau memberikan keringanan. Padahal utang tersebut adalah kesalahan nasabah sendiri.

Jika sudah terlanjur berada pada tahapan ini, mau tidak mau Anda harus melunasi utang terlebih dahulu.

Anda tidak bisa memikirkan masa depan jika persoalan hari ini saja belum selesai. Tetapi dalam prosesnya, jangan sampai Anda menambah beban utang karena merasa tidak ada kebutuhan lain.

Sekalipun Anda tidak berinvestasi saat ini, bukan berarti kebutuhan berinvestasi hilang begitu saja. Kehidupan terus berjalan, seiring bertambahnya usia tanggung jawab Anda pun semakin meningkat. Jangan bersantai dahulu ketika sudah berhasil menyelesaikan utang sedikit demi sedikit.

Segera alokasikan dana yang tersedia untuk berinvestasi. Jadikan investasi sebagai sebuah kewajiban yang harus Anda prioritaskan sebelum memutuskan untuk mengambil utang lainnya di masa depan.

Kebebasan Finansial Bukan Berarti Kaya dan Bebas Utang Lho!, tetapi … 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kebebasan Finansial Bukan Berarti Kaya dan Bebas Utang Lho! Tapi…]

 

Misalnya ketika memiliki dana berlebihan dari penghasilan bulanan, segera potong kelebihan dana tersebut untuk berinvestasi.

Jangan langsung memikirkan untuk mengambil cicilan tertentu. Kebanyakan orang tidak menganggap investasi sebagai anggaran yang wajib. Justru investasi dianggap bisa ditawar atau bahkan dihilangkan.

Jika Anda bisa memprioritaskan investasi, Anda pasti mampu membatasi utang yang seringkali tidak bijak.

 

Ambil Langkah Kecil Menuju Sesuatu yang Lebih Baik

Melunasi utang dan berinvestasi adalah dua kewajiban yang sebenarnya harus dilakukan semua orang. Bagi Anda yang sudah terlanjur memiliki utang, jangan pernah berpikir untuk melarikan diri dari utang tersebut.

Sikap itu tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi hanya membuat bom waktu yang nantinya akan berakibat fatal. Seiring berjalannya pelunasan utang, mulailah berinvestasi. Anda dapat memulai dari jumlah investasi yang kecil tetapi rutin dilakukan setiap bulan.

Dengan begitu Anda akan segera beralih dari orang yang terlilit utang menjadi orang yang berlimpah aset investasi.

 

Menurut Anda pribadi, lebih penting mana? Melakukan investasi atau segera melunasi utang? Silakan beri pendapat dan alasan Anda mengapa memilih hal tersebut. Anda boleh memberikan jawaban ini pada kolom yang tersedia di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Gambar:

  • Asian People Thinking – https://goo.gl/2m1RET dan https://goo.gl/DfMikd

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com