Apa perbedaan pria dan wanita dalam mengelola keuangan? Banyak riset yang menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki cara pengelolaan keuangan yang berbeda.

Dari sifat mereka membelanjakan uangnya, hingga cara mereka melihat masa pensiun pun sangat mempengaruhi perilaku finansial mereka.

Artikel Finansialku ini akan membahas beberapa perbedaan tersebut dan apakah keputusan Anda tersebut benar?

 

Perbedaan Antara Pria dan Wanita

Selain perbedaan gender, pria dan wanita pastinya memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang berbeda.

Perbedaan hormon pun dapat sangat mempengaruhi karakter pria dan wanita yang nantinya akan berimbas pada cara mereka menyikapi kondisi keuangan mereka.

Berikut adalah beberapa perbedaan cara pengelolaan keuangan yang dirangkum melalui berbagai survei.

 

#1 Pandangan Atas Karier

Tidak dapat dipungkiri, survei menunjukkan bahwa untuk pekerjaan yang sama, penghasilan yang didapatkan oleh pria akan lebih banyak dibandingkan dengan wanita.

Selisih penghasilan ini sering menjadi isu kesetaraan gender dan menjadi alasan mengapa kebanyakan wanita harus bergantung pada suaminya untuk mencari nafkah.

Tetapi, selain itu, pemikiran masyarakat mengenai wanita karier cenderung negatif. Mereka akan mengaitkan wanita karier sebagai wanita yang tidak peduli dengan rumah tangga mereka, kurang feminim atau sebagai wanita yang keras.

banner -Manajemen Keuangan untuk Karyawan Swasta-01 (1)

 

Berbeda dengan pria yang memiliki karier baik, akan dikaitkan dengan hal positif dalam pencapaian mereka. Konotasi negatif ini sering kali membuat wanita enggan meniti kariernya terlalu tinggi.

Padahal kenyataannya, memiliki penghasilan sendiri akan membuat seorang wanita lebih nyaman dengan pengelolaan keuangan keluarga dan pria pun akan merasakan kerja sama yang lebih baik dengan wanita yang juga berpenghasilan.

 

#2 Gaya Hidup dan Gaya Berbelanja

Gaya berbelanja wanita dan pria sangat dipengaruhi oleh gaya hidup masing-masing.

Waktu yang dihabiskan di media sosial oleh seorang wanita secara garis besar berdampak pada gaya hidup yang diinginkan mereka.

Wanita akan cenderung mengikuti tren terbaru dan tergoda dengan gaya hidup yang belum tentu sesuai dengan kondisi finansial mereka.

Hal ini berbeda dengan pria yang menggunakan media sosial untuk mencari info atau melihat hal-hal lucu.

Mereka tidak akan peduli dengan gaya hidup orang lain dan tidak terlalu mementingkan penampilan mereka. Gaya hidup ini memengaruhi cara belanja wanita dan pria.

Cara belanja wanita dan pria sudah menjadi rahasia umum, yang mana wanita identik dengan belanja tiada henti, sedangkan pria dikenal dengan cara belanja yang seperlunya.

Pria biasanya tidak akan berbelanja jika tidak memiliki kebutuhan tersebut, tetapi mereka akan rela membeli barang tidak peduli berapapun harganya jika mereka sudah menyukai barang tersebut.

 

#3 Investasi

Wanita lebih terbiasa dididik untuk menabung dan mempersiapkan dana untuk berjaga-jaga apabila sesuatu terjadi pada mereka. Hal ini berbeda dengan pria yang lebih cenderung dididik untuk berinvestasi dan berani mengambil sikap yang berisiko.

Kebiasaan ini membuat profil risiko wanita lebih rendah dibandingkan pria.

Tengok Perbedaan Pria dan Wanita Dalam Mengelola Keuangan. Apakah Benar 02 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Gaya Berinvestasi Pria dan Gaya Berinvestasi Wanita Berbeda?]

 

Pria memiliki sifat yang lebih agresif pada saat berinvestasi, hal ini dipengaruhi oleh ego, kebanggaan serta kepercayaan diri yang berlebihan.

Walaupun begitu, pria memiliki keuntungan karena mereka lebih tenang dan sabar ketika berinvestasi sedangkan wanita akan cenderung panik apalagi jika mengalami kerugian.

Tetapi di sisi lain, riset menunjukkan bahwa wanita memiliki strategi investasi yang lebih baik dibandingkan pria.

Perilaku investasi ini dapat dilihat dari instrumen investasi yang dipilih oleh wanita dan pria.

Wanita akan membeli produk investasi dengan risiko rendah tetapi di harga yang sangat menguntungkan (karena riset dan perbandingan yang telah dilakukan), seperti logam mulia dan reksa dana. Kebalikannya, pria akan membeli investasi yang lebih menguntungkan dan menantang seperti saham.

 

#4 Berani Berutang

Utang sangat berpengaruh pada kondisi keuangan seseorang. Riset membuktikan bahwa kebanyakan pria akan lebih berani mengambil utang dibandingkan kebanyakan wanita.

Wanita akan berpikir panjang sebelum mereka berutang dan mereka memilih untuk mengurangi pengeluaran dibandingkan mereka harus berutang. Rasa malu dan rendah diri adalah faktor pemicu wanita enggan berutang.

Perbedaan keberanian berutang ini dapat menjadi hal positif ataupun negatif tergantung dari cara pengelolaan utang.

Jika pria berani berutang dan menggunakan utang tersebut untuk mendapatkan keuntungan, maka hal itu dapat menjadi hal positif.

Sebaliknya, jika seorang wanita tidak berani berutang dan melewatkan kesempatan investasi, maka hal itu dapat menjadi hal yang negatif.

 

#5 Cara Mengatur Utang

Selain berutang, pria dan wanita pun memiliki perbedaan dalam mengatur utang mereka.

Walaupun mayoritas wanita berpenghasilan lebih rendah dibandingkan kebanyakan pria, wanita memiliki pengelolaan utang yang lebih baik dibandingkan pria.

Kebanyakan pria suka lupa dan tidak mengingat tanggal jatuh tempo pembayaran dan melewatkannya, sehingga mereka harus terlilit denda dan bunga pinjaman.

Ada hal penting yang harus Anda perhatikan sebelum berutang, yakni mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sanggup mengambil utang lain. Yuk kenali cara mengatur utang lainnya! Kebutuhan dan keinginan dalam hidup terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tak jarang kita temui orang yang mengambil utang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Apakah Anda juga suka mengambil utang demi memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda? Jika iya, mari kenali cara mengatur utang ala Finansialku! Rubrik Finansialku Pernah Mengalami Hal yang Sama? KOMIK Apakah Anda pernah mengalami kondisi seperti Budi di atas? Di mana Anda terpaksa lembur dan mengambil kerjaan tambahan untuk melunasi utang-utang Anda? Memang mengambil utang tidak haram, jika secara finansial Anda mampu untuk melunasinya. Tapi, apakah perencana keuangan profesional akan menyarankan Anda untuk mengambil utang? Meskipun banyak orang awam yang sangat tidak menganjurkan untuk berutang, tetapi di satu sisi utang dapat menjadi solusi terbaik untuk Anda. Sebelumnya, Anda harus memahami dulu bahwa utang terdiri dari dua jenis, yakni utang konsumtif dan utang produktif. <style>.example_responsive_1 { width: 320px; height: 100px; } @media(min-width: 500px) { .example_responsive_1 { width: 468px; height: 60px; } } @media(min-width: 800px) { .example_responsive_1 { width: 728px; height: 90px; } } </style> <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- example_responsive_1 --> <ins class="adsbygoogle example_responsive_1" style="display:inline-block" data-ad-client="ca-pub-8067508406429587" data-ad-slot="6363419649"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script> Utang konsumtif adalah utang yang dipakai untuk pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa ada hasil yang produktif. Utang konsumtif biasa digunakan untuk membeli aset yang akan mengalami depresiasi atau penyusutan nilai. Aset apa saja yang dapat mengalami depresiasi? Aset yang mengalami depresiasi adalah seperti motor, mobil, handphone, laptop dan barang elektronik atau barang konsumtif lainnya. Utang konsumtif ini digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi bukan untuk kebutuhan, sehingga peminjam secara impulsif menggunakan kartu kreditnya atau mengajukan KTA demi memenuhi keinginannya tersebut. [Baca Juga: Polling: Menurut Anda, Apa Tujuan Berutang?] Lalu, bagaimana dengan utang produktif? Utang produktif ini sendiri kebalikan dari utang konsumtif, berarti utang produktif ini merupakan utang yang digunakan untuk membeli sebuah aset yang bisa menghasilkan pemasukan. Jika utang konsumtif untuk membeli keinginan, maka utang produktif digunakan untuk membeli kebutuhan. Selain itu, utang produktif ini juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan untuk Anda. Contoh kasus utang konsumtif adalah seperti ini: Sony memiliki arus kas bersih sebesar Rp90.000.000 per tahun, dan memiliki utang beli mobil sebesar Rp20.000.000 per tahunnya. Maka, Sony mendapatkan arus kas bersih tahunan sebesar Rp70.000.000 per tahun. Dari contoh di atas, mari kita tinjau neraca keuangan Sony: Aset konsumsi Sony bertambah, arus kas bersih Sony berkurang, dan rasio utang Sony bertambah. Karena masih berada di batas aman, Sony masih bisa bernapas lega. Tapi bagaimana jika rasio utangnya melewati ambang batas aman? Apakah Sony siap untuk menerima risikonya? Nah, sekarang saya akan berikan contoh utang produktif. Jika Anda mengambil utang produktif, maka Anda dapat menambahkan aset tidak lancar, yang kemudian meskipun Anda memiliki utang, Anda memiliki tambahan penghasilan. Contoh kasus utang produktif: Total arus kas bersih Anda Rp90.000.000 per tahun, kemudian Anda membeli sebuah ruko dengan cicilan Rp30.000.000 per tahun. Lalu ruko tersebut Anda sewakan dengan uang sewa Rp20.000.000 per tahunnya. Dengan demikian, total arus kas bersih Anda (setelah ditambah penghasilan dari sewa dan dikurangi dengan utang membeli ruko) adalah sebesar Rp80.000.000. Lebih menguntungkan bukan? Apalagi setelah Anda selesai membayar cicilan, total arus kas bersih Anda menjadi Rp110.000.000 per tahun. BANNER So, apakah kita tidak boleh memiliki utang konsumtif? Jawabannya adalah boleh, tetapi Anda harus memperhitungkan apakah Anda bisa membayarnya atau kesulitan dalam membayar. Jika Anda tidak ingin kesulitan dalam membayar utang, berikut ini saya berikan tips-tips mengenai hal apa saja yang harus Anda lakukan sebelum mengajukan utang konsumtif. Oh iya, sebelum mengambil utang, ada baiknya Anda cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Anda bisa cek kesehatan keuangan Anda melalui tautan di bawah ini. Nantinya Finansialku akan memberi tahu bagaimana rasio keuangan Anda. Yuk segera cek kesehatan keuangan Anda! BANNER CEK KESEHATAN Tips Sebelum Mengajukan Pinjaman/Utang Anda ingin membeli barang yang Anda idamkan, tetapi belum mempunyai cukup uang untuk membeli barang tersebut. Lalu, Anda bertanya-tanya: “Apa yang harus saya lakukan? Bolehkah saya berutang?” Untuk menjawab kebingungan Anda, berikut saya berikan tips yang dapat Anda lakukan sebelum mengajukan utang! #1 Cek Kesehatan Keuangan Saat akan mengambil utang, ada baiknya Anda cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Sebelumnya, saya sudah berikan tautan bagi Anda untuk mengecek kesehatan keuangan di website Finansialku. Nah selain itu, Anda dapat mengecek kesehatan keuangan Anda lewat Aplikasi Finansialku juga lho!  [Baca Juga: Anda Harus Paham! Apakah Utang Selalu Buruk?] Bagi Anda pengguna Android, bisa download aplikasinya sekarang juga di Google Play Store. Setelah sign up dan mengisi data-data yang diperlukan, Anda akan mendapatkan hasilnya. jika rasio kemampuan kelunasan utang yang Anda miliki kurang dari 35%, maka Anda masih memiliki proporsi utang yang ideal. #2 Meminjam Sesuai Tingkat Idealitas Rasio Kemampuan Kelunasan Utang Setelah mengetahui besaran utang yang bisa Anda ambil, maka Anda dapat mengambil utang yang sesuai dengan keuangan Anda. Jangan sampai Anda mengambil utang yang tidak mampu Anda sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Anda harus ingat, utang merupakan uang pinjaman yang harus Anda kembalikan tepat waktu. <style>.example_responsive_1 { width: 320px; height: 100px; } @media(min-width: 500px) { .example_responsive_1 { width: 468px; height: 60px; } } @media(min-width: 800px) { .example_responsive_1 { width: 728px; height: 90px; } } </style> <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- example_responsive_1 --> <ins class="adsbygoogle example_responsive_1" style="display:inline-block" data-ad-client="ca-pub-8067508406429587" data-ad-slot="6363419649"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script> Jika Anda terbiasa mengambil utang sesuai dengan kemampuan Anda, secara tidak langsung Anda belajar juga menjadi debitur yang bertanggung jawab. Anda bisa saja mengambil pinjaman sekaligus untuk beberapa barang. Tapi, ingatlah untuk terus menahan diri Anda. Jangan membeli barang karena keimpulsifan semata. #3 Bayarlah Utang Anda Secara Tepat Jumlah dan Waktu Setelah akhirnya mengambil pinjaman, berarti Anda memiliki utang yang harus dibayarkan selama periode tertentu. Apa yang akan terjadi jika Anda membayar tagihan tidak tepat waktu atau bahkan tidak tepat jumlah? Hal itu akan memperngaruhi riwayat kredit Anda. Anda akan menanggung beberapa akibat seperti berikut ini: Utang semakin menumpuk Munculnya denda atau bunga yang besar karena telat membayar Mempengaruhi riwayat kredit Anda, di mana akan mempersulit diri Anda sendiri saat akan mengajukan kredit yang baru di masa depan Pastikan Anda memiliki pengingat untuk membayar utang Anda. Jangan sampai melupakan tenggat waktunya! Kenali Kondisi Keuangan Anda Sebelum Berutang Anda perlu mengenali kondisi keuangan Anda sendiri sebelum mengajukan utang konsumtif ataupun utang produktif. Jangan sampai Anda mengajukan pinjaman tanpa melakukan perhitungan terlebih dahulu. Jika Anda masih kebingungan bagaimana sebaiknya Anda memperlakukan utang Anda, baca selengkapnya di seri ebook perencanaan keuangan dari Finansialku. Finansialku memiliki dua ebook perencanaan keuangan, untuk usia 20-an serta usia 30-an. Pilihlah yang sesuai dengan usia Anda. Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an <div style="text-align:"center";"><a class="fusion-button button-"" button-"" button-"default" fusion-button-"default" button-1 fusion-button-span-"default" fusion-no-small-visibility fusion-no-large-visibility fusion-animated """ data-animationType="""In"left"" data-animationDuration=""0.3"" data-animationOffset="""" target=""_blank"" title=""Download" aria-label=""Download" href="#" data-toggle="modal" data-target=".fusion-modal.""" id=""""><span class="fusion-button-text">Download Ebook Sekarang</span><i class=" fa fa-"" button-icon-"left"" aria-hidden="true"></i></a></div> Semoga dengan artikel ini, Anda tahu jelas apa yang harus Anda lakukan sebelum mengambil pinjaman dan tahu bagaimana cara menghadapi utang tanpa harus menyiksa hidup Anda! Setelah membaca artikel ini, saya yakin Anda telah mengetahui bahwa melakukan perencanaan sebelum berutang sangat penting untuk kondisi keuangan Anda. Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui bagaimana caranya merencanakan utang untuk masa depan Anda. Sumber Gambar: Mengatur utang - https://goo.gl/DLxhVu

 

[Baca Juga: Bagaimana Cara Melunasi Utang Untuk Pasangan Muda?]

 

Sedangkan wanita kebanyakan akan lebih terorganisir dan mereka akan mencatat dengan pasti tanggal pembayaran sehingga mereka tidak perlu membayar biaya ekstra karena keterlambatan pembayaran.

Oleh karena itu, bagi yang telah berumah tangga, mayoritas suami akan mengandalkan istrinya untuk membayar cicilan dan mengatur keuangan keluarga.

 

#6 Pertemanan dan Keluarga

Pria terkenal dengan loyalitas mereka dalam berteman, dan hal ini sering menjadi boomerang untuk dirinya sendiri dalam hal pengelolaan keuangan.

Tidak seperti wanita yang sudah biasa membagi bill pada saat keluar bersama, pria akan lebih sering bergantian mentraktir satu sama lainnya.

Hal ini sering dijadikan kelemahan pria, sehingga pria dinilai tidak dapat mengatur keuangan keluarga.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Wanita pun memiliki kelemahan yang sama jika dinilai dari sisi psikologis. Wanita memiliki perasaan yang lebih mudah berempati kepada orang lain.

Empati ini sering ditunjukkan dengan cara pemberian bantuan dalam bentuk pinjaman uang atau materi kepada keluarga atau teman yang membutuhkan.

Faktor ini juga dianggap menjadi kelemahan bagi wanita dalam mengelola keuangan keluarga.

 

#7 Tabungan Dana Pensiun

Wanita mempunyai kecenderungan lebih besar untuk membuka rekening untuk tabungan dana pensiun dibandingkan pria.

Tetapi, pria lebih cenderung memiliki uang yang lebih banyak di dalam rekening pensiun mereka dibandingkan wanita. Hal ini dirangkum dari data tahun 2014 oleh perusahaan investasi Vanguard.

Menurut mereka, wanita memang menabung dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan pria di seluruh tingkat penghasilan.

Tetapi karena rata-rata gaji wanita lebih rendah dibandingkan pria, pada akhirnya tabungan dana pensiun wanita lebih rendah dibandingkan pria.

Hal ini menunjukkan bahwa wanita memiliki potensi yang lebih besar untuk menabung sedangkan pria memiliki kemampuan untuk menabung dengan jumlah yang lebih banyak.

 

#8 Kedisiplinan

Yang terakhir adalah perilaku disiplin pria dan wanita yang sudah menjadi karakter kebanyakan orang.

Kepada anggaran yang telah disusun, pria akan lebih sulit mengikuti dan disiplin pada anggaran tersebut dibandingkan wanita.

Hal ini mungkin disebabkan karena pergaulan pria yang lebih luas dibandingkan wanita. Sedangkan wanita akan lebih disiplin dalam mengikuti anggaran yang telah disusun.

 

Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing

Pembahasan di atas menunjukkan bahwa wanita dan pria memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam pengelolaan keuangan.

Oleh karena itu, di dalam rumah tangga, sebaiknya masalah keuangan harus menjadi tanggung jawab kedua belah pihak dan pengelolaan keuangan harus dilakukan terbuka agar suami atau istri dapat saling mengingatkan.

Apakah anda setuju dengan perbedaan yang dijelaskan di atas? Apa yang seharusnya anda lakukan sebagai wanita atau pria setelah mengetahui adanya perbedaan tersebut?

Silakan berikan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 20 Juni 2014. Perbedaan Pengelolaan Keuangan Pada Pria dan Wanita. Aturduit.com – https://goo.gl/hCWbHV
  • Maria LaMagna. 4 April 2017. Equal Pay Day: 6 Ways Men and Women Differ When It Comes to Money. Marketwatch.com – https://goo.gl/Czz6dp

 

Sumber Gambar:

  • Perbedaan Pria dan Wanita Dalam Mengelola Keuangan – https://goo.gl/nYE7ei
  • Perbedaan Pria dan Wanita Dalam Karier – https://goo.gl/cPmxhW