Anda perlu tahu, bahwa menata keuangan tidak sama dengan ngirit dan tidak menikmati hidup. Menata keuangan sama dengan menggunakan dan menghabiskan uang yang Anda miliki saat ini dengan optimal.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Wealth Mindset

 

Menata Keuangan ≠ Ngirit dan Tidak Menikmati Hidup

Banyak orang beranggapan menata keuangan dan perencanaan keuangan itu harus ngirit banget, bersusah payah dan tidak menikmati penghasilan. Padahal sebagai perencana keuangan, Finansialku.com tidak menyarankan hal begitu. Kami pernah menjumpai orang yang “Menata Keuangan” dengan cara yang salah. Dalam artikel kali ini kami, akan membahas bagaimana acara menata keuangan yang benar dan lebih manusiawi.

Jangan Pernah Sisihkan Uang untuk Menabung dan Berinvestasi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Jangan Pernah Sisihkan Uang untuk Menabung dan Berinvestasi]

 

Rumus untuk Kaya adalah Salurkan Hobi Belanja ke Hal-Hal yang Produktif

Jangan pernah mengira orang yang gajinya besar pasti orang kaya, karena kekayaan bukan dilihat dari seberapa besar penghasilannya. Kekayaan seseorang dilihat dari seberapa besar kekayaan bersihnya (net worth). Jadi bisa saja, Anda lebih kaya dari bos (asalkan Anda tahu cara menggunakan uang). Jika Anda tidak percaya kami akan berikan bukti cara majalah Forbes merangking orang-orang kaya. Tahukah Anda berapa kekayaan Presiden Amerika yang terbaru, Donald Trump?

Apa Iya Menata Masa Keuangan Sama Dengan Menata Masa Depan 2 - Finansialku

 

[Baca Juga : Kenapa Orang dengan Gaji Besar Belum Tentu Kaya? dan Sebaliknya]

 

Banyak orang mengatakan jika ingin kaya atau sejahtera, maka harus hidup sederhana. Padahal jika Anda perhatikan lebih cermat, ada dua komponen utama yaitu : pemasukan dan pengeluaran. Sama seperti orang yang mau kurus: selain mengurangi asupan makanan, orang dapat menambah aktivitas (olahraga). Kami meyakini rumus untuk menjadi kaya atau hidup lebih sejahtera adalah :

 

#1 Tambah Pemasukan

Ada tiga jenis pemasukan yang perlu Anda ketahui,

  • Pemasukan aktif : pemasukan yang didapat, karena seseorang bekerja menukarkan waktu, tenaga, pikiran (dan bahkan perasaan) untuk mendapatkan pemasukan bulanan. Contoh pemasukan dari gaji, bonus dan tunjangan.
  • Pemasukan dari hasil investasi : pemasukan yang didapat karena uang Anda bekerja mendapatkan pemasukan. Contoh Anda mendapatkan keuntungan dari bunga deposito, dividen saham, keuntungan penjualan reksa dana dan lain sebagainya.
  • Pemasukan pasif : pemasukan yang didapat karena asset Anda bekerja menghasilkan pemasukan, misal penghasilan dari rumah kontrak, penghasilan dari hasil rumah kos, penghasilan dari website dan lain sebagainya.

 

#2 Tambah pengeluaran produktif

Pengeluaran ada dua jenis, yaitu pengeluaran produktif dan pengeluaran konsumtif. Pengeluaran produktif adalah pengeluaran yang ditujukan untuk membeli aset produktif. Seperti pengeluaran untuk membeli logam mulia, membeli reksa dana, membeli saham dan lain sebagainya.

Bernakah Hobi Belanja Bisa Jadi Cara Mencapai Kebebasan Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Apakah Hobi Belanja Bisa Membuat Seseorang Bisa Capai Kebebasan Keuangan?]

 

#3 Tambah asset produktif

Tambah juga asset-asset produktif, karena asset tersebut dapat mencetak uang dan menambah pemasukan Anda.

Asset adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan pemasukan untuk Anda.

 

Perhatikan grafik di bawah ini :

 

Cara Mengelola Keuangan Keluarga Versi 2.0 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Sudahkah Anda Mengelola Keuangan dengan Benar]

 

Perhatikan nomor 4, ada tanda panah yang menuju ke pendapatan pasif. Anda dapat membeli bisnis waralaba atau aset produktif lain (misal rumah kontrakan, rumah kos) sehingga mendapatkan pemasukan tambahan.

 

#4 Tambah utang produktif

Pak bagaimana kalau saya tidak punya uang kontan untuk beli rumah? Beli rumah kos? Mau tidak mau, Anda harus menggunakan KPR. Jangan takut berutang, jika Anda membeli aset produktif.

Utang produktif adalah utang untuk membeli aset yang menghasilkan dan cicilan bulanan dibayarkan dari penghasilan asset tersebut.

Misal Pak Ari membeli sebuah mobil dengan sistem cicilan. Jadi Pak Ari membayar uang muka (DP) dan sisanya dibayar dengan angsuran. Mobil tersebut digunakan untuk taxi online. Ternyata keuntungan bersih dari taxi online tersebut dapat digunakan untuk membayar cicilan mobil. Nah mobil tersebut dapat disebut sebagai asset produktif. Pak Ari yang utang, assetnya yang bayar cicilannya.

 

#5 Kurangi pengeluaran konsumtif

Selain menambah pemasukan, Anda juga dapat meningkatkan kesejahteraan dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran konsumtif. Salah satu perbedaan orang kaya dan orang pada umumnya adalah :

  • Orang kaya memanfaatkan 20% penghasilannya untuk pengeluaran konsumtif.
  • Orang biasa memanfaatkan 80% penghasilannya untuk pengeluaran konsumtif.

 

#6 Kurangi utang konsumtif

Utang konsumtif adalah utang yang ditujukan untuk membeli barang-barang konsumtif. Misal utang untuk membeli tas bermerk, utang untuk membeli vila mewah (yang hanya ditempati saat akhir pekan), membeli mobil mewah (yang hanya digunakan seminggu sekali) dan lain sebagainya.

 

Untuk Menjadi Kaya atau Sejahtera, Pertama Perbaiki Mindset Anda, Baru Jalankan Metode yang Benar

Kenapa banyak orang yang sulit menjadi kaya? Jawabannya karena banyak orang yang tidak memiliki mindset orang kaya. Satu-satunya cara untuk menjadi kaya adalah miliki mindset orang kaya. Enam poin di atas adalah penjabaran mindset-mindset yang dimiliki oleh orang kaya. Jangan lupa share ke pasangan dan kakak adik Anda, agar mereka juga tahu mindset yang benar untuk mencapai kesejahteraan finansial.

 

Apakah Anda mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan terkait keenam poin di atas? Silakan tinggalkan pertanyaan Anda, karena perencana keuangan kami akan menjawabnya.

 

Sumber Gambar :

  • Mindset – https://goo.gl/6Lc6GU

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku