Pivot adalah salah satu strategi dalam bisnis. Hal ini cocok untuk bisnis yang dinilai kurang berkembang meski sudah melakukan berbagai cara.

Untuk memahami maksud dari startegi ini, silakan simak artikel berikut sampai habis!

 

Summary:

  • Strategi dalam berbisnis penting untuk kita buat dan jalankan agar perusahaan mampu berkembang dan mencapai target yang diharapkan.
  • Salah satu strategi bisnis yakni pivot bisa menjadi pertimbangan untuk perusahaan yang kurang berkembang secara optimal.
  • Ada beberapa jenis pivot yang perlu pebisnis sesuaikan dengan ruang lingkup perusahaannya dan tujuan yang ingin dicapai.

 

Mengambil Langkah Strategis dalam Bisnis

Berbisnis membutuhkan keberanian dan kerja keras. Setiap pebisnis sukses telah melalui jatuh bangun berkali-kali sebelum berhasil, termasuk kerugian atau bisnis yang stuck.

Ketika bisnis kurang maksimal, pebisnis bisa mengambil langkah strategis agar perusahaan membaik. Salah satunya adalah pivot.

Pivot adalah instrumen untuk mengatasi masalah di perusahaan. Meski kerap diaplikasikan, ternyata pivot adalah istilah yang cukup asing.

Kebanyakan orang mengasosiasikan istilah ini sebagai istilah dalam olahraga.

Lalu, apa maksud pivot dalam bisnis? Nah, agar Anda tidak bingung lagi, kali ini kita akan sama-sama mengupasnya dalam artikel berikut. Simak baik-baik, ya!

 

Pengertian Pivot dalam Bisnis

Pivot adalah istilah yang ada pada beberapa bidang, misalnya olahraga dan ekonomi. Maksud pivot dalam masing-masing bidang tentu berbeda, karena sektor kerjanya pun tidak sama.

Dalam kacamata bisnis, pivot adalah hal yang wajar pebisnis lakukan. Terlebih pada bisnis yang disinyalir kurang berkembang.

Harapannya, dengan pengaplikasian strategi ini akan membantu meningkatkan keberhasilan bisnis.

Dalam bisnis, pivot adalah seperangkat strategi untuk memajukan atau mempertahankan usaha dengan mengubah arahnya.

Mengaplikasikan pivot sama dengan memulai bisnis dari awal. Sebab, seluruh proses produksi pun mulai dari awal. Dalam bisnis, pivot adalah salah satu langkah terakhir yang dapat pebisnis tempuh.

Tindakan ini terbilang berani karena mempertaruhkan banyak hal, terutama pelanggan setia, branding, dan SDM. Hal itulah yang membuat pebisnis menempuh jalan ini.

[Baca Juga: 5 Kisah Perubahan Strategi Bisnis Yang Dilakukan Oleh Perusahaan]

 

Jenis-jenis Strategi Pivot

Pivot adalah strategi untuk mempertahankan bisnis. Pebisnis yang ingin menempuh cara ini harus merencanakannya dengan baik.

Ini beberapa jenis strateginya yang perlu Anda ketahui:

 

#1 Customer Problem Pivot

Customer problem pivot adalah strategi yang mengubah fungsi produk. Sedangkan target pasarnya tetap sama.

Dengan kata lain, Anda memiliki produk yang sama, tapi peruntukkan bagi kondisi atau masalah berbeda.

 

#2 Market Segment Pivot

Sementara market segment pivot adalah strategi mempertahankan bisnis dengan menjual produk yang sama di pasar berbeda.

Ke-stagnan-an perusahaan bisa karena kesalahan dalam memilih pangsa pasar.

 

#3 Technology Pivot

Technology pivot adalah strategi perusahaan dengan cara memutakhirkan teknologi yang mereka punya.

Sehingga perannya di masyarakat akan makin terasa. Hal ini juga berarti, mereka merancang ulang produk.

[Baca Juga: Para Pebisnis, Berikut Ini Cara Jitu Mengembangkan Bisnis Dengan Media Sosial]

 

#4 Product Feature Pivot

Jenis selanjutnya adalah product feature pivot. Strategi ini bekerja dengan cara menambah atau mengurangi fitur produk untuk kenyamanan konsumen.

Hal ini karena adanya fitur tidak penting atau kekurangan fitur. Perubahan yang ada harapannya bisa membantu perusahaan tumbuh.

 

#5 Revenue Model Pivot

Revenue model pivot adalah strategi mempertahankan perusahaan dengan cara mengatur ulang harga produk.

Biasanya, kebijakan ini untuk perusahaan yang menggunakan sistem berlangganan dalam menikmati layanannya.

 

#6 Sales Channel Pivot

Strategi selanjutnya adalah sales channel. Hal ini cocok jika kondisi yang terjadi di perusahaan merupakan akibat dari ketidaktepatan pemasaran.

Pebisnis bisa melakukan perbaikan distribusi, misalnya dengan memanfaatkan e-commerce, menjalin kemitraan dengan pihak yang relevan, dan sebagainya.

 

#7 Product vs Services Pivot

Kadang kala produk yang perusahaan miliki terlalu kompleks untuk dijual. Akibatnya, pelanggan merasa tidak perlu membelinya.

Jika menghadapi kondisi demikian, pebisnis dapat menempuh strategi product vs services pivot.

Cara ini bekerja dengan menambahkan support services. Dengan begitu konsumen bisa mendapat informasi yang utuh, tempat reparasi, dan layanan purna jual yang aman digunakan.

 

Kapan Waktu Pivot yang Tepat

Strategi ini adalah hal yang kompleks dan perlu pertimbangan tinggi. Sehingga, kita harus punya rencana yang matang untuk melakukannya.

Selain itu, kita juga harus paham waktu yang pas untuk melakukan strateginya.

Sebelum melakukannya, sebaiknya Anda mengecek arus kas dengan saksama. Jika tetap menguntungkan, lebih baik Anda mempertahankan bisnis tersebut.

Beberapa waktu yang tepat untuk melakukan pivot adalah sebagai berikut:

 

#1 Perusahaan Tidak Berkembang Sesuai Harapan

Jika terjebak di kondisi stagnan, pebisnis bisa menempuh strategi ini agar perusahaan bisa bertahan.

Mulai dari pertambahan pengguna yang tidak signifikan, pendapatan yang stagnan selama beberapa waktu, dan pengeluaran perusahaan yang tidak menguntungkan.

 

#2 Fokus Pasar Sudah Tidak Sejalan dengan Tujuan Bisnis

Bisnis yang baik akan memiliki tujuan. Hal tersebut agar hasil produksi bisa konsisten

Jika Anda menyadari bahwa bisnis tidak fokus dengan pasar atau tujuan bisnis, Anda bisa mempertimbangkan pivot untuk memperbaiki perusahaan.

 

#3 Butuh Cara Baru untuk Beradaptasi dengan Pasar

Salah satu waktu yang tepat yaitu ketika butuh cara adaptasi baru. Strategi ini bertujuan agar hasil produk tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

[Baca Juga: Catat! Ini Contoh Strategi Pemasaran untuk Mengembangkan Bisnis!]

 

#4 Konflik Internal

Perjalanan perusahaan pasti punya banyak warna, termasuk perselisihan di dalamnya.

Ketika konflik sudah makin besar dan orang-orang di perusahaan mulai kehilangan semangat, pivot dapat kita tempuh untuk mempertahankannya.

 

#5 Pivot di Pasar yang Sama

Jika Anda beberapa kali melakukan pivot di pasar yang sama, maka Anda hanya menjangkau orang-orang yang sama. 

Dengan begitu, ada baiknya melakukan strategi ini di pangsa pasar lain. Dari sini, perusahaan bisa menjual produk ke lebih banyak orang.

 

#6 Kalah dari Kompetitor

Di dunia bisnis, persaingan antar kompetitor sangat sengit. Hal tersebut membuat beberapa perusahaan yang terus kalah dari kompetitor mengubah arah bisnisnya.

Perubahan tersebut bisa berubah produk, strategi pemasaran, dan layanan.

[Baca Juga: Wow! Ternyata Begini Mudahnya Cara Analisis Kompetitor Bisnis!]

 

#7 Ingin Berinovasi dengan Membuat Produk Baru

Langkah ini termasuk dalam strategi paling berani. Berinovasi dengan produk baru mengharuskan seorang pebisnis merelakan bisnis lamanya.

Sebaiknya Anda melakukan langkah terukur sebelum melakukan langkah ini.

 

#8 Reposition Product

Di suatu kondisi, ada kalanya sebuah aspek dalam satu produk lebih digemari daripada produk secara keseluruhan.

Jika menghadapi kondisi ini, Anda bisa tetap mempertahankan bisnis lama atau menutupnya untuk memulai bisnis baru.

 

Tips Melakukan Strategi Pivot

Bisnis memang tidak selalu lancar. Oleh karena itu, banyak perusahaan melakukan pivot.

Nah, agar tidak salah langkah, Anda bisa mengikuti tips berikut untuk melakukannya:

 

#1 Mencari Jalan Keluar

Pivot adalah strategi yang riskan. Karenanya, Anda perlu merencanakannya dengan matang.

Penting bagi seorang pebisnis mengidentifikasi masalah di perusahaan untuk mencari jalan keluar. Strategi ini bisa Anda lakukan jika semua strategi tidak berhasil.

 

#2 Menentukan Segmen Pasar

Tips berikutnya adalah menentukan segmen pasar yang tepat. Penjualan yang stagnan di periode sebelumnya bisa saja karena penentuan pasar yang salah.

 

#3 Menciptakan Produk Berkualitas

Meningkatkan produk merupakan hal mutlak yang harus Anda lakukan saat mulai pivot.

Sebab, produk adalah bagian perusahaan yang secara langsung dimanfaatkan oleh konsumen.

 

#4 Mengajak Konsumen Mencoba Produk Purwarupa

Anda bisa mengajak konsumen lama untuk mencoba purwarupa produk baru.

Mereka akan senang jika mendapat keistimewaan mencoba produk yang belum dirilis ke publik. Sebaiknya, Anda meminta umpan balik sebagai bahan evaluasi.

 

#5 Melibatkan Investor

Sebelum melakukan pivot, Anda bisa menghubungi semua tim, direksi, sampai investor enam sampai tiga bulan sebelumnya.

Dengan begitu, setiap pihak bisa mempertimbangkan langkah yang dapat mereka lakukan.

Jika tak ingin kehilangan investor, Anda bisa mengutarakan ide baru Anda dalam mengembangkan perusahaan.

[Baca Juga: Fluktuasi Adalah? Ini Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Contohnya]

 

Contoh Perusahaan yang Melakukan Pivot

Beberapa contoh perusahaan yang menerapkan pivot adalah sebagai berikut:

 

#1 Instagram

Perusahaan pertama adalah Instagram. Instagram awalnya adalah prototipe sederhana yang dibangun Kevin Systrom sembari belajar programming.

Dulu, namanya masih Burbn yang memiliki fitur unggah gambar, check-in, dan sebagainya.

Namun, karena dianggap berantakan, mereka mengubah fiturnya menjadi seperti sekarang.

 

#2 Slack

Awalnya, Slack bernama Tiny Spec. Mereka mengembangkan gim bernama Glitch pada 2011.

Tapi, kemudian, Steward Butterfield, pendirinya, menganggap konsep Glitch tidak layak. Maka, di tahun 2014, mereka meluncurkan Slack yang sukses sampai sekarang.

 

#3 YouTube

Sebelum menjadi situs berbagi video, YouTube adalah situs kencan yang memungkinkan penggunanya mengunggah video tentang diri mereka sendiri. Mereka juga sempat memiliki fitur penyewaan DVD.

Tapi karena pertumbuhan pelanggan stagnan, pendiri YouTube melakukan pivot sehingga menjadi web yang kita kenal sekarang.

 

#4 Netflix

Sama seperti YouTube, Netflix awalnya adalah perusahaan yang memiliki layanan sewa DVD.

Dengan meningkatnya permintaan hiburan digital, perusahaan melakukan pivot sehingga film dalam database mereka bisa banyak orang nikmati dengan sistem berlangganan. Kini, mereka bahkan memproduksi acara mereka sendiri.

Sebagai referensi, yuk, baca artikel berikut Kisah Sukses Pendiri Netflix, Bermula Dari Rental DVD.

 

#5 Twitter

Twitter pertama rilis tahun 2005 sebagai Odeo. Waktu itu, Twitter merupakan situs untuk berlangganan podcast. Odeo pun melakukan pivot dan memberi watu 3 minggu kepada karyawan untuk menemukan ide.

Jack Dorsey, co-founder Twitter, menemukan ide microblogging. Hal itu menandai hadirnya Twitter yang kita kenal sekarang.

 

Rencanakan Bisnis dengan Langkah yang Tepat

Pivot adalah salah satu strategi bisnis yang dapat perusahaan lakukan. Langkah ini bisa Anda pertimbangkan jika perusahaan mengalami perkembangan yang lambat.

Sebagai pebisnis, sebaiknya pahami strategi satu ini. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui cara mengelola keuangan bisnis dan pribadi secara tepat.

Melalui ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis dari Finansialku, Anda bisa mendapat panduan lengkapnya.

Jika memerlukan advice terkait keuangan maupun investasi, jangan ragu diskusikan bersama Perencana Keuangan Finansialku, cukup klik banner di bawah ini untuk buat janji, ya.

Banner Konsultasi WA - TM Big

 

Itulah ulasan tentang pivot dalam bisnis. Setelah tahu, sekarang waktunya share informasinya ke rekan bisnis Anda agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Andiana Moedasi. 11 Oktober 2022. Pivot adalah: Strategi, Tips, dan Waktu Pivot yang Tepat. Majoo.id – https://bit.ly/3vUT64u
  • Natalia. 16 Juni 2021. Pivot Adalah Strategi Mengembangkan Bisnis yang Efektif, Ini Caranya! Accurate.id – https://bit.ly/3ZH2kPE
  • Olivia Mariane Gunawan. 11 Oktober 2022. Pivot Adalah | Jenis Strategi untuk Bisnis yang Perlu Anda Ketahui. Hashmicro.com – https://bit.ly/3IJBOPA