Apa, ya, perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan? Di antara keduanya, mana yang harus didahulukan?

Jawabannya ada di artikel ini! Baca sekarang, yuk!

 

Apa Itu Asuransi Kesehatan?

Dalam piramida keuangan, sebelum mulai investasi, kita harus terlebih dulu memiliki asuransi kesehatan.

Kenapa? Karena ini untuk memastikan kalau ada yang menanggung biaya terkait kesehatan nantinya, sehingga ketika investasi, kita bisa fokus dan tidak perlu khawatir arus keuangan akan berantakan karena peristiwa-peristiwa tidak diduga, seperti dirawat di rumah sakit.

Sebenarnya, apa definisi dari asuransi kesehatan?

Dari laman investopedia, asuransi kesehatan bisa kita pahami sebagai jenis pertanggungan asuransi yang membayar biaya medis, bedah, atau pun biaya terkait perawatan kesehatan yang disebutkan dalam polis investasi.

Asuransi kesehatan juga memberikan kita proteksi atas kerugian ekonomi yang mungkin saja menimpa kita akibat peristiwa tidak terduga yang berhubungan dengan kesehatan kita.

Asuransi memiliki beberapa jenis, di mana setiap jenisnya memiliki premi dan manfaat perlindungan yang berbeda, tergantung harga yang ditawarkan.

Semakin besar cakupan manfaatnya, maka semakin tinggi punya premi yang harus kita bayarkan setiap bulannya.

Ada beberapa jenis-jenis asuransi yang terbagi berdasarkan kategori tertentu. Berikut penjelasannya:

 

Berdasarkan Jenis Perawatan

Berdasarkan jenis perawatannya, asuransi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu asuransi kesehatan rawat inap (in-patient treatment) dan asuransi kesehatan rawat jalan (out-patient treatment)

Untuk asuransi kesehatan rawat inap, perlindungan yang diberikan adalah proteksi atas biaya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien selama menjalani rawat inap di rumah sakit.

Ketentuan maksimal cover hingga lamanya dirawat, tergantung pada masing-masing produk dan premi yang dimiliki.

Sementara untuk asuransi kesehatan rawat jalan, perlindungan yang diberikan adalah proteksi atas biaya perawatan pasien selama menjalani rawat jalan.

Biasanya, perawatan yang bisa di-cover oleh perusahaan asuransi adalah biaya cek darah atau cek laboratorium, diagnosis, rehabilitasi, dan pelayanan medis lain yang tidak mengharuskan pasien untuk menginap di rumah sakit.

[Baca Juga: Yang Harus Kamu Tahu Tentang Asuransi Kesehatan]

 

Berdasarkan Biaya yang Ditanggung

Berdasarkan biaya yang ditanggung, asuransi kesehatan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu biaya atas rawat inap, biaya atas rawat jalan, dan biaya atas manfaat khusus.

Biaya atas rawat inap adalah biaya yang ditanggung oleh asuransi kesehatan meliputi biaya harian kamar rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum, dan biaya kunjungan dokter spesialis.

Selain itu, biaya atas rawat inap juga meliputi biaya harian perawatan intensif, biaya pembedahan, dan biaya lainnya yang harus dikeluarkan saat pasien menjalani rawat inap.

Sementara itu, biaya atas rawat jalan ini meliputi biaya pembedahan pulang hari, biaya pemeriksaan, biaya perawatan jalan, dan seluruh biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien saat menjalani rawat jalan.

Kemudian, biaya atas manfaat khusus ini meliputi manfaat tambahan yang digunakan oleh pasien di luar obat, dokter, dan kamar, seperti ambulans, laporan medis, alat-alat medis pembantu seperti kursi roda, dan biaya atas manfaat khusus lainnya.

[Baca Juga: Penting! Selain Asuransi Kesehatan Keluarga, Anda Perlu Membeli Asuransi-asuransi Ini!]

 

Berdasarkan Pihak yang Ditanggung

Jenis asuransi kesehatan berdasarkan pihak yang ditanggung terdiri dari individu dan kelompok.

Untuk asuransi kesehatan yang menanggung individu, tidak jauh beda dengan asuransi kesehatan yang ada di Indonesia, baik itu swasta maupun pemerintah. Tinggi rendahnya harga ditentukan oleh jenis premi yang dipilih oleh individu tersebut.

Sementara untuk kelompok, sedikit berbeda dengan jenis-jenis sebelumnya.

Untuk jenis ini, semakin banyak jumlah orang yang diberikan perlindungan, maka semakin tinggi premi yang harus dibayarkan.

Biasanya, asuransi untuk kelompok ini banyak digunakan untuk keluarga besar atau perusahaan yang diperuntukkan bagi karyawan mereka.

[Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Asuransi Kesehatan Yang Baik?]

 

Berdasarkan Sistem Pembayaran

Jenis asuransi berdasarkan sistem pembayaran klaim terdiri dari dua jenis, di antaranya adalah:

  • Cashless; yang merupakan sistem pembayaran biaya rumah sakit yang tidak mengharuskan kita untuk membayar biaya perawatan di muka. Nantinya, sebelum dirawat, kita hanya perlu menunjukkan kartu yang diberikan oleh pihak asuransi sebagai pengganti pembayaran rumah sakit.

Sistem pembayaran cashless ini memberikan kita kemudahan untuk tidak membayar biaya rumah sakit menggunakan uang pribadi, karena langsung dibayarkan oleh pihak asuransi.

  • Reimburse; yang merupakan sistem pembayaran biaya rumah sakit, di mana tertanggung harus membayarkan biaya rumah sakit menggunakan dana pribadi, kemudian dana tersebut digantikan oleh perusahaan asuransi nantinya dengan besaran yang sesuai dengan struk.

Biasanya, saat pengajuan penggantian uang pribadi, tertanggung harus menyerahkan beberapa dokumen seperti struk atau kwitansi pembayaran, fotokopi identitas diri, dan surat keterangan dari rumah sakit.

Tapi, sistem pembayaran seperti ini sudah mulai ditinggalkan oleh banyak orang karena prosedurnya yang berbelit-belit dan banyak pula kasus yang tidak tergantikan.

[Baca juga: Antara Asuransi Kesehatan Reimburse dan Asuransi Kesehatan Cashless]

 

Berdasarkan Kepemilikan Badan Penyelenggara

Dalam kategori, asuransi kesehatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu asuransi kesehatan swasta dan asuransi kesehatan pemerintah.

Asuransi kesehatan swasta ini dikelola oleh perusahaan swasta. Di Indonesia sendiri, sudah banyak asuransi kesehatan swasta yang cukup terkenal dan punya reputasi yang baik.

Biasanya, biaya premi yang disediakan lebih besar dibandingkan dengan yang disediakan oleh asuransi pemerintah. Tapi, berbanding lurus dengan itu, benefit yang didapatkan juga sepadan dengan harga yang ditawarkan.

Sementara asuransi kesehatan pemerintah adalah asuransi kesehatan yang diatur dan dikeluarkan oleh pemerintah, yaitu BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat.

Berbeda dengan asuransi swasta, asuransi kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah memiliki harga yang jauh lebih murah dan biaya kesehatannya pun mudah diawasi.

Lalu, apabila Anda sudah punya BPJS Kesehatan, perlukah memiliki asuransi lain? Yuk, tonton videonya untuk temukan jawabannya.

 

Apa Itu Asuransi Jiwa?

Selanjutnya, mari kita cari tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan asuransi jiwa, dan kenapa kita harus memilikinya.

Asuransi jiwa, menurut AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) dapat didefinisikan sebagai sebuah perjanjian hukum antara perusahaan asuransi dengan pihak yang menggunakan asuransi.

Atau, lebih mudah bisa kita pahami sebagai sebuah asuransi yang melindungi hidup manusia.

Hidup manusia dalam konteks ini bukan bicara soal mengembalikan nyawa mereka yang sudah meninggal dunia,  tapi menggantikan kerugian dana yang dialami oleh keluarga atau pihak yang ditinggalkan.

[Baca Juga: Menghitung Besaran Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa]

 

Misalnya, anggap kita adalah seorang tulang punggung keluarga, kemudian suatu hari kita meninggal dunia.

Nah, kerja asuransi jiwa di sini bukan menghidupkan kembali nyawa kita, melainkan menggantikan peran kita sebagai tulang punggung keluarga dengan memberikan sejumlah dana yang sudah disetujui sebagai santunan dana, agar mereka yang ditinggalkan oleh kita, masih bisa melanjutkan hidup meskipun kita sudah meninggal dunia.

Bukan cuma itu saja, asuransi jiwa juga punya beberapa manfaat lain, di antaranya adalah:

 

Melindungi Pemilik Polis dan Ahli Waris

Asuransi jiwa mampu melindungi pemilik polis jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pemilik polis tersebut mengalami kematian atau cacat total hingga permanen melalui dana santunan dengan jumlah yang disesuaikan dengan premi.

Dengan dana santunan tersebut, mereka yang ditinggalkan masih bisa melanjutkan hidup tanpa harus khawatir kondisi ekonominya rusak atau berantakan.

 

Memiliki Nilai Investasi

Salah satu jenis asuransi jiwa juga memberikan nilai investasi bagi para pemegang polis, yaitu asuransi jiwa unitlink.

Dalam asuransi jiwa unitlink ini, bukan cuma uang santunan, tapi pemegang polis juga bisa mendapatkan tabungan berjangka dari hasil investasi yang nilainya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu.

Cara kerjanya, dana yang kita bayarkan sebagai premi tiap bulannya, tidak semuanya dialokasikan untuk asuransi jiwa, tapi juga untuk investasi, yang mana investasi ini sudah sekaligus dikelola oleh perusahaan.

[Baca Juga: Tulang Punggung Keluarga, Mari Mengenal Asuransi Jiwa]

 

Membantu Biaya Pemakaman

Masih berhubungan dengan poin pertama, selain untuk menggantikan posisi kita sebagai tulang punggung keluarga, uang santunan juga bisa dimanfaatkan untuk menutupi biaya pemakaman.

Karena, meski tugas kita sudah selesai di dunia, tapi tidak dengan keluarga atau pihak-pihak yang kita tinggalkan. Mereka harus meneruskan hidup mereka dengan baik.

Jika tidak ada asuransi jiwa, mungkin keluarga yang kita tinggalkan harus mengalami risiko yang besar dengan arus kas yang sangat berantakan dan tidak ada penghasilan, karena kita tidak lagi bisa memberikan nafkah untuk kita.

Sementara itu, asuransi jiwa memiliki empat jenis yang terdiri dari:

 

Asuransi Jiwa Berjangka

Asuransi jiwa berjangka atau term life insurance memiliki fungsi untuk memberikan proteksi kepada tertanggung hanya dalam jangka waktu tertentu saja, tidak selamanya.

Asuransi jiwa berjangka ini biasanya memiliki pilihan kontrak mulai dari 5 tahun, 10 tahun, hingga 20 tahun dengan harga premi yang tetap.

Keuntungan yang akan didapatkan ketika memilih asuransi jenis ini adalah:

  • Pemegang polis bisa mendapatkan kebebasan dalam menentukan besaran premi sesuai kemampuan finansial.
  • Uang pertanggungan yang akan didapatkan bisa menyentuh angka miliaran rupiah.

 

Sementara itu, kekurangan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Pemegang polis berpotensi untuk kehilangan uang premi apabila tidak mengalami masalah kesehatan atau meninggal dunia hingga masa kontrak selesai.

[Baca juga: Asuransi Jiwa Term Life vs Asuransi Jiwa Whole Life, Pilih Mana?]

 

Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Asuransi jiwa seumur hidup atau whole life insurance ini memberikan perlindungan seumur hidup dengan batasan manfaat perlindungan hingga 99 tahun atau sebelum ulang tahun ke-100.

Adapun, keuntungan yang bisa didapatkan ketika memilih asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Pemegang polis dimungkinkan untuk mendapatkan nilai tunai dari premi yang sudah dibayarkan.
  • Jika pemegang polis tidak bisa membayar asuransi premi secara berkala, pemegang polis bisa menggunakan nilai tunai dari premi yang sudah dibayar untuk membayar premi selanjutnya.
  • Premi asuransi tidak hangus. Ketika kontrak berakhir, uang pertanggungan akan diberikan 100 persen.

 

Sementara kekurangannya adalah:

  • Harga premi cenderung mahal, bahkan bisa mencapai lebih dari dua kali lipatnya.
  • Nilai tunai dari total premi yang sudah dibayarkan tidak terlalu besar, karena bunga per tahunnya hanya 4 persen dan belum dipotong pajak.

[Baca Juga: Cara Klaim Asuransi Jiwa Agar Tidak Ditolak dan 100% Cair]

 

Asuransi Jiwa Dwiguna

Asuransi jiwa dwiguna atau endowment adalah asuransi yang memiliki dua manfaat, yaitu asuransi jiwa berjangka dan tabungan.

Tapi, asuransi ini sedikit berbeda dengan asuransi unitlink, karena asuransi jiwa dwiguna tujuan utamanya adalah tabungan, dengan bonus asuransi jiwa.

Sementara itu, untuk asuransi jiwa unitlink, pemegang polis membeli premi asuransi jiwa dengan bonus investasi.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Nilai tunai polis asunrasinya bisa diambil bahkan sebelum masa kontrak berakhir. Tapi, penarikan dananya hanya bisa dilakukan satu kali dalam jangka waktu tertentu, sesuai perjanjian dalam polis.
  • Jika tertanggung masih hidup sampai jangka waktu kontrak berakhir, maka tertanggung akan mendapatkan seluruh uang pertanggungan.

 

Sementara kekurangannya adalah:

  • Preminya relatif mahal dibandingkan dengan jenis asuransi lainnya.

 

Asuransi Jiwa Unitlink

Asuransi jiwa unitlink adalah jenis asuransi jiwa yang menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi.

Asuransi jenis ini sangat cocok dengan Sobat Finansialku yang ingin memiliki fleksibilitas tinggi dalam memilih manfaat asuransi dan fiturnya.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini di antaranya adalah:

  • Harga preminya tergolong murah untuk jangka panjang.
  • Ahli waris dan/atau pemegang polis bisa mendapatkan imbal hasil investasi setiap tahunnya di luar jaminan perlindungan.

 

Sementara kekurangannya adalah:

  • Imbal hasil investasi tidak bisa dijamin, karena sifat pasar saham yang sangat fluktuatif. Jika mengalami kerugian, pemegang polis berpotensi untuk menambah dana karena dana untuk membayar biaya asuransi jadi tidak mencukupi.
  • Nilai tunai tidak akan berkembang, karena tujuan dari asuransi jenis ini tetap sebagai perlindungan, sehingga nilai imbal hasil investasi bukan hal yang utama.

[Baca juga: Mengenal Kelebihan dan Kelemahan Asuransi Unitlink]

 

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai unitlink, yuk dengarkan audiobook berikut ini.

banner -asuransi unitlink

 

Apa Perbedaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan?

Lalu, apa bedanya asuransi jiwa dan kesehatan? Secara umum, yang menjadi perbedaan antara asuransi jiwa dan kesehatan adalah jenis tanggungannya.

Asuransi jiwa lebih memberikan perlindungan atau menanggung risiko yang timbul ketika pemegang polis meninggal dunia.

Sementara asuransi kesehatan memberikan perlindungan kepada pemegang polis ketika terjadi sesuatu pada kesehatannya dan harus melakukan perawatan.

Bukan hanya itu, terdapat pula perbedaan penerima manfaat antara asuransi jiwa dan kesehatan.

Untuk asuransi jiwa, yang menerima manfaat adalah ahli waris atau pihak yang ditinggalkan oleh pemegang polis. Sementara asuransi kesehatan, penerima manfaatnya adalah pemegang polis itu sendiri, bukan kepada ahli waris.

 

Asuransi Jiwa Atau Kesehatan Mana Yang Didahulukan?

Kemudian, di antara keduanya, yang mana yang kira-kira harus kita dahulukan, ya?

Sebenarnya, tidak ada jawaban saklek untuk pertanyaan ini. Justru jawabannya cenderung subjektif, karena semuanya kembali lagi pada kebutuhan pribadi masing-masing individu.

Jika Sobat Finansialku adalah seorang fresh-jobber dan bukan tulang punggung keluarga, akan lebih cocok jika lebih dulu membeli asuransi kesehatan, di luar asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan.

Sementara untuk Sobat Finansialku yang merupakan tulang punggung keluarga atau bahkan yang sudah berkeluarga dan memegang peran sebagai pemberi nafkah, maka Sobat Finansialku bisa memilih asuransi jiwa untuk didahulukan.

Kalau Sobat Finansialku masih bingung, lebih baik tanyakan langsung pada ahlinya yaitu Perencana Keuangan, agar memiliki jawaban yang benar-benar cocok dengan kondisi saat ini.

Sobat Finansialku bisa menghubungi Perencana Keuangan dari Finansialku melalui aplikasi Finansialku. Download aplikasi Finansialku dan coba gratis selama 30 hari.

Manfaatkan pula promo potongan RP 50 ribu dengan kode voucher WEBTAHUNAN untuk berlangganan akun premium tahunan agar penggunaan aplikasi lebih maksimal.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

 

Apakah kini Sobat Finansialku sudah mengetahui dan memahami perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan? Atau punya pertanyaan lain terkait topik ini? Kalau ada, silakan tulis pertanyaan tersebut di kolom komentar, ya!

Jangan lupa juga untuk membagikan informasi ini kepada teman-teman yang membutuhkan lewat pilihan platform media sosial yang tersedia di bawah ini. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Admin. 07 Maret 2019. Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan, Mana yang Harus Didahulukan?. Allianz.co.id – https://bit.ly/2XwE2fX
  • Raka. 16 November 2020. Apa Perbedaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan? Ini 3 Bedanya. Weplus.id – https://bit.ly/3B0jeey

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/2ZALt6c