Apakah perbedaan antara fintech legal dan ilegal? Apa saja sih ciri di antara keduanya?

Sebagai pebisnis atau seseorang yang berinteraksi dengan kegiatan ekonomi, Anda perlu mengetahui perbedaan keduanya agar lebih waspada atas maraknya fintech ilegal.

Karenanya, kali ini akan dibahas perbedaan fintech legal dan ilegal dalam artikel Finansialku berikut.

Yuk simak ulasannya berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Keberadaan Fintech Sebagai Inovasi di Bidang Ekonomi

Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat.

Tidak heran jika berbagai inovasi atau pembaharuan banyak dilakukan untuk membantu aktivitas keseharian manusia.

Namun, ternyata teknologi tersebut tidak terbatas hanya pada satu bidang saja.

Dengan kreativitas, ilmu pengetahuan dan keinginan kuat untuk memberikan perubahan yang baik membuat kemudahan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Misalnya saja bidang keuangan.

Mungkin bagi Anda yang sudah sering berkecimpung dengan dunia finansial dan keuangan tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah fintech.

Fintech merupakan singkatan dari financial technology yang merupakan inovasi yang dilakukan dalam bidang keuangan dan sedang tren di Indonesia.

Atur arus kas Anda dengan rapi, teratur dan tidak ribet dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.

Aplikasi ini dapat memudahkan Anda dalam pencatatan pendapatan, alokasi pengeluaran, anggaran bulanan, persiapan dana seperti liburan, membeli barang atau pernikahan, dan berbagai fitur lainnya yang membuat pencatatan finansial Anda semakin baik.

Setelah Anda memiliki semua fakta tersebut, Anda dapat memutuskan bagaimana mulai menumbuhkan uang Anda.

Jika uang Anda ingin dialokasikan untuk membangun keuntungan melalui investasi dengan cara yang tepat, bangun dasar pengetahuan Anda dengan mendengarkan tayangan cara berinvestasi yang benar dalam channel Youtube Finansialku.

Anda juga bisa mendaftar seminar atau meminta nasihat dari penasihat keuangan terpercaya, salah satunya Penasihat Keuangan Finansialku.

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Meskipun Fintech Bermanfaat, Namun Ketahui yang Legal dan Ilegal

Dengan fintech maka segala transaksi dapat dengan mudah dilakukan dengan efektif dan praktis.

Akan tetapi, Anda perlu waspada karena saat ini banyak penipuan yang terjadi yang mengatasnamakan bisnis fintech ini, salah satunya adalah penagihan yang tidak memakai kode etik.

Meskipun penagihan yang tidak menggunakan kode etik tersebut sudah bisa diindikasikan sebagai penipuan, namun masih saja ada orang yang tertipu dengan tagihan tersebut.

Untuk itu Anda harus mengetahui cara membedakan fintech legal dan ilegal, sebagai pengetahuan maupun untuk mencegah orang lain terkena penipuan tersebut.

Berikut adalah beberapa hal yang menjelaskan tentang ciri fintech legal dan ilegal:

 

Ciri #1: Perbedaan Pengawas atau Regulator

Perbedaan yang pertama antara fintech yang legal dengan ilegal dapat dilihat dari pengawas atau regulator.

Pada bisnis fintech ilegal, tidak terdapat pengawas atau regulator yang bertugas khusus untuk mengawasi penyelenggaraan financial technology tersebut.

Fintech lending pada fintech ilegal tidak berizin pada OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.

Hal ini berbeda dengan fintech legal yang telah mendapatkan izin dan terdaftar dalam OJK, sehingga konsumen mendapatkan aspek perlindungan dari segala jenis penipuan.

Selain itu, menggunakan jasa fintech ilegal juga marak terjadi penyalahgunaan dana, pengembalian pinjaman yang tidak sesuai bahkan praktik ponzi game dan shadow banking.

Apa Iya Bunga Fintech Terlalu Tinggi Yuk Ketahui Jawaban Selengkapnya! 01 - Finansialku

[Baca Juga: Sejak April 2018, Kredit Lewat Fintech Mencapai Rp5 Triliun]

 

Ciri #2: Perbedaan Pengurus dan Kepatuhan Terhadap Peraturan

Perbedaan bisnis fintech selanjutnya dapat dilihat dari segi pengurusnya. Fintech yang legal, tentu memiliki pengurus perusahaan fintech yang jelas.

Mulai dari direksi dan komisaris penyelenggara bisnis tersebut. Nama-nama pengurus pada perusahaan fintech legal disebutkan dengan jelas dan terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan.

Setidaknya, untuk mencapai legalitas ini maka perusahaan fintech tersebut harus mempunyai pengalaman dalam industri jasa keuangan minimal satu tahun.

Sementara itu, fintech ilegal tidak memiliki standar dalam pengalaman perusahaan maupun yang lainnya.

Selain itu, perbedaan antara fintech legal dan ilegal juga dapat dilihat dari kepatuhan perusahaan fintech tersebut dalam mentaati berbagai peraturan yang mengatur segala jenis transaksi yang dilakukan.

Peraturan tersebut bisa berasal dari peraturan OJK maupun undang-undang.

 

Ciri #3: Perbedaan Syarat Pinjam

Mengetahui perbedaan antara perusahaan fintech legal dan ilegal selanjutnya dapat dilihat dari berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan pinjaman.

Perusahaan fintech yang ilegal cenderung untuk memberikan persyaratan pinjaman yang mudah. Tanpa memerlukan detail dari pinjaman tersebut.

Tujuan peminjaman serta berbagai dokumen yang diperlukan juga cukup mudah untuk dipenuhi.

Hal ini tentu saja untuk menarik perhatian konsumen agar melakukan pinjaman pada perusahaan fintech ilegal tersebut.

Sementara itu syarat yang diperlukan untuk melakukan pinjaman pada perusahaan fintech legal cukup rumit. Karena Anda harus melengkapi berbagai dokumen yang dibutuhkan.

Selain persyaratan yang dibutuhkan tersebut, akses data perusahaan fintech terhadap data diri Anda juga berbeda.

Perusahaan fintech ilegal akan meminta akses data pribadi Anda, seperti nomor handphone yang digunakan untuk melakukan penagihan nantinya.

Sedangkan perusahaan fintech legal hanya diizinkan mengakses location, camera, dan microphone pada ponsel pengguna.

Bunga Pinjaman Fintech Maksimal 0,8% per Hari 01 - Finansialku

[Baca Juga: Asosiasi Fintech Indonesia Ingin OJK Rampungkan Aturan Main]

 

Ciri #4: Perbedaan Denda dan Bunga

Perbedaan yang cukup besar terlihat dari bunga dan denda yang dikenakan oleh perusahaan fintech legal dan ilegal.

Fintech ilegal memanfaatkan hal ini untuk mengenakan pembiayaan denda dan biaya yang cukup besar.

Selain itu, pemberian informasi pada konsumen juga dilakukan secara tertutup, sehingga konsumen tidak mengetahui mengapa denda dan biaya yang dikenakan tersebut cukup besar.

Tentu saja hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Sementara itu, fintech lending legal yang telah mendapatkan izin atau terdaftar dalam OJK diharuskan memberikan informasi secara transparan kenapa pengguna, mulai dari bunga dan denda yang akan dikenakannya.

Maka dari itu Anda perlu waspada jika menemukan perusahaan fintech yang tidak memberikan informasi secara transparan mengenai biaya dan denda yang dikenakan.

Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif agar Anda tidak mengalami kerugian nantinya.

 

Ciri #5: Perbedaan Lainnya

Selain berbagai perbedaan yang telah disebutkan di atas, masih terdapat beberapa perbedaan antara perusahaan fintech legal dan ilegal. Seperti alamat dan domisili kantor perusahaan.

Alamat lengkap dari perusahaan fintech ilegal tidak diberitahukan secara jelas kepada konsumen, bahkan cenderung menutup-nutupinya.

Hal itu dilakukan untuk menghindari aparat hukum apabila sewaktu-waktu kedoknya terbongkar.

Kelebihan dan Kelemahan Fintech yang Musti Kita Mengerti 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ekonom: Di Indonesia, Bank Bisa Ikuti Sistem Fintech]   

 

Hindari Fenomena Penagihan Di Luar Etika Oleh Fintech Ilegal

Berbagai fenomena penagihan di luar etika sering menjadi suatu objek viral yang kemudian ramai diperbincangkan.

Hal ini berhubungan dengan cara penagihan keduanya juga berbeda. Sebagai perusahaan fintech yang legal, tentu harus menaati setiap peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan undang-undang yang berlaku.

Hal tersebut juga berlaku pada tata cara penagihan uang pinjaman.

Fintech legal yang sudah terdaftar dan diberi izin oleh OJK diwajibkan untuk mengikutsertakan tenaga penagih pada sertifikasi yang diselenggarakan oleh AFPI.

Sedangkan perusahaan fintech ilegal tidak mengharuskan adanya sertifikasi pada tenaga penagih, sehingga penagihan dilakukan secara seenaknya bahkan cenderung kasar dan mengancam.

Perbedaan lainnya dari perusahaan fintech legal dan ilegal ini adalah pengaduan konsumen.

Fintech yang legal dan berizin menyediakan layanan pengaduan dan saran, serta diwajibkan menindaklanjuti pengaduan dari konsumen tersebut.

 

Bagikan pengalaman tentang fintech legal dan ilegal Anda di kolom komentar bawah ini. Pastikan untuk membagi informasi penting di atas pada sebanyak mungkin rekan Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Desta Leila Kartika. 27 Februari 2019. Cermati Jangan Sampai Tertipu, Ini Beda Fintech Ilegal dengan Fintech Legal yang Terdaftar di OJK. Jateng.tribunnews.com – http://bit.ly/2IYqqyG

 

Sumber Gambar:

  • Fintech Legal 1 – http://bit.ly/2XytgUe