Tidak ada kata boros bagi orang-orang super kaya. Orang kaya tidak melakukan pemborosan uang, terutama pada hal-hal berikut ini.

Simak pembahasannya dan ikuti jejak mereka untuk menjadi orang kaya seperti mereka.

Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Wealth Mindset

 

Pemborosan Uang

Kebanyakan orang pasti berpikir bahwa orang-orang kaya pasti punya segalanya dan mereka bisa mendapatkan semua yang mereka inginkan.

Tapi, meskipun ini ada benarnya, ternyata orang-orang super kaya di luar sana tidak dengan sengaja membuang uang mereka.

Bahkan, salah satu orang terkaya di Asia pernah mencari uang koin US$1 miliknya yang jatuh ke sebuah selokan.

Mereka menyayangkan uang mereka untuk hal-hal yang tidak berguna atau terbuang begitu saja.

Orang-orang kaya ternyata memiliki gaya hidup yang hemat dan mereka pandai melihat dari sisi kebutuhan mereka.

Mereka juga sangat anti dengan yang namanya “Boros”.

Daripada memboroskan uang, lebih baik melakukan perencanaan keuangan sejak dini sesuai usia Anda.

Namun, ada baiknya untuk mempelajarinya terlebih dahulu karena, masih banyak yang salah saat mempraktikkannya.

Anda bisa mengunduh ebook GRATIS berjudul Panduan Perencanaan Keuangan yang sesuai dengan usia berikut ini:

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Ingat ya, melakukan perencanaan keuangan itu sangatlah penting.

Hal ini agar dapat membantu Anda mengetahui hal apa saja yang bisa Anda rencanakan saat ini dan masa mendatang.

Jika ingin lebih mudah, gunakan saja aplikasi Finansialku.                     

Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi berbasis website yang sangat membantu Anda untuk melakukan pengelolaan dan perencanaan keuangan.

Jika belum memiliki aplikasinya, segera download melalui Google Play Store atau lakukan registrasi terlebih dahulu melalui PC.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Kini, mari kita simak beberapa fakta dari orang kaya. Nyatanya, mereka tidak akan melakukan pemborosan pada hal-hal berikut ini:

 

#1 Memberikan Warisan Kepada Anak Cucu dalam Jumlah Besar

Bill Gates dan Mark Zuckerberg keduanya mengatakan mereka ingin anak-anak mereka menemukan jalan mereka daripada hanya bergantung pada surat wasiat atau warisan dari orangtua mereka.

Sebaliknya, kedua miliarder itu memberikan sebagian besar kekayaan mereka untuk amal untuk membantu orang-orang yang paling membutuhkan melalui donasi.

Kini-Harta-Warisan-Dibidik-Pajak!-Yuk-Bijaksana-Mengelola-Harta-Warisan-1-Finansialku

[Baca Juga: Pebisnis Kalau Mau Sukses Harus Punya Program Kerja, Berikut ini Tips Menyusun Program Kerja]

 

#2 Tidak Memboroskan Uang untuk Video Game & TV Kabel

Orang-orang kaya tidak mengumpulkan kekayaan mereka dengan duduk memandangi layar sepanjang hari.

Itu sebabnya mereka tidak membuang uang mereka untuk harga paket TV kabel atau video game keluaran terbaru.

Menurut data tahun 2015 dari Nielsen, orang dewasa dengan pendapatan tahunan di bawah US$25.000 atau saat ini setara dengan Rp353 juta, menghabiskan lebih banyak uang dan waktu mereka untuk berlangganan TV, video game, atau radio.

Hal ini jauh berbeda dengan orang dewasa dengan pendapatan tahunan lebih dari US$75.000 atau saat ini setara dengan Rp1 miliar.

 

#3 Tidak Menghabiskan Uangnya untuk Barang Bermerek

Orang-orang kaya secara kemampuan finansial tentu mampu membeli pakaian dengan mode terbaru dari perancang top dunia, tetapi ternyata mereka tidak melakukannya dan membelanjakan uang mereka untuk pakaian-pakaian yang mewah dan berkelas.

Faktanya, pendiri IKEA, Ingvar Kamprad, mengatakan kepada Newsweek bahwa dia tidak memakai apa pun yang bukan dari pasar loak.

Selain itu, Bill Gates mengatakan kepada Time bahwa dia masih memakai arloji seharga US$10-nya atau saat ini setara dengan Rp141.519, meskipun mampu untuk membeli arloji Rolex sebanyak satu lemari penuh.

Inilah trik dan strategi yang mereka lakukan untuk tidak boros dengan uang mereka.

Orang Kaya Tidak Melakukan Pemborosan Uang 02 - Finansialku

[Baca Juga: Tak Ada Kesuksesan yang Instan dan Mudah, Yuk, Ketahui 5 Hal untuk Meraih Kesuksesan!]

 

#4 Membeli Rumah dengan Harga Terjangkau

Meskipun anggaran pembelian rumah mereka jauh lebih tinggi, orang-orang kaya ternyata masih melakukan penawaran. Mereka tetap ingin mendapatkan harga terbaik, dengan kualitas.

Mereka mungkin menghabiskan jutaan Dollar, tetapi mereka tetap akan mencoba untuk menawar dengan harga tertentu seperti orang lain pada umumnya.

Beberapa orang kaya bahkan tidak membeli rumah mewah sama sekali.

Menurut US News and World Report, Warren Buffett yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia, ia masih tinggal di rumah yang ia beli pada tahun 1958 dengan harga US$31.500 atau saat ini setara dengan Rp445 juta.

 

#5 Daripada Menyewa Lebih Baik Membeli

Hitung punya hitung, menyewa ternyata akan berdampak pada membengkaknya anggaran keuangan kita.

Bagaimana tidak? Bayangkan jika Anda menyewa rumah atau apartemen Anda dan setelah beberapa tahun, uang sewa mengalami kenaikan dan Anda harus membayar lebih.

Jika tidak, Anda harus pergi dari rumah atau apartemen sewaan itu dan mencari tempat tinggal lainnya, mungkin dengan harga yang lebih murah atau sesuai dengan budget Anda.

Belum lagi Anda harus mengeluarkan uang lebih untuk mengangkut barang-barang di rumah Anda ke tempat yang baru.

Uang, tenaga, dan pikiran akan tersedot, bukan? Jadi, lebih baik memilikinya daripada harus menyewa!

Bingung!! Apa Bisa Gaji UMR Beli Rumah Bagaimana Caranya 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kata-kata Mutiara Oprah Winfrey yang Membawa Kesuksesan Bagi Hidup Anda]

 

#6 Ke Salon yang Murah

Tak butuh waktu yang lama, rambut memang akan mengalami pertumbuhannya.

Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk sekadar melakukan perawatan pada rambut. Orang-orang kaya mengeluarkan uang sepantasnya untuk perawatan rambut mereka.

Bahkan menurut majalah Time, John Caudwell, seorang pengusaha dan miliarder, memotong rambutnya sendiri.

 

#7 Memiliki Banyak Kartu Kredit

Orang-orang kaya memang tidak ingin berjalan-jalan dengan segepok uang tunai di saku mereka, termasuk Anda bukan?

Tapi jangan berpikir bahwa dompet mereka dipenuhi dengan kartu kredit dari setiap bank.

Tom Corley, penulis buku terlaris Rich Habits: The Daily Habits of Successful People, mengatakan kepada A.S. News dan World Report: Hanya 8% orang kaya yang menggunakan lebih dari satu kartu kredit.

Sementara itu, 77% orang-orang dengan kekayaan yang tidak seberapa memiliki beberapa kartu kredit.

Dengan lebih banyak kartu, ada lebih banyak biaya yang harus dibayarkan dan umumnya lebih banyak kesempatan untuk membeli barang-barang yang tidak Anda butuhkan.

Ada berapa banyak kartu kredit yang terdapat di dalam dompet Anda? Berapa besar uang yang harus Anda bayarkan untuk biaya tahunan memelihara kartu kredit Anda?

Butuh Kartu Kredit Baru Cek Dulu 10 Tanda-Tanda Berikut! 04 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Perlu Perusahaan Memberikan Ilmu Dasar Perencanaan Keuangan Pribadi untuk Karyawannya?]

 

#8 Tidak Terlambat Bayar Tagihan Bulanan

Membayar tagihan tambahan yang membengkak karena keterlambatan? Tentu tidak ada yang mau, termasuk orang-orang kaya.

Menurut David Back, penulis Smart Women Finish Rich, itulah sebabnya mereka rajin mengatur pembayaran tagihan mereka secara otomatis di semua akun mereka, mulai dari KPR, pembayaran cicilan mobil hingga kartu kredit dan juga asuransi.

Karena biaya-biaya ini akan bertumpuk dan bertambah banyak, tagihan tersebut harus segera dilunasi sebelum jatuh tempo.

 

#9 Tidak Berencana Untuk Pensiun

Investasi memang menjadi jalan untuk menyiapkan dana pensiun saat kita tidak bisa bekerja suatu hari nanti.

Tetapi bagi orang-orang kaya, pensiun bukan fokus utama bagi mereka karena sesungguhnya mereka tidak berencana untuk pensiun.

Sebuah studi tahun 2010 dari Barclay’s Wealth, yang diterbitkan di CNBC, mengungkapkan bahwa 54% orang-orang kaya ingin terus bekerja selama masa pensiun mereka, dan 60% orang kaya dengan kekayaan bersih sebesar US$15 juta atau kini setara dengan Rp212 miliar, berencana untuk tetap bekerja, tidak peduli berapa pun usia mereka.

Tak Perlu Takut Hadapi Masa Tua, Ini Produk Dana Pensiun yang Bisa Dipertimbangkan! 02 Dana Pensiun 2 - Finansialku

[Baca Juga: 12 Alasan Resign Kerja yang Sering Diucapkan Karyawan. Apakah Anda Pernah Melakukannya Juga?]

 

#10 Tidak Berjudi Tapi Berinvestasi

Pada umumnya, orang-orang yang belum mengerti soal investasi berpikir bahwa investasi layaknya berjudi atau bermain lotere.

Itulah sebabnya mereka mencoba peruntungan mereka dengan bermain judi.

Bukannya untung, malah buntung karena sebetulnya orang-orang kaya melakukan investasi dengan perhitungan yang matang.

Miliki panduan yang jelas dalam melakukan investasi dengan mendownload ebook GRATIS Panduan Berinvestasi bagi Pemula dari Finansialku berikut ini:

 

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Boros itu SANGAT Merugikan

Terkadang, kita tidak menyadari akan “pemborosan” yang sudah kita lakukan.

Biasanya, kita menganggap bahwa kita memang benar-benar membutuhkan hal tersebut, nyatanya hal tersebut hanyalah suatu keinginan.

Mengenal lebih dalam mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan sangat lah penting. Hal ini yang akan mengantarkan Anda untuk menjadi lebih hemat, dan tidak melakukan “pemborosan”.

Mulailah mengenai diri dan pahami kegiatan apa saja yang membuat Anda melakukan “pemborosan”.

 

Pada bagian mana sajakah Anda masih memboroskan uang Anda? Apakah yang menjadi kesulitan Anda dalam merencanakan keuangan dan membelanjakan uang Anda?

Berikan tanggapan Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini! Terima kasih!

 

Catatan: US$1 = Rp14.151.

 

Sumber Referensi:

  • Jordi Lippe-McGraw, Reader’s Digest. 9 Mei 2018. 13 Things That Wealthy People Never Waste Their Money On. Thisisinsider.com – https://goo.gl/byYWYG

 

Sumber Gambar:

  • Orang Kaya Tidak Melakukan Pemborosan Uang 1 – https://goo.gl/UUjyDs
  • Orang Kaya Tidak Melakukan Pemborosan Uang 2 – https://goo.gl/FecF6j