Seperti apa prospek properti ibu kota baru Indonesia pasca pengumuman perpindahan ibu kota oleh Presiden tanggal 26 Agustus yang lalu?

Simak ulasan selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Pengumuman Ibu Kota Baru

Pada 26 Agustus 2019 lalu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengumumkan keputusannya untuk memindahkan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan Timur.

Keputusan ini tentu saja membuat respon yang beragam dari berbagai industri, tak terkecuali properti.

Nyatanya, perpindahan ibu kota ini dinilai secara positif oleh para pengembang properti.

Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Adrianto Pitoyo Adhi, menyampaikan, secara umum prospek ibu kota baru di Kalimantan Timur akan memicu peningkatan pola aktivitas manusia.

Hal ini pun diprediksi akan meningkatkan juga menumbuhkan tren kebutuhan properti masyarakat.

Terkait hal ini, ia menjelaskan bahwa perusahaannya telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi pengembangan tersebut.

Persiapan yang mereka lakukan juga akan menghitung seberapa besar tingkat hunian dan kebutuhan properti dari segala kalangan usia, termasuk milenial.

Properti di Kalimantan Timur 01 - Finansialku

[Baca Juga: Belum Punya Rumah? Kenali Dulu Rumah Subsidi di Indonesia]

 

Beliau menilai bahwa di kawasan ibu kota baru pengembangan properti dapat menghitung kebutuhan berbagai kelas, baik itu gedung perkantoran, hotel, perumahan, serta fasilitas komersil lainnya.

Pengembangan ini membawa beberapa emiten properti mengalami kenaikan saham setelah keputusan diumumkan.

Nah, sebelum membahasnya lebih lanjut, jika Anda adalah salah satu pebisnis pemula, hal yang harus ingat saat berbisnis ialah jangan sampai Anda lupa dengan pengelolaan keuangan dalam bisnis.

Terkadang, banyak yang masih belum bisa melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik.

Beberapa di antaranya, sering keliru akan sumber uang yang digunakan untuk kebutuhan bisnis.

Untuk meminimalisasi segala kemungkinan, akan lebih baik jika Anda memanfaatkan tools yang sering digunakan khusus pengelolaan dan perencanaan keuangan, seperti aplikasi Finansialku.

Bisnis Properti Modal Minim yang Lagi Ngetrend 02 - Finansialku

[Baca Juga: Wuih Menggiurkan! Coba Intip Peluang Bisnis Properti Mahasiswa]

 

Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu penggunanya untuk melakukan pengelolaan dan perencanaan keuangan, termasuk keuangan bisnis.

Jika belum memilikinya, segera download melalui Google Play Store atau lakukan registrasi melalui PC.

Jika ingin lebih memahami mengenai bagaimana cara melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik, pelajari saja melalui ebook Finansialku yang satu ini:

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Semua bisa Anda peroleh secara GRATIS, tanpa dipungut biaya apapun. Tunggu apalagi? Yuk segera miliki, praktikkan, dan rasakan manfaatnya!

 

Dampak Pengumuman Ibu Kota Baru Pada Emiten Properti

Pengumuman pindahnya ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur menuai banyak reaksi signifikan, salah satunya dalam dunia bisnis properti.

Terbukti dengan sebanyak lima emiten properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencatatkan kenaikan harga saham cukup signifikan pada penutupan sesi I, Selasa (27/8/2019) setelah resminya keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Data perdagangan BEI mencatat, kelima emiten tersebut adalah PT PP Properti Tbk. (PPRO), PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Capri Nusa Property Tbk. (CPRI), dan PT Sitara Propertindo Tbk. (TARA).

Salah satu yang paling signifikan ialah kenaikan saham PPRO yang memimpin top gainers di BEI setelah sahamnya melesat hampir 19%.

Bahkan sebelum ditutup, saham anak usaha PT PP Tbk. (PTPP) ini juga melesat hampir 22% di harga Rp124/saham.

Cara Memilih, Mencari dan Menemukan Properti Dekat Stasiun, Ketahui Harganya! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Cegah dan Jangan Tiru Kesalahan Membeli Rumah Pertamamu!]

 

Berikut ini ialah daftar harga Saham 5 Emiten Properti, yaitu:

Emiten Harga Saham (Rp) %
PPRO/PP Properti 121 18,63
APLN/Agung Podomoro 189 4,42
BSDE/Bumi Serpong 1.435 4,36
CPRI/Capri Nusa 60 3,45
TARA/Sitara 725 2,84

Sumber: BEI, sesi I, 27 Agustus 2019

 

Besar kemungkinan salah satu katalis positif yang memantik aksi beli pelaku pasar adalah kabar bahwa PPRO telah melakukan kajian mendalam sebagai respons atas rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8/2019) mengatakan:

“Presiden telah menentukan lokasi ibu kota, kajian kami menjadi lebih fokus dan pada saatnya kami akan mengambil langkah yang tepat.”

 

Taufik menyebut, saat ini ada pemilik lahan yang sudah menawarkan skema kerja sama (joint venture) dengan luas area 500 hektare.

Hanya saja, ia masih enggan menyebutkan secara terang-terangan nama perusahaan tersebut.

“Ada pemilik lahan di calon ibu kota baru datang ke kami mengajak kerja sama. Belum bisa di-disclose perusahaannya.”

 

Dijamin Cepat Laku Jual Properti 02 Properti 2 - Finansialku

[Baca Juga: 5+ Cara Mendapatkan Jenjang Karier yang Cocok Bagi Anda!]

 

Emiten properti lainnya, APLN, juga mengalami kenaikan saham yang cukup melesat.

Bahkan di salah satu media nasional, APLN mengiklankan satu proyek properti premium di Kalimantan Timur yakni Borneo Bay City di Balikpapan sesaat setelah pengumuman.

Saham properti berikutnya yang mengalami kenaikan adalah BSDE yang didukung kepemilikan land bank di wilayah Kalimantan.

Analis PT Sucor Sekuritas, Joey Faustian, dalam risetnya menjelaskan ada dua emiten yang kena dampak positif, yakni BSDE dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).

BSDE, katanya, dikabarkan punya land bank seluas 500 hektare di Kalimantan Timur, terbagi dua di Balikpapan (270 hektare) dan Samarinda (245 hektare).

Sementara PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sudah memiliki cadangan lahan atau land bank 870 hektare, dalam bentuk kerja sama operasi dan usaha patungan.

Sebagian besar land bank, seluas 590 hektare berlokasi di Samarinda, Citra Grand Senyiur City Samarinda (397 hektare), Citra Garden City Samarinda (100 hektare), dan Land City Samarinda Citra (93 hektare).

“Kami melihat kedua pengembang ini akan mendapat manfaat dari relokasi ibu kota ke Kalimantan Timur, yaitu BSDE dan CTRA. Namun, jika berita itu benar, kami percaya BSDE kemungkinan akan menjadi penerima manfaat utama karena Samboja terletak lebih dekat ke Balikpapan.”

 

Tips Investasi Properti Ala Soetjipto Nagaria, Pendiri Summarecon 03 Summarecon - Finansialku

[Baca Juga: Pentingnya Mencatat Keuangan Karyawan Secara Efektif Agar Karier Cemerlang]

 

Sementara dua emiten lainnya tidak berhubungan langsung dengan proyek properti di Kalimantan Timur.

Situs resmi Sitara Propertindo mencatat beberapa proyek perusahaan tersebar di Solo, Purwakarta, dan Kemang Jakarta.

Sementara Capri Nusa fokus di gedung perkantoran, gedung pertemuan dan resor di Pulau Nusa Penida, sebelah tenggara Pulau Bali.

 

Prospek Properti Ibu Kota Baru

Dilansir dari CNBCIndonesia, analis senior PT Kresna Sekuritas Franky Rivan, Senin (26/8/2019) mengatakan:

“Pemindahan ibu kota at least 5 tahun ke depan baru reflected ke fundamental perusahaan (properti).”

 

Di sisi lain, Franky menjelaskan, tekanan pada saham properti hari ini, selain karena faktor perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, juga dipicu oleh kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menerbitkan Permen Nomor 11/PRT/M/2019 tentang Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah (PPJB).

Menurutnya, isi aturan tersebut yang lebih punya efek besar bagi saham-saham properti.

“Impact lebih besar (ke saham) adalah peraturan Kementerian PUPR yang baru, soal ketentuan PPJB baru akan lebih memberatkan developer dan membawa impact negatif lebih besar.”

 

Trik Hebat Menjalankan Bisnis Properti Dengan Modal Kecil Bahkan Tanpa Modal 02 - Finansialku

[Baca Juga: 8 Langkah Memilih Karier yang Sesuai dengan Anda]

 

Beberapa poin dalam peraturan tersebut yang memberatkan pengembang properti di antaranya:

  • Calon pembeli dapat membatalkan pembelian, jika pengembang (pelaku pembangunan) tidak melaksanakan pembangunan pembangunan sesuai jadwal dan uang sudah terbayar harus dikembalikan sepenuh oleh pengembang.
  • Jika calon pembeli membatalkan pembelian rumah bukan disebabkan oleh pelaku pembangunan) maka, pembeli berhak menerima kembali uang yang sudah dibayarkan, dipotong 10% dan pajak yang telah dibayar.
  • Jika pengembang terlambat mengembalikannya uang tersebut (maximal 30 hari), maka pengembang akan dikenakan denda 1 per mil per hari.

 

Perpindahan Ibu Kota Menjadi Prospek Properti yang Bagus

Pemerintah telah memutuskan perpindahan ibu kota ditetapkan di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Lahan yang disiapkan tersedia 180 ribu hektare yang mana 90 persennya dikuasai pemerintah.

Untuk tahap awal pemerintah bakal membangun kawasan ibu kota di lahan seluas 3.000 hektare.

Di kawasan ibu kota baru tersebut, pengembangan properti akan menjadi sesuatu yang berjalan sangat pesat, karena properti di sana sebelumnya belum terlalu berkembang.

 

Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi properti di Kalimantan Timur? Tulis pendapat dan komentar Anda dalam kolom bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan atau saudara yang belum mengetahuinya. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Houtmand P Saragih. 26 Agustus 2019. Ibu Kota RI Pindah, Bagaimana Prospek Emiten Properti?. CNBCIndonesia.com – http://bit.ly/2kzJ3ks
  • Imas Damayanti. 28 Agustus 2019. Swasta Bersiap Kembangkan Properti di Ibu Kota Baru. Republika.co.id – http://bit.ly/2muWToN
  • Tahir Saleh. 27 Agustus 2019. Ibu Kota RI Pindah, Saham 5 Emiten Properti Ini Terbang. CNBCIndonesia.com – http://bit.ly/2l0oEFl

 

Sumber Gambar:

  • Prospek Properti Ibu Kota Baru – http://bit.ly/2kYgsFA