Investment Outlook 21-25 November 2022. Sepanjang pekan lalu IHSG bergerak sideways cenderung melemah, sentimen global hingga pergerakan harga komoditas menjadikan IHSG tertekan.

Selain itu, sentimen positif berasal dari data neraca dagang dan pengendalian inflasi di Indonesia. Lalu, bagaimana kabar IHSG minggu ini?

Simak penjelasan lengkapnya dalam analisa outlook market dari Finansialku berikut.

 

Investment Outlook IHSG Review: Pergerakan Bursa Indonesia di Tengah KTT G20 dan Pemilu AS

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun -0,1% ke level 7.082,18 pada penutupan pekan ini, dari 7.089,20 pada penutupan pekan lalu Jumat (18/11/22). Kondisi ini terjadi karena tekanan net sell investor asing.

Kapitalisasi pasar tercatat naik 0,04% menjadi Rp9.473,06 pada pekan ini, dibandingkan dengan Rp9.469,05 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi bursa ikut turun sejalan dengan pelemahan indeks. Selama kurun waktu 14-18 November 2022, rata-rata nilai transaksi turun 4,73% menjadi Rp12,42 triliun dari Rp13,03 triliun pada pekan sebelumnya.

[Baca Juga: Investment Outlook: Ada KTT G20 dan Pemilu AS, Bagaimana Pergerakan Bursa Indonesia Minggu Ini?]

 

[Baca IHSG Hari Ini]

 

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (14-18 November 2022)

investment outlook_Sektoral

Sumber: IDX

 

Berdasarkan tabel di atas, IHSG pada perdagangan seminggu kemarin (14-18 November 2022) ditutup menghijau pada Jumat (18/11) sebesar 0,89%.

Kondisi ini sejalan dengan indeks LQ45 yang menguat 0,85% dan indeks IDX30 turut menguat 0,84%.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing

Pada Jumat (18/11/22), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp667,94 miliar.

Sepanjang 2022 investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp77,48 triliun.

 

3 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)

investment outlook_net buy

Sumber Data: RTI Business

 

Angka net buy asing tertinggi di pasar reguler tercatat oleh saham ITMG (Rp94,6 miliar), ADMR (Rp58,0 miliar), dan AMRT (Rp49,3 miliar).

 

3 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

investment outlook_net sell

Sumber Data: RTI Business

 

Sedangkan untuk net sell asing tertinggi di pasar reguler yakni saham TLKM (Rp808,3 miliar), BBRI (Rp582,9 miliar), dan BMRI (Rp479,4 miliar).

 

Investment Outlook IHSG Minggu Ini: 21-25 November 2022

Posisi IHSG pada Jumat (18/11/22) ditutup menguat +0,53% di posisi 7.082.18. Di mana sejumlah 212 saham menguat dan 287 saham melemah serta 204 tidak bergerak.

Jika kita lihat dalam jangka pendek, IHSG masih akan tertekan negatif seiring pelemahan nilai tukar rupiah ke 15.500-an/dolar AS.

Sentimen lainnya dari eksternal, yakni Bank Sentral AS, The Fed kembali berencana menaikkan suku bunga acuan pada November.

Sentimen positifnya berasal dari neraca perdagangan Indonesia yang menunjukkan angka positif. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angkanya surplus 4,99 miliar dolar AS pada September 2022.

Berdasarkan indikator MACD, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support di 6.996-6900.

Jika IHSG berhasil menembus support tersebut, hal ini akan membawanya menuju support berikutnya di level 6.800; sedangkan untuk resistance di 7.100-7.240.

investment outlook_ihsg

Sumber: Tradingviews (IHSG)

 

Ingat! Segala bentuk keputusan pembelian produk investasi harus disertai dengan analisa yang memadai.

Sehingga kami harapkan Anda mempelajari dan menganalisa secara komprehensif baik kualitatif maupun kuantitatif.

Agar psikologi kita tidak terganggu dengan naik turunnya saham yang Anda miliki. Sebagai referensi mengenai produk investasi yang ada di pasar modal, Anda bisa nonton video Finansialku berikut ini:

 

Dengan kondisi IHSG yang kembali ke level 7.050, investor masih butuh berhati-hati dengan berbagai kabar baik atau buruk untuk pasar saham di sepanjang 2022 ini.

Investor bisa saja wait & see dan membeli saham-saham potensial dengan harga murah.

Jika Anda ingin menggali referensi seputar investasi saham, yuk, ketahui tips berinvestasi dari ahlinya.

Atau, Anda juga bisa dapatkan panduan lengkapnya melalui ebook gratis dari Finansialku berikut ini:

Ebook GRATIS, Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Domestik:

Kalender ekonomi Indonesia minggu ini:

investment outlook_kalender domestik

Sumber: Investing.com

  • Nilai tukar rupiah kembali tertekan sepanjang bulan November ini, meskipun data neraca perdagangan lebih tinggi dari ekspektasi.

Per Jumat (18/11) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp15.684/$USA, melemah 22 poin atau 0,14%, jika kita bandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Kamis hari sebelumnya.

  • Pada Kamis kemarin, BI kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%.

Suku bunga Deposit Facility sebesar 4,50%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6%.

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,72% pada kuartal III 2022. Menjaga konsumsi masyarakat tetap lancar menjadi salah satu kunci.
  • Pemerintah memastikan ketersediaan bahan makanan tercukupi di dalam negeri, hal ini guna menjaga agar inflasi tidak naik signifikan.
  • PT Pertamina sedang dalam jadwal melakukan impor BBM untuk persiapan menghadapi kebutuhan libur natal dan tahun baru 2023.
  • Tekanan ekonomi yang terjadi menyebabkan permintaan di pasar ekspor anjlok parah.

Akibatnya, stok di pabrik dalam negeri menumpuk, menyebabkan pengurangan produksi, hingga berujung Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) puluhan ribu buruh.

  • Salah satunya emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang telah melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan atau sekitar 12% dari total karyawan Grup GoTo.
  • Selanjutnya ada Ruangguru yang melakukan PHK pada November 2022. Perusahaan rintisan ini mengumumkan PHK ratusan pegawai.

Informasi itu diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru. Selengkapnya bisa Sobat Finansialku ketahui lewat artikel 8 Startup Alami Badai PHK, dari GoTo Hingga Ruangguru

 

Komoditas:

  • Harga emas jatuh pada perdagangan akhir pekan ini, menyusul indikasi dari pejabat Federal Reserve AS yang akan terus menaikkan suku bunga karena bank berusaha untuk menurunkan inflasi.
  • Posisi harga minyak turun lebih dari $2/barel pada Jumat akhir pekan ini.

Minyak berada di jalur penurunan mingguan kedua, karena kekhawatiran tentang melemahnya permintaan di China dan kenaikan lebih lanjut suku bunga AS.

  • Minyak mentah mendekati rekor tertinggi awal tahun ini karena invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran tersebut.
  • China, yang menurut sumber ingin memperlambat impor minyak mentah dari beberapa eksportir, telah mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Sementara harapan untuk kenaikan suku bunga AS yang tidak terlalu agresif telah dipatahkan oleh pernyataan dari beberapa pejabat Federal Reserve minggu ini.

  • Kekhawatiran resesi telah mendominasi minggu ini bahkan dengan pengetatan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+.

 

Data Global:

Kalender global minggu ini:

investment outlook_kalender global

Sumber: Investing.com

  • Pemimpin Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins, mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral memiliki lebih banyak kenaikan suku bunga ke depannya.

Karena berusaha untuk menurunkan inflasi, yakni bersiap untuk kenaikan 75 basis poin.

  • Menurut Lauren Goodwin, seorang ekonom dan ahli strategi portofolio di New York Life Investments, bahwa pasar berada dalam wait and see jelang data ketenagakerjaan dan ekonomi lainnya.
  • Prediksinya The Fed akan menaikkan suku bunga lebih kecil 50 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan 13-14 Desember setelah empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 bps.

 

Investment Outlook Kesimpulan & Rekomendasi

Volatilitas pergerakan pasar saham global yang mempengaruhi IHSG masih berpotensi terjadi hingga akhir 2022 ini.

Kondisi terjaid di tengah kekhawatiran resesi dunia, krisis energi di beberapa negara Eropa, serta badai PHK dalam negeri yang turut menjadi pemicu.

Tren inflasi melampaui target ini mendapat respon pengetatan kebijakan moneter. Inflasi yang tinggi juga menjadi salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi global.

Inflasi yang terjadi di negara maju, meningkatnya suku bunga sejak 2022, membuat para investor yang meletakkan aset nya di sejumlah aset berisiko bergerak lebih agresif.

Pasar masih akan melanjutkan aksi profit taking dan para trader lebih memilih untuk bermain di pasar saham dalam jangka pendek. Bagi para investor bisa mengamati pasar (wait and see) melihat sentimen yang terjadi.

 Saat ada kemungkinan terjadinya koreksi maka investor sebaiknya melakukan wait and see terlebih dahulu dan fokus kepada saham-saham core stock yang sudah Anda miliki.

Sobat Finansialku jangan khawatir mengenai koreksi ini, perlu kita ingat bahwa adanya koreksi itu wajar dan harusnya membahagiakan. Terlebih jika sudah mempelajari saham yang Anda beli.

 

Rekomendasi

Saham pilihan kami saat ini akan fokus pada saham-saham value stock yang masih terdiskon.

Saham komoditas dan energi pun masih dalam pantauan melihat tren harga komoditas acuan yang positif dan tren saham energi yang sideways, bagus untuk kita antri di support kuatnya.

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai investasi apa yang cocok untuk Anda saat ini, langsung saja konsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku.

Ingat, setiap individu memiliki toleransi risiko dan tujuan keuangan yang berbeda. Pastikan Anda melakukan Financial Check Up sebelum memulai investasi.

Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan keuangan saat ini dengan memanfaatkan fitur tersebut melalui Aplikasi Finansialku.

Banner Iklan FCU - PC

 

Jika ingin sharing lebih dalam mengenai review portofolio investasi Anda, Sobat Finansialku bisa diskusi dengan menghubungi WhatsApp di nomor 0813-1646-8488 untuk buat janji, ya.

 

Disclaimer On: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itulah analisa atas outlook pasar minggu ini. Semoga bermanfaat dalam mengambil langkah berinvestasi.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan-rekan investor lainnya, terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • PT Bursa Efek Indonesia (idx.co.id)
  • Bisnis.com
  • CNBC Indonesia
  • Phillip Sekuritas
  • Indopremier Sekuritas
  • Mirae Aset Sekuritas
  • Samuel Sekuritas Indonesia
  • dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya.