Apa itu investasi properti? Properti adalah salah satu instrumen yang sangat investor minati. Banyak investor yang telah melakukan bisnis properti dan mendapatkan keuntungan.

Seperti apa peluang investasi properti? Bagaimana cara memilih investasi properti dan apa strategi yang bisa kita lakukan untuk berbisnis properti? Mari kita simak artikel berikut.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Mengapa Berinvestasi Properti

Properti, sebagai instrumen investasi hingga saat ini masih menjadi salah satu instrumen yang paling para investor minati. Hal ini tidaklah mengherankan, karena setiap orang butuh rumah tinggal, baik itu rumah tapak maupun rumah susun.

Rumah menjadi kebutuhan primer, impian dan kebutuhan setiap orang, apalagi dengan melihat jumlah penduduk di Indonesia yang berjumlah lebih dari 250 juta penduduk dan masih akan terus bertambah, peluang properti sebagai instrumen investasi pun tentu terbuka lebar.

Kebutuhan akan rumah adalah hal yang masih akan ada selama ada pertumbuhan jumlah penduduk. Mungkin Anda sudah mempunyai rumah, namun orang-orang di sekitar Anda pun belum tentu memiliki rumah sendiri. Anda pun, bila memiliki uang berlebih juga dapat memanfaatkan peluang ini dan membantunya.

Dengan berinvestasi pada properti, bukan berarti Anda hanya memosisikan sebagai penikmat properti tersebut, Anda pun dapat berperan sebagai penyedia properti bagi mereka yang belum dapat membeli rumah tinggal sendiri. Anda dapat menjualnya kembali, atau juga dapat menyewakannya kepada mereka yang membutuhkan.

Investasi Properti Bisnis Properti

[Baca Juga: Ada 9 Istilah Finansial yang Perlu Anda Ketahui untuk Mengurangi Risiko Investasi]

 

Secara umum, ada 2 jenis keuntungan yang dapat Anda terima dengan berinvestasi properti, bergantung pada bagaimana Anda melihat properti sebagai instrumen investasi itu sendiri. Kedua jenis keuntungan itu adalah:

banner -investasi property asset atau liabilitas (1)

#1 Capital Gain

Dengan membeli sebuah properti, setelah Anda memilikinya dalam waktu cukup lama, lalu Anda menjualnya kembali, Anda akan mendapatkan keuntungan berupa kenaikan harga.

Ada keuntungan yang Anda dapatkan dari kenaikan nilai properti yang Anda miliki ketika Anda menjualnya. Keuntungan dari selisih harga beli dan jual inilah yang kita sebut sebagai Capital Gain.

Harga properti selalu naik tiap tahunnya, setiap tahunnya, harga properti bisa bertumbuh sebesar 10-20%, terutama pada kota-kota besar, tergantung tingkat inflasi yang terjadi.

Namun, bila Anda hanya memosisikan diri sebagai pembeli dan mengharapkan Capital Gain saja, Anda baru memanfaatkan setengah potensi dari instrumen investasi properti. Berikut adalah jenis keuntungan kedua dari bisnis properti.

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

#2 Cashflow

Selain keuntungan bisnis properti dari capital gain, Anda juga bisa memanfaatkan properti dengan memosisikan diri sebagai penyedia properti kepada orang yang belum sanggup untuk membeli properti sendiri. Anda dapat memanfaatkan properti tersebut untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, dengan cara menyewakannya kepada orang yang membutuhkan.

Dengan mengontrakkan atau menyewakan properti Anda kepada orang yang membutuhkan tempat tinggal, Anda pun tak hanya mendapatkan capital gain saja, tapi juga arus kas (cashflow) dari pendapatan sewa properti yang Anda miliki. Dengan mengelola properti yang Anda miliki, maka keuntungan yang Anda hasilkan semakin besar.

Income Investing

[Baca Juga: Karyawan Ingin Memiliki Penghasilan Tambahan? Kenali Income Investing]

 

Memilih Investasi Properti yang Bernilai

Peluang untuk berinvestasi pada properti memang besar, namun bukan berarti Anda bisa sembarang memilih properti untuk Anda investasikan. Tidak semua hunian atau properti bisa menjadi instrumen investasi yang menjanjikan.

Bila Anda salah memilih properti, misalnya di daerah rawan bencana, bisa jadi Anda akan kesulitan menjual rumah yang Anda miliki, dan akhirnya Anda harus merelakan menjualnya di harga rendah. Pilihlah rumah atau properti yang paling memberikan keuntungan, berikut kriterianya:

 

#1 Lokasi yang Aman

Salah satu faktor terpenting dalam menentukan pilihan properti adalah lokasi. Tentunya Anda tidak akan membeli sebuah properti di lokasi yang rawan banjir, atau rawan bencana lainnya. Selain tidak layak menjadi tempat tinggal, lokasi tersebut memiliki nilai investasi yang rendah. Investor haruslah memilih lokasi yang aman dan menjadi wilayah yang berkembang.

Yuk Daftar Uber Driver
Yuk Daftar Uber Driver

 

#2 Akses Lokasi yang Strategis

Semakin strategis sebuah lokasi, semakin besar nilai sebuah properti. Peluang properti tersebut menjadi instrumen investasi pun semakin besar. Mempunyai rumah di lokasi yang strategis cukup menarik di mata investor.

Selain lokasi yang strategis, perlu Anda perhatikan akses menuju lokasi tersebut. Akses yang mudah menunjukkan keterjangkauan lokasi. Lokasi yang mempunyai akses yang bagus adalah lokasi yang bisa terjangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi umum.

Ada 3 Tipe Investor Properti. Tipe Seperti Apakah Anda 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ada 3 Tipe Investor Properti. Tipe Seperti Apakah Anda?]

 

#3 Potensi Pengembangan

Carilah lokasi strategis yang masih punya potensi untuk berkembang, artinya lokasi tersebut masih mempunyai ruang untuk dibangun dan dikembangkan. Seiring dengan berkembangnya sebuah lokasi, nilai properti yang Anda miliki pun pastinya akan terkerek naik.

 

#4 Harga Jual Properti

Sebelum membeli properti, ada baiknya Anda melakukan evaluasi harga terlebih dahulu. Prinsip dalam berinvestasi adalah buy low, sell high, di mana bila Anda dapat membeli barang bagus dengan harga murah untuk dijual lagi di harga wajarnya di harga tinggi.

Cara ini tentunya menguntungkan bagi Anda. Namun membeli rumah murah bukan berarti asal murah, Anda juga perlu menilai value dari properti tersebut.

Iklan Banner Perencanaan Dana Membeli Rumah - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

#5 Manfaat Sebagai Instrumen Investasi

Properti yang Anda beli haruslah memenuhi syarat sebagai instrumen investasi, artinya dengan membeli properti tersebut, Anda bisa mendapatkan keuntungan baik dari capital gain maupun cashflow.

Pastikan properti Anda memiliki nilai jual, sehingga Anda dapat dengan mudah menjualnya di harga yang lebih tinggi, atau Anda dapat dengan mudah menyewakannya kepada yang membutuhkannya.

Sifat Dasar Investasi Properti

[Baca Juga: Kenali 7 Sifat Dasar Properti yang Perlu Anda Ketahui]

 

Jenis-Jenis Investasi Properti

Ada tiga jenis properti yang dapat Anda pilih untuk menjadi instrumen investasi. Masing-masing jenis properti ini memiliki ciri khas dan nilai tersendiri. Anda bisa memilihnya sesuai tujuan investasi Anda. Ketiga jenis itu antara lain:

 

#1 Rumah Tapak

Rumah tapak masih menjadi jenis investasi yang paling populer. Rumah tapak, atau yang juga kita sebut Landed House, paling diminati oleh pembeli ataupun investor. Sebab selain rumah, investor juga memiliki tanah yang harganya terus meningkat.

Hingga kini, rata-rata permintaan rumah tapak mencapai 900.000 unit per tahun, sementara persediaannya hanya sekitar 80.000 per tahun.

 

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

 

#2 Apartemen

Apartemen, atau juga kita kenal sebagai hunian susun, sudah tidak asing di ibukota dan kota-kota besar. Meskipun bila kita hitung nilai wajarnya lebih kecil daripada rumah tapak, permintaan apartemen di kota besar masih cukup besar karena lokasi yang strategis dan efisien untuk pekerja kantoran.

 

#3 Properti Komersial

Properti dengan kategori komersial ini memiliki berbagai macam jenis, seperti perkantoran, mall, dan ruko. Properti kategori ini cukup berkembang di kota-kota besar. Biasanya pembeli atau investor yang membeli properti jenis ini membelinya karena memang untuk tujuan bisnis.

Memilih Developer Bisnis Properti

[Baca Juga: Bagaimana Memilih Developer agar Investasi Properti Aman dan Menguntungkan]

 

Strategi Untuk Mendapatkan Harga Properti Terbaik

Seorang investor properti yang andal akan membeli properti pada harga terbaiknya, artinya investor tersebut membayar sejumlah uang yang sepadan dengan nilai properti yang dibelinya. Sebaliknya, investor yang ingin menjual propertinya, harus optimis bahwa hunian yang akan dijualnya memiliki nilai yang tinggi, sehingga pembelinya mau membayar di harga yang tinggi pula.

Sebagai investor properti, Anda perlu memahami proses pembentukan harga yang dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran, dan sebagai investor properti Anda perlu paham bagaimana menentukan harga.

Anda perlu melakukan pengamatan, riset, dan menyelidiki harga-harga properti di sekitar lokasi Anda, atau di tempat lain yang punya karakteristik yang sama dengan wilayah Anda.

Jika Anda berada di posisi untuk menjual properti Anda, Anda perlu menghitung harga properti Anda disesuaikan dengan nilai wajarnya, baru kemudian Anda bisa menetapkan harga minimal (Floor Price) untuk Anda jual.

Sebaliknya bila Anda berada di posisi pembeli, setelah Anda melakukan observasi harga, Anda bisa menetapkan harga maksimal (Ceiling Price) yang berada dalam batas toleransi Anda, artinya harga tersebut adalah tolak ukur harga di mana Anda masih bersedia untuk membeli properti tersebut.

Strategi Jitu Investasi Properti Bisnis Properti

[Baca Juga: 9+ Strategi Jitu dalam Menjual Properti Anda]

 

Cara Untuk Membeli Properti

Investasi properti kini tidak hanya milik kalangan orang kaya saja, sekarang masyarakat kelas menengah ke bawah pun dapat memiliki kesempatan untuk melakukan bisnis properti. Modal sering menjadi hambatan bagi kalangan menengah ke bawah untuk melakukan investasi properti. Karena itu, berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membeli properti:

  1. Memanfaatkan pembiayaan bank. Bank menawarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) bagi Anda yang merasa tidak mempunyai cukup modal. Walaupun bank juga memiliki beberapa persyaratan, tidak ada salahnya untuk Anda coba.
  2. Menyiapkan uang muka terlebih dahulu. Hingga sekarang, pemerintah telah memberikan kemudahan bagi kalangan menengah ke bawah untuk memiliki rumah sendiri. Pemerintah pun telah mengeluarkan program uang muka 1% untuk membeli rumah murah. Namun perlu Anda ingat, dengan membayar uang muka lebih besar di awal, sebetulnya akan meringankan cicilan yang Anda bayarkan nantinya.
  3. Memastikan status kredit. Sebelum mengajukan KPR atau KPA, Anda perlu mengecek status kredit Anda di sistem informasi debitur (SID) Bank Indonesia. Jika Anda memiliki utang yang belum selesai, sebaiknya Anda selesaikan terlebih dahulu untuk memperlancar pengajuan KPR nantinya.
  4. Memeriksa kekuatan cashflow untuk cicilan. Anda harus memastikan kepada pihak bank bahwa Anda memiliki tabungan dan arus kas yang sehat. Anda juga perlu meyakinkan diri Anda untuk berkomitmen membayar cicilan sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
  5. Membandingkan KPR tiap bank. Anda perlu membandingkan KPR dan KPA beberapa bank, kemudian barulah Anda bisa memilih KPR Bank yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti besaran bunga yang kompetitif dan plafon yang sesuai.
  6. Membayar dengan cicilan lunak. Banyak pengembang yang menawarkan propertinya dengan menawarkan cicilan lunak. Anda dapat memanfaatkan tawaran tersebut dan tentunya dapat memperingan pembayaran cicilan Anda.

 

Kredit Rumah Kalkulator KPR, Contoh Produk dan Cepat Lunasi KPR 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kredit Rumah: Kalkulator KPR, Contoh Produk dan Cara Cepat Lunasi KPR]

 

Memulai Investasi Properti

Itulah hal-hal yang dapat Anda pahami sebelum Anda memulai investasi properti. Dengan memahami berbagai aspek dalam berinvestasi properti atau bisnis properti, dapat memberikan Anda gambaran mengenai cara berinvestasi yang tepat.

 

Apakah Anda mempunyai rencana untuk berinvestasi properti atau berencana untuk melakukan bisnis properti? Mari ceritakan pendapat Anda dengan menulis komentar di kolom berikut. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Tim Wesfix. 2015. Investasi Itu “Dipraktekin”. Jakarta: PT Gramedia

 

Sumber Gambar:

  • Property Value – https://goo.gl/FzrFbu

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com