Apakah Anda sudah mengenal reksa dana? Bagaimana peluang keuntungan dan risiko berinvestasi reksa dana?
Untuk mengetahuinya, mari simak artikel Finansialku artikel berikut ini!
Rubrik Finansialku
Berinvestasi Reksa Dana
Reksa dana adalah pilihan instrumen investasi yang tepat bagi investor pemula. Selain mudah dalam berinvestasi, modal awalnya pun kecil.
Walaupun reksa dana tergolong sebagai investasi yang aman, apalagi dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman, tetap saja ada risiko di dalamnya.
Tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Semua ada risikonya.
Pada umumnya, terdapat 4 jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.
Setiap jenis reksa dana memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Semakin tinggi risiko investasinya, maka semakin besar keuntungannya.
Berdasarkan jenisnya, reksa dana yang paling agresif dan menguntungkan adalah reksa dana saham. Sedangkan reksa dana yang paling aman adalah reksa dana pasar uang.
Jangka waktu yang disarankan dari setiap jenis reksa dana pun berbeda-beda. Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Oleh karena itu, sebelum berinvestasi di reksa dana, Anda perlu mengetahui peluang keuntungan dan risiko berinvestasi di reksa dana.
Jangan khawatir, Finansialku memberikan ebook Investasi Reksa Dana Bagi Pemula gratis untuk Anda!
Anda dapat langsung download dan mempraktikkannya sekarang juga. Lakukan dan rasakan manfaatnya!
Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula
6 Peluang Keuntungan Investasi Reksa Dana
Rubrik finansialku akan berbagi peluang keuntungan berinvestasi reksa dana. Berikut 6 peluang keuntungan investasi reksa dana yang akan Anda peroleh:
#1 Diversifikasi Investasi
Dana yang Anda investasikan akan terdiversifikasi. Diversifikasi tergantung pada jenis reksa dana yang Anda pilih.
Misalnya jika Anda berinvestasi di reksa dana saham, di mana minimal 80 persennya akan dialokasikan ke saham, maka dana Anda akan didiversifikasi ke beberapa emiten-emiten saham yang berbeda-beda.
[Baca Juga: 6 Investasi untuk Mahasiswa yang Penting untuk Kamu Ketahui]
Sehingga, jika satu emiten saham mengalami kinerja yang buruk, maka hal ini tidak akan terlalu memengaruhi kinerja reksa dana tersebut. Tentu sangat menguntungkan bagi investor karena risiko kerugian akan lebih kecil.
#2 Modal Investasi yang Kecil
Modal untuk bisa berinvestasi di reksa dana tergolong cukup kecil. Sekarang Anda bisa berinvestasi di reksa dana dimulai dari Rp100.000 saja.
Sudah banyak Manajer Investasi yang menawarkan investasi reksa dana dengan modal Rp100.000.
Contohnya, Panin Asset Management, Manulife Asset Management Indonesia, Mandiri Manajemen Investasi, dan lain-lain.
#3 Dana Investasi Dikelola Oleh Manajer Investasi
Dalam berinvestasi reksa dana, Anda tidak perlu repot serta bingung di manakah Anda akan menempatkan dana yang ingin diinvestasikan.
Terdapat manajer investasi profesional serta berpengalaman yang akan mengelola dana Anda.
Manajer investasi akan membantu mengalokasikan dana yang Anda investasikan di tempat yang paling menguntungkan, tentunya sesuai dengan jenis reksa dana yang dipilih.
#4 Transparasi Informasi
Dalam berinvestasi reksa dana, Anda dapat mengetahui informasi perkembangan portofolio. Anda juga dapat memantau keuntungan investasi reksa dana yang dimiliki.
Selain itu, Anda juga dapat mengetahui biaya-biaya apa saja yang akan dibebankan, risiko yang ada, serta mengetahui Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang akan di update pada setiap hari kerja.
Oleh karena itu, Anda dapat dengan mudah memonitor perkembangan investasi Anda.
#5 Lebih Aman
Investasi di reksa dana merupakan investasi yang tergolong aman. Mengapa demikian?
Karena dana investasi yang Anda setorkan tidak dipegang langsung oleh manajer investasi itu sendiri. Dana invetasi tersebut dititipkan pada rekening bank khusus yang disebut dengan Bank Kustodian.
[Baca Juga: Moms, Pilih Asuransi Pendidikan atau Reksadana? Kenali Kelebihan dan Kekurangannya!]
#6 Likuiditas Tinggi
Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan, maka semakin bagus perusahaan tersebut. Hal ini berarti perusahaan tersebut dapat dipercaya.
Likuiditas itu sendiri berarti kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
Oleh karena itu, dengan likuiditas yang tinggi, maka investor dapat mencairkan unit penyertaan mereka kapan saja sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
5 Risiko Berinvestasi di Reksa Dana
Selain peluang keuntungan, tentunya terdapat risiko dalam berinvestasi di reksa dana. Berikut 5 risiko berinvestasi reksa dana.
#1 Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Anda akan membeli reksa dana dalam bentuk unit penyertaan. Nilai unit penyertaan dalam reksa dana akan fluktuatif.
Oleh karena itu, dalam berinvestasi reksa dana terdapat risiko berkurangnya nilai unit penyertaan.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, penurunan harga di efek saham, obligasi, surat berharga atau yang lainnya sehingga Nilai Aktiva Bersih (NAB) menjadi turun.
#2 Risiko Likuiditas
Biasanya reksa dana memiliki likuiditas yang cukup tinggi. Namun, di beberapa kondisi risiko likuiditas juga bisa terjadi di reksa dana.
Risiko likuiditas di reksa dana dapat terjadi jika terlalu banyak investor yang melakukan penjualan kembali (redemption) unit-unit yang mereka miliki.
Hal ini akan membuat manajer investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai untuk semua investor yang melakukan redemption.
[Baca Juga: Risiko dari Investasi]
#3 Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka yang berarti perekonomian Indonesia sangat rentan terhadap perubahan ekonomi internasional.
Kinerja perusahaan di Indonesia, termasuk perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan politik di dalam dan di luar negeri.
Oleh karena itu, secara tidak langsung kinerja portofolio reksa dana akan terpengaruhi.
#4 Biaya-biaya yang Dibebankan
Dalam berinvestasi reksa dana, terdapat biaya-biaya yang dibebankan kepada investor. Ada biaya yang dikenakan secara langsung, ada pula yang dikenakan secara tidak langsung.
Contoh biaya-biaya di investasi reksa dana adalah biaya pengalihan (switching fee), biaya manajer investasi, biaya Bank Kustodian, dan lain sebagainya.
[Baca Juga: Produk Investasi Apa yang Cocok untuk Saya?]
#5 Risiko Default
Risiko default dapat terjadi ketika manajer investasi membeli obligasi di emiten yang ternyata sedang mengalami kesulitan secara finansial. Padahal, sebelumnya kinerja perusahaan tersebut masih baik-baik saja.
Itulah yang mengakibatkan emiten tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban membayarnya.
Ketahui Peluang dan Risiko Investasi Reksa Dana
Sebelum berinvestasi reksa dana, Anda perlu mengetahui peluang keuntungan serta risiko berinvestasi reksa dana.
Tentunya hal tersebut telah dirangkum oleh Finansialku melalui artikel ini, sehingga Anda dapat lebih memahaminya.
Pilihlah investasi reksa dana yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Selain itu, jangan lupa untuk menentukan tujuan keuangan Anda sebelum berinvestasi di reksa dana.
Jadi, apakah Anda sudah paham peluang keuntungan dan risiko investasi reksa dana? Silahkan berikan pendapat dan komentar Anda di kolom yang telah disediakan.
Bagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkan. Terimakasih. Selamat berinvestasi!
Sumber Referensi:
- Evi R 12 Juni 2018. Investor Wajib Tahu: Peluang Keuntungan dan Risiko Berinvestasi di Reksa Dana. Bareksa.com – https://goo.gl/FVkEk8
- Mita A 16 Mei 2017. Keuntungan dan Risiko Investasi Melalui Reksa Dana. Kompasiana.com – https://goo.gl/4sd9ig
Sumber Gambar:
- Peluang Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Reksa Dana 1 – https://goo.gl/NWCwVr
- Peluang Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Reksa Dana 2 – https://goo.gl/nw2Ko7
Leave A Comment