Bagaimana menurut Anda persiapan pensiun yang benar? Apakah dengan deposito atau beli tanah?

Mengingat sudah menjadi cita-cita semua orang untuk dapat menikmati hidup dan pensiun dengan bahagia, artinya Anda harus membuat perencanaan sedini mungkin.

Agar tidak membuat perencanaan yang salah, yuk simak mana alternatif yang lebih sesuai bagi Anda!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Curhatan Seorang Bapak

Baru-baru ini paman saya, sebut saja Bapak A (50 tahun) berkeluh kesah mengenai masa pensiunnya yang sebentar lagi tiba.

Bapak A memang sukses selama ini, pekerjaannya lancar, penghasilannya lebih dari cukup.

Namun sayangnya, dirinya hanya memikirkan hari ini. Bagaimana agar cicilan KPR dan mobilnya terlunasi, bagaimana agar setiap bulannya seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi, dan sebagainya.

Awalnya, semuanya masih lancar. Cicilan bisa terbayar, bahkan dirinya masih punya sisa uang karena pekerjaannya lancar dan dirinya memperoleh promosi kenaikan jabatan.

Bapak A bahkan masih bisa membiayai keluarganya (istri dan 2 anaknya yang masih kecil-kecil pada saat itu) dengan lebih dari cukup.

Namun satu hal yang dilupakannya adalah merencanakan masa depannya.

Kini, Bapak A baru sadar dan mulai menyesali apa yang lupa dilakukannya. Dia bertanya-tanya bagaimana caranya pensiun dengan keadaan seperti ini.

Apakah dirinya harus mengandalkan bantuan dari anak-anaknya yang sudah mulai bekerja, atau harus bagaimana?

Bapak A tersesat dalam ketidaktahuan karena kurangnya perencanaan. Seperti sebuah pepatah mengatakan:

 “Those who fail to plan, plan to fail.”

 

Artinya, Anda yang gagal membuat rencana sama saja dengan merencanakan kegagalan.

Dalam kondisi terburuk, akibatnya Anda harus menunda pensiun sementara atau selamanya untuk bisa bertahan hidup.

Untuk melihat perbandingan mereka yang mempersiapkan dana pensiun sejak dini dan mereka yang terlambat, mari kita simak bersama ilustrasi berikut:

Pada saat musim gugur, keluarga semut bekerja keras mengumpulkan bahan makanan untuk nanti saat musim dingin. Lain cerita dengan belalang yang kerjanya bermalas-malasan.

Ketika musim dingin tiba, semut tidak mati kelaparan, karena mereka sudah memiliki cadangan makanan.

Belalang yang malas-malasan dan tidak memiliki persiapan, kesulitan mencari makanan dan akhirnya mati tak bisa bertahan hidup.

 

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Hal yang sama juga bisa terjadi kepada manusia, dan kepada Anda. Nah, apakah Anda memilih untuk menjadi semut atau belalang?

Jika Anda ingin menjadi semut, maka Anda perlu mempersiapkannya sejak dini, jauh sebelum Anda memasuki masa pensiun. Mengapa?

Karena perencanaan masa pensiun bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan proses yang cukup panjang untuk menjamin gaya hidup Anda tetap sejahtera pada masa pensiun nanti.

Perencanaan bisa dilakukan mulai dari yang paling sederhana, seperti perencanaan keuangan.

Dengan melakukannya, Anda dapat mengetahui hal apa saja yang dapat Anda rencanakan secara keuangan untuk saat ini dan masa mendatang.

Miliki panduannya dengan men-download ebook Finansialku berikut ini, GRATIS!

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Nah, mari kita melihat penjelasan mengenai perencanaan masa pensiun ini yuk!

 

Mengapa Perlu Menyiapkan Dana Untuk Pensiun?

Bagi Anda yang belum menyiapkan dana pensiun, tentunya sering bertanya-tanya:

Buat apa sih menyiapkan dana pensiun dari sekarang, toh masih lama? Masih banyak waktu untuk menyiapkannya.”

 

Namun nyatanya pensiun merupakan salah satu tahap kehidupan yang akan datang cepat atau lambat.

Setiap manusia pasti mencapai suatu titik di mana dirinya sudah tidak produktif dan harus berhenti bekerja.

Nah, sebelum masuk ke alasan utama perencanaan dana hari tua (retirement plan), Finansialku akan membahas sedikit mengenai siklus hidup manusia (human life stage). 

Perencanaan Keuangan dan Siklus Hidup Manusia - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

Melalui siklus tersebut Anda bisa melihat bahwa masa pensiun merupakan tahapan terakhir dalam siklus kehidupan, biasanya dicapai pada usia 55 tahun ke atas. Pada masa tersebut, grafik penghasilan mulai menurun.

Sayangnya, 90% orang tidak bisa menghidupi diri sesuai standar hidupnya setelah grafik penghasilan mulai menurun ini. Kok bisa?

Salah satu penyebab 90% orang yang tidak siap menghadapi pensiun adalah karena kurangnya persiapan sejak usia muda. Di sinilah pentingnya sebuah PERENCANAAN PENSIUN (retirement plan).

Persiapan Pensiun 02 Finansialku

[Baca Juga: Nyaris Terlambat, Seorang Karyawan Baru Menyiapkan Dana Pensiun di Usia 40 an. Jangan Khawatir Ini Strategi yang Dapat Anda Lakukan!]

 

Dengan perencanaan pensiun, Anda akan memperoleh beberapa benefit berikut:

  1. Anda dapat mengetahui estimasi berapa jumlah uang yang Anda butuhkan saat pensiun.
  2. Anda dapat mengetahui berapa lama Anda harus berinvestasi untuk menyiapkan dana pensiun tersebut.
  3. Perencanaan dana hari tua akan berperan sebagai peta (penunjuk jalan), untuk memperjelas arah investasi Anda. Tahukah Anda banyak orang terkena investasi bodong karena mereka tidak tahu arah dan tergoda dengan “JANJI” atau “IMING-IMING” keuntungan besar.
  4. Sangat memungkinkan Anda dapat mempertahankan gaya hidup (lifestyle) Anda saat pensiun, sehingga Anda bisa menjalani masa pensiun dengan sejahtera. Syaratnya, jangan terlambat melakukan perencanaan dana hari tua.
  5. Memungkinkan Anda untuk TETAP memiliki sumber pendapatan saat memasuki masa pensiun. Misalnya bunga deposito, pendapatan pasif dan lain sebagainya.
  6. Anda dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mempersiapkan dana hari tua, jika Anda memiliki perencanaan dana hari tua.

 

Kabar baiknya, kini sudah banyak tools yang dapat membantu Anda membuat perencanaan pensiun, misalnya dengan menggunakan aplikasi Finansialku.

Bagi Anda pengguna baru, unduh aplikasi Finansialku sekarang secara GRATIS melalui Google Play Store atau registrasi terlebih dahulu melalui PC Anda.

Dengan demikian masa pensiun bisa dihadapi dengan tenang dan sejahtera.

Nah, jadi terbukti kan bahwa penting untuk merencanakan masa pensiun? Tapi seperti apa sih opsi perencanaan pensiun lainnya? Jangan khawatir, Finansialku sudah merangkumnya sebagai berikut:

 

Opsi Persiapan Masa Pensiun: Deposito atau Beli Tanah

Jika melihat pembahasan di atas, tentunya Anda stres duluan karena memikirkan berapa banyak uang yang harus mulai disiapkan agar bisa memenuhi kebutuhan masa pensiun bukan?

Seperti Anda ketahui, Anda bisa memperoleh beberapa jaminan pensiun. Sebagai contohnya adalah apabila Anda bekerja sebagai seorang karyawan di perusahaan.

Umumnya tiap perusahaan memiliki kebijakan jaminan masa pensiun yang berbeda-beda.

Jika Anda beruntung, Anda bisa memperoleh perusahaan yang benar-benar memedulikan kesejahteraan karyawannya.

Sebagai contoh, biasanya perusahaan yang baik akan memberikan donasi pensiun (biasanya sekitar 10% dari gaji karyawan) dan kemudian menyimpannya dalam bentuk investasi (bisa dalam deposito atau reksa dana).

Nominal itu akan makin meningkat mengingat adanya peningkatan gaji dan akan terus dibiarkan tumbuh selama Anda masih bekerja di perusahaan.

Jika pengelolaan investasinya bagus, maka donasi pensiun itu bisa tumbuh berlipat.

Bayangkan saja apabila Anda bekerja di perusahaan ini sejak umur 25 tahun hingga pensiun pada usia 55 tahun, dengan asumsi imbalan investasi rata-rata 15% per tahun, maka ketika pensiun kita bisa mendapatkan dana pesangon sekitar Rp2 miliar.

Hindari 8 Kesalahan Merencanakan Dana Pensiun Ini! 02

 

[Baca Juga: 8 Bisnis yang Menguntungkan Untuk Pensiunan yang Dapat Menambah Pemasukan]

 

Opsi jaminan pensiun kedua adalah dari pemerintah.

Anda juga bisa menyokong masa pensiun dengan program pensiun wajib dari pemerintah Indonesia yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Mengutip dari bpjsketenagakerjaan.go.id, beberapa program yang tersedia adalah:

  • Jaminan Hari Tua (JHT),
  • Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
  • Jaminan Kematian (JKM), dan
  • Jaminan Pensiun.

 

Program-program ini bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

Nah, yang paling umum digunakan dalam perencanaan masa pensiun adalah JHT, di mana Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan diwajibkan bagi seluruh tenaga kerja/pekerja/karyawan.

Terdapat undang-undang yang mengatur bahwa setiap karyawan harus terdaftar sebagai peserta JHT BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran ditanggung bersama antara pemberi upah (perusahaan) dan penerima upah (karyawan).

Besarnya bisa mencapai 5,7% dari gaji, yang jika dirinci sekitar 3,7% dibayarkan perusahaan dan 2% dibayarkan karyawan.

Misalnya, jika gaji Anda Rp5.000.000, seharusnya perusahaan menggaji Anda sekitar Rp5.285.000, sebab Rp285.000 disetorkan untuk Jaminan Hari Tua (JHT).

Saldo JHT ini bisa menjadi dana untuk menjaga kebutuhan hidup dasar saat pensiun nanti. Dana ini sendiri bisa diambil saat:

  • Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia atau cacat permanen.
  • Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 6 bulan.
  • Pergi keluar negeri dan tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/TNI/Polri.

Tenaga-Kerja-Asing-Bayar-BPJS-01-Finansialku

[Baca Juga: Jaminan Pensiun Program BPJS Ketenagakerjaan: Apakah Benar Mendapat Gaji Bulanan saat Sudah Pensiun?]

 

Namun bagaimana jika keduanya masih belum cukup menyokong gaya hidup Anda? Bagaimana cara mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera?

Solusinya adalah dengan mengembangkan uang Anda.

Namun sangat banyak alternatif tabungan dan investasi dewasa ini, misalnya saja deposito atau dengan berinvestasi tanah. Mana yang harus dipilih?

Saya sempat berbincang-bincang dengan seorang perencana keuangan Finansialku menyangkut hal ini.

Untuk masa pensiun, saya tidak ingin main-main. Oleh karena itulah saya memilih untuk mengkonsultasikannya langsung dengan perencana keuangan.

Saya mempercayakan keuangan saya kepada perencana keuangan Finansialku, karena mereka adalah perencana keuangan bersertifikat CFP yang tentunya bisa dipercaya dan diandalkan.

Jangan ragu untuk memperoleh solusi keuangan dari perencana keuangan Finansialku, hubungi mereka sekarang juga!

Salah seorang perencana keuangan Finansaialku menjelaskan kepada saya, bahwa menggunakan aset tanah sebagai sarana untuk mempersiapkan pensiun bukan hal yang salah.

Selain karena imbal hasilnya yang cukup tinggi, tanah pun tergolong jauh lebih aman karena tahan akan pengaruh ekonomi seperti inflasi dan sebagainya.

Mereka menjelaskan bahwa mempersiapkan masa pensiun dengan aset tanah itu baik.

Hal ini didasarkan akan prinsip kelangkaan, di mana kebutuhan orang akan tanah dan perumahan selalu meningkat sementara ketersediaan lahan terbatas. Jadi sudah sepantasnya harga tanah akan selalu naik.

Tetapi mereka juga menjelaskan mengenai kekurangannya, yakni sifatnya yang kurang likuid.

Artinya Anda memerlukan waktu untuk bisa mencairkannya. Jadi tidak mungkin bagi Anda untuk mengharapkan dana yang cepat dari penjualan properti ini.

Cara Cepat Jual Tanah Kavling Investasi Tanah Finansialku

[Baca Juga: Selain Pensiun, 3 Masalah Keuangan Ini Harus Diwaspadai Pria Usia 50-an]

Nah, selanjutnya untuk deposito. Apakah deposito akan lebih baik dalam persiapan masa pensiun dibandingkan dengan tanah? Mengingat pencairannya jauh lebih mudah.

Meski bukanlah sebuah instrumen investasi (umumnya deposito lebih dimanfaatkan sebagai produk tabungan), namun imbal hasilnya yang tinggi cenderung membuat orang menjadikannya sebuah instrumen investasi.

Menurut Finansialku, deposito biasanya dimanfaatkan untuk menyimpan uang dingin, karena tidak dapat dicairkan kapan saja.

Periode penyimpanan bervariasi bergantung pada bank. Namun umumnya berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.

Suku bunga yang ditawarkan cukup tinggi, yakni berkisar pada angka 4% hingga 8%, namun jangan lupa suku bunga tersebut belum dipotong pajak.

Pajak bunga deposito di Indonesia adalah 20%. Jika ditulis bunga 10% per tahun, maka setelah dipotong pajak Anda akan menerima bunga:

10% x (100% – 20%) = 8%.

Sebagai informasi, setiap dana deposito di perbankan di bawah Rp2 miliar dijamin sepenuhnya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Inilah yang menyebabkan berinvestasi di bank cenderung lebih aman.

Serupa dengan investasi tanah, deposito cenderung aman karena hampir tidak ada risiko penurunan jumlah atau kerugian. Skenario terburuknya hanyalah bunga yang terus mengecil.

Tetapi ada satu kerugian deposito, yaitu uangmu tetap berwujud uang, sehingga besar kemungkinan uang tersebut akan tergerus inflasi seiring waktu.

Memilih-Deposito-yang-Tepat-Bagi-Mahasiswa-02-Finansialku

[Baca Juga: Para Freelance, Mau Bebas Keuangan? 20 Usaha Sampingan yang Dapat Anda Jalankan]

 

Melalui skema tadi bisa dilihat bahwa deposito merupakan instrumen investasi dengan potensi risiko paling rendah.

Meski sayangnya deposito juga kurang tepat jika dibilang sebagai investasi karena imbal hasilnya cenderung kecil, namun kenyataannya deposito menjadi pilihan.

Banyak orang untuk investasi jangka pendek paling menguntungkan dan aman.

Jadi, kembali lagi kepada Anda, apakah Anda menginginkan investasi berbentuk uang atau tanah? Kelebihan dan kekurangannya telah saya sampaikan di atas.

Namun menurut pendapat saya mendengar penjelasan perencana keuangan tadi, saya akan memilih tanah karena kekuatannya akan gerusan inflasi dan bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan pasif (dengan cara disewakan).

 

Kesimpulan

Apabila Anda masih ragu dengan beberapa program jaminan pensiun yang telah Anda miliki (dari pemerintah atau kantor), Anda juga bisa menambahkan program pensiun Anda dengan dana pensiun dari hasil investasi sendiri.

Pilihlah instrumen investasi yang memberikan benefit tinggi bagi jangka panjang untuk menjamin masa pensiun yang sejahtera dan bahagia.

Jangan jadi seperti Bapak A yang menyesali masa pensiunnya karena kurangnya persiapan.

Anda bisa belajar dari kesalahan ini dan mempersiapkan masa pensiun bahagia. Kenali jenis pensiun yang mungkin Anda jalani dan perhitungkan dengan saksama berapa jumlah yang perlu disiapkan serta berapa lama waktu untuk menyiapkannya.

Dengan demikian, Anda bisa menghadapi masa pensiun dengan tenang dan sejahtera. Selamat mencoba!

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai persiapan pensiun lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Scott Spann. 15 Oktober 2016. Tips to Prepare for Retirement Success (How Improving your Financial Wellness Today Will Lead to Retirement Success). Thebalance.com – https://goo.gl/idzf25
  • Admin. Pensiun. Wikipedia – https://goo.gl/Vg7Ecp
  • Eko Endarto. 29 Agustus 2016. Persiapkan Uang Pensiun, Mending Deposito Atau Beli Tanah?. Finance.detik.com – https://goo.gl/bNRW9E

 

Sumber Gambar:

  • Persiapan Pensiun 1 – https://goo.gl/aUmVfp
  • Persiapan Pensiun 2 – https://goo.gl/3iQtpR