Jumlah pinjaman ada banyak, jadi bagaimana cara memilih borrower peer to peer lending yang tepat?

Biar tidak bingung, simak yuk 5 tips memilih borrower peer to peer lending khususnya untuk business loan (pinjaman bisnis) agar hasil maksimal.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Memilih Borrower Peer to Peer Lending

Pada artikel ini, saya akan melanjutkan penjelasan mengenai pengalaman investasi peer-to-peer lending. Agar memudahkan penjelasan, saya masih melanjutkan contoh dari peer-to-peer lending pada Koinworks.

Perlu diketahui bahwa artikel pengalaman investasi ini hanya untuk contoh berbagi pengalaman/pengetahuan, dan bukan untuk tujuan rekomendasi ataupun menyudutkan suatu produk/merek tertentu.

Pada saat akan melakukan investasi, biasanya akan muncul beberapa pilihan borrower yang saat itu available untuk kita investasikan (seperti gambar di bawah ini).

5 Tips Memilih Borrower Peer to Peer Lending Agar Hasil Maksimal 3 - Finansialku

Tampilan Menu Telusuri Borrower

 

Lalu dengan banyaknya jumlah pilihan, biasanya kita akan bingung memilih borrower peer to peer lending agar sesuai dengan kita dan memberikan hasil maksimal.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Pelajari Produknya dan Mulai dari Dana Minimum

Perusahaan P2P Lending yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK umumnya telah memiliki sistem internal untuk rating risiko produknya.

Namun sampai dengan artikel ini diterbitkan, OJK belum mengatur standar baku mengenai manajemen risiko kredit atas produk Fintech P2P Lending. Untuk produk simpanan pun, belum ada lembaga penjamin simpanan seperti bank umum.

Bagi investor pemula, pelajari terlebih dahulu perusahaan P2P Lending-nya, kenali cara dan risiko investasi pada peer to peer, pelajari borrower peer to peer, ketahui imbal hasil investasi.

Kemudian, mulailah praktik dari dana minimum. Saya sendiri pada saat awal mencoba hanya mulai dari Rp300.000.

5-Alasan-Investasi-P2P-Lending-1-Finansialku

[Baca Juga: Panduan Lengkap: Serba Serbi P2P Lending untuk Pemula]

 

Produk peer to peer lending sendiri ada berbagai jenis; mulai dari pinjaman bisnis (business loan), pinjaman pendidikan (education loan), dan pinjaman kesehatan (health loan).

Periode pinjaman bervariasi, mulai dari < 6 bulan, 6-12 bulan, hingga > 12 bulan.

Berikut ini saya akan bagikan 5 tips memilih borrower peer to peer lending (khususnya untuk business loan) yang Anda dapat terapkan untuk memberikan hasil yang maksimal.

 

#1 Rating Risiko atau Credit Scoring per Produk

Bisnis yang masih pemula dengan skala mikro kecil menengah akan cenderung memiliki kesulitan untuk mengajukan pinjaman di bank umum.

Bisnis tersebut dianggap belum layak diberi pinjaman oleh bank (bankable) karena banyak faktor. Misalnya, belum memiliki kinerja keuangan yang memuaskan, pemilik bisnis belum memiliki kredibilitas yang teruji, tata kelola usaha yang tradisional, dan lain-lain.

Fintech seperti P2P Lending ada untuk mengakomodasi kebutuhan modal dari pemilik bisnis, agar dapat mengembangkan usaha secara cepat dengan pinjaman dari investor retail seperti Anda.

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Tetapi bisnis itu tentu ada risikonya, salah satunya yaitu merugi. Hal ini dapat berdampak pada risiko pelunasan utang kepada Anda.

Semakin tinggi risiko bisnis dari borrower maka bunga yang akan dibayarkan pada investor juga semakin tinggi.

 

Oleh karena itu, sebelum Anda berfokus pada besarnya imbal hasil yang Anda akan terima, pastikan Anda juga tahu bahwa ada risiko investasi yang juga melekat.

Koinworks sendiri menetapkan jaminan pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang dipilih.

Berikut ini sistem rating risiko di Koinworks:

5 Tips Memilih Borrower Peer to Peer Lending Agar Hasil Maksimal 05 - Finansialku  

Credit scoring borrower dibagi menjadi 5 tingkat (grade), mulai dari yang rendah risiko hingga ke tinggi risiko (grade A sampai dengan grade E).  Di dalam masing-masing grade pun berlaku level, mulai dari level 1 sampai level 5.

Borrower dengan credit scoring Grade A1 berarti memiliki probabilitas risiko gagal bayar sangat rendah, sedangkan borrower dengan credit scoring Grade E5 berarti memiliki probabilitas risiko gagal bayar yang sangat tinggi.

P2P-Lending-vs-KTA-Koinworks-3-Finansialku

[Baca Juga: Strategi Investasi P2P Lending Agar Hasil Maksimal dengan Risiko Minimal]

 

Semakin tinggi risiko, tentunya imbal hasil (bunga) semakin tinggi dan perlindungan dana proteksi Anda semakin rendah.

Artinya, jika terjadi risiko gagal bayar oleh peminjam, maka Anda hanya akan menerima perlindungan dana proteksi sejumlah persentase dana proteksi. Contoh untuk produk dengan rating E, maka Anda akan menerima perlindungan dana proteksi dari Koinworks (provision fund) sejumlah 20% dari total sisa investasi.

 

Tips #1:

Sesuaikan pilihan produk Anda dengan tujuan keuangan Anda. Setiap orang memiliki preferensi risiko dan imbal hasil masing-masing.

Lakukan diversifikasi. Bagilah dana investasi Anda ke dalam beberapa produk dengan rating risiko yang berbeda.

 

#2 Informasi Borrower

Don’t invest in what you don’t know. Learn first then invest. – Robert T. Kiyosaki

 

Banyak yang berpikir bahwa salah satu keunggulan peer-to-peer lending yaitu adanya robotic lending dan auto investment, kalau begitu untuk apa repot-repot mempelajari informasi borrower setiap kali investasi?

Ya, saya setuju bahwa keunggulan peer to peer lending ada pada kecanggihan platform IT.  Perusahaan peer to peer memiliki algoritma untuk membantu memudahkan investor untuk investasi.

Jika Anda baru mulai investasi, mau tes awal cara kerja platform peer-to-peer, tidak punya cukup waktu untuk monitor investasi Anda, maka Anda dapat memanfaatkan fitur robotic lending dan auto investment.

Namun tingkat imbal hasil yang ditawarkan akan lebih maksimal jika Anda sendiri yang memegang kendali atas portofolio investasi Anda dan mengetahui produk apa yang Anda investasikan.

Informasi borrower merupakan informasi penting dalam memilih borrower peer to peer lending yang sesuai dengan tujuan Anda.

Meskipun Anda kurang menguasai istilah keuangan, download factsheet dan cobalah mencari tahu ada informasi penting di dalamnya.

Tidak seperti laporan keuangan perusahaan terbuka yang kompleks, informasi yang tertera pada factsheet jauh lebih sederhana dan mudah dipahami.

Risiko bisnis biasanya akan tercermin dalam factsheet meskipun tidak tertera dengan jelas.

5 Tips Memilih Borrower Peer to Peer Lending Agar Hasil Maksimal 04 - Finansialku

Contohnya dari factsheet borrower di atas, credit scoring borrower yang diberikan oleh Koinworks adalah C1 yang artinya cukup berisiko.

Namun dari factsheet, saya bisa mendapatkan informasi borrower dan unit bisnis sebagai berikut:

 

Borrower Description dan Business Information

Penjelasan dan informasi tentang borrower yang akan Anda beri pinjaman dana, lamanya bisnis berjalan, dan model bisnis yang diterapkan.

  • Borrower mempunyai toko yang menjual kaos kaki, pakaian dalam dan sarung tangan (merupakan barang yang terpakai oleh anak-anak dan dewasa, tidak mudah usang).
  • Borrower menjual barangnya secara offline (kios di Jakarta) dan juga pengiriman ke luar pulau Jawa (sudah punya reseller dan pembeli cukup beragam).
  • Supplier adalah pabrik lokal dan importir (barang ambil langsung dari pabrik artinya volume pembelian sudah cukup banyak).
  • Borrower sudah memiliki pengalaman bisnis lebih dari 3 tahun (sudah punya cukup pengalaman).

 

SWOT Analysis

Sebagai investor, Anda tentunya tidak mengenal dan tidak harus mengenal secara langsung borrower peer to peer lending Anda.

Tetapi Koinworks telah melakukan analisis atas borrower berdasarkan kekuatan dan kelemahan dari usaha yang dijalankan borrower, serta peluang dan ancaman yang dihadapi bisnis tersebut dari kondisi eksternal.

5 Tips Memilih Borrower Peer to Peer Lending Agar Hasil Maksimal 01 Berjabat Tangan - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapat Penghasilan Pasif (Passive Income) dari Investasi Online P2P Lending?]

 

Berdasarkan analisis SWOT borrower tersebut ternyata saya tahu:

  • Bisnis tersebut sangat tergantung pada peran borrower (one man show).
  • Penjualan usahanya mengandalkan reseller. Jadi jika penjualan reseller menurun, akan berpengaruh ada usaha borrower.
  • Tetapi ada peluang untuk bisnis tersebut karena kaos kaki dibutuhkan oleh anak-anak dan dewasa, juga perlu diganti secara berkala seiring pertumbuhan dan pemakaian pengguna.
  • Namun bisnis tersebut memiliki ancaman yaitu keterlambatan pembayaran dari reseller dan ketersediaan barang dari supplier.

 

Informasi yang ditampilkan mengenai borrower memang terbatas. Tetapi di peer to peer lending, Anda dapat mengatur risiko Anda berdasarkan dana investasi.

Anda berbagi risiko dengan investor lainnya dan bukan membiayai keseluruhan kebutuhan dana borrower.

 

Iklan Banner Perencanaan Dana Membeli Rumah - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Tips #2:

Bandingkan beberapa investasi pada credit scoring grade yang sama. Bandingkan risiko investasi dengan imbal hasil investasi.

Jika sesuai dengan preferensi dan tujuan keuangan Anda, maka Anda bisa mulai berinvestasi dengan risiko yang terukur. Jika tidak sesuai, maka Anda dapat memilih borrower peer to peer lending lain.

Semudah itu!

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

#3 Kegunaan Pinjaman

Dari factsheet, Anda juga akan menemukan informasi mengenai kegunaan pinjaman tersebut bagi borrower (loan purpose).

Business loan sendiri jenisnya ada bermacam-macam, yaitu:

  • Business expansion untuk perluasan usaha,
  • Capital purchase untuk bangun pabrik,
  • Inventory purchase untuk beli persediaan,
  • Cash flow untuk arus kas operasional,
  • Refinance untuk membiayai kembali utang yang ada, dan
  • Invoice financing untuk bayar tagihan pada supplier.

 

P2P-Lending-Singapur-Indonesia-2-Finansialku

[Baca Juga: Apakah Kredit Menguntungkan? Sebenarnya Apa Sih Manfaat Kredit?]

 

Pada contoh factsheet di atas, dana pinjaman berguna untuk membeli persediaan barang untuk menyambut tahun ajaran baru sekolah.

Hasil pendapatan akan digunakan untuk membiayai kembali kebutuhan operasional dan membayar pinjaman Anda. Jenis pinjaman ini penting untuk keberlangsungan operasional borrower.

 

Tips #3:

Mengetahui kegunaan pinjaman sepertinya tidak terlalu penting bagi Anda sebagai investor.

Namun, jika Anda ingin dana Anda memberikan manfaat pada bisnis yang benar-benar membutuhkan dana, maka Anda dapat memperhatikan kegunaan pinjaman ini bagi borrower.

 

#4 Lama Bisnis dan Track Record

Lama bisnis menentukan pengalaman usaha borrower dan keberlangsungan usaha dari tahun ke tahun.

Bisnis biasanya akan mengalami pasang surut. Setiap tahun tren pasar dapat berubah dan muncul para pesaing baru.

Jika bisnis dapat terus bertumbuh di tengah pasang surut usaha, maka bisnis borrower dapat dikategorikan baik.

Jika peminjam tersebut sudah pernah menjadi peminjam di Koinworks, maka Anda bisa mengetahui apakah track record atau pembayaran pinjaman sebelumnya lancar. Untuk contoh kasus ini, borrower belum pernah menjadi peminjam Koinworks sebelumnya.

 

Tips #4:

Meskipun tidak menjamin kondisi bisnis borrower ke depan, namun carilah bisnis yang sudah beroperasional minimal lebih dari satu tahun dan track record yang lancar (jika ada).

Dengan demikian, Anda bisa mengetahui kondisi keuangan dan SWOT bisnis tersebut. Dan, track record borrower yang lancar akan menjadi nilai tambah bagi keamanan investasi Anda.

 

#5 Informasi Keuangan

Laporan keuangan dapat mendeskripsikan aktivitas bisnis yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu.

Borrower P2P Lending merupakan bisnis yang skalanya masih tergolong kecil dan baru, karena itu laporan keuangannya merupakan laporan keuangan yang sederhana dan tidak diaudit oleh auditor eksternal.

Jadi, berbeda dengan laporan keuangan perusahaan yang telah terbuka (going public) di Bursa Efek.

 

Iklan Banner Perencanaan Dana Membeli Mobil - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dari Laporan Keuangan?

Dalam memilih borrower peer to peer lending, carilah borrower dengan kondisi keuangan yang sehat dan tentunya memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman Anda. Secara sederhana, perhatikan pada hal-hal berikut ini:

 

#1 Penjualan (Sales)

Jumlah penjualan yang didapatkan perusahaan dari awal tahun hingga periode laporan keuangan diterbitkan. Sales growth berarti angka pertumbuhan penjualan bisnis tersebut selama periode waktu tertentu.

Perhatikanlah pertumbuhan penjualannya bukan pada besar angka penjualannya.

 

#2 Laba Operasional (Operating Profit) dan Laba Bersih (Net Profit)

Laba operasional merupakan hasil penjualan bisnis setelah dikurangi biaya operasional. Sedangkan laba bersih merupakan hasil laba kotor bisnis dikurangi biaya lain (misal biaya bunga pinjaman).

Perhatikan persentase laba operasional dan laba bersih terhadap penjualan.

Investasi-P2P-Lending-vs-Deposito-1-Finansialku

[Baca Juga: Investor Saham! Ketahuilah Bahwa Laba Bersih Tidak Menjamin Perusahaan Pasti Bagus, Ini Alasannya!]

 

#3 Utang terhadap Modal (Debt to Equity)

Semakin besarnya saldo utang yang dimiliki, maka semakin besar risiko gagal atau terlambat bayar.

Perhatikan apakah borrower perorangan atau unit bisnis tersebut memiliki pinjaman lain selain peer to peer lending (misalnya pinjaman kartu kredit, KPR, KPM, KTA, atau pinjaman usaha).

Jika persentase total utang terhadap modal lebih dari 50%, maka borrower tersebut tergolong memiliki risiko kredit yang tinggi.

 

#4 Debt Service Coverage Ratio (DSCR)

Rasio ini menunjukkan kemampuan borrower untuk membayar pinjaman dengan laba operasional yang dihasilkan pada periode tertentu.

Rasio DSCR yang baik harus melebihi 100%. Artinya, keuntungan bisnis dapat menutupi cicilan dan bunga pinjaman.

Pada contoh factsheet di atas, analisis keuangan yang dapat saya lakukan:

  • Omzet borrower cukup baik. Omzet penjualan selama 3 bulan di tahun 2018 mencapai Rp900 juta dengan sales growth 20% (informasi kurang jelas apakah sales growth per tahun atau per kuartal).
  • Presentase laba operasional dan laba bersih cukup baik yaitu 15%. (tidak ada informasi yang jelas mengenai jumlah bunga pinjaman KTA, CC, dan KPM).
  • Rasio utang terhadap modal 168,85% yaitu risiko kredit tinggi.
  • Dengan cicilan Rp47.325.000 per bulan, borrower memiliki DSCR yaitu 184,36%. Berdasarkan rasio tersebut, artinya borrower diperkirakan memiliki kemampuan bisnis yang baik untuk membayar pinjaman.

 

Tips #5:

Lakukan perbandingan rasio keuangan antara produk dalam grade yang sama. Cari yang memiliki rasio keuangan lebih baik dan lakukan diversifikasi.

 

Kesimpulan

Harus diakui bahwa meskipun informasi bisnis dan keuangan borrower secara tertulis cukup meyakinkan, namun tidak dapat sepenuhnya menghilangkan risiko kredit gagal atau terlambat bayar.  

Contoh: Adanya risiko bahwa dana pinjaman pada bank maupun peer to peer lending tidak digunakan sesuai dengan tujuan.

Pada praktiknya, borrower bisa saja menyalahgunakan dana pinjaman yang ada dan lalai dalam melakukan pembayaran. Hal ini tergantung kembali pada karakter/kredibilitas masing-masing borrower.  

Dalam investasi apapun, prinsip ini akan selalu berlaku: High risk high return, low risk low return. 

Selamat memilih borrower peer to peer lending yang sesuai dengan Anda!

 

Anda memiliki tips praktis lainnya dalam memilih borrower peer to peer lending? Bagikan pengalaman Anda atau tanyakan pertanyaan Anda mengenai investasi P2P Lending pada kolom komentar yang tersedia di bawah ini.

Bagikan juga artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

 

Sumber Gambar:

  • Memilih Borrower Peer to Peer Lending 01 – https://goo.gl/kCJnTE
  • Memilih Borrower Peer to Peer Lending 02 – https://goo.gl/YrCDFb